Jahat

Perubahan sikap Zira tidak hanya pada hari itu. Pada saat closing Zira juga terlihat tidak semangat dengan hanya tersenyum jika di butuhkan. Dimas pun mendekati Zira.

“kamu kenapa” tanya dimas

“tidak kanapa-kanapa Dim” Zira sambil menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari Dimas

“kamu deman” tangan dimas yang ikut mengecek kening Zira

Zira pun menyingkirkan tangan dimas “gue enggak demam dim” Zira

“terus kenapa belakangan ini kamu lesu” Dimas

“mungkin sedikit kelelahan. Udah lu pergi aja duduk dekat Farel tuh” Zira menunjuk kursi dekat Farel di belakang nya

Saat Zira menunjuk kursi di belakangnya dan tidak sengaja bertatapan dengan Refan

“aku mau dekat kamu aja” Dimas dengan nada suara manja.

“itu kursi Sila. Dan tidak perlu pake aku kamu bicara dengan gue dim” Zira berdiri dari duduknya.

“mau kemana ra” Dimas megang tangan Zira.

“toilet” jawab Zira singkat dan berlalu pergi.

Refan yang dari tadi melihat mereka hanya membuat tampang yang susah di tebak.

Sepertinya panggilan mr.Es batu nazira cocok disematkan dengannya.

“waaah ada kemajuan nih. Setidaknya lu enggak di cuekin lagi hahaha” Farel

“resek lu” Dimas memukul kepala temannya itu.

Hari hari berlalu dengan cepat akhir semester pun selesai di laksanakan.

Tika dan Fita mulai membuka diri untuk berteman dengan Zira. Sedangkan Zira yang semula emang pendiam mulai menjadi dingin kalau dengan Refan. Sedangkan dengan teman- teman cowok yang lain Zira mulai bisa membuka diri walaupun tingkahnya tidak sekocak saat bersama teman ceweknya. Apa lagi ketika dengan Sila dia selalu menjadi apa adanya.

Nilai sudah di bagikan dan ada pengumuman siap juara umum tahun ini. Semua murid di panggil ke podium untuk diberi hadiah termasuk Sila dan Refan. Yang pada saat itu Refan juara 1 umum dan Sila juara 3 umum.

“kenapa cowok berengsek kayak dia bisa juara sih. Bukannya mulut nya harus di sekolahin lagi biar tau tata kerama” batin Zira

“kalau gue jadi gurunya. Telur busuk yang gue kasih hemm pelajaran dasar aja ga lulus” batin Zira lagi.

Di kelas yang sunyi. Kebetulan sudah banyak yang pulang karna ingin cepat pergi liburan bareng keluarga mereka. Sedangkan Zira lagi lihat nilai di rapot nya sendirian

Zzruuuf...

“balikin” Zira yang terkejut dengan kedatangan Refan tiba-tiba merampas rapot dari tangan Zira

“gue mau lihat” Refan enggak peduli

“balikin enggak” Zira yang mulai kesal.

“kalu gue ga mau. Lu mau apa” Refan asyik membulak-balik rapot Zira.

Zira hanya terdiam mendengar ucapan refan

“nih ambil. Ternyata lu *****. Bisanya cuma menggoda laki-laki doang” Refan menyerahkan rapot Zira kembali.

Zira menatap refan dengan air mata yang sudah menetes

“apa salah gue ” Zira dengan suara bergetar

“enggak ada” Refan menjawab dengan santai.

“jadi lu memang hobi berkata kasar” Zira terus menangis

“Cuma sama lu” Refan yang ingin pergi namun di tahan Zira.

“kenapa dengan gue” Zira menahan tangan Refan

“semua yang gue bilang kan fakta” Tefan menyingkirkan tangan Zira.

“termasuk menggoda laki-laki dan wanita panggilan lu bilang fakta” Zira

“iya. Kalau enggak benar kenapa harus marah. Sampai pakai nangis lagi” Refan dengan wajah dinginnya melihat Zira

Zira berbalik memasukkan buku ke tasnya dan keluar dari kelas meninggalkan Refan tanpa sepatah kata pun dengan air mata yang masih mengalir deras di kedua pipinya.

Di kamar Zira mengunci pintu kamarnya untuk mengompres matanya yang bengkak karna dari siang sampai jam makan malam terus menangis.

“kak di panggil ibu makan” fero mengetuk pintu kamar zira.

“enggak lapar de. Nanti kalau lapar kakak turun” Zira

Fero pun kembali turun

“Nazira makan yuk. Udah jam berapa ini” bu Ana yang kini memanggil Zira

“nanti saja bu” Zira

“awas kalau kamu engga mau keluar sekarang juga. Jangan harap selama liburan dapat uang jajan dari ibu dan ayah” ancam bu Ana

Ceklek.. pintu kamar terbuka.

