Berkelana

Hari itu juga setelah berkemas dan berpamitan sambil minta doa restu dari gurunya.Wira pergi menuju puncak gunung Ciremai untuk memulai pengembaraannya

Ada rasa perih dihati Wira disaat pergi meninggalkan gurunya dipuncak bukit Munjul Menyan.Karena memang dia sudah tidak memiliki siapa siapa selain gurunya,yang sudah dia anggap sebagai kakeknya sendiri

Wira mengenakan pakaian sederhana berwarna hitam hitam.Terlihat sebuah seruling yang terbuat dari bambu kuning terselip dipinggangnya.Dia tidak membekal senjata apapun karena memang gurunya tidak mewariskan senjata atau pusaka apapun kepadanya

Gurunya berkata,dia sengaja tidak mewariskan senjata pusaka kepadanya karena gurunya punya firasat dia akan memiliki pusaka yang memang sudah menjadi takdirnya

Wira hanya membawa buntalan kecil dipunggungnya yang berisikan dua stel pakaian dan beberapa keping uang pemberian gurunya

*****

Disebuah tempat terpencil terlihat ada tiga orang lelaki sedang bertarung melawan seorang wanita

Laki laki yang pertama berwajah seram dengan luka codetan melintang dari dekat mata kanan sampai ke ujung bibir kiri dengan rambut gondrong sebahu.Orang kedua berkepala pelontos hidungnya pesek dengan telinga kiri sumplung.Dan yang ketiga bertubuh sedikit lebih tinggi,tapi sangat kurus seperti kurang makan dan berambut gondrong.Mereka bertiga sama sama berpakaian warna biru tua

Sedangkan yang wanita adalah gadis cantik berpakaian putih putih berambut panjang sepunggung,dengan dibelakang atas rambutnya diikat kuncir kuda.Gadis ini bermata tajam dengan bulu mata lentik beralis melengkung seperti bulan sabit,berhidung mancung dan berbibir tipis

Ada lesung pipit dikedua pipinya kalau dia tersenyum.Tapi ada kesan seperti mengejek dari tarikan bibirnya kalau dia tersenyum,yang menjadikannya punya daya tarik tersendiri

" Gadis cantik lebih baik kau menyerah saja,lalu serahkan semua harta milikmu berikut serahkan dirimu juga.Kemudian kita bersenang senang hehehe...... "

Terdengar suara laki laki berwajah seram melecehkan si gadis,yang diakhiri dengan tertawa diikuti ketiga temannya

" Laki laki keparat calon puntung neraka.Kau dan dua temanmu memang tidak bisa dikasih hati,dari tadi aku sudah mengalah tidak menurunkan tangan maut asal aku diberi jalan untuk melanjutkan perjalananku.Tetapi kalian tetap memaksa untuk memaksakan kehendak.Jadi jangan salahkan aku jika aku mengirim kalian bertiga sekarang ke Neraka "

Ucap si gadis penuh geram disertai sorot tajam tatapan kedua matanya

Si rambut gondrong bergerak menyerang dengan tangan kanan menjulur kedepan ke arah dada dengan kepalan terbuka siap meremas.Sedangkan tangan kiri mengarah ke celah diantara dua paha si gadis

Serangan yang lebih ke melecehkan ini membuat si gadis mendidih amarahnya dan ingin segera membunuh ketiga perampok itu

Perampok kedua juga tidak tinggal diam sama sama bergerak.Yang satu menyapu ke arah kaki si gadis dengan kaki kirinya.Sedangkan yang satu berusaha memukul punggung si gadis dengan telapak tangan kanannya

Mereka bertiga tidak menggunakan golok yang menggantung dipinggang masing masing.Karena mereka masih berharap menundukan si gadis untuk dijadikan permainan mereka

Begitu ketiga serangan sudah dilepaskan.Si gadis bergerak sangat cepat,tiba tiba tubuhnya melenting ke udara menghindari semua serangan yang mengarah kepadanya

