Tapi ada beberapa pendekar yang usianya diatas lima puluh tahunan mengenali lelaki cebol berperut buncit dan berkulit hitam itu. Bahkan mereka terkejut karena mereka mengenali orang tersebut sebagai Kala Demit.Sosok yang diyakini adalah guru dari perguruan Raga Abadi yang pernah melakukan kekacauan dan pembantaian di banyak desa dan perkampungan sekitar sebelas tahun yang lalu
Bagaimana dia bisa muncul disini padahal dia dikabarkan tewas ditangan Singa Praja yang lebih dikenal dengan julukkan pendekar Surya Dewa
Sungguh pemandangan dan kenyataan yang sulit untuk dipercaya
Wirapati pun yang sebelum Kala Demit maju telah siap siap bergerak untuk mengambil pedang Samber Nyawa terkejut.Karena dia juga mengenali Kala Demit
" Ternyata Kala Demit belum mati.Dan kalau sampai harus berebut pedang Samber Nyawa dengannya urusan bisa jadi kapiran " Batin Kala demit dalam hatinya
Wira yang saat itu sedang berdiri agak jauh dari Kala Demit,kebetulan tanpa disadarinya dia berdiri dipinggir gadis baju putih yang pernah dilihatnya bertarung mengalahkan tiga perampok disuatu tempat dilereng gunung Ciremai
Pas melirik ke arah gadis itu dia segera mengenali si gadis
" Hei bukankah kau gadis yang beberapa waktu yang lalu mengalahkan dan berhasil membunuh kawanan tiga perampok berpakaian biru !!? " Tanya Wira spontan yang membuat si gadis kaget dan menjadi waspada karenanya
" Siapa kau dan bagaimana kau bisa tahu kejadian itu ? "
Si gadis langsung balik bertanya kepada Wira dengan nada curiga
" Atau jangan jangan kau adalah kawan mereka ? "
Kembali si gadis bertanya sambil memperhatikan Wira dengan tatapan matanya yang tajam
" Aku bukan kawan mereka dan aku juga tidak mengenal mereka.Mengenai aku tahu pertarunganmu,itu karena aku kebetulan lewat dan menyaksikan pertarungan kalian.Karena aku tidak ingin ikut campur jadi aku hanya menyaksikannya saja " Ucap Wira menjawab pertanyaan dari si gadis
Hmmm...
Si gadis kembali mengarahkan pandangannya ke arah Kala Demit berada dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.Dan Wira pun melakukan hal yang sama
Begitu pandangan gadis berpakaian putih dan Wira kembali ke arah Kala Demit,bertepatan dengan berkelebatnya sosok lelaki tua yang alis kumis serta janggutnya yang panjang berwarna putih.Dia juga mengenakan celana putih dan bagian atasnya hanya berselempang kain yang juga berwarna putih
" Kala Demit ternyata kau masih hidup " Terdengar suara si kakek yang bersuara halus tetapi sangat jelas didengar oleh semua orang yang ada disitu
Semua orang yang mengetahui atau pernah mendengar siapa Kala Demit langsung menjadi kaget begitu mendengar kakek tua berslempang kain putih memanggil lelaki cebol dengan nama Kala Demit
Kala Demit menatap orang didepannya,memperhatikan siapa yang mengenali dirinya
Hahaha...
" Ternyata kau Sarwo Juwono keparat pertapa dari Gunung Selamet "
" Apakah dedemit Gunung Selamet telah mengusirmu sehingga kau tersesat sampai kemari tua bangka !!!? "
Kala Demit bertanya kepada kakek berselempang kain putih,yang ternyata seorang pertapa dari Gunung Selamet dengan nada mengejek
Sarwo Juwono tidak menghiraukan ejekkan Kala Demit,tapi dia kembali berkata
" Kala Demit kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu dan seluruh anggota perguruanmu yang telah membantai banyak jiwa pada kurang lebih sebelas tahun yang lalu "
" Apakah kau mau memungkiri perbuatanmu dan seluruh anggota perguruanmu Kala Demit !!? "
Hahaha....
"Aku Kala Demit mengakui seluruh perbuatan yang aku lakukan sebelas tahun yang lalu dengan membantai kalian semua yang ada disini.Kecuali mereka yang mau takluk dan tunduk kepadaku "
Kala Demit berkata lantang yang didahului dengan tawa bergelak
Disaat semua perhatian tertuju pada perdebatan Kala Demit dan Sarwo Juwono.Seorang lelaki tinggi besar berkulit hitam dengan wajah dipenuhi brewok berusia sekitar empat puluh lima tahun,mencuri kesempatan melesat seperti terbang ke arah pedang Samber Nyawa melesat
Setengah jalan dari tubuhnya membersit cahaya merah yang ternyata adalah api.Api tersebut semakin besar menyelimuti seluruh tubuhnya sebagai perlindungan dari serangan hawa dingin mematikan pedang Samber Nyawa
Tapi serangan hawa dingin yang terpancar dari pedang Samber nyawa lebih kuat dari kekuatan api pelindung kepala rampok itu.Sehingga berhasil menembus api pelindung tersebut
Akh....
Terdengar teriakan menggidikan dari orang itu.Ternyata tubuhnya telah mengkerut akibat dari tidak kuatnya kekuatan hawa panas menahan kekuatan hawa dingin yang berbenturan
Tubuh itu langsung ambruk ke tanah setelah terlebih dahulu terpental beberapa tombak
Hampir semua yang menyaksikan meleletkan lidah membayangkan kengerian melihat kejadian itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
@elang_raihan.Nr☕+🚬🐅🗡🐫🍌
👍🏿👍🏿👍🏿
2021-01-30
1
Elis
Boom like kak..seruuu
2020-10-25
2