Mimpi buruk Singa Praja

" Aku akan selalu mengingatmu Wira,kau telah menyelamatkanku dari kematian sebanyak dua kali.Pertama saat kau menghadang hantaman cahaya energi pedang Samber Nyawa yang dilepaskan Kala Demit yang akan menghantamku.Karena aku yakin aku pasti tidak akan mampu menangkis atau menghindari hantaman cahaya energi pedang Samber Nyawa itu dan saat itu aku pasti sudah mati "

" Kedua saat kita terjatuh kedalam kawah.Kau menyelamatkanku dengan menarik dan melemparkanku keatas.Sehingga aku keluar dari lubang kawah dan selamat "

" Kita bahkan tidak saling mengenal dan aku " tidak akan pernah bisa membalas hutang budi yang bahkan adalah hutang nyawa karena kau sekarang telah tewas mati didalam kawah gunung ini "

" Maafkan aku karena sikapku kepadamu sebelumnya yang tidak ramah dan tidak bersahabat "

Ucap si gadis dengan suara lirih hampir tak terdengar dengan nada sedih

Dia termangu dibibir kawah sambil matanya memandang kedalam kawah dan berharap Wira muncul dengan selamat dari dalam kawah itu

Tapi itu tidak mungkin.Karena pasti Wira sekarang sudah mati dengan seluruh tubuhnya meleleh menyatu dengan lahar dan lava didasar kawah itu.Bantah hatinya setelah pikiran jernihnya menyadari kenyataan tidak akan mungkin ada mahluk hidup yang selamat setelah terjatuh kedalam kawah

Huuuhhh...

Akhirnya dia hanya bisa menghembuskan nafas kekecewaan dan penyesalan

*****

" Apa yang terjadi disini !? "

Seru satu suara yang bahkan orangnya belum terlihat

Sesaat kemudian terlihat bayangan putih berkelebat ketempat bekas pertempuran para pendekar

Terlihat seorang kakek tua bertubuh tinggi kurus yang rambut alis kumis serta janggutnya telah berwarna putih semua.Kakek tua itu juga mengenakan pakaian dan jubah berwarna putih

Tampak dia memandang berkeliling memperhatikan seluruh tempat itu

Hmmm...

" Sepertinya telah terjadi pertempuran dahsyat atau gempa ditempat ini " Gumam kakek tua itu setelah melihat kerusakkan dan melihat lubang menganga yang sangat dalam ditempat itu

" Sungguh kacau keadaan ditempat ini "

Gumamnya lagi setelah memperhatikan keadaan ditempat itu sekali lagi

" Keparat Singa Praja akhirnya kau muncul juga "

Terdengar suara yang keras menggeledek dan tiba tiba satu bayangan hitam berkelebat dan berdiri dihadapan Singa Praja

Meskipun puncak gunung Ciremai yang saat itu telah pagi masih diliputi kabut tebal,tapi Singa Praja yang bermata tajam bisa mengenali sosok yang berdiri didepannya

" Kala Demit... "

Bibir Singa Praja bergerak tanpa suara mengucapkan kata itu dengan perasaan tidak percaya

" Apakan kau kaget bertemu denganku Singa Praja !!! ? "

Ucap Kala Demit sambil melangkah mendekati Singa Praja

Hmmm...

" Ternyata kau memang Kala Demit bukannya siluman atau setan pelayangan.Rupanya dedemit gunung Ciremai menyelamatkanmu dari kematian dan sekarang kau telah menjadi pengemis atau jembel " Ucap Singa Praja dengan nada tenang meskipun sebenarnya hatinya sangatlah kaget melihat Kala Demit yang ternyata masih hidup

Mendengar perkataan Singa Praja dia memperhatikan keadaan dirinya yang ternyata memang pantas jika orang mengira dia pengemis atau jembel.Karena pakaiannya compang camping,juga pakaian dan tubuhnya berselimut banyak tanah akibat dari pertempuran yang beberapa saat berlalu

Untuk ucapan seperti itu sebenarnya sudah cukup untuk Kala Demit membunuh orang yang mengucapkan itu tanpa banyak basa basi lagi

