Hingga akhurnya mau tidak mau Nayla pun berjalan menuju kamarnya kembali namun tepat di depan pintu kamar itu,perasaan Nayla pun mulai ketakutan kembali mengingat tentang kejadian tadi. Keringat dingin pun mulai membasahi dahinya,dia tidak bisa melupakan kejadian yang dialaminya itu. Namun dia berusaha terlihat seolah-olah tidak terjadi apa-apa padanya,hingga akhirnya dia mengumpulkan nyalinya dan membuka pintu kamar itu. Dengan perasaan canggung dia berusaha membangunkan Dion yang rupanya masih tertidur pulas.
"