Episode 4

Seorang gadis masih asyik berbaring santai di atas kasur empuknya, dia sudah bangun lebih awal untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Dan kini Rhaella bersiap-siap memakai seragamnya lalu turun untuk sarapan, dia duduk di kursi di samping sang ayah.

" Ngapain lo duduk di sini, gue nggak mau ya duduk satu meja makan sama Lo "hina Daena pada Rhaella.

"Iya, kamu ngapain duduk di sini, mending kamu sekarang pindah aja makan di dapur" usir mama Daena, tapi Rhaella seorang tidak mendengar dia tidak bergeming sedikit pun dia malah tetap melanjutkan sarapannya.

"Lo budeg ya, nggak denger mama gue bilang apaan tadi? Pindah sana gue nggak Sudi makan satu meja sama lo Rhaella " sentak Daena menimbulkan keributan di meja makan pagi ini.

" Ena ada apa? Kenapa kamu harus teriak teriak di meja makan pagi-pagi? Tanya tuan Blaze.

" Ayah aku nggak mau makan kalau satu meja sama cewek sialan ini, pokoknya aku nggak mau makan kalau dia masih di sini " adunya pada tuan Blaze.

"Rhaella kamu pindah ke belakang. "ucap sang ayah, Rhaella berdiri membawa piring sarapannya ke belakang untuk sarapan bersama para maid.

Para maid di sana yang melihat nona mudanya merasa kasihan karena selalu di siksa oleh ayah kandungnya sendiri. Tapi wajah nona mudanya tidak terlihat seperti orang yang tersakiti, tetap dengan aura dingin, wajah datar dan tatapan tajam yang di tunjukkan pada orang yang di anggap orang lain. semua orang lain, yang di anggap keluarga atau orang terdekat hanya ayahnya sendiri.

Setelah menyelesaikan sarapannya Rhaella berjalan keluar berniat berangkat sekolah tapi saat melewati ruang keluarga dia langsung di panggil oleh sang ayah.

"Rhaella saya mau bicara " ucap datar sang ayah yang langsung di turuti Rhaella, kemudian berjalan menuju sang ayah dan berdiri di samping ayahnya.

"Hari ini kamu langsung masuk ke sekolah yang sama dengan Daena, tapi ingat jangan membawa nama Blaze dan jangan mengaku kenal dengan Daena di sana, mengerti?" Tegas sang ayah, Rhaella hanya mengangguk dan langsung berjalan keluar rumah menuju sekolah barunya. Dia mengikutikarena dia tidak tahu di mana letak sekolah barunya sekarang.

...

Tiga puluh menit berkendara Rhaella memasuki gerbang tinggi dan mewah sebuah sekolah internasional dengan mengendarai motor sport hitamnya lengkap dengan helm full face nya yang berwarna hitam. Kedatangannya membuat dia menjadi pusat perhatian karena jam masih pagi membuat murid baru berdatangan. Bisik-bisik pun terdengar melihat kedatangannya yang terkesan misterius dengan aura dinginnya.

"Anjir, siapa tuhh! keren parah"

"Iya keren banget anjirrr, tapi mobil yang di tumpangi oleh Daena dari jauh siapa dia kok kek misterius gitu, penasaran gue"

"Itu cewek apa cowok sih gue ngga bisa lihat jelas serba hitam soalnya"

"Gue ngga tahu mungkin cowo dia anak baru kayanya deh"

"Kayanya iya deh, tapi dari penampilannya gue yakin dia pasti cowo ngga sih"

Rhaella turun dari motornya tanpa peduli dengan tatapan dan bisikan dari murid di sekolah barunya karena dia memang terkesan cuek dengan orang sekitar yang tidak ada urusan dengannya.

Dia hanya memaklumi karena selain mereka belum kenal siapa Rhaella, dia juga yakin murid murid di sekolah barunya ini tidak akan sama dengan murid di sekolah lamanya dari kasta saja sudah berbeda. Sekolah lamanya saja hanya sekolah negeri biasa sedangkan sekolah yang di tempati Daena sekaligus sekolah barunya ini merupakan sekolah swasta favorit bertaraf internasional. Sebenarnya seandainya dulu dia mau sekolah di sekolah seperti sekolah barunya ini pun bisa saja, hanya saja Rhaella memang tidak tertarik. Saat semua anak ingin dan berusaha agar bisa sekolah di sekolah seperti ini dia justru lebih memilih sekolah biasa seperti sekolah lamanya.