Dari atas dalam posisi kepala dibawah,tiba tiba sebilah pedang yang hanya terlihat bayangannya berkelebat menebas leher si gondrong berwajah seram yang tidak dapat dihindari.Sehingga kepalanya menggelinding lepas dari lehernya.Sedangkan tangan kiri si gadis bergerak melepaskan jarum beracun senjata rahasianya kepada orang ketiga yang tadi menyerang berusaha menyapu kakinya

Orang ke tiga yang terkena sambitan jarum beracun dikepala wajah dan bahunya langsung menjerit.Karena pembuluh darahnya pecah setelah aliran darahnya bercampur racun dari jarum rahasia.Yang akhirnya racun tersebut sampai ke jantung dan merusaknya yang akhirnya membunuh orang itu seketika

Orang kedua yang menyerang dari belakang juga tidak bisa menghindar dari serangan ujung kaki kanan si gadis,yang dengan lentur dan cepat menotok kepala botaknya sampai kepala retak dan bocor memuncratkan banyak darah.Orang ini langsung terjatuh dan langsung menemui Raja Neraka

Tanpa setahu si gadis ada sepasang mata yang mengintip pertarungannya dengan ketiga perampok yang telah tewas ditangannya.Pemilik sepasang mata itu hanya menahan nafas dan berdecak kagum terhadap kecepatan gerak dan ilmu si gadis

Si gadis setelah menewaskan ketiga perampok yang menghadangnya langsung pergi ka arah puncak gunung Ciremai untuk melanjutkan perjalanannya

