Bab 2

Ziva berjalan gontai menuju rumah sewanya. Ziva pulang sudah larut malam. Karena pemilik dari rumah tempatnya bekerja akan tiba, Ziva di haruskan untuk lembur. Belum lagi angkutan umum yang sudah jarang lewat saat malam.

Hari ini benar-benar membuat tubuhnya serasa remuk karena lelah. Ziva berjalan menyusuri jalan setapak kecil agar cepat sampai di rumahnya. Jalan itu memang sepi, apalagi sehabis hujan. Jalan setapak itu benar-benar sepi.

Bunyi suara kodok menemani langkah Ziva. Ada rasa takut di hati Ziva ketika berjalan hanya sendiri. Ziva menoleh kiri kanan takut jika ada orang jahat yang lewat. Tetapi Ziva merasa orang tidak akan berani mendekatinya.

Mungkin saja jika ada orang yang melihat Ziva, orang itu yang akan lari. Mungkin Ziva di kira hantu yang sedang lewat. Secara penampilan Ziva yang buluk dengan rambut panjang keriting. Ziva sengaja membuat rambutnya menjadi keriting mengembang.

Ziva mempercepat langkah kakinya agar cepat sampai di rumah. Dengan memeluk tas di dadanya Ziva berjalan. Ziva berhenti saat terdengar suara dari arah jalan buntu yang di laluinya. Tepatnya itu adalah jalan di dalam gang.

Bugh... bugh... !

"Akhhhhh...."

Ziva penasaran akan suara seseorang yang mengerang. Ziva ragu untuk mendekati arah suara itu. Tetapi di dalam hatinya merasa penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi.

Ziva melangkahkan kakinya ke arah sumber suara tersebut. Ziva perlahan-lahan mendekat ke gang buntu. Ziva menutup mulutnya saat melihat kejadian yang ada di depan matanya.

Seseorang sedang di keroyok dengan lima orang pria. Ziva spontan berteriak saat salah satu pria mengeluarkan pisau di balik sakunya.

"Akhhhh," teriak Ziva.

Ziva menutup mulutnya lalu berlari menjauh dari tempat itu. Ke lima pria itu kaget karena ada yang melihat aksi mereka. Mereka mengejar Ziva yang tengah berlari.

Ziva terus saja berlari tanpa melihat kiri dan kanan. Ziva menoleh ke belakang takut jika para pria itu sudah mendekat. Ziva berlari ke arah jalan raya. Ziva terus berlari tanpa memperdulikan kakinya yang lelah.

Napasnya sudah ngos-ngosan, Ziva menarik oksigen agar napasnya teratur. Ziva berlari lagi saat mendengar suara para pria itu. Ziva berlari dengan terus melihat ke belakang. Ziva tidak memperhatikan jika ada mobil yang melaju di depannya.

Cekkittttt... !

Suara rem mobil berhenti dengan mendadak. Ziva memegang dadanya kaget. Hampir saja mobil itu menabrak dirinya. Ziva menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobilnya.

Tok... tok... tok... !

"Tuan... tolong saya," ucap Ziva.

Pria di dalam mobil itu membuka sedikit kaca mobilnya. "Ada apa, Nona?"

Ziva menangkup kedua tangannya memohon. "Tuan... saya dalam bahaya. Saya di kejar oleh para penjahat."

Pria yang sedang menyetir itu menoleh ke belakang meminta izin dari atasannya. Pria yang duduk di belakang itu menganggukkan kepala mengizinkan. Pria yang memegang setir kemudi itu mengangguk.

"Masuklah," ujarnya.

Ziva merasa lega saat dirinya di izinkan untuk masuk ke dalam mobil. Ziva menarik napas lega karena sudah terbebas dari para pria itu. Ziva mengelap keringat di dahinya. Ziva kaget saat bubuk itu terangkat karena keringatnya.

Ziva panik karena pasti bubuk hitam di wajahnya sudah hilang. Ziva membuka ikatan rambutnya lalu menutupi wajahnya dengan rambutnya yang panjang. Pria di yang sedang menyetir itu menoleh ke arah Ziva.

