**Rupanya lo cantik juga saat tertidur, Tapi sayangnya Lo itu begitu ceroboh!*batin Dion,tangannya kini repleks membenahi rambut Nayla yang menutupi sebagian wajahnya.
*Apa-apaan,Dion sadar! jangan sampai Lo beneran suka sama dia*batin Dion yang kemudian beranjak kembali ke tempat tidurnya*.
Malam mulai larut,semua tampaknya sudah tertidur. Namun nampaknya Nayla merasa tidak nyaman dengan keadaannya sekarang,biasanya saat dia tidur semua lampu kamarnya harus dalam kondis mati. Dia pun bangun dan melihat sekelilingnya mencari saklar untuk mematikan lampu itu. Namun Nayla tidak menemukan benda itu di dinding kamarnya,dia hanya menemukan satu namun untuk mematikan lampu kamar gantinya.
Nayla terus mencari benda itu,namun tidak kunjung ketemu. Dia pun akhirnya memutuskan untuk tidur kembali meskipun tidak akan pulas.Hingga akhirnya, adzan subuh telah membangunkan Nayla. Kali ini dia sangat terlambat karena biasanya dia akan terbangun sebelum adzan subuh berkumandang. Dia melihat seluruh ruangan yang tampak asing baginya.
**Aku dimana?ini kamar siapa?... whatttt itu siapa!*batin Nayla masih merasa binggung,padahal dari kemarin dia berada disini.
*Astagfirullah Nayy,Lo kenapa coba, sekarang kan Lo udah tinggal disini! kok lo bisa lupa gini sih!*batin Nayla mengoceh kebingungan. Nayla pun tertawa kecil mendengarnya dan sesekali meluap karena tidurnya semalam tidak pulas.
Kali ini dengan sigap dia pun ke arah kamar mandi untuk sesegera mungkin mandi dan mengganti pakaiannya dengan cepat. Dengan cepat Nayla pun bejalan setengah berlari ke arah kamar gantinya itu,dengan sebelumnya mengamati Dion terlebih dahulu.
"Apa!!... Ini... Astagaa.."ucap Nayla yang sugamuh tak percaya melihat pakaiannya berserakan di mana mana namun kali ini dia tak ingin marah berlama lama mengingat dia sama sekali tak memakai baju di dalamnya.
Nayla pun langsung mengambil kursi yang tidak jauh dari tempatnya berada,dia menyimpannya di tempat dimana bajunya tergantung tinggi dan mulai menaikan kakinya dia sana. Meskipun begitu, karena tubuhnya yang pendek dia tidak bisa menjangkaunya dengan benar.
"Brukkk" Nayla rupanya menyenggol kotak yang ada di pinggirnya itu sontak Semua barang yang ada didalamnya berserakan di lantai. Rupanya barang itu merupakan sebuah buku seperti diary atau semacamnya,dan dalam kotak itupun sepertinya ada sebuah barang milik Dion saat dulu,pikirnya.
Dari arah luar nampaknya seseorang sedang berjalan kemari,Namun nampaknya Nayla tidak menyadari akan hal itu. Awalnya,Nayla berniat untuk melihat-lihat isi barang itu namun terlambat,kini Dion berada tepat dibelakangnya dan langsung mengambil semua barangnya yang berserakan.
"Apa-apaan ini... berani-beraninya Lo buka kotak ini! Lo pikir Lo siapa hah.."Ucap Dion tampak marah sekali, meskipun wajahnya cukup kusut namun karena karena amarahnya jadi tampak mengerikan.
"Gue nggak ngerti maksud Lo... Gue juga nggak sengaja nyenggol kotak itu...dan yang harus nya marah itu gue,semua baju gue Lo yang berantakin kan!"ucap Nayla yang awalnya gugup mulai emosi. Pasalnya dia berpikir kalau yang mengacak-acak pakaiannya itu pasti Dion,karena siapa lagi yang berani masuk keruang gantinya itu.
"Apa..Lo pikir gue gak ada kerjaan lain apa!"ucap Dion berusaha menyembunyikan kebenarannya. Namun Nayla tidak percaya,dia terus menyalahkan Dion atas ini.
"Udah deh,Lo gak usah bohong lagi!gue juga tau sikap asli Lo!"ucap Nayla masih mempertanyakan.
"Lo tau apa soal gue,yang ada gue yang tau semua tentang Lo dari mulai temen sampe bagian terkecil tubuh Lo!"ucap Dion sambil tertawa dan melihat Nayla dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Nayla pun terkejut mendengar dan melihat tatapannya itu,diapun akhirnya menyadari bahwa sejak dari tadi dia masih memakai handuk kimononya.
"A-pa...dasar lelaki mesum!"ucap Nayla gugup dan menahan malu. Diapun langsung berusaha mengambil baju itu lagi,tanpa menghiraukan Dion yang masih di ruangan itu.
Sesekali Dion menatap wanita itu yang berusaha mengambil pakaiannya. Namun karena tubuh Nayla tidak terlalu tinggi dia Sama sekali tidak bisa menyentuh ujung bajunya. Dion yang melihatnya hanya tertawa kecil,meskipun tawanya kecil namun Nayla masih bisa mendengarnya.
*Dasar Beruang es, sudah dingin,arogan,tidak berperasaan lagi!*ucap Nayla dalam hatinya.
Sementara dalam hati Dion berkata:
*Hahaha mampus,itulah akibatnya berurusan dengan gue! Tapi kasihan juga dia!*batin Dion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Dewi Kijang
lanjut
2022-03-20
0
Elma Theana
Dion jangan benci Nayla nanti jadi cinta
2021-04-12
2
Anna Nasrulloh
kasihan atu dion jngn ngerjain nayla..ntar jantuh cinta lo tau rasa😁
2021-04-08
2