Rhaella kemudian berjalan masuk ke dalam sekolah setelah mendengar Suara bell tanda masuk jam pelajaran pertama. Rhaella berjalan masuk di koridor sekolah yang sepi karena sejak bell berbunyi semua murid langsung masuk ke dalam kelas masing masing. Rhaella terus berjalan menuju ruang kepala sekolah, dia tidak perlu bertanya di mana letak ruang kepala sekolah karena di sekolah Elit seperti ini sudah ada petunjuk di depan terdapat papan saya pertama kali masuk kita bisa mencari tahu sendiri di mana tujuan kita lewat petunjuk tersebut.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" jawab dari dalam ruangan yang bertuliskan ruang kepala sekolah. Setelah mendengar jawaban dari dalam Rhaella kemudian masuk. Di sana dia melihat seorang pria paruh baya sedang duduk di kursi seberang meja kerjanya.

" Permisi" ucap Rhaella pertama kali saat masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah datar dan tatapan tajam dan jangan lupakan aura dinginnya itu yang membuat orang lain merasa segan.

"Silahkan duduk" suruh sang kepala sekolah Dan Rhaella langsung duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan kepala sekolah.

"Kamu yang bernama Rhaella?" kan tanya kepala sekolah tersebut.

"Iya" jawab singkat Rhaella "Baik, Kamu masuk di kelas 12 IPA 1 yah dan ini seragam barunya" kepala sekolah memberitahukan di mana kelasnya. Lalu menyerahkan sebuah seragam khusus sekolah itu.

"Hmm terima kasih" setelah tahu kelasnya dan mengambil seragam itu Rhaella kemudian langsung berdiri dan keluar dari ruangan itu tanpa basa basi atau sekedar ucapan terima kasih. Sedangkan sang kepala sekolah hanya diam melihat kelakuan murid barunya itu, dia pun tidak ingin menegur karena sejujurnya aura dan tatapan murid barunya itu mampu membuat dia merasa terintimidasi.

"Kenapa auranya sangat dingin seperti seseorang" ucap sang kepala sekolah pada dirinya sendiri.

...

Rhaella kini sedang berjalan menyusuri koridor yang Dia lewati sebelumnya tujuan untuk melihat petunjuk di mana letak kelasnya, Setelah melihat petunjuknya, ternyata kelasnya berada di lantai tiga dia kemudian pergi mencari tahu di mana kelasnya. Lalu dia berjalan menyusuri koridor yang sepi jalur yang berbeda dari jalur koridor yang ia lewati sebelumnya saat ke ruang kepala sekolah.

Setelah berjalan beberapa menit terlihat di sebelah kanannya ada lift dan di sebelah kiri lift ada tangga untuk menuju ke lantai atas. Jika kalian berfikir Rhaella akan menaiki lift. Jawabannya salah, di malah memilih menaiki tangga dari pada lift yang padahal mempermudahkan dia segera berada di lantai tiga.

Kurang lebih 10 menit Rhaella sampai di lantai tiga tanpa lelah atau nafas yang memburu. Menyusuri tangga sampai ke lantai tiga tidak ada apa-apanya bagi Rhaella karena dia memiliki fisik yang kuat. Setelah berada di lantai tiga dia kemudian mencari toilet untuk mengganti pakaiannya dengan seragam baru sekolahnya, setelah menemukannya dia masuk dan menggantinya kemudian keluar dan mencari kelasnya. Dia pun menemukan kelasnya yang ia cari sebelum itu dia memasukkan earphonenya ke dalam tasnya karena sejak tadi dia menyumpal telinganya dengan earphone agar membuatnya tidak jenuh saat menaiki tangga.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83 ( 20+)
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86 (End)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83 ( 20+)
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!