Episode 2

Setelah insiden di mansion tadi, Rhaella kembali melajukan motornya dengan kecepatan tinggi untuk sampai ke apartemennya, setelah sampai di basemen apartemen Rhaella berjalan menuju lift untuk mengantarkannya pada lantai kamar miliknya. Setelah masuk Rhaella langsung membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi, setelah rutinitas membersihkan diri selesai Rhaella kembali menghela nafas dan membaringkan badannya karena merasa lelah.

"Udah jam 10 aja, perut gue juga laper" gumamnya karena melihat jam dinding apartemen, lantas dia bangun dan berjalan menuju dapur dan mengecek apa yang bisa dia makan malam ini, dan ternyata hanya ada sebutir telur.

"Cuma sisa 1 telur doang coba ada mie pasti lebih enak " gumamnya memikirkan makanan yang tidak ada "ck, kenapa gue malah sebut makanan yang nggak ada, gue lupa terus belanja buat stok kulkas, besoklah gue belanja kalau nggak lupa lagi " lanjutnya terkekeh kecil sendiri dengan ucapannya.

"Gue makan ini aja dulu deh di bikin ceplok aja kali yah yang enak" katanya sambil mengambil sebutir telur kemudian berjalan menuju dapur dan mengolahnya.

" An"ir... gue kan tadi nggak masak nasi" ucapnya sendiri memukul keningnya.

" Ya udahlah makan telur aja mau gimana lagi laper banget gue" gumamnya lagi kemudian menggoreng telurnya untuk makan malamnya sebelum ke arena balap.

Setelah rutinitas makan selesai, Rhaella Kembali ke kamar mandi untuk menggosok gigi lalu ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya dan tak lupa masker untuk menutupi wajahnya. Setelah berada di basement apartemen Rhaella langsung menuju arena balapan di adakan dengan kecepatan tinggi.

Sampai di arena balap dia langsung di datangi oleh si penelepon tadi yang bernama Clive.

"Weeeesss baru Dateng queen gue" sapa Clive pada Rhaella namun tidak di gubris.

" Gimana nih udah siap lo?" Tanyanya pada Rhaella.

Rhaella hanya berdehem dan di angguki oleh Clive.

"Lawan Lo kali ini si ketua dari geng motor Desmond, Lo tahu kan tentang geng motor itu?" Tanya Clive pada Rhaella.

"Geng itu geng motor yang paling di takuti dan kejam di kota ini, kalau Lo bisa menang si gue akui Lo emang hebat banget meskipun sekarang Lo udah emang hebat, tapi ketua geng motor Desmond itu belum ada yang ngalahin kalau lo mau tahu " lanjutnya dan hanya di angguki oleh Rhaella.

"Jadi gimana masih mau lanjut ngga?" Tanyanya pada Rhaella dan di jawab dengan deheman saja oleh Rhaella "Hm".

"Okey, gue samperin lagi nanti Lo tunggu sini" Rhaella pun menganggukkan kepalanya.

"Apaan si lo heboh banget kaya si Memey aja?" Tanya salah satu dari mereka

"Bodo amat!! Eh eh ada lawan tuh. Jadi ikut kagak nih?" Tanyanya pada sahabatnya.

"Siapa?" Suara datar cowok yang paling tampan diantara mereka bertanya dengan wajah dan nada datarnya jangan lupakan tatapan mata elangnya.

"Tuh yang di sana yang pake masker duduk di atas motor warna hitam" tunjuknya pada seseorang yang tidak mereka ketahui yaitu Rhaella.

Mereka pun menoleh pada arah tunjuk temannya

" Lo jadi ikut kagak El kalau nggak mau biar gue aja yang maju biar gue kasih tahu mereka nanti?" Tanyanya lagi, cowok tersebut hanya menjawab dengan deheman.

"Hm apa? Hm iya jadi atau hm iya kagak?" Tanyanya pada sahabat temboknya sedangkan temannya yang lain hanya terkekeh melihat itu.

"Gue ikut " jawab cowok itu datar.

Ok kalau gitu gue kasih tahu dulu dia buat siap-siap, Lo juga siap-siap ke tempat " ucapnya dan berlalu dari tempat para sahabatnya.

Saat ini mereka para peserta sudah berada di garis start, dan seorang gadis cantik yang berpakaian cukup seksi tengah memegang sebuah bendera untuk menghitung. Balapan akan di mulai perempuan di tengah mereka itu pun mulai menghitung mundur.

"Tiga"

" Dua "

"Goo"

Teriaknya melempar bendera

tersebut dan di susul dengan dia motor melaju di sampingnya.

Balapan kali ini masih seimbang, namun suara sorakan dari para penonton mengarah pada pengendara cowok yang memang mereka kenali.

"El"

"El"

Ayo bos"

" Bos El pasti menang huuuuu"

" Ayo El "

" Ayo El lo pasti menang "

"Gabriel"

Teriakan sekumpulan teman dari pemuda tampan itu terus menggema, pendukung dari seorang Gabriel terdengar begitu heboh di arena balap. Yah, seorang Gabriel merupakan ketua geng motor yang terkenal akan kekuatan dan kehebatannya yang setara dengan perkumpulan mafia, karena memang dia adalah anak dari ketua mafia hanya saja banyak yang tidak tahu akan hal itu hanya para sahabatnya dan sebagai anggotanya.