Sekarang juga dia memang berniat membunuh Singa Praja.Selain karena ucapan Singa Praja yang barusan tetapi juga karena Singa Praja adalah musuh bebuyutannya

" Berkatalah sepuasnya karena sebentar lagi kau akan mampus menyusul anak setan muridmu itu hahaha.... " Ucap Kala Demit dengan geram yang diakhiri dengan tawa bekakakkan

Mendengar kalau Wira muridnya telah meninggal membuat Singa Praja menjadi sangat terkejut.Tapi karena pembawaannya yang tenang buah dari pengasingannya menjauhi dunia ramai selama lebih dari sepuluh tahun,keterkejutannya itu tidak nampak diwajahnya

*****

Sebetulnya Singa Praja sudah tidak berniat lagi turun kedunia ramai mencampuri urusan duniawi,meskipun selama mengasingkan diri dia tidak menjadi seorang pertapa.Setelah hidup ditempat sunyi dirinya merasa tentram dan damai

Pada malam pertama setelah keberangkatan Wira ke kawah puncak gunung Ciremai untuk menyaksikan malam Sengkala Jagat,sebagai awal dari pengembaraannya dan untuk menambah pengalamannya.Singa Praja bermimpi buruk tentang Wira.Dia melihat Wira terjatuh kedalam kawah gunung Ciremai dan seekor Naga jantan raksasa bermata hijau dengan kulit dan sisik berwarna hitam dengan dua tanduk panjang dikepalanya.Menyambar dan menelan bulat bulat tubuh Wira yang sedang melayang jatuh

Dia sampai berteriak histeris didalam mimpinya demi melihat kejadian itu sampai membuatnya terjaga dengan keringat deras bercucuran dari seluruh tubuhnya

Semua kejadian didalam mimpinya itu terlihat seperti nyata yang membuat dia tidak bisa tidur lagi.Karena hati dan pikirannya menghawatirkan Wira

Dengan menenangkan pikirannya,Singa Praja mengannggap mimpinya itu hanyalah bunga tidur dan akhirnya dia tidak memikirkan lagi tentang mimpinya

Malam kedua sekitar tengah malam dia bermimpi lagi hal yang sama yang membuatnya kembali langsung terjaga

Setelah dua malam berturut turut bermimpi hal yang sama tentang Wira,Singa Praja mempunyai firasat buruk tentang muridnya itu

Meskipun Wira telah membekal ilmu silat dan kesaktian sangat tinggi tapi Wira masih mentah dalam pengalaman dan bukan tidak mungkin dikawah puncak gunung Ciremai nanti akan banyak hadir pendekar pendekar yang sangat sakti dari berbagai aliran

Sebenarnya tidak banyak pendekar yang akan dapat mengalahkan Wira dengan kemampuannya saat ini.Asal dia bisa membawa diri serta selalu waspada dan hati hati

Tapi setelah hal tentang Wira yang dilihat dalam mimpinya.Singa Praja jadi sangat khawatir dan selalu kepikiran tentang muridnya itu

Tidak menunggu lama,saat itu juga Singa Praja langsung pergi melesat menggunakan ilmu meringankan tubuh digabung dengan ilmu Kidang Kencana.Yang membuat dia melesat seperti terbang untuk menyusul Wira ke puncak Gunung Ciremai

Dia tiba dikawah puncak gunung Ciremai terlambat,setelah pertarungan para pendekar dengan Kala Demit berakhir dengan kekalahan dan kematian para pendekar

*****

Setelah mendengar perkataan Kala Demit,Singa Praja merasa impiannya tentang Wira menjadi kenyataan

Ada rasa sedih dan perih juga rasa kehilangan dihati Singa Praja setelah mengetahui kematian Wira yang telah dianggap sebagai cucunya sendiri

Takdir manusia termasuk kematian memang rahasia sang maha pencipta tidak seorangpun dapat mengetahuinya.Bagaimanapun kematian Wira adalah takdir yang sudah ditentukan sehingga dia harus merelakannya

Cuma satu yang disesalkan Singa Praja.Wira meninggal diusia yang sangat muda,sebelum Wira bisa membaktikan dirinya untuk menggunakan semua ilmu yang didapatnya untuk memberantas kejahatan dan menegakkan keadilan

" Apa yang akan kau lakukan sekarang Kala Demit !? " Ucap Singa Praja sambil memandang Kala Demit dengan tatapan tajam

"Yang akan ku lakukan adalah membunuhmu dengan pedang Samber Nyawa ini " Ucap Kala Demit dengan mengangkat pedang Samber Nyawa ditangan kanannya

" Kemudian aku akan menguasai dunia persilatan dengan membasmi seluruh pendekar dan perguruan aliran putih.Pendekar pendekar dan perguruan aliran hitampun kalau tidak mau tunduk kepadaku akan ku binasakan " Ucap kembali Kala Demit menyusul ucapannya yang sebelumnya

Kala Demit mengucapkan semua itu tanpa beban dengan wajah bengis dan terlihat ada kilatan kekejian dikedua matanya

Singa Praja sangat terkejut melihat Pedang Samber Nyawa berada ditangan Kala Demit.Itu berarti orang yang berhasil mendapatkan pedang Samber Nyawa adalah dia

Bencana...

" Ucap Singa Praja didalam hatinya "

Terpopuler

Comments

@elang_raihan.Nr☕+🚬🐅🗡🐫🍌

@elang_raihan.Nr☕+🚬🐅🗡🐫🍌

Makin 👍🏿

2021-01-30

1

Khairul Akmal

Khairul Akmal

lanjut tor

2021-01-18

1

Nikodemus Yudho Sulistyo

Nikodemus Yudho Sulistyo

like..

