Bab 3

Ken begitu kaget melihat wajah Ziva. Bubuk hitam yang di pakai di wajahnya meluber. Bubuk itu sudah tersapu sebagian di keningnya.

"Ziva... kamu memakai masker?" tanya Ken.

Ziva begitu panik lalu segera menutupi wajahnya dengan rambut. "Tuan... jangan beritahu siapapun. Lindungi aku, nanti akan saya jelaskan."

Sean datang menyusul Ken dan Ziva. Sean begitu penasaran dengan Ken. Tidak seperti biasanya Ken mau berdekatan dengan pelayan. Apalagi pelayan itu bertampang buluk.

Sean berjalan menuju pintu depan. Sean heran melihat interaksi keduanya. Ken sedang memgang bahu Ziva. Sean segera menegur adiknya itu.

"Ken," panggil Sean.

Ken kaget lalu menutupi Ziva dengan tubuhnya. Ziva sudah berada di belakang Ken. Ken tergagap untuk bicara pada Sean.

"A-a-ada apa?"

"Kalian kenapa?" tanya Sean.

Ken mengeleng. "Tidak... kau masuklah."

Sean masih terlihat keheranan. Sean masuk dengan membawa rasa penasarannya pada Ken. Tetapi kenapa juga dirinya merasa bingung. Itu urusan Ken, biar saja Ken melakukan apa maunya.

Ken segera menarik Ziva untuk mengikuti dirinya. Ken membawa Ziva ke dalam kamarnya. Ken mengunci pintu saat mereka berdua telah sampai di dalam kamar.

Ken mengambil handuk kecil lalu masuk ke dalam kamar mandi. Ken membasahi handuk itu dengan air. Setelah handuk itu basah, Ken lalu menghampiri Ziva yang duduk di sofa. Ken duduk di samping Ziva.

Ken memberikan handuk yang sudah basah itu pada Ziva. "Ini... hapus masker itu. Aku ingin melihat wajahmu sebenarnya."

Ziva mengikat rambutnya yang panjang itu agar tidak menghalangi wajahnya. Ziva mulai menghapus bubuk hitam di wajahnya. Bubuk itu mulai terhapus bersih dari wajah Ziva.

Ken menatap takjub akan wajah yang berada di hadapannya. Bulu mata lentik dengan warna mata coklat. Hidung bangir, kulit putih bersih dengan bibir tipis kemerahan. Wajah Ziva kecil seperti boneka.

Ziva terlihat cantik mengemaskan dengan wajah kecilnya. Wajah berbentuk oval dengan mata, hidung dan bibir yang sempurna. Ken geleng-geleng kepala tidak percaya. Ken tidak percaya di balik masker yang di pakai Ziva ternyata ada kecantikan yang tersembunyi.

Ken sama sekali tidak mengalihkan pandangan matanya dari Ziva. Ziva melambaikan tangan di wajah Ken. Beberapa kali tangan Ziva melambai tapi Ken tidak sadar.

Ziva merasa kesal, beginilah para pria jika melihat wajahnya. Bukannya Ziva merasa sombong memiliki wajah cantik. Tetapi itu memang nyata adanya. Setiap pria hanya melihat wajah cantik saja dan bukannya hati.

Karena kesal Ken yang masih terus menatap wajahnya. Akhirnya Ziva mencubit kuat tangan Ken. Ken berteriak kesakitan saat Ziva mencubit tangannya.

"Awww... sakit, kenapa mencubitku?" tanya Ken.

Ziva memutar mata malas. "Tuan Ken... kenapa bengong?"

Ken bertepuk tangan sekali. "Ziva... kamu sangat cantik. Sungguh kamu cantik sekali."

"Kamu mau jadi pacarku?" tanya Ken.

Jiwa playboy dalam diri Ken mulai muncul. Ken tidak bisa melihat wajah cantik. Jika melihat wanita cantik maka Ken akan menjadikan wanita itu pacarnya.

Ziva mengeleng. "Tidak mau... jangan tanya alasannya. Karena Tuan pasti sudah tahu."

Ken mencebik, tentu saja dia tahu alasannya. Itu karena dirinya yang playboy. "Kenapa kamu menyembunyikan kecantikan kamu?"

