Part: 5

Ardan berjalan menyusuri lobi kantornya dengan style modis rapi dan setelan Jaz hitam yang menambah kesan keren, kece, dan dingin sedingin gunung es, diikuti sang asisten kepercayaannya ( Hansen) yang tak kalah keren dengan majikannya.

Ceklek.

Ardan dan Hansen masuk ke dalam ruangan kerjanya dan duduk di sofa sambil membuka laptopnya.

" Hansen, proposal kamu bagus sekali. Katakan siapa yang membuatnya" Tanya Ardan tanpa menoleh kepada Hansen yang juga duduk di ujung sofa dan juga sibuk dengan laptopnya. Mendengar pertanyaan bosnya, Hansen pun menoleh dan menatap Ardan

" Bos tidak percaya aku yang membuatnya?".

Ardan menatap tajam membuat Hansen menghela nafas panjang sambil menunduk karena tidak mungkin dia berani membalas tatapan bosnya yang setajam singa yang kelaparan.

"Em am em sebenarnya yang membuatnya non"

Belum sempat Hansen menyelesaikan kata katanya, tiba tiba ponsel Ardan berdering dan membuatnya berdiri untuk membuka panggilan sambil berjalan ke sisi jendela.

📲 (Sandra) Ardan, kamu harus pulang sekarang juga dan menjalani rumah tangga pernikahan dengan benar.

📱( Ardan) Mama kan yang menginginkan pernikahan ini? Ardan sudah setuju terus maunya mama apalagi? .

📲 ( Sandra) Kamu memang keterlaluan Ardan. Dia itu gadis yang baik dan sangat cocok denganmu. Lagi pula status kamu sekarang adalah suaminya jadi sudah kewajiban kamu memberikan nafkah lahir dan batin.

📱(Ardan) Cukup ma, Ardan capek bahas itu terus. Oke Ardan akan pulang dan urus perusahaan papa tapi aku tidak mau dipaksa memberikan nafkah padanya. Berikan saja dia uang yang banyak.

📲(Sandra) Tapi Ardan! Ini tidak adil baginya. Pokoknya kamu harus pulang ke rumah dan temui istrimu.

📱( Ardan) Ma, Ardan akan tinggal di apartemen.

Dengan kesal Sandra mematikan sambungan ponselnya. Begitu juga dengan Ardan yang nampak memijit pelipisnya kemudian merebahkan tubuhnya di sandaran kursi kebesarannya.

" Hansen"

" Iya tuan "

" Kamu urus semua proyek di sini dan selesaikan secepatnya besok kita akan kembali ke kota B".

" Tapi tuan"

" Sudah Hansen jangan banyak bertanya lakukan saja seperti apa yang aku pinta".

" Baik tuan" Jawab Hansen kemudian berdiri dan meminta ijin untuk keluar dari ruangan itu dan menyelesaikan semua proyek sesuai permintaan tuannya.

🌺☘️☘️🌺

Tiga orang duduk saling berhadapan dengan tatapan yang sama sama menakutkan.

" Amara! Sekarang jawab di mana anakku! Katakan! "

" Iya a anakmu " Amara tak meneruskan ucapannya karena ragu ragu " Bisa bisa dia melenyapkanku kalau sampai tahu kebenarannya " Batinnya.

Wanita itu bernama Renata, seorang residivis tahanan kasus pembunuhan. Dan teman baik Amara.

Renata mencondongkan tubuhnya dan mencengkram kerah baju Amara yang sudah gemetaran " Apa perlu aku memaksamu untuk buka mulut! ".

Amara menggeleng perlahan dan Renata pun melepaskannya dengan kasar.

" Renata, dia adalah anakmu" Amara memegang tangan Erika dan mengatakan kalau dia adalah anaknya membuat Erika terkejut dengan tatapan tidak percaya.

" Ma, jadi selama ini" Gumam Erika perlahan dengan tatapan tertuju kepada Amara yang memejamkan matanya untuk menutupi kegugupannya.

Renata menatap Erika dan mengusap lembut kepalanya " Dia anakku? Sungguh Ra? Dia anakku ". Renata pun beranjak dan meraih tubuh Erika kemudian memeluknya dengan erat " Sayang aku ibumu, panggil aku ibu bukan dia ( menunjuk kepada Amara)akulah ibumu" Bisik Renata dengan berkaca kaca.

Erika yang masih bingung hanya nurut saja kemauan Renata, entah apa yang sebenarnya terjadi hanya waktu yang bisa menjawabnya.

" Tunggu, kalau kamu memang ibuku maksudku ibu kandungku. Kenapa tiba tiba anda menampar mama?"

Tanya Erika.

Renata tersenyum tipis kemudian mendekatkan wajahnya pada telinga Erika " Kamu tahu sayang siapa dia?" Kalau kamu tahu kebenarannya pasti kamu akan kecewa sudah dibesarkan oleh wanita yang buruk seperti dia".

