Refan membawa mobil sendiri tanpa asistennya kianu
“yuka. Kak zila mana” refan
“kak zira gak datang om. Besok baru kak zila datang” yuka
Keesokan hari refan masih tetap menjemput yuka di sekolah.
“kak zira mana” refan
“udah pulang om. Tadi kak zira ngajarnya pagi” yuka
Seminggu sudah refan yang jemput yuka. Tapi tetap tidak menemui zira. Bahkan sebelum ke kantor dia sempatkan untuk singgah ke sekolah yuka tapi yang di cari tidak pernah ada. No telpn refan juga sudah di blok zira.
“yuka kalau di jemput om refan kemana aja sebelum pulang” sila
“beli es krim ma”yuka
“terus”sila
“pulang” yuka
“ga ada jumpai siapa siapa” sila
“gak ma. sepeltinya om jeput yuka bial jumpa kak zi” yuka
“kak zi siapa”sila
“itu ma, gulu yang ingin yuka kenalin ke om refan” yuka
“nama panjangnya apa sayang” sila
“kak ziraaaa apa yaaa... lupa ma”yuka
“apa nazira sayang” tanya sila lagi
“iya ma. mama kenal” yuka mengangguk
Keesokan harinya setelah mengantar yuka sila tidak langsung berangakat kerja. Dia menjumpai kepala sekolah dulu .
"permisi bu saya mamanya yuka. Kedatangan saya kesini mau jumpa dengan guru yang bernama nazila bu” sila
“boleh saya tau buat apa. Apa ibu nazira buat kesalahan”
“tidak bu. Yuka sering bercerita tentang gurunya yang selalu baik namanya nazira” sila memberi alasan
“hmm tapi ibu nazira sudah mengundurkan diri” kepala sekolah yuka
“haaa mengundurkan diri bu” sila tidak percaya dengan yang baru di dengarnya. Padahal dia sangat ingin bertemu nazira. Dia berharap nazira itu benar sahabatnya dulu.
“Sebenarnya nazira bukan guru tetap melainkan guru pengganti. Padahal Saya sangat senang sekali nazira bisa mengajar disini. Saya jadi teringan awal mula nazira mengajar dia baru lulus Sma. Tapi saya salut karna anak-anak banyak yang senang dengan nazira sampai setelah dia melanjutkan kuliahnya lagi anak-anak pada kecarian. Tapi syukur nazila sering main dan setelah lulus dia juga menyempatkan diri menjadi guru penganti lagi seperti ini” kepala sekolah mendadak curhat
“ melanjutkan kuliah bu” sila penasaran
“iya dia sempat cuti. Saya terima dia dulu karena saling membutuhkan. Saya butuh guru sementara nazira butuh uang. Padahal saya mau menjadikan dia guru tetap” dengan ekspresi yang sedih kepala sekolah menjelaskan.
“boleh saya minta no telpn nya bu”sila
“boleh” langsung menulis di kertas
“terima kasih ya bu. Saya pamit” sila
Di mobil sila masih kepikiran tentang nazira. Dari cerita kepala sekolah tidak mungkin itu nazira. Ayahnya kan bekerja di pemerintahan walaupun gaji nya paspasan tapi tetap cukup untuk membiayai nazira. Sebenarnya apa yang di lewatkannya. Dan kenapa nazira mendadak mengundurkan diri. No telpn yang di kasih kepala sekolah juga tidak aktif. Apa karena zira sudah bertemu refan. Semua pertanyaan berkecamuk di fikiran sila saat itu. Kalau benar itu zira dia benar-benar bingung dengan zira yang menghindar dari mereka.
Sementara itu refan masih tidak fokus dengan kerjanya. Bahkan saat rapat perusahaan dia selalu memikirkan zira yang menghilang lagi. Di dalam ruangan terlihat refan duduk dengan tangan yang menopang keningnya di meja kerja. Kianu pun masuk keruangan temannya itu.
“kenapa bos” tanya kianu pada refan
“nuk lo lacak nomor ini sekarang” memberikan selembar kertas
“nomor siapa ini? “ tanyanya heran
“jangan banyak tanya. Aku tunggu kabar secepatnya” sambil menggangkat telpn yang berbunyi. Kianu pun pergi melaksanakan perintah refan
“halo pi” refan dengan nada malas
“sudah kamu cek berkas yang papi kasih” pak dipta
“berkas apa” refan masih malas meladeni papinya itu
“yang di amplop coklat. Apa kianu tidak kasih tau kamu” papi dipta mulai marah
“bentar refan cari dulu. Emang nya ini berkas apa” refan membuka amplop coklat yang ada di mejanya itu
“kamu harus pecat kianu fan. Dia tidak becus jadi asisten kamu. Amanah papi aja tidak di sampaikannya” pak dipta dengan suara yang sudah kesal
“kianu asisten refan bukan asisten papi.” refan mencoba memberi tau papinya untuk tidak memberi perintah kepada asisten nya itu
Terdengar suara papinya yang menghela nafas berat karena omongan anaknya itu memang benar.