Terpopuler

Comments

@elang_raihan.Nr☕+🚬🐅🗡🐫🍌

@elang_raihan.Nr☕+🚬🐅🗡🐫🍌

yaaa ☕💪🏿

2021-01-12

1

will

will

lanjut teruuusss 😁👍👍👍

2020-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bocah penggembala
2 Wira
3 Ujian
4 Situasi dunia persilatan
5 Sengkala Jagat
6 Berkelana
7 Puncak gunung Ciremai
8 Puncak gunung Ciremai 2
9 Kematian Tungul Rana
10 Munculnya Pedang Samber Nyawa
11 Munculnya Kala Demit
12 Pemilik Pedang Samber Nyawa
13 Dikepungnya Kala Demit
14 Kala Demit VS para pendekar
15 Kala Demit VS para pendekar 2
16 Kematian para pendekar dan terjatuhnya Wira kedalam kawah
17 Mimpi buruk Singa Praja
18 Dewa Linglung
19 Naga Keling Sapu Jagat
20 Kujang Dewa
21 Kekalahan dan lolosnya Kala Demit
22 Ternyata gadis berbaju putih itu bernama...
23 Kembali ke alam manusia
24 Kerajaan Lingga Buana
25 Pertarungan Raden Cakra Ningrat
26 Dayeuh Puseur
27 Hukuman dan kematian Juragan Wiguna
28 Uji kanuragan
29 Putri Rara Murni
30 Pertemuan kembali dengan gadis berbaju putih
31 Lima serigala hutan muncang
32 Rahasia tunduknya berbagai aliran perguruan kepada perguruan Raga Abadi
33 Tembakkan Sekar Langit
34 Ketegangan menjelang Perang
35 Dimulainya peperangan
36 Situasi peperangan
37 Situasi peperangan 2
38 Situasi Peperangan 3
39 Pertempuran diluar keraton
40 Pertemuan kembali Wira dengan Singa Praja
41 Berita bobolnya tembok benteng sebelah utara
42 Kehebatan Manggar Saketi
43 Kematian Manggar Saketi
44 Pertemuan kembali antara Kala Demit dan Dewa Linglung
45 Pertarungan antara Wira dan Kala Demit
46 Tewasnya Kala Demit dan kemenangan pihak kerajaan Lingga Buana
47 Pertunangan antara pangeran Cakra Ningrat dan putri Rara Murni
48 Leluhur Dewa Linglung
49 Pusaka Cincin Badar Segara
50 Memulai lagi pengembaraan
51 Lembah Bidadari Siluman
52 Pertarungan dengan dua orang penyusup
53 Berada diujung tanduk
54 Pendekar Bidadari Siluman
55 Rencana penyelamatan
56 Prahara desa Cihuni
57 Tertangkapnya Wira oleh murid murid perguruan Bidadari
58 Dewa maut vs Siluman Iblis Api dan Siluman Iblis Kalabang
59 Dewa Maut itu adalah...
60 Pertarungan yang semakin sengit
61 Pertarungan yang semakin sengit 2
62 Pertarungan yang semakin sengit 3
63 Pertarungan yang semakin sengit 4
64 Penyelamatan " Bandara " pemuda murid perguruan Bambu Hijau
65 Musnahnya perguruan Bidadari
66 Kabar kehancuran dan musnahnya Perguruan Bidadari di dunia persilatan
67 Iblis Gila
68 Menuju kota Kadipaten Janur Emas
69 Lima Setan Karang Bolong
70 Kematian Garang Kawani
71 Hancurnya Lima Setan Karang Bolong
72 Dendam yang tidak pernah terbalaskan
73 Pemberitahuan
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bocah penggembala
2
Wira
3
Ujian
4
Situasi dunia persilatan
5
Sengkala Jagat
6
Berkelana
7
Puncak gunung Ciremai
8
Puncak gunung Ciremai 2
9
Kematian Tungul Rana
10
Munculnya Pedang Samber Nyawa
11
Munculnya Kala Demit
12
Pemilik Pedang Samber Nyawa
13
Dikepungnya Kala Demit
14
Kala Demit VS para pendekar
15
Kala Demit VS para pendekar 2
16
Kematian para pendekar dan terjatuhnya Wira kedalam kawah
17
Mimpi buruk Singa Praja
18
Dewa Linglung
19
Naga Keling Sapu Jagat
20
Kujang Dewa
21
Kekalahan dan lolosnya Kala Demit
22
Ternyata gadis berbaju putih itu bernama...
23
Kembali ke alam manusia
24
Kerajaan Lingga Buana
25
Pertarungan Raden Cakra Ningrat
26
Dayeuh Puseur
27
Hukuman dan kematian Juragan Wiguna
28
Uji kanuragan
29
Putri Rara Murni
30
Pertemuan kembali dengan gadis berbaju putih
31
Lima serigala hutan muncang
32
Rahasia tunduknya berbagai aliran perguruan kepada perguruan Raga Abadi
33
Tembakkan Sekar Langit
34
Ketegangan menjelang Perang
35
Dimulainya peperangan
36
Situasi peperangan
37
Situasi peperangan 2
38
Situasi Peperangan 3
39
Pertempuran diluar keraton
40
Pertemuan kembali Wira dengan Singa Praja
41
Berita bobolnya tembok benteng sebelah utara
42
Kehebatan Manggar Saketi
43
Kematian Manggar Saketi
44
Pertemuan kembali antara Kala Demit dan Dewa Linglung
45
Pertarungan antara Wira dan Kala Demit
46
Tewasnya Kala Demit dan kemenangan pihak kerajaan Lingga Buana
47
Pertunangan antara pangeran Cakra Ningrat dan putri Rara Murni
48
Leluhur Dewa Linglung
49
Pusaka Cincin Badar Segara
50
Memulai lagi pengembaraan
51
Lembah Bidadari Siluman
52
Pertarungan dengan dua orang penyusup
53
Berada diujung tanduk
54
Pendekar Bidadari Siluman
55
Rencana penyelamatan
56
Prahara desa Cihuni
57
Tertangkapnya Wira oleh murid murid perguruan Bidadari
58
Dewa maut vs Siluman Iblis Api dan Siluman Iblis Kalabang
59
Dewa Maut itu adalah...
60
Pertarungan yang semakin sengit
61
Pertarungan yang semakin sengit 2
62
Pertarungan yang semakin sengit 3
63
Pertarungan yang semakin sengit 4
64
Penyelamatan " Bandara " pemuda murid perguruan Bambu Hijau
65
Musnahnya perguruan Bidadari
66
Kabar kehancuran dan musnahnya Perguruan Bidadari di dunia persilatan
67
Iblis Gila
68
Menuju kota Kadipaten Janur Emas
69
Lima Setan Karang Bolong
70
Kematian Garang Kawani
71
Hancurnya Lima Setan Karang Bolong
72
Dendam yang tidak pernah terbalaskan
73
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!