Cinta Sendiri
Seperti kebanyakan orang aku hanya manusia biasa begitulah aku menyebut diriku. Aku Manusia yang menuntut kesempurnaan. padahal diri sendiri juga menyadarinya kalau tidak ada manusia yang sempurna. Aku anak ke 2 dari 3 orang bersaudara dan aku anak perempuan satu satunya. Ibu ku seorang ibu rumah tangga dan ayahku bekerja di pemerintahan. Kalau rasa sayang mereka jangan ditanya lagi. Menurut kalian aku anak seperti apa sih ?
Ooo iya aku belum memperkenalkan diri. Nama ku Nazira Ayuna Hadi biasa di panggil zira, aku anak yang pendiam cuek dan terkesan sombong ditambah sedikit centil tapi sebenarnya aku cukup perhatian dengan orang orang di sekitarku, termasuk ke abang dan adikku. Dan aku menyebutkan penilaian orang orang terhadapku (tak kenal maka tak sayang)
Hari ini ketika Zira pertama kali masuk SMA. Semua murid bergegas mengikuti MOS (masa orientasi siswa) Zira yang di antar ayahnya Pak Hadi bergegas masuk dengan berlari lari kecil.
“Untung saja masih belum telat. Bisa malu dilihatin siswa siswi lain kalau semua udah pada duduk” batin Zira.
Zira masuk ke barisan yang sebenarnya dia juga tidak tau itu barisan sekelasnya atau bukan.
“Enggak asik belum ada kawan, apa bicara deluan ya, ahhh sudahlah” batin Zira. karna Zira takut di cuekin jadi dia tidak pernah mau untuk bicara luan, karna itu dia mengurungkan niatnya.
Hari berlalu Zira juga sudah tau teman sekelasnya, tidak bicara hanya saja dia tau yang mana teman yang sekelas dengannya pas masuk sekolah nanti.
Begitulah seterusnya sampai hari terakhir mos Zira tetap diam seribu bahasa. Dj ia hanya menjawab pertanyaan teman temannya dengan seadanya dan tersenyum semanis manisnya.
Beberapa siswa di panggil ke depan untuk mempersembahkan bakat bakat mereka, seperti bernyanyi, dance,baca puisi.
“hemm aku pun juga bisa kalau gitu doang” batin zira.
“tidak ada bagus-bagusnya juga, yang lain tepuk tangan juga terpaksa biar terlihat meriah doang” batin zira lagi sambil memanyunkan bibirnya.
Keesokan harinya setelah selesai masa orientasi murid baru bergegas masuk ke kelas masing masing.
Zira memperhatikan sekelilingnya, semua udah berbaur dan pada akrab.
“lah kenapa mereka udah pada akrab ya, apa mereka dulu satu smp, tapi tidak mungkin sebanyak ini kalau mereka satu smp ziraaa” batin zira
“keculi tuh orang, kenapa gue baru lihat, perasaan pas mos ga ada lah” batin zia sambil memperhatikan laki laki di sebelah kirinya yang duduk di sudut dekat jendela.
Laki laki itu menoleh melihat ke arah Zira, Zira yang dilihat langsung gelagapan memalingkan wajah.
Teman Teman POV
“kalian udah kenalan dengan dia ?” Sila
“belum, kelihatan anaknya sombong ya kan!” Tika
“iya, namanya Nazira. padahal udah gue ajak bicara, tapi anaknya enggak asik kebanyakan diamnya” Fita
“mungkin memang orang nya pendiam kali, atau introvert” Sila
“gimanapun malas banget berteman sama orang kayak gitu pasti lemot. bener yang lu bilang Fit orang kayak gitu enggak asik” Tika
Lonceng sudah berbunyi wali kelas I-B sudah masuk ke kelas.
“ Assalammu’alaikum anak-anak.” Bu Intan
“ Wa’alaikumsalam bu....” siswa-siswi
“ Saya Bu Intan wali kelas kalian, senang berjumpa kalian. Gimana mos nya selama 3 hari asik kan? jadi sudah pada kenal teman-temanya nih! Jangan-jangan juga sudah pada bentuk Genk” bu Intan tertawa sambil menunjuk murid yang di curigai sudah punya genk.
Seluruh murid pun tertawa mendengar Bu Intan.
“ada yang saya belum kenal bu” Fita angkat tangan.
“siapa ?”bu Intan
“dia” Fita sambil menunjuk siswa yang diperhatikan Zira sebelumnya.
“Tuhkan Fita aja belum kenal apa lagi gue” batin Zira
“yang lain juga belum pada kenal ?” tanya Bu Intan ke seluruh Muridnya di Kelas.
“Belum bu....”serentak murid bersorak.
“Kamu silahkan berdiri dan perkenalkan diri” Bu Intan menunjuk siswa yang belum di ketahui namanya itu.
Siswa tersebut berdiri dan memperkenalkan diri.
“Saya Adzril Refan Pradipta biasa di panggil Refan” Refan yang langsung duduk kembali.
“Singkat sekali. Bahkan saya belum mempersilahkan kamu duduk” Bu Intan
Semua murid tertawa dan bersorak dengan kerasnya.
“kamu tidak ikut mos?” tanya Bu Intan ke Refan.
“Tidak Bu” Refan
“Kalau saya boleh tau, kenapa? “ Bu Intan
“karena ada suatu alasan yang tidak bisa saya ceritakan. tetapi saya sudah minta izin kepada kepala sekolah” Refan
“Saya harap walaupun kamu tidak ikut mos kamu bisa mengakrabkan diri dengan teman- teman kamu yang lain ya” bu intan
Refan tidak menjawab perkataan bu intan mengangguk pun tidak, dia hanya menunjukan wajah tanpa ekspresi yang sangat sulit di tebak.
“ada satu lagi bu” Dimas
“siapa lagi “ Bu Intan
“yang ini muridnya ikut mos bu hahaha tapi kami tetap tidak kenal tuh“ Farel tertawa sambil memukul mukul dimas yang duduk di sebelahnya.
“Tidak perlu mukul-mukul woi” Dimas menyingkirkan tangan Farel yang terus terusan memukul pundaknya Dimas.
“alaaah Dim, lu penasarankan karena dicuekin” kata Farel
“diam lu” Dimas
“sudah Farel Dimas. nahh siapa yang udah berani cuekin Dimas ?” Bu Intan yang ikut meledek dimas.
“yang itu Bu” Farel sambil menunjuk zira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Joanne March⚘
pembukaan cerita yang bagus
2020-09-10
0