Sore hari ini Arness langsung ganti seragam kerja dan membersihkan sisa make up nya setelah bekerja dan duduk di bangku ruang loker sambil membuka grup chat WA nya.
“Hei ! pada dimana ?” tanya Arness di grup chat WA SPIRITUAL
“Aku baru banget sampai rumah Uma” jawab Ivy
“Yang lain belum dateng ?” tanya Arness
“Belum Ness, kamu kesini aja kalau udah pulang” jawab Uma
“Ness, kamu masih di outlet ?” tanya Ibraa
“Masih” jawab Arness datar
“Aku jemput Ness” jawab Lucky
“Aku mau samper kamu dulu Ness, nanti kita berangkat bareng ke rumah Uma” jawab Ibraa
“Buruan, aku sama Tristan tinggal jalan doang nih dari rumah” sahut Iza
“Aku udah di jalan nih sama Raka” ucap Irsya
“Kalian duluan aja Ibraa, Ky, nanti malah telat kalau kesini dulu” ucap Arness
..
Masih menunggu balasan dari 2 laki-laki itu, Amin, yang sudah rolling shift sama Yanto memanggil Arness dari pintu ruang office.
“Arnesss..” teriak Amin
“Iya pak, hadir” jawab Arness sambil bangun dari duduknya dan menghampiri Amin
“Ada yang nyariin di luar” ucap Amin
“Heh ??” gumam Arness bingung
“Ya udah pak tolong tunggu sebentar, Arness mau ambil tas dulu” jawab Arness tenang
“Oke Ness” jawab Amin sambil senyum lalu menutup pintu office
Arness masuk ruang loker, memakai jaket codoray, mencepol asal rambutnya ke atas, dan memakai sling bag nya.
Sebenarnya Arness sudah rapih dan bisa saja langsung berangkat ke rumah Uma, tapi dia memilih buat duduk istirahat di ruang loker.
Arness berjalan ke office sekalian absen pulang, lalu pamit ke Tyo yang duduk di kursi officenya.
Setelahnya Arness keluar ruang office dan melihat siapa yang mencarinya.
..
“Arnnesss..” teriak 2 suara laki-laki yang duduk di bangku koridor
Arness langsung melihat ke arah suara itu lalu berjalan cepat ke arah mereka.
“Kan udah aku bilang langsung aja” ucap Arness kesal
“Orang kangen juga, peluk dulu dong” ucap Lucky sambil merentangkan kedua tangannya
“Ogah !” jawab Arness datar
“Apa kabar Ness ?” tanya Ibraa sambil senyum
“Alhamdulillah baik, kamu apa kabar ?” tanya Arness ke Ibraa
“Alhamdulillah aku juga baik” jawab Ibraa senang
“Hei Ness ! aku nggak di tanya kabar nih ?” tanya Lucky iri
“Emang kamu nanya kabar ke aku ?” ledek Arness
“Cih, dasar ya ngeselin” ucap Lucky sambil bersiap mengacak-acak rambut Arness
“Heh ! berani kamu ?” tanya Arness tegas sambil mengepalkan tangan kirinya di depan wajah Lucky
“Hahaha.. ya nggak berani lah” ucap Lucky takut
“Udah ayo kita berangkat” ajak Ibraa yang sudah berjalan duluan
“Ayo lah !” ucap Arness menyusul Ibraa
“Hei ! Tungguin lah” susul Lucky
..
Arness, Ibraa, dan Lucky nggak sadar kalau ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi.
Mereka bertiga mengendari motornya masing-masing ke rumah Uma.
..
Sesampainya di rumah Uma, yang lainnya sudah datang duluan.
“Jangan salahin aku, mereka yang tiba-tiba muncul di tempat kerja ku” ucap Arness sebelum di ceramahin sama para sahabatnya, terutama Iza dan Uma
“Hahahaha.. udahlah.. sebentar ya, aku mau ke kamar” ucap Uma bergegas masuk ke kamar dan keluar membawa 1 plastik besar
..
“Aduhh, Uma ngomong dong, disini banyak orang, jangan bawa sendiri kalau berat tuh” ucap Arness yang langsung berdiri membantu Uma membawa plastik itu
“Aku masih kuat tauk” jawab Uma nggak mau kalah
“Ya.. ya.. ya..” jawab Arness nggak mau debat sama Uma
“Itu isinya apaan Uma ?” tanya Irsya penasaran
“Nih, buat kalian..” ucap Uma yang duduk dan membagikan satu persatu plastik dari dalam plastik besar itu
Isi dari plastik besar itu ada beberapa plastik kecil lagi yang berisi 4 buah dress dan 4 batik warna senada.