"Saya akan menjelaskan semuanya tapi dengan satu syarat," ucap Ziva.

"Apa?"

"Izinkan saya untuk menjadi pelayan tetap disini," ucap Ziva.

Ken berdecih. "Cih... kamu mau bernegosiasi denganku?"

"Mau tidak?" tanya Ziva.

Karena rasa penasaran yang di dalam hatinya, Ken mengiyakan permintaan Ziva. Sebelum mereka turun ke bawah, Ziva sudah membuat dirinya menjadi hitam kembali.

Ziva selalu membawa bubuk hitam itu di dalam tasnya. Karena tadi satu mobil bersama Sean dan Jimi jadi Ziva tidak bisa memakainya.

Ziva merasa senang jika dirinya sudah menjadi pelayan tetap. Itu artinya Ziva akan tinggal di rumah besar milik Sean.

"Sekarang tunjukan dulu kamarku. Lalu katakan kepada Desy jika aku sudah menjadi pelayan tetap," tutur Ziva.

Ken mengangguk dan mengikuti kemauan Ziva. Ken dan Ziva keluar kamar mencari Desy lalu mengatakan jika Ziva sudah Ken angkat menjadi pelayan tetap dan akan tinggal di rumah besar.

"Desy... Ziva akan menjadi pelayan tetap disini, kamu tunjukan di mana kamarnya," ujar Ken.

Desy mengangguk seraya tersenyum tapi di dalam hatinya merasa sangat tidak senang. Desy sangat tidak menyukai Ziva. Ziva dekat dengan Ken dan itu membuatnya menjadi iri.

"Baik... Tuan," ucap Desy.

Desy membawa Ziva ke kamar para pelayan.

"Ini kamarmu!"

Ziva mengangguk. "Terima kasih... Desy!"

Desy tidak menjawab ucapan terima kasih Ziva dan langsung pergi begitu saja. Ziva masuk ke dalam kamar barunya. Kamar itu lebih bagus dari kamar yang ada di rumah sewanya. Ziva menutup pintu lalu merebahkan dirinya di kasur.

Ziva memejamkan matanya dan tidak lama kemudian tertidur. Rasa lelah karena berlari membuat dirinya tidur dengan cepat. Larut malam Ziva terbangun dari tidurnya.

Ziva merasa tenggorokannya kering. Ziva beranjak keluar menuju dapur untuk mengambil minum. Di dapur Ziva melihat bayangan seseorang. Karena takut ada maling, Ziva mengambil sapu untuk melindungi diri.

Ziva mendekat pada pria itu, saat Ziva ingin memukul pria itu berbalik. Suasana dapur memang remang-remang jadi tidak terlalu jelas siapa pria itu. Saat pria itu berbalik, Ziva melepas sapu itu begitu saja.

Ziva segera menunduk dan minta maaf. "Maafkan saya, Tuan Sean!"

Sean tersenyum. "Tidak apa, aku hanya ingin minum. Kamu bisa buatkan aku sesuatu? aku tidak bisa tidur."

Ziva mengangguk. "Bisa... duduk saja dulu di meja makan, Tuan!"

Sean lalu duduk di kursi meja makan seraya menunggu Ziva. Ziva membuatkan Sean secangkir coklat panas. Selesai membuat Ziva lalu memberikanya pada Sean.

"Silakan di minum, Tuan," ucap Ziva.

Sean mengernyit melihat isi di dalam cangkir itu. "Apa ini?"

"Itu coklat panas, jika Tuan meminumnya akan menjadi rileks dan cepat tidur," tutur Ziva.

Sean menuruti perkataan Ziva. Sean lalu meminum coklat panas yang di buat Ziva. Perlahan-lahan Sean meminum coklat itu. Rasanya memang benar, perasaan menjadi lega. Sean tersenyum ternyata yang di ucapkan Ziva benar. Sean menjadi rileks setelah meminum coklat itu.

"Terima kasih... kamu sudah membuatkan minuman ini untukku," ucap Sean

Ziva tersenyum. "Sama-sama Tuan!"

Sean beranjak berdiri setelah menghabiskan minuman yang di buat Ziva. Ziva mundur beberapa langkah karena Sean ingin pergi. Sean berdiri untuk pergi ke kamarnya.