Erika mengernyitkan keningnya " Apa maksud anda?".

Tiba tiba Amira menggeleng dan menggenggam tangan Renata dan memohon untuk tidak mengungkapkan kebenarannya sekarang " Aku mohon Ren plis belum saatnya semua terungkap, sekarang biarkan aku menjalani hidupku dengan tenang".

Renata menarik nafasnya dengan kasar sambil memicingkan matanya " Hidup tenang? Apa selama ini kamu merasa tenang setelah apa yang kamu lakukan? ".

" Ma, plis katakan yang sebenarnya aku mohon?" Rengek Erika dengan tatapan penasaran.

Renata tersenyum kecil kemudian beranjak dan mengusap kepala Erika " Sekarang kamu tinggal di sini dulu setelah semua urusan ibu selesai, ibu akan menjemputmu".

Renata pun berjalan keluar dari rumah Amara.

Sementara itu Erika yang masih belum menemukan jawabannya benar benar di buat penasaran dengan semuanya "Ma, plis".

Amara menarik nafasnya dalam dalam

 " Begini Erika, dulu aku dan Renata adalah sahabat baik. Kemudian kami terlibat cinta segitiga antara aku dia dan papamu.

Kami bersaing untuk memperebutkan cintanya, tapi nyatanya Renata kalah dan mama yang menang. Tapi Renata tidak terima jadi dia menggunakan cara licik untuk membuat papa tidur dengannya hingga dia hamil dan lahirlah kamu.

Tapi saat itu Renata terlibat kecelakaan hingga menewaskan seseorang dan dia dipenjara dengan tuduhan ada unsur kesengajaan. Lalu dia menitipkan kamu pada mama"

Erika mengernyitkan keningnya seakan tidak percaya dengan semua cerita mamanya

" Benarkah? ".

Amara pun mengangguk pelan.

" Baiklah, tapi Erika tidak mau tinggal dengan dia, Erika mau tinggal di sini sama mama".

" Iya sayang " Amara pun mengangguk dan memeluk Erika.

🌻💚💚🌻

Di rumah keluarga besar Ratore, Emely disambut dengan baik dan hangat. Seluruh keluarga besarnya sangat menyayanginya seperti puteri mereka sendiri.

Apa-apa lagi Sandra yang merasa sangat bersalah di dalam pernikahan ini sangat menyayangi Emely dan dianggapnya seperti putri kandungnya sendiri.

Ceklek.

Emely memasuki kamar yang cukup besar dan mewah dengan furnitur klasik namun sangat berkelas.Di tambah aroma pewangi ruangan yang maskulin dan cowok banget.

Emely meletakkan kopernya dan celingukan melihat ke setiap sudut ruangan. Tapi anehnya tak ada satupun foto laki laki yang menjadi suaminya saat ini.

Tapi Emely tak memikirkan itu dan merasakan tubuhnya sangat letih jadi dia merebahkanya di ranjang besar dan mewah tersebut.

Tiba tiba ponselnya berdering dan terlihat nama " Sayangku ".

Mata Emely seketika membulat melihat siapa yang menelponnya.

"Aduh ngapain lagi sih "

📱( Emely) Hallo, ngapain mas.

📲( Vero) Lho aku kangen sama kamu sayang. Kok ngapain sih

📱( Emely)Hah kangen? Gak salah? Bukannya sekarang ada Erika ya di samping kamu mas Vero.

📲 ( Veto) Erika? Astaga sayang kamu salah paham. Aku dan Erika tidak ada hubungan apa apa. Dia kan model jadi aku memintanya untuk bekerja dengan perusahaan. Itu saja tidak lebih sayang).

📱( Emely)Jadi kalau laki-laki dan perempuan tidur satu ranjang dan melakukan hubungan suami istri itu tidak ada apa apa? .

📲 ( Vero) Maksud kamu apa sayang?.

📱( Emely) Mas jangan berbohong lagi, aku melihat sendiri dengan mata kepalaku, kamu dan Erika berzina di apartemen! Jadi tidak ada lagi yang perlu dijelaskan. Sudah jelas mas kamu tidak mencintaiku.

Emely mematikan sambungan telp dan merebahkan tubuhnya di kasur dengan air mata yang terus mengalir.

Terpopuler

Comments

Nazefa

Nazefa

sudahlah Ardan, pulanglah dan berikan yang iya-iya pada Emely.. turuti saja perkataan mamamu, nanti juga kamu akan menikmatinya../Joyful//Joyful/

2025-04-08

1

Nazefa

Nazefa

keren juga ini si papanya Erika.. ganteng banget kayaknya sampai jadi rebutan../Facepalm//Facepalm/

2025-04-08

1

Nazefa

Nazefa

aku curiga, Amara menukarnya.mungkin sebenarnya yang anaknya Renata adalah Emely../Grievance/

2025-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!