“ibu kok ngancamnya gitu sih” Zira cemberut

“masih lumayan ibu ancam kayak gitu. Cuma di suruh makan saja susahnya minta ampun. Kalau di suruh makanin mecin nomor satu” bu Ana

“iya iyaaa..” zira bergegas turun tangga.

"ehh mata kamu kenapa?" Tanya bu Ana yang baru sadar.

"di gigit lebah bu" Zira

Bu Ana memperhatikan mata Zira dengan lebih dekat. "di gigit lebah kok dua-duanya yang bengkak. kamu yakin di gigit lebah." masih tidak percaya.

"iya bu. Dua-duanya di gigit. makanya Zira tidak selera makan" Zira terus berbohong.

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2020-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Masuk SMA
2 Cewek Aneh
3 Mr.Es
4 Cewek Tercantik
5 Jahat
6 Hancurnya Persahabatan
7 Ciuman Pertama
8 Aku Pergi
9 Bertahun
10 Luka Tidak Terlihat
11 Pertemuan Yang Menyakitkan
12 Mencari
13 Interview Menyebalkan
14 Terpaksa
15 Sebatas Kerja
16 Egois
17 Pengingat Masa Lalu
18 Pengingat Masa Lalu II
19 Perjodohan
20 Bimbang
21 Penolakan
22 Ganti Rugi
23 Mahar
24 Pernikahan
25 Awal Pernikahan
26 Apa Yang Terjadi ?
27 Honeymoon
28 Pernyataan Cinta
29 Kembali
30 Fitnah
31 Pergi Dari Rumah
32 Pergi Dari Rumah II
33 Mencari Zira
34 Rasa Bersalah
35 Siapa Mereka ?
36 Pengganggu
37 Negosiasi
38 Mood Zira
39 Tanda Kehamilan
40 Tanda Kehamilan II
41 Zira Koma
42 Menunggu
43 Tersadar
44 Tersadar II
45 Sahabat yang pernah hilang
46 Perasaan Fita
47 Pertanyaan Zira
48 Interogasi
49 Niat Buruk
50 Perasaan Fita II
51 Arti Sahabat
52 Beberapa Ingatan
53 Adik Kesayangan
54 Zira
55 Pemutusan Kontrak
56 Penangkapan
57 Berita
58 Deva dan media
59 Ingatan
60 Ingatan II
61 Baik-Baik Saja
62 Jaksa
63 Milikku
64 Milikku II
65 Pertengkaran Deva dan Tias
66 Jangan mengharap cinta dan jangan membenci
67 Penuh dengan rahasia
68 Raya dan Kianu
69 Persidangan Pertama
70 Luka
71 Sila dan Farel
72 Kecerian Zira
73 Ancaman
74 Cinta
75 Persidangan kedua Fita
76 Obsesi
77 Berharap semua luka akan membaik
78 Memperbaiki keadaan
79 Berdamai - Finis
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Masuk SMA
2
Cewek Aneh
3
Mr.Es
4
Cewek Tercantik
5
Jahat
6
Hancurnya Persahabatan
7
Ciuman Pertama
8
Aku Pergi
9
Bertahun
10
Luka Tidak Terlihat
11
Pertemuan Yang Menyakitkan
12
Mencari
13
Interview Menyebalkan
14
Terpaksa
15
Sebatas Kerja
16
Egois
17
Pengingat Masa Lalu
18
Pengingat Masa Lalu II
19
Perjodohan
20
Bimbang
21
Penolakan
22
Ganti Rugi
23
Mahar
24
Pernikahan
25
Awal Pernikahan
26
Apa Yang Terjadi ?
27
Honeymoon
28
Pernyataan Cinta
29
Kembali
30
Fitnah
31
Pergi Dari Rumah
32
Pergi Dari Rumah II
33
Mencari Zira
34
Rasa Bersalah
35
Siapa Mereka ?
36
Pengganggu
37
Negosiasi
38
Mood Zira
39
Tanda Kehamilan
40
Tanda Kehamilan II
41
Zira Koma
42
Menunggu
43
Tersadar
44
Tersadar II
45
Sahabat yang pernah hilang
46
Perasaan Fita
47
Pertanyaan Zira
48
Interogasi
49
Niat Buruk
50
Perasaan Fita II
51
Arti Sahabat
52
Beberapa Ingatan
53
Adik Kesayangan
54
Zira
55
Pemutusan Kontrak
56
Penangkapan
57
Berita
58
Deva dan media
59
Ingatan
60
Ingatan II
61
Baik-Baik Saja
62
Jaksa
63
Milikku
64
Milikku II
65
Pertengkaran Deva dan Tias
66
Jangan mengharap cinta dan jangan membenci
67
Penuh dengan rahasia
68
Raya dan Kianu
69
Persidangan Pertama
70
Luka
71
Sila dan Farel
72
Kecerian Zira
73
Ancaman
74
Cinta
75
Persidangan kedua Fita
76
Obsesi
77
Berharap semua luka akan membaik
78
Memperbaiki keadaan
79
Berdamai - Finis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!