Episode 3

Hari ini Rhaella bangun kesiangan karena dia tidur saat akan menjelang subuh, dia kemudian bangun langsung pergi ke kamar mandi tidak butuh waktu lama kurang lebih 10 menit dia sudah menyelesaikan aktivitas mandinya. Rencananya dia akan pergi ke sekolahnya yang baru di daftarkan ayahnya, tapi entah kenapa dia sangat malas untuk pergi, dia bahkan masa bodo jika akan mendapatkan kembali pukulan dari ayahnya.

Setelah keluar dari kamar dengan pakaian andalannya sebuah Hoodie abu-abu dan celana jeans hitam dengan masker untuk menutupi wajahnya. Dia berencana pergi ke rumah seseorang yang berada sedikit jauh dari kota. Kini Rhaella telah sampai di sebuah rumah yang sangat sederhana dia melihat ada seorang nenek yang sedang merapikan tanah dan rumput-rumput yang baru saja dia bersihkan untuk menanam.

"Nek"

"Eh nak Rhaella? Kamu baru

datang lagi nak" ucap nenek Yara pada Rhaella.

" Iya Rhaella sedikit sibuk, apa nenek baik-baik saja?"

"Nenek baik nak, nenek masih kuat lihat ini, nenek habis menanam sayuran " ucap nenek itu tersenyum, dan Rhaella pun tersenyum.

"Apa kamu sudah makan nak "

"Belum, tapi Rhaella belum mau makan, Rhaella ingin berbaring di dalam nek "

" Masuklah nak, nenek akan keluar sebentar memetik sayuran "

"Iya nek"

Rhaella kemudian membaringkan

Tubuhnya dan kembali tertidur di sebuah tempat yang terbuat dari bambu dia tidur dengan sangat nyenyak sampai sore menjelang dan sang nenek pun tidak berani membangunkannya. Dia baru bangun saat mendengar suara dering handphonenya berbunyi.

"Drrttt "

"Drrttt"

"Drrttt"

Ayah is calling...

" Hallo " ucapnya datar.

"PULANG" teriak sang ayah.

"Hmm" ucapnya dingin.

"Sekarang Rhaella. Pulang sekarang juga anak kurang ajar" bentak sang ayah lagi.

"Iya Rhaella pulang sekarang" ucapnya dengan santai kemudian memutuskan sambungan telepon.

"Sudah bangun nak?" Tanya nenek tersebut pada Rhaella

"Iya nek, Rhaella pulang dulu ayah Rhaella barusan telepon "

" Ayo makan dulu sama nenek" ajak nenek itu pada Rhaella, dan Rhaella pun mengangguk mereka makan sambil sesekali nenek itu bercerita dan Rhaella hanya mendengarkan saja tidak ikut berbicara.

Nenek Yara adalah seseorang yang saat itu Rhaella bantu saat nenek itu jatuh tertabrak sepeda motor yang melaju kencang di sampingnya. Setelah saat itulah Rhaella selalu datang untuk mengunjungi nenek Yara sesekali menengokinya, dia bahkan sering membawa sembako untuk nenek Yara yang tinggal sih dari kota.

Setelah menyelesaikan makanannya Rhaella pun berpamitan pada nenek Yara.

"Nek, Rhaella pulang yah"

" Iya nak hati-hati "

"Assalamualaikum "

"Waalaikum salam "

Satu jam perjalanan dari tempat tadi ke rumah ayahnya, Rhaella kini sudah sampai di rumah pada pukul 8 malam, baru saja menginjakkan kaki dan masuk ke dalam rumah

Plakk

"Dari mana saja kamu jam segini baru sampai rumah, dasar perempuan liar, anak sialan. " murka tuan Blaze. Sedangkan Rhaella hanya diam saja, bahkan wajahnya yang belum benar-benar sembuh akibat tamparan keras kemarin kini kembali dia dapatkan kembali dan membekas.

"Kenapa kamu tidak pergi ke sekolah baru mu ha? Mau jadi apa kamu dasar anak tidak berguna. Kenapa kamu hidup kalau untuk menyusahkan ku dan menjadi sampah seperti ini" maki sang ayah, tapi sungguh tidak menyakitkan sama sekali perkataan sang ayah bagi Rhaella dia sudah biasa mendengar makian seperti itu.

" Kamu seperti perempuan tidak punya didikan, seperti anak jalanan saja" makinya lagi.

Jelaskan kenapa kamu tidak pergi ke sekolah baru mu tadi?" Tegasnya. " Kenapa kamu diam anak sialan, cepat jelaskan Rhaella " murka sang ayah.