“Aku beliin kalian dress sama batik ini nanti kalian harus pakai di hari pernikahan aku ya.. buat Arness, Ivy, Irsya, sama Iza, sengaja aku bedain modelnya tapi tetap cantik semua kok” ucap Uma
“Hei ! manis” ucap Arness yang protes karena nggak suka di bilang cantik
“Iya iya.. khusus buat kamu itu manis” ucap Uma menahan kesal
“Aku juga minta kalian berseragam ya.. ini hari penting buat aku, aku mau kalian sesuai sama bayangan ekspektasi aku” ucap Uma
“Berseragam gimana Uma ? bukannya ini udah seragam ?” tanya Raka sambil memegang batik dari Uma
“Jadi gini, buat kalian, Arness, Ivy, Irsya, Iza, kalian wajib pakai heels.. dan kalian, Ibraa, Lucky, Raka, Tristan, kalian pakai celana warna cream ya sama sepatu pantofel hitam, aahhh..
Pasti kalian cantik-cantik ganteng-ganteng” jelas Uma dengan semangat lalu memegang kedua pipinya sambil membayangkan sahabat-sahabatnya
“Manis Uma, manis” protes Arness membuyarkan semangat Uma
“Ngeselin banget anak satu ini” ucap Iza menyentil hidung Arness
“Aww..” keluh Arness sambil mengelus hidungnya yang sakit
“Kebiasaan..” tambah Irsya
“Heh heh.. jangan gitu dong, kasihan Arness sakit” ucap Lucky membela Arness
“Hahaha.. kalian pada kenapa sih ?” ledek Tristan
“Padahal aku cuma bilang manis doang langsung di bully sama Iza” ucap Arness sok polos
“Jangan ngeselin” ucap Ivy sambil mencubit kedua pipi Arness
“Aaww.. sakit Vy” ucap Arness sambil mengelus pipinya setelah di cubit Ivy
"Ngakak aku tuh hahahaha..” ucap Uma
“Love you guys..” ucap Arness sambil memeluk Uma dan Ivy yang duduk di sampingnya
“Grup Hug !!” ucap Iza dan Irsya sambil menyusul memeluk Arness, Uma, dan Ivy
“Ikutan lah..” ucap Lucky
“Woi ! bentar, biar aku dulu sama Raka yang meluk, pacar kita” ucap Tristan memeluk Iza dari belakang dan Raka memeluk Irsya dari belakang
“Kita cuma dapet punggung laki-laki Ibraa” keluh Lucky
“Dah lah nggak usah ikutan meluk” jawab Ibraa cemberut
“Hahahahaha..” semua tertawa
**
SPIRITUAL adalah geng persahabatan Arness dengan yang lainnya.
Bagi yang nggak tahu pasti mikirnya aneh-aneh. Padahal sebenarnya itu ide dari Arness sendiri mengambil satu huruf depan dari nama sahabat-sahabatnya itu.
Dimulai dari Silvya (Ivy), Pimelani Arnessta (Arness), Irsyadina (Irsya), Raka, Ibrahim (Ibraa), Tristan, Umairah (Uma), Aliza (Iza), dan Lucky.
..
Awalnya Arness cuma kenal sama Uma, lalu Uma mengajaknya makan bareng sama Ivy dan Irsya, setelahnya Ivy mengajak Iza buat gabung.
Dan para laki-laki itu muncul bersamaan dari masing-masing outlet tempat kerja Arness, Uma, Ivy, Iza, dan Irsya.
Sebelumnya, Ibraa dan Lucky pernah bekerja di outlet Arness dan Uma, Tristan bekerja di outlet Ivy dan Iza, sedangkan Raka bekerja di outlet Irsya.
Lalu mereka saling mengenalkan satu sama lain dan sering jalan atau makan bareng.
..
Para laki-laki itu cuma sementara di outlet yang lainnya karena outlet mereka sedang di lakukan renovasi, dan setelah renovasi outlet mereka selesai mereka kembali ke outletnya masing-masing.
Dan saat itu lah terjadi cinlok antara Arness, Lucky, dan Ibraa dan keduanya di tolak mentah-mentah sampai sekarang sama Arness, Iza pacaran sama Tristan, begitu juga Irsya sama Raka.
..
Sejak di buatnya geng SPIRITUAL itu, mereka sepakat membuat sebuah perjanjian.
• Nggak boleh saling menjelek-jelekkan atau menyinggung perasaan anggota SPIRITUAL lainnya
• Ada dalam senang dan sedih, suka dan duka
• Membantu satu sama lain kalau terkena musibah atau masalah
• Persahabatan ini nggak akan pernah putus
• Nggak boleh melibatkan masalah pribadi (bagi yang pacaran) dalam siklus persahabatan SPIRITUAL
• Usahakan kumpul minimal 2 kali dalam sebulan
• Kalaupun nggak bisa kumpul, di grup chat harus selalu aktif
• Setiap kumpul wajib, kudu, harus, mesti, fardu’ain pakai sepatu biar terlihat kompak dan rapih
Ya, itulah perjanjian Arness dan sahabat-sahabatnya. Yang pasti buat poin terakhir, itu permintaan khusus Ivy dan Iza.
..
Walaupun nggak selalu lengkap, tapi mereka suka kumpul bareng walaupun cuma sekedar ngobrol atau makan bareng.
Persahabatan mereka sudah berjalan lebih dari 2 tahun dan berharap selalu bersahabat walaupun terpisah-pisah.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments