Banyak pendekar dari aliran hitam dan yang ilmunya masih belum terlalu tinggi segera meninggalkan kawasan kawah puncak gunung Ciremai karena merasa takut dan ngeri dengan kekejaman Kala Demit.Apalagi membayangkan kedahsyatan kekuatan pedang Samber Nyawa yang sekarang menjadi miliknya.Termasuk Wirapati yang merasa keadaannya tidak menguntungkan.Karena dia belum merasa sudi kalau dikalahkan Kala Demit dan nanti harus terpaksa takluk kepadanya
Itulah sebagian besar sifat orang orang aliran hitam.Yang kalau merasa paling kuat akan semena mena menindas yang lemah,tidak peduli meskipun yang ditindas itu masih satu golongan dengan mereka.Tetapi kalau mereka merasa ada yang lebih kuat daripada mereka,mereka akan menghindar atau melarikan diri.Mereka tidak akan perduli dengan harga diri dan kehormatan karena yang terpenting bagi mereka adalah keselamatan mereka sendiri
Para pendekar aliran putih meskipun merasa terancam.Karena mungkin ilmu mereka berada dibawah Kala Demit tetap bertahan dan bertekad untuk melawan Kala Demit.Jika memang Kala Demit berniat membinasakan mereka
*****
Waktu sudah menjelang dinihari dan Wira yang dari pertama hanya diam memperhatikan dan menyaksikan semua yang terjadi.Karena memang sebetulnya dia tidak terlalu berminat untuk mendapatkan pedang Samber Nyawa.Karena pedang tersebut lebih ke dikuasai iblis yang sifatnya dapat membuat pemiliknya berwatak iblis,meskipun tadinya adalah orang baik baik
Wira merasa mempunyai kewajiban sebagai pendekar untuk menumpas Kala Demit,yang pasti dikemudian hari akan menimbulkkan kekacauan dan biang bencana.Meskipun ilmu yang sekarang dimiliki dan dikuasainya belum tentu mampu menandingi Kala Demit
" Aku harus mampu mengalahkan Kala Demit,atau setidaknya merebut pedang Samber Nyawa dari tangannya.Aku yakin banyak pendekar dari aliran putih dan netral yang berada disini tidak akan tinggal diam " Ucap Wira dalam hatinya
" Kalian yang mengaku berasal dari aliran putih,yang dengan sifat munafik kalian selalu merasa paling benar.Bersiaplah untuk berpesiar ke neraka,karena sekarang juga aku akan membinasakan kalian semua "
" Kalian juga yang mengaku dari aliran netral.Yang hanya memihak disaat merasa menguntungkan,jangan khawatir.Pasti akan aku tendang juga menghadap raja neraka "
Terdengar Kala Demit berbicara menggelegar dan dengan mimik wajah sangat bengis
Tidak lama setelah gema suara Kala Demit sirna.Tiba tiba ada sosok yang berkelebat,kemudian berdiri sekitar sepuluh langkah dari Kala Demit
" Kala Demit jangan kau takabur dengan berpantun yang tidak indah.Aku yang muda akan menghadapimu meski nyawa taruhanku "
Ternyata Wira yang pertama maju untuk menghadapi Kala Demit
Setelah Wira berhadapan dengan Kala Demit,susul menyusul bermunculan pendekar pendekar dengan posisi mengelilingi dan mengepung Kala Demit
Diantara mereka itu adalah Ki Sentanu,salah satu tokoh dari perguruan Bambu Hijau.Seorang wanita berjuluk pendekar Topeng Emas dari perkumpulan Bulan Bintang,yang menggolongkan perkumpulan mereka pada aliran netral.Sarwo Juwono pertapa dari gunung Selamet,pendekar Garuda Sakti,pendekar Payung Emas,gadis cantik berpakaian putih,nenek Cameti Angin,pedekar Keris Langlang Buana dan ada tujuh orang pendekar yang lainnya
Tujuh orang pendekar yang lainnya itu,yang empat adalah utusan pendekar dari empat kerajaan.Kerajaan Galuh,kerajaan Kawali,kerajaan Jati Jajar dan kerajaan Kahuripan.Sedangkan yang kelima yaitu pendekar dari tanah seberang yang bernama Datuk Rajo
Orang ke enam dan ke tujuh adalah pendekar dari aliran hitam.Yaitu Ki Balung Wesi dan pendekar Siluman Darah
Hahaha....
Kala Demit tertawa bergelak
" Ternyata cuma segini cecunguk cecunguk yang berani mengantar mati " Kata Kala Demit dengan senyum mengejek
" Hei kalian dua manusia salah kaprah,ternyata kalian juga punya nyali menghadapiku " Ucap Kala Demit sambil menunjuk ke arah Ki Balung Wesi dan Siluman Darah
" Orang orang golongan hitam memang harus punya keberanian,jangan membikin malu.Dan kalian berdua akan sangat berguna bagiku dikemudian hari kalau kalian sekarang takluk kepadaku " Ucap Kala Demit lagi yang ditujukan kepada Ki Balung Wesi dan Siluman Darah disertai tatapan mata yang angker
Ki Balung Wesi dan Siluman Darah adalah dedengkot dari aliran hitam di daerah pantai selatan dan mereka berdua adalah kawan lama dimasa muda.Mereka biasa memerintah dan menindas,sehingga tidak akan sudi jika nanti ada yang memerintah dan menindas mereka.Makanya mereka sepakat untuk ikut membinasakan Kala Demit.Tapi melihat tatapan mata Kala Demit yang angker tidak urung hati mereka jadi tergetar
" Tidak usah mengurusi kami Kala Demit.Urus saja dirimu sendiri,yang sebentar lagi akan binasa ditangan kami semua " Ucap ki Balung Wesi menanggapi perkataan Kala Demit pada mereka
Hmmm...
Kala Demit mendengus mendengar perkataan Ki Balung Wesi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Laici Guru
ki walung wesi akan memperlihatkan kelas nya
2021-01-30
1
Dedi Marzuki
luar biasa
2021-01-09
1