Sejauh ini Dion sama sekali tak terlihat oleh Nayla. Bahkan saat dia turun kelantai bawah menemui mertuanya,dia pun tidak melihat batang hidung lelaki itu sama sekali. Nayla sebenarnya merasa lega namun kini juga dia merasa sangat kepo.
"Mamah sedang apa?"tanya Nayla menghampiri wanita itu yang sedang duduk memegang sebuah foto dan sesekali memeluknya.
"Nayy,mamah kangen sama ayah Kejji,biasanya di saat jam segini kami selalu bersama menghabiskan waktu menjelang malam!" ucap wanita itu tampak merasa sedih. Sesekali dia terlihat mengusap air yang mengalir dari pipinya, melihat itu Nayla pun mulai merasakan apa yang wanita itu rasakan. Memang benar rasanya jika wanita sering di bilang baperan karena memang sebenarnya itulah kenyataannya.
"Mamah jangan sedih lagi! Aku juga tau mamah sangat terpukul kehilangan ayah,namun mamah juga harus mengikhlaskan kepergiannya. Kalau mamah memang sangat menyayangi ayah mamah lebih banyak berdoa saja agar ayah tenang di sana"ucap Nayla menguatkan perasaan Desi,mendengar itu Desi pun mulai berhenti menangis.
"Kamu benar Nayy,mamah harusnya memperbanyak berdoa daripada menangisinya"Ucap Desi menatap Nayla seraya menyeka bekas air matanya yang mengalir.
"Sejujurnya menangis itu bukan masalah,namun berlarut-larut dalam kesedihan itu yang membuang waktu dan tenaga"ucap Nayla menatap Desi,dia pun mampu memahami makna dari ucapan Nayla.
Saat mereka berbicara,tak terasa waktu begitu cepat mengalir seiring dengan obrolan mereka. Perasan Nayla kini sudah seperti biasanya bahkan perasaan Nayla kini sudah bisa dikendalikan seperti biasanya. Namun waktu terus berjalan,malam pun tidak terelakkan.Meskipun perasaanya sudah bisa lagi tapi sebenarnya kali ini dia merasa sangat khawatir lagi, pasalnya nanti malam dia akan tidur dikamar itu bersama Dion. Ya menski pun mereka tidak akan tidur bersama dia atas kasur,namun itu menganggu dan membuat pikiran Nayla kembali gelisah.
*Bagaimana ini?apakah aku harus tidur dikamar itu nanti? atau aku menyelinap ke kamar tamu saja untuk tidur di sana! ahh kenapa aku harus khawatir,tenang saja Nayy! semua pasti akan baik-baik saja lagipun aku kan sudah kembali seperti biasanya!Jadi kenapa aku harus takut!"batin Nayla terus saja memikirkannya.
Kini waktu semakin malam,namun Nayla sungguh tidak melihat Dion Sama sekali setelah kejadian itu. Hingga akhirnya makan malam pun sudah siap di sajikan. Sebenarnya Nayla ingin bertanya pada mertuanya itu mengenai Dion,namun dia mengurungkan niatnya itu. Saat sedang memulai makan malam,ternyata Dion baru saja pulang,Dia terlihat memakai jas dan membawa sebuah tas.
"Dion..kamu sudah pulang nak?Bagaimana apa semuanya sudah di urus?"tanya Desi menatap Dion yang baru saja duduk di meja makannya itu. Sementara Dion hanya mengangguk dan menuangkan air putih yang langsung dia teguk.
Perasaan Nayla mulai tidak bisa terkontrol kembali,dia merasakan malu saat Dion sedang duduk di depannya. Begitupun Dion yang baru saja meletakan gelas bekas minumnya. Dia mulai memikirkan kembali kejadian yang terjadi padanya tadi siang.
Namun Nayla mulai bisa mengontrol kembali perasaannya itu,dia kemudian mulai memakan makanan yang ada dihadapannya. Dion pun melihat sikapnya yang mulai berubah
*Apa.. kenapa dia bisa bersikap normal kembali?apa yang terjadi,apa dia benar-benar sudah tidak merasakan malu lagi? hah dasar wanita macam apa dia ini!*batin Dion mulai terguncang melihat perubahan Nayla yang bisa dihitung menit.
Setelah itu Dion memutuskan untuk membersihkan dulu badannya,dia tidak langsung makan kali ini karena sebelumnya dia sudah makan bersama Dimas sekertaris nya itu. Sementara Desi dan Nayla baru saja menyelesaikan makan malamnya. Desi menyuruh Nayla agar membantu Dion memenuhi kebutuhannya. Nayla tau bahwa perintah mertuanya sama sekali tidak bisa ditolaknya,bukan karena alasan takut karena mertuanya pun tidak sama sekali galak padanya. Namun karena dia sudah mengganggap nya seperti ibunya sendiri dan menghargainya.
Nayla langsung menaiki tangga menuju kamarnya itu,di setiap langkahnya dipenuhi rasa ketakutan yang berusaha dia sembunyikan. Kini dia sudah ada di depan pintu kamar itu,dan rupanya kamar itu tidak dikunci sama sekali bahkan saat dia masuk tak ada sedikitpun perferakan sari dion. Dia benar benar tidak ada di kamar itu bahkan saat di lihat ke kamar ganti pun nampaknya dia tidak ada di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Miya Wibowo
lanjut thor
2021-08-01
0
Sukma Ayu Handayani
lanjut..
2021-04-09
2