"Nona... siapa namamu?" tanyanya.

"Nama saya Zivana, Tuan," jawab Ziva.

"Nama saya Jimi dan yang di belakang itu adalah atasanku namanya Tuan Sean," ujar Jimi.

"Kenapa kamu sampai di kejar-kejar penjahat?" tanya Jimi.

"Saya tidak sengaja melihat mereka berbuat jahat pada orang lain," jawab Ziva.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang sunyi. Jalanan sepi karena bekas hujan dan sudah larut malam. Jimi melirik Ziva yang tertunduk. "Nona... kemana saya akan mengantar kamu?"

"Tolong... antarkan saya ke rumah keluarga Pradipta. Saya bekerja di sana, saya akan menumpang untuk tidur disana," ucap Ziva.

Jimi terkesiap ternyata tujuannya sama dengan Ziva. "Kamu bekerja sebagai pelayan di sana?"

Ziva mengangguk. "Benar... Tuan!"

"Apa... kamu tidak mengenal kami?" tanya Jimi.

Ziva keheranan lalu mengeleng. "Tidak... saya baru sekitar satu tahun bekerja di sana."

"Orang yang duduk di belakang kamu itu adalah atasanmu, namanya Sean Pradipta," ucap Jimi.

Ziva kaget lalu menoleh ke belakang. "Ah... maaf saya tidak tahu, Tuan!"

Sean hanya berdehem. "Hemm...."

Mobil telah sampai di gerbang Rumah besar Pradipta. Satpam penjaga membuka pintu gerbang untuk mobil majikannya. Ziva dan Jimi keluar dari mobil. Jimi membukakan pintu mobil untuk Sean keluar.

Ziva terpesona melihat wajah dari Sean. Wajah itu terlihat jelas dari lampu rumah. Wajah rupawan dengan tubuh tinggi tegap. Mata tajam berwarna kehijauan, hidung mancung dengan bibir tipis kemerahan.

Bulu-bulu halus di sekitar jambang dan dagunya menambah kesan sexy. Sean berjalan melangkah ke depan masuk ke dalam rumah. Di ikuti asistennya Jimi dan juga Ziva yang ikut masuk.

Sean Pradipta pria berusia 35 tahun. Seorang pengusaha besar di negeri ini. Perusahaan yang di pegangnya berkembang pesat di dalam dan di luar negeri. Sean sudah setahun tinggal di luar negeri mengembangkan perusahaannya.

Tahun ini Sean kembali dari luar negeri karena akan menikah. Sean akan menikah dengan tunangannya bernama Rissa Andriani. Sean dan Rissa sudah menjalin hubungan selama 2 tahun.

Semua pelayan menyambut kedatangan Sean yang sudah setahun ini pergi. Ken memeluk Sean saat kakaknya itu baru datang. "Selamat datang, Sean."

Sean membalas pelukan Ken. "Terima kasih, bagaimana kabarmu?"

"Aku baik, ayo kita masuk," ajak Ken.

Saat Ken ingin mengandeng Sean, matanya melihat Ziva yang tengah berdiri. "Ziva... kamu belum pulang?"

Ken tertawa melihat Ziva dengan rambut terurai. " Hahahaha.... "

Ziva terlihat sangat lucu, wajahnya tidak terlihat karena tertutup rambut. Ken mendekati Ziva, Sean memperhatikan Ken yang terlihat akrab dengan Ziva.

"Ziva... kenapa kamu seperti ini?" tanya Ken.

Ken mencoba untuk mengalihkan rambut Ziva. Ken ingin melihat wajah Ziva tapi Ziva mundur ke belakang. Ken semakin penasaran dengan menghindarnya Ziva.

"Ziva... sini biar aku rapikan rambutmu. Wajah bulukmu itu tidak kelihatan," ucap Ken.

Ziva semakin mundur ke belakang. "Jangan Tuan, biar saya saja nanti yang merapikannya."

