Kematian Tungul Rana

Meskipun sedikit susah karena merasakan sakit didadanya.Tunggul Rana segera bangkit duduk bersila dan menelan sebutir obat pemulih luka dalam yang diambil dari saku dalam jubahnya

Setelah itu dia langsung menyalurkan tenaga dalam ke dada dari pusarnya untuk segera memulihkan luka dalam yang dideritanya

Wirapati hanya memperhatikan Tunggul Rana sambil tersenyum mengejek

Setelah beberapa saat,Tunggul Rana yang merasakan luka didadanya sudah membaik segera bangkit berdiri dan langsung tangan kanannya menarik rantai berwarna hitam yang dipakai sebagai ikat pinggangnya

" Sekarang aku akan mengadu jiwa denganmu dan bersiaplah didatangi malaikat maut yang akan mengantarkanmu menghadap Raja Neraka " Ucap Tunggul Rana dengan tatapan yang tidak lepas dari sosok Wirapati

Tunggul Rana langsung menyalurkan tenaga dalam ke dalam rantai ditangan kanannya,sehingga rantai tersebut membersitkan warna makin hitam.Karena penyaluran tenaga dalam itu,tangan kirinya pun langsung dilapisi aji Tangan Wesi dengan penyaluran tenaga dalam penuh

Tangan Tunggul Rana berubah warnanya menjadi hitam legam dan menjadi keras sekeras besi baja

Wirapati pun sudah bersiap dengan memasang kuda kuda yang sangat kokoh dan mengalirkan tenaga dalam ke seluruh tubuhnya,sehingga perisai kasat mata tubuhnya semakin tebal dan kuat

Heaaa...

Di iringi teriakan menggelegar,Tunggul Rana mengelebatkan rantai hitamnya memulai serangan yang mematikan ke arah kepala Wirapati

Wirapati pun tidak tinggal diam.Dia langsung mengelak menghindari serangan itu,tapi rantai hitam Tunggul Rana langsung membabat dan menusuk ke arah anggota tubuh Wirapati yang lain

Dengan tenaga dalamnya,Tunggul Rana mampu membuat rantai hitam miliknya lurus kokoh seperti tongkat besi.Yang bisa menghancurkan apa saja yang terkena totokan dan gebukkan tongkat rantai itu

Setelah bergerak sangat cepat untuk menghindari semua serangan Tunggul Rana.Yang bahkan apabila jarak mereka menjadi sangat dekat,Tunggul Rana langsung mengkombinasikan serangannya dengan pukulan tangan kiri yang telah di aliri aji Tangan Wesi.Akhirnya Wirapati tidak menghindar lagi

Dia menggunakan aji Tameng Perisai Iblis dengan sepenuhnya.Sehingga semua serangan rantai hitam dan pukulan aji Tangan Wesi milik Tungul Rana masih dalam jarak tiga tombak tidak mampu menyentuh tubuhnya.Bahkan semua pukulan tersebut seperti membentur tembok baja yang tidak kelihatan dan membuat rantai hitam dan tangan Tunggul Rana terpental

Lama kelamaan kekuatan Tunggul Rana makin terkuras.Tenaga dalamnya makin lemah,begitupun tenaga luarnya.Ditambah luka didadanya jadi kambuh semakin parah terasa makin sakit.Menjadikan fisiknya makin lemah,juga nafasnya memburu.Yang menyebabkan nafasnya makin sesak

Hal ini menyebabkan gerak Tunggul Rana jadi semakin lambat

Dalam kondisi seperti itu,Wirapati langsung merapal aji Segara Biru dengan menyertakan tenaga dalam sepenuhnya.Yang menjadikan tangan kanan yang dilapisi aji Segara Biru mengeluarkan sinar biru terang

Dengan kecepatan geraknya,dia berkelebat ke arah Tunggul Rana.Dan setelah cukup dekat langsung memukulkan tangan kanannya.Dan sinar biru terang aji Segara Biru langsung melesat melabrak tubuh bagian dada Tunggul Rana

Tunggul Rana tidak mampu mengelak.Sehingga sinar pukulan Segara Biru dengan telak menghantam dadanya

Jeritan setinggi langit keluar dari mulut Tunggul Rana dan matanya melotot.Dada yang terkena hantaman sinar pukulan aji Segara Biru langsung bolong tembus ke punggung

Tubuh Tunggul Rana terpental belasan tombak dan dia langsung tewas sebelum tubuhnya jatuh menyentuh tanah

Hahaha...

Wirapati langsung tertawa terbahak bahak menyaksikan lawannya menemui ajal ditangannya.Wajahnyapun menampakan ekspresi tanpa dosa,cerah ceria seperti tidak pernah terjadi apapun

Meskipun dapat membunuh Tunggul Rana,tapi sebenarnya Wirapati kaget dengan tubuh Tunggul Rana yang hanya berlubang tembus sampai ke punggung.Karena biasanya yang terkena pukulan aji Segara Biru miliknya akan langsung hancur menjadi debu berwarna biru

Wirapati berjalan menghampiri mayat Tungul Rana,kemudian menendang mayat itu ke arah kawah dan langsung mayat Tunggul Rana mencelat jatuh ke dalam kawah yang terasa panas meskipun baru berdiri didekat bibir kawah tersebut

Suasana kembali hening seperti tidak pernah terjadi pertarungan yang sangat sengit dan menegangkan

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***