“lamaran siap ini. Perusahaan lagi tidak membutuhkan pekerja baru pi” refan
“kamu lihat dulu fan. Anak itu berbakat. Kalau kamu tidak membutuhkan pegawai di bagian yang di lamarnya kamu bisa jadikan dia sekretaris kamu” pak dipta tidak mau menyerah
“apa ini anak teman papi lagi?” refan mulai curiga
“gadis itu memang anak teman papi. Tapi dia tidak meminta papi untuk memasukkannya ke perusahaan kok fan. Dia juga mau masuk dengan cara murni. Makanya papi serahkan dengan mu” pak dipta
“terus kenapa papi kasih saran untuk jadikan dia sekretaris refan? Refan tidak masalah kalau anak yang papi masukkan ini benar mau bekerja. Tapi refan tidak suka kalau ini hanya alasan untuk papi bisa mendekatkan refan dengan anak teman papi. Itu tidak akan berhasil” refan berbicara masih dengan suara yang santai. Karena itu refan susah di tebak pemikiran dan suasana hatinya
“papi tidak ada maksud seperti itu sama sekali. Tapi kalau kamu akhirnya bisa suka papi sangat senang fan hahaha” pak dipta tertawa bahagia
Refan hanya diam mendengar ocehan papinya yang bikin pusing. Karena saat ini juga dia masih memikirkan wanita yang di rindukan. Walaupun refan belum sadar dengan perasaannya
“jadi papi tidak mau ada alasan. kamu harus lihat lamarannya dan interview dia secepatnya. Dengar” langsung memutuskan telpn
“bukannya ini pemaksaan” batin refan
Setelah refan selesai bertelepon kianu masuk ruangan refan.
“gimana nuk” refan
“nomornya tidak aktif lagi bos” kianu
“tidak aktif gimana” refan
“dia sudah menonaktifkan nomornya. Bisa di bilang dia ganti nomor” kianu
“what” bangkit dari duduknya dan melempar semua barang yang ada di meja kerjanya.
Semua berkas berhamburan di lantai dan puing-puing kaca gelas berserakan.
Kianu terkejut karena baru kali ini temannya tidak bisa menahan emosi sampai seperti ini. Biasanya refan itu orang yang santai menghadapi semua masalah. Bahkan pernah ada yang menjebak refan tidur dengan wanita bayaran untuk menjatuhkan nama baiknya dan agar refan bisa di jebloskan ke penjara, refan tetap tidak bergeming sedikitpun.
Tapi ini beda. Kianu melihat sosok yang berbeda. Kianu pun mengambil berkas yang berhamburan itu tanpa sepatah kata pun. Karna dia tau refan akan bircerita kalau dia siap.
“nuk” refan yang sudah duduk menghadap langit ruang kerjanya
“Kalau belum mau cerita ga apa fan” kianu yang merapikan berkas-berkas di tangannya
“kenapa disini rasanya sakit” memegang dadanya dan tanpa sadar refan meneteskan air mata
Kianu hanya terdiam memandangi temannya itu. Dia bingung melihat temannya yang biasanya berhati dingin. Apa yang harus di lakukannya untuk menghibur refan.
“apa lo butuh ke dokter” dia fikir hanya itu kata-kata yang bisa di ucapkannya. Masih terus melihat berkas di tangan
“ini kan nazira” batin kianu memandangi foto yang ada di cv atas nama nazira ayuna hadi itu
“tolong cari zira secepatnya” sambil menyeka air mata
“timing yang tepat” kianu memghampiri refan
“lo kasih apa. kalau berhasil mencari nazira” tersenyum licik
“apa pun. 50% saham gue juga gue kasih” refan
“serius bro? Janji nih” senyum kemenangan
“Iya” refan
“tapi gue tidak butuh saham. Nanti gue pikir-pikir dulu deh” kianu
“jangan banyak mikir. Cepat kerjakan” refan mulai kesal
“ya udah nih baca” kianu meletakkan kertas di meja revan
“apa itu. Baca kan saja” refan hanya melirik dia malas membalikkan badannya karna takut kianu tau dia menangis. Padahal mendengar suaranya aja semua orang tau kalau refan menangis apa lagi kianu yang bertahun tahun di dekat refan
“ini Cv atas nama nazira ayuna hadi” menyebutnya dengan lantang
“apaaaa...” membalikkan badannya dan mengambil cv yang ada di meja
“sepertinya lo memang jatuh cinta sama zira fan. Dan sekarang lo lagi rindu-rindunya. Lo seperti bukan refan yang gue kenal. Sampai rela bagi 2 saham ke gue ” kianu senyum kemenangan
“jangan asal ngomong. Gue ga pernah suka apa lagi cinta” ketus refan yang sudah asyik membaca kertas cv nazira
“terserah lo dah” kianu
“Jadwalkan interview secepatnya” refan mengepalkan Kedua tangannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Iren
asyiik ketemu donk
2020-12-09
0