14

"Ngapain lo ngajak gue ketemu?" Tanya Alana yang sudah di samping Azka.

"Lo harus bantuin gue batalin perjodohan gue." Ucap Azka yang membuat Alana terkejut.

"HAH!! lo dijodohin." Kaget Alana.

"Iya gue di jodohin."

"Ya terima, apa susahnya sih." Sahut Alana dengan santai.

"Gue gak mau dijodohin, lo harus bantu gue buat batalin perjodohan gue." Ucap Azka dengan datar.

"Ceweknya gak cantik ya, lo jadi nolak?" Tanya Alana dengan kepok.

"Hmm!"

"Apa imbalan buat gue?" Seru Alana sambil tersenyum smirk.

Azka langsung menatap Alana dengan tatapan datar." Gue udah kasih lo 30 juta, Apa masih kurang hmm?"

Alana langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat."

lya masih kurang." Sahutnya.

"Uang lo kasih masih kurang buat biaya pengobatan gue." Batinnya.

"Dengan duit yang lo kasih, gue bisa beli obatan dan cuci darah." Ucapnya dalam hati.

"Walaupun gue punya orang tua yang kaya raya, tetapi mereka tidak memperdulikan gue, bahkan Ayah tidak pernah ngasih uang lebih buat gue, dia cuman memberi uang buat bayar sekolah dan buat bayar mbok ljah." Batinnya lagi.

"Huff kenapa hidup gue berat banget,"

"Berapa lo butuh uang?" Seru Azka.

"Berapa lo butuh?" Tanya Azka lagi ketika tidak ada sahutan dari Alana. la pun menoleh ke arah Alana.

Dia menyerngit bingung ketika melihat Alana yang melamun." Lo kenapa?" Seru Azka sambil menepuk pundak Alana dengan pelan.

Alana langsung tersadar dari lamunannya ketika Azka menepuk pundaknya." Gue gak papa." Sahut Alana.

"Lo sedang memikirkan apa?" Tanya Azka.

"Gak ada!"

"Hmm!"

"Berapa lo butuh uang?" Tanyan Azka lagi.

"Gue butuh 50 juta." Sahut Alana.

"Oke langsung gue transfer." Balas Azka.

"Ternyata lo matre juga, gak beda sama wanita di luaran sana." Ucap Azka.

"Gue kira lo beda dari wanita lain." Ucap nya lagi, kemudian berlalu meninggalkan Alana yang masih terdiam di tempat.

Alana tersenyum smirk ketika mendengar perkataan Azka.

"Gue emang beda dari wanita lain, tetapi karena penyakit gue, gue butuh uang banyak buat pengobatan gue." Ucapnya dengan pelan.

"Dan gue janji, suatu saat nanti kalo gue memiliki uang, gue akan bayar uang lo Azka." Ucapnya dalam hati.

Dia mendudukan bokongnya di kursi sambil memejamkan matanya." Huff gue udah capek banget." Lirihnya pelan.

"Mama kapan menjemput Al, untuk ikut mama." Lirihnya pelan.

"Gak ada yang menyayangi Al mah, ayah sama abang benci sama Al, mereka gak pernah memberi Al kasih sayang mah." Ucapnya lagi yang sudah meneteskan air matanya.

"Al juga udah capek, menahan penyakit mematikan ini mah, Al udah gak kuat."

Hiks..hiks..

"Kakak cantik kenapa nangis." Seru anak perempuan yang sekitar umur 7 tahun.

Alana langsung mendongakkan kepalanya, ia melihat anak perempuan yang sangat cantik dan menggemaskan." Hai adek cantik, akka gak nangis kok." Sahut Alana sambil menghapus air matanya.

"Tapi kakak cantik nangis." Ucap Anak Perempuan itu lagi.

"Nama kamu siapa cantik?" Tanya Alana dengan lembut.

"Nama aku Zoya kak." Sahut anak perempuan itu.

"Nama yang cantik seperti orangnya cantik dan imut." Ucap Alana.

"Kakak juga cantik."

"Zoya ayok pulang." Panggil mama Zoya.

"Iya mah." Sahut Zoya.

"kakak cantik, Zoya pulang dulu ya," pamitnya.

"Iya cantik!"

"Sampai berjumpa kembali kakak cantik." Ucapnya sambil melambaikan tangannya ke arah Alana.

Alana membalas lambaikan tangan Zoya." Iya sampai jumpa kembali." Sahutnya.