Rhaella tadi bangun kesiangan "

Plakk

Plakk

Sekali lagi dua tamparan sekaligus dia dapatkan

" aku tidak mau tahu kau besok harus masuk ke sekolah baru mu dengan Daena, biar kamu punya sedikit didikan, bukan seperti di sekolah lama mu yang isinya hanya anak berandalan semua" ucapnya kemudian pergi meninggalkan Rhaella dan di ikuti oleh sang istri.

"Awas aja ya lo ngaku jadi saudara gue" ancam Daena di balas tatapan tajam dan dingin oleh Rhaella.

"Kita emang bukan saudara, dan gue bahkan ngga pernah nganggep Lo saudara" ucap datar Rhaella dengan santai meninggalkan Daena dan berlalu pergi ke kamarnya.

"Sialan. Awas aja Lo Rhaella " kesal Daena akan ucapan Rhaella.

Yah, Rhaella hanya akan diam pada sang ayah tapi tidak dengan Daena dan ibu tirinya. Dia akan melawan meskipun nantinya akan mendapatkan pukulan dari sang ayah karena aduan dari Daena dan ibu tirinya. Rhaella bukanlah gadis lemah yang manja dan pasrah begitu saja, dia bahkan sangat jago dalam segala jenis bela diri, memanah, menembak dan balapan. Dia tidak semudah itu untuk di tindas dia tidak akan mengusik tapi sekali di usik maka hidup orang tersebut tidak akan baik-baik saja.

Jika terdapat bekas pukulan di wajah atau tubuhnya itu semata-mata dia dapatkan dari sang ayah, bahkan di sekolah lamanya pun mereka semua segan mulai dari perempuan ataupun laki-laki, bahkan kakak kelasnya pun segan padanya karena sifat dingin dan datarnya. Itulah perbedaan Rhaella dengan orang lain dia bisa jadi seorang iblis pada orang lain, tapi jika berhadapan dengan sang ayah dia seperti bayi yang tidak bisa apa-apa hanya diam dan pasrah.

Sampai di kamarnya Rhaella langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya lalu menuju kasurnya untuk tidur. Tidak ada istilah untuk susah tidur, bahkan sedih, atau mengingat kenangan bersama sang ayah atau bunda kandungnya karena memang dia tidak memiliki kenangan apapun bersama mereka, karena sang bunda telah meninggal di hari di mana dia di lahirkan, sedangkan sang ayah sebelum dia lahir pun dia sudah di benci dan tidak di inginkan. Dia bahkan tidak tahu seperti apa wajah dari bundanya, makamnya ada di mana, bahkan namanya pun dia tidak tahu, mungkin terdengar seperti anak durhaka atau tidak ingin tahu, tapi dia tidak pernah berbicara dengan sang ayah.

...

Sedangkan di sisi lain masih dilokasi yang sama tepatnya di kamar sang ayah dia bahkan tidak merasa bersalah sedikit pun akan apa yang dia lakukan. Setelah mencaci maki dan memberikan kekerasan fisik pada Rhaella. Dia bahkan masih terus menyalahkan akan kelahiran Rhaella di dunia ini. Sungguh ayah yang begitu bodoh. Mungkin jika di bandingkan dengan orang bodoh di dunia ini Leif lah orang yang paling bodoh di dunia ini.

Bagaimana bisa dia menyalahkan seorang bayi yang tidak berdosa yang tidak tahu apa-apa tapi memberikan kekerasan fisik dan mentalnya hingga tumbuh dewasa seperti ini.

Sedangkan di sisi lain Daena dan Alane hanya menertawakan kehidupan Rhaella yang di siksa oleh ayah kandungnya sendiri.

"Mah ko Rhaella kalau setiap di pukul sama ayah ngga pernah nangis sih? " tanya Daena karena penasaran setiap kali melihat Rhaella di hajar oleh ayahnya tidak pernah meringis apalagi menangis.

" Hallaaahh paling juga dia nangis kalau udah di kamarnya, Dianya aja yang sok kuat padahal sekarang mungkin lagi nangis karena kesakitan abis di tampar bolak balik sama ayah" ucap Lane seolah tahu bahwa Rhaella sekarang sedang menangis akibat tamparan tadi.

Tidak tahu saja mereka bahwa Rhaella sekarang sedang tidur pulas menyelami alam mimpi.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83 ( 20+)
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86 (End)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83 ( 20+)
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!