Semua yang tengah berkumpul di ruang depan pintu itu, asyik memperhatikan Ken dan Ziva. Ken semakin mendekati Ziva hingga Ziva keluar dari pintu rumah.

"Ziva... kenapa menghindariku?" tanya Ken.

"Tuan... jangan kesini," ucap Ziva.

Ziva terus mundur dan tidak melihat anak tangga yang ada di belakangnya. Ziva terpeleset dan jatuh.

Bruukkkk... !

Ken segera menolong Ziva yang jatuh. Ken meraih bahu Ziva. Ken melotot melihat wajah Ziva.

"Ziva."

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

Terpopuler

Comments

🍁𝐀⃝🥀Angelaᴳᴿ🐅 ❣️

🍁𝐀⃝🥀Angelaᴳᴿ🐅 ❣️

mnaaa visual nya astaga

2024-10-19

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

aduuhhh..ken.jgn jatuh cinta sm ziva y

2024-07-21

0

tata

tata

ewwww.....baheyoong

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 21+
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 S2 NIKAHI PUTRIKU
59 S2 PILIHAN SULIT
60 S2 AKU TERIMA
61 S2 RESMI
62 S2 TIDAK SALING KENAL
63 S2 BEBAN
64 S2 AKU ATASANMU
65 S2 PEMBOHONG
66 S2 PERIH
67 S2 UNDANGAN
68 S2 KEDUA KALI
69 S2 DALANG
70 JADILAH SUAMIKU
71 JANGAN SEMUANYA
72 ANGEL ISTRIKU
73 BULAN MADU
74 CINTAI AKU SUAMIKU
75 MEMUTUSKAN
76 PERASAAN APA INI
77 ADA APA DENGANKU
78 KAGET
79 NGIDAM
80 MASIH SUAMI ISTRI
81 KEHILANGAN
82 OH JIMI
83 OH ANGEL
84 TERUSKAN EGOMU
85 RINDU RASA GENGSI
86 BONUS SATU
87 RINDU INI BERAT
88 ANAK SIAPA?
89 MEREKA ANAKKU
90 HATI JIMI SEBENARNYA
91 TEGASKAN HATIMU
92 AKU JUGA INGIN
93 MATA ELANG MENGINTAI
94 JATAH DULU SEBELUM PULANG 21+
95 TERJUN KE BAWAH
96 HIDUP BARU
97 PUNYA APA KAMU
98 YES I WILL
99 MENIKAH LAGI
100 MALAM YANG KESEKIAN KALI 21+
101 BYE CLARA
102 KEBAHAGIAN
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 21+
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
S2 NIKAHI PUTRIKU
59
S2 PILIHAN SULIT
60
S2 AKU TERIMA
61
S2 RESMI
62
S2 TIDAK SALING KENAL
63
S2 BEBAN
64
S2 AKU ATASANMU
65
S2 PEMBOHONG
66
S2 PERIH
67
S2 UNDANGAN
68
S2 KEDUA KALI
69
S2 DALANG
70
JADILAH SUAMIKU
71
JANGAN SEMUANYA
72
ANGEL ISTRIKU
73
BULAN MADU
74
CINTAI AKU SUAMIKU
75
MEMUTUSKAN
76
PERASAAN APA INI
77
ADA APA DENGANKU
78
KAGET
79
NGIDAM
80
MASIH SUAMI ISTRI
81
KEHILANGAN
82
OH JIMI
83
OH ANGEL
84
TERUSKAN EGOMU
85
RINDU RASA GENGSI
86
BONUS SATU
87
RINDU INI BERAT
88
ANAK SIAPA?
89
MEREKA ANAKKU
90
HATI JIMI SEBENARNYA
91
TEGASKAN HATIMU
92
AKU JUGA INGIN
93
MATA ELANG MENGINTAI
94
JATAH DULU SEBELUM PULANG 21+
95
TERJUN KE BAWAH
96
HIDUP BARU
97
PUNYA APA KAMU
98
YES I WILL
99
MENIKAH LAGI
100
MALAM YANG KESEKIAN KALI 21+
101
BYE CLARA
102
KEBAHAGIAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!