2021-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bocah penggembala
2 Wira
3 Ujian
4 Situasi dunia persilatan
5 Sengkala Jagat
6 Berkelana
7 Puncak gunung Ciremai
8 Puncak gunung Ciremai 2
9 Kematian Tungul Rana
10 Munculnya Pedang Samber Nyawa
11 Munculnya Kala Demit
12 Pemilik Pedang Samber Nyawa
13 Dikepungnya Kala Demit
14 Kala Demit VS para pendekar
15 Kala Demit VS para pendekar 2
16 Kematian para pendekar dan terjatuhnya Wira kedalam kawah
17 Mimpi buruk Singa Praja
18 Dewa Linglung
19 Naga Keling Sapu Jagat
20 Kujang Dewa
21 Kekalahan dan lolosnya Kala Demit
22 Ternyata gadis berbaju putih itu bernama...
23 Kembali ke alam manusia
24 Kerajaan Lingga Buana
25 Pertarungan Raden Cakra Ningrat
26 Dayeuh Puseur
27 Hukuman dan kematian Juragan Wiguna
28 Uji kanuragan
29 Putri Rara Murni
30 Pertemuan kembali dengan gadis berbaju putih
31 Lima serigala hutan muncang
32 Rahasia tunduknya berbagai aliran perguruan kepada perguruan Raga Abadi
33 Tembakkan Sekar Langit
34 Ketegangan menjelang Perang
35 Dimulainya peperangan
36 Situasi peperangan
37 Situasi peperangan 2
38 Situasi Peperangan 3
39 Pertempuran diluar keraton
40 Pertemuan kembali Wira dengan Singa Praja
41 Berita bobolnya tembok benteng sebelah utara
42 Kehebatan Manggar Saketi
43 Kematian Manggar Saketi
44 Pertemuan kembali antara Kala Demit dan Dewa Linglung
45 Pertarungan antara Wira dan Kala Demit
46 Tewasnya Kala Demit dan kemenangan pihak kerajaan Lingga Buana
47 Pertunangan antara pangeran Cakra Ningrat dan putri Rara Murni
48 Leluhur Dewa Linglung
49 Pusaka Cincin Badar Segara
50 Memulai lagi pengembaraan
51 Lembah Bidadari Siluman
52 Pertarungan dengan dua orang penyusup
53 Berada diujung tanduk
54 Pendekar Bidadari Siluman
55 Rencana penyelamatan
56 Prahara desa Cihuni
57 Tertangkapnya Wira oleh murid murid perguruan Bidadari
58 Dewa maut vs Siluman Iblis Api dan Siluman Iblis Kalabang
59 Dewa Maut itu adalah...
60 Pertarungan yang semakin sengit
61 Pertarungan yang semakin sengit 2
62 Pertarungan yang semakin sengit 3
63 Pertarungan yang semakin sengit 4
64 Penyelamatan " Bandara " pemuda murid perguruan Bambu Hijau
65 Musnahnya perguruan Bidadari
66 Kabar kehancuran dan musnahnya Perguruan Bidadari di dunia persilatan
67 Iblis Gila
68 Menuju kota Kadipaten Janur Emas
69 Lima Setan Karang Bolong
70 Kematian Garang Kawani
71 Hancurnya Lima Setan Karang Bolong
72 Dendam yang tidak pernah terbalaskan
73 Pemberitahuan
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bocah penggembala
2
Wira
3
Ujian
4
Situasi dunia persilatan
5
Sengkala Jagat
6
Berkelana
7
Puncak gunung Ciremai
8
Puncak gunung Ciremai 2
9
Kematian Tungul Rana
10
Munculnya Pedang Samber Nyawa
11
Munculnya Kala Demit
12
Pemilik Pedang Samber Nyawa
13
Dikepungnya Kala Demit
14
Kala Demit VS para pendekar
15
Kala Demit VS para pendekar 2
16
Kematian para pendekar dan terjatuhnya Wira kedalam kawah
17
Mimpi buruk Singa Praja
18
Dewa Linglung
19
Naga Keling Sapu Jagat
20
Kujang Dewa
21
Kekalahan dan lolosnya Kala Demit
22
Ternyata gadis berbaju putih itu bernama...
23
Kembali ke alam manusia
24
Kerajaan Lingga Buana
25
Pertarungan Raden Cakra Ningrat
26
Dayeuh Puseur
27
Hukuman dan kematian Juragan Wiguna
28
Uji kanuragan
29
Putri Rara Murni
30
Pertemuan kembali dengan gadis berbaju putih
31
Lima serigala hutan muncang
32
Rahasia tunduknya berbagai aliran perguruan kepada perguruan Raga Abadi
33
Tembakkan Sekar Langit
34
Ketegangan menjelang Perang
35
Dimulainya peperangan
36
Situasi peperangan
37
Situasi peperangan 2
38
Situasi Peperangan 3
39
Pertempuran diluar keraton
40
Pertemuan kembali Wira dengan Singa Praja
41
Berita bobolnya tembok benteng sebelah utara
42
Kehebatan Manggar Saketi
43
Kematian Manggar Saketi
44
Pertemuan kembali antara Kala Demit dan Dewa Linglung
45
Pertarungan antara Wira dan Kala Demit
46
Tewasnya Kala Demit dan kemenangan pihak kerajaan Lingga Buana
47
Pertunangan antara pangeran Cakra Ningrat dan putri Rara Murni
48
Leluhur Dewa Linglung
49
Pusaka Cincin Badar Segara
50
Memulai lagi pengembaraan
51
Lembah Bidadari Siluman
52
Pertarungan dengan dua orang penyusup
53
Berada diujung tanduk
54
Pendekar Bidadari Siluman
55
Rencana penyelamatan
56
Prahara desa Cihuni
57
Tertangkapnya Wira oleh murid murid perguruan Bidadari
58
Dewa maut vs Siluman Iblis Api dan Siluman Iblis Kalabang
59
Dewa Maut itu adalah...
60
Pertarungan yang semakin sengit
61
Pertarungan yang semakin sengit 2
62
Pertarungan yang semakin sengit 3
63
Pertarungan yang semakin sengit 4
64
Penyelamatan " Bandara " pemuda murid perguruan Bambu Hijau
65
Musnahnya perguruan Bidadari
66
Kabar kehancuran dan musnahnya Perguruan Bidadari di dunia persilatan
67
Iblis Gila
68
Menuju kota Kadipaten Janur Emas
69
Lima Setan Karang Bolong
70
Kematian Garang Kawani
71
Hancurnya Lima Setan Karang Bolong
72
Dendam yang tidak pernah terbalaskan
73
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!