Sedangkan di sisi sang lawan yaitu Rhaella tidak ada yang menyoraki namanya sama sekali, bukan karena tidak punya teman atau pendukung, tapi karena dia tidak ingin ada orang lain yang tahu siapa dia, dia hanya sering di sebut queen racing saat berada di arena, tidak banyak yang tahu wajah dan nama aslinya, mungkin hanya beberapa saja.

Di arena balap, kini ke dua pembalap yang di juluki king dan queen racing itu masih berusaha merebut posisi untuk menjadi pemenangnya. Keduanya sama-sama seimbang namun Gabriel masih memimpin dengan jarak sangat tipis dengan Rhaella dan saat akan mencapai garis finis. Gabriel yang menjadi pemenangnya namun mereka semua tetap tercengang karena posisi mereka berdua hanya selisih sedikit saja, jika saja Rhaella sedikit lebih cepat, maka bisa jadi pemenangnya adalah Rhaella atau queen.

"Brumm"

"Brumm"

"Brumm"

Kedua motor itu berhenti melewati di garis finis dengan Gabriel yang sampai lebih dulu, sorakan penonton semakin heboh karena untuk pertama kalinya lawan seorang king hampir berhasil mengalahkannya dengan selisih jarak yang begitu tipis.

"Wah wah gila lawan lo hebat juga ya El, gue aja masih belum bisa kaya posisi tuh orang, baru kali ini ada yang bisa nandingin skill balap lo dia hampir aja jadi pemenangnya El" ucap Hans sahabat Gabriel salah satu inti Desmond.

" Iya hebat juga dia, jarak kalian tadi tipis banget El gue jadi penasaran sama lawan lo itu, soalnya tadi ngga ada suara sorakan pendukung yang nyorakin nama dia " ucap Rufus salah satu inti dari Desmond juga dan diangguki oleh yang lainnya.

Sedangkan Gabriel sendiri hanya diam sambil memperhatikan lawannya tadi. Dia juga tidak menyangka lawannya itu bisa menandingi skill balap yang dia punya. El berniat untuk turun dari motornya untuk menghampiri lawannya dan berjabat tangan, tapi belum sempat dia turun dari motornya dia melihat lawannya sudah pergi melajukan kembali motornya, dia urung turun dan langsung memakai kembali helmnya.

" Balik ke markas" ucapnya

memberi instruksi kepada anggotanya lalu melajukan motornya di ikuti oleh yang lain di belakangnya.

...

Sedangkan saat ini Rhaella baru saja sampai di kamar apartemennya, setelah dari arena balap tadi dia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu menuju dapur untuk kembali makan, dia tadi sempat mampir di sebuah warung makan yang masih buka untuk membeli makanan karena merasakan lapar.

Setelah acara makannya dia kembali masuk ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan kemudian berjalan menuju kasur empuknya untuk tidur. Tanpa memperdulikan luka di wajahnya bahkan dia tidak ada niat untuk sekedar melihat apalagi mengobati. Dia sudah terlalu sering mendapatkan luka seperti itu rasanya sudah seperti rutinitas rutin, jadi tidak ada lagi rasa sakit itu, begitu pun untuk mengobatinya tidak pernah dia lakukan. Dia membiarkan saja luka seperti itu sampai sembuh dengan sendirinya.

Dari dulu dia sering membentengi diri untuk menjadi kuat, jangan menjadi lemah.

Seiring berjalannya waktu dia benar-benar menjadi kuat, sampai rasa sakit itu seperti tidak ada hanya ada keterbiasaan untuk hal yang menyakitkan.

Rhaella Delyth, seorang gadis yang lahirnya hanya untuk merasakan sakit, mendapatkan siksaan dan caci maki dari satu-satunya orang yang ia sebut keluarga. Namun hal itu tidak membuat dia membenci akan takdir hidupnya. Di saat orang lain merasakan sakit dan memilih untuk mati dia justru ingin tetap hidup lebih lama. Dia ingin tahu kebahagiaan apa yang akan dia dapatkan nantinya sehingga dia di lahirkan di dunia ini.

Kata orang sebelum kita di lahirkan di dunia bahkan jauh sebelum itu roh kita sebelum menjadi janin sudah di perlihatkan akan perjalanan hidupnya. Entah kebahagiaan seperti apa yang di perlihatkan padanya sehingga membuatnya berkata sanggup untuk tetap di lahirkan.

Kebahagiaan seperti apa yang membuatnya harus merasakan terlebih dahulu berbagai rasa sakit.

Dia benar-benar penasaran akan kebahagiaan yang menantinya.

Apakah itu benar adanya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cewek Favorite ku,CANTIK,TEGAS,TANGGUH, CUEK,PEMBALAP,DAN PANDAI ILMU BELA DIRI TENTUNYA .DAN YG PASTI BUKAN CEWEK MURAHAN..💪💪💪

2025-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83 ( 20+)
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86 (End)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83 ( 20+)
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!