Saat Sean beranjak berdiri dari kursi, kaki Sean tersandung kaki kursi. Sean hilang keseimbangan lalu menubruk tubuh Ziva yang ada di depannya.

Bruukkkk... !

Ziva dan Sean terjatuh ke lantai dengan posisi Ziva di bawah. Ziva kaget bukan karena dirinya terjatuh tapi lebih kepada bibir yang menempel di bibirnya.

Bibir Sean dan Ziva tidak sengaja bersentuhan. Mata mereka saling pandang dengan bibir yang menempel itu. Entah ada apa dengan Sean. Sean melu**t bibir Ziva sebentar. Ziva terkesiap ini untuk pertama kalinya seorang pria mencium dirinya.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

Terpopuler

Comments

Nicky Andong

Nicky Andong

lanjut.....👍💪

2025-01-03

0

🍁𝐀⃝🥀Angelaᴳᴿ🐅 ❣️

🍁𝐀⃝🥀Angelaᴳᴿ🐅 ❣️

seannn mengambil kesempatan dalam kesempatan

2024-10-19

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

waduh...love at first sight ny bkn dr mt tp dr bibir.ahaaayyyy

2024-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 21+
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 S2 NIKAHI PUTRIKU
59 S2 PILIHAN SULIT
60 S2 AKU TERIMA
61 S2 RESMI
62 S2 TIDAK SALING KENAL
63 S2 BEBAN
64 S2 AKU ATASANMU
65 S2 PEMBOHONG
66 S2 PERIH
67 S2 UNDANGAN
68 S2 KEDUA KALI
69 S2 DALANG
70 JADILAH SUAMIKU
71 JANGAN SEMUANYA
72 ANGEL ISTRIKU
73 BULAN MADU
74 CINTAI AKU SUAMIKU
75 MEMUTUSKAN
76 PERASAAN APA INI
77 ADA APA DENGANKU
78 KAGET
79 NGIDAM
80 MASIH SUAMI ISTRI
81 KEHILANGAN
82 OH JIMI
83 OH ANGEL
84 TERUSKAN EGOMU
85 RINDU RASA GENGSI
86 BONUS SATU
87 RINDU INI BERAT
88 ANAK SIAPA?
89 MEREKA ANAKKU
90 HATI JIMI SEBENARNYA
91 TEGASKAN HATIMU
92 AKU JUGA INGIN
93 MATA ELANG MENGINTAI
94 JATAH DULU SEBELUM PULANG 21+
95 TERJUN KE BAWAH
96 HIDUP BARU
97 PUNYA APA KAMU
98 YES I WILL
99 MENIKAH LAGI
100 MALAM YANG KESEKIAN KALI 21+
101 BYE CLARA
102 KEBAHAGIAN
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 21+
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
S2 NIKAHI PUTRIKU
59
S2 PILIHAN SULIT
60
S2 AKU TERIMA
61
S2 RESMI
62
S2 TIDAK SALING KENAL
63
S2 BEBAN
64
S2 AKU ATASANMU
65
S2 PEMBOHONG
66
S2 PERIH
67
S2 UNDANGAN
68
S2 KEDUA KALI
69
S2 DALANG
70
JADILAH SUAMIKU
71
JANGAN SEMUANYA
72
ANGEL ISTRIKU
73
BULAN MADU
74
CINTAI AKU SUAMIKU
75
MEMUTUSKAN
76
PERASAAN APA INI
77
ADA APA DENGANKU
78
KAGET
79
NGIDAM
80
MASIH SUAMI ISTRI
81
KEHILANGAN
82
OH JIMI
83
OH ANGEL
84
TERUSKAN EGOMU
85
RINDU RASA GENGSI
86
BONUS SATU
87
RINDU INI BERAT
88
ANAK SIAPA?
89
MEREKA ANAKKU
90
HATI JIMI SEBENARNYA
91
TEGASKAN HATIMU
92
AKU JUGA INGIN
93
MATA ELANG MENGINTAI
94
JATAH DULU SEBELUM PULANG 21+
95
TERJUN KE BAWAH
96
HIDUP BARU
97
PUNYA APA KAMU
98
YES I WILL
99
MENIKAH LAGI
100
MALAM YANG KESEKIAN KALI 21+
101
BYE CLARA
102
KEBAHAGIAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!