"Anak yang sangat manis." Alana tersenyum tipis melihat anak perempuan yang sangat ceria itu.

"Alana."

Alana langsung menoleh ke belakang, ia kaget melihat keberadaan Vano." Abang ngapain ke sini?" Tanya Alana dengan bingung.

"Gue nyariin lo kemana-mana ternyata lo di taman."

"Ngapain lo nyariin gue?"

"Gak papa, gue tadi mau ngajak lo jalan-jalan aja." Sahut Vano.

"Lo gak capek bang? lo kan baru aja datang dari luar negeri ?"

"Gak, gue gak capek." Sahutnya.

"Jalan-jalan ke mana bang?"

"Emm, ke pantai mau?" Tanya Vano.

"Boleh!"

Setelah itu mereka berdua pun langsung berangkat ke pantai dan tanpa mereka berdua sadari Azka melihat kebersamaan mereka berdua.

"Cih dasar wanita murahan." Cibir Azka.

"Ckck kenapa gue gak suka liat Alana sama cowok lain."

Ucapnya bingung dengan dirinya sendiri.

"Cih kenapa gue mikirin cewek matre kayak dia."

"Gue cuman butuh dia untuk membatalakan perjodohan gue sama Kaila." Ucapanya lagi.

Setelah itu dia menjalankan motornya dengan perasaan sangat kesal." Ckck kenapa sih dengan perasaan gue." Batinnya.

"Apa gue ikutin aja mereka." Ucapnya dengan bingung.

"Tapi gue penasaran dengan hubungan mereka berdua." Batinnya.

Azka pun memutuskan mengikuti mereka berdua." Mau ke mana mereka?" Tanya nya kepada dirinya sendiri.

"Bang, lo ngerasa ada yang ngikutin kita gak sih?" Seru Alana ketika merasa ada yang mengikutinya.

"Perasaan kamu aja deh," sahut Vano.

"Hmm!"

Semantar di sisi lain Kaila menangis sesegukan karena ditinggal oleh Azka." Hiks,,hiks kenapa kak Azka tega ninggalin Kaila sendiri di mall." Isaknya.

"Udah anak momy jangan nangis lagi." Seri Rima sambil mengelus puncak kepala anaknya dengan lembut.

"Momy." Panggil Kaila.

"Kenapa nak?"

"kak Azka udah punya pacar mom." Lirihnya pelan sambil menahan air mata yang hampir menetes.

"Kata siapa klao kak Azka punya pacar hmm?" Tanya Reza dengan lembut.

"Kata kak Azka nya ded."

"Dia cuman pacar sedangkan kamu adalah tunangan Azka nak." Ucap Reza sambil mengelus puncak kepala putrinya.

"Kamu jangan sedih lagi ya."

"Benar kata dedy aku adalah tunangan kak Azka dan tetap aku jadi pemenangnya." Batinnya.

"Dan aku gak akan biarin dia merebut kak Azka dari ku, kak Azka hanya milik gue seorang." Ucapnya dalam hati.

"Iya ded, akau agak akan sedih lagi." Sahutnya.

"Gue gak akan biarkan seseorang merebut milik gue." Batinnya sambil tersenyum menyeringai.

"Gue mau tau, siapa pacar kak Azka, apa dia lebih cantik dari gue sampai kak Azka mau dengan cewek itu."

"Gue akan cari tau sendiri."

"Deddy, momy." Panggil Kaila.

"kenapa nak." Sahut Rima ketika anaknya memanggilnya.

"Momy udah daftarin aku ke sekolah yang sama kak Azka kan?" Tanya Kaila.

"Iya nak, momy udah daftarin kamu, nanti besok kamu di jemput sama Azka." Ucap Rima yang membuat Kaila senang.

"Beneran mom, kak Azka besok jemput aku?" Seru Kaila dengan berbinar senang.

Rima terkekeh pelan melihat anaknya yang berbinar ketika mendengar Azka akan menjemputnya besok." lya nak, kata om William Azka akan menjemput kamu." Ucapnya lagi.

"Horeee." Soraknya dengan senang.

"Seneng banget kayaknya anak deddy." Ujar Reza.

"Senang banget dedy." Sahutnya.

"Emm, kapan acara tunangan aku sama Azka ded?" Tanya Kaila.

"Belum tau lagi sayang."

"Secepatnya ya dedy, aku gak mau kak Azka di miliki orang lain." Ucap Kaila

"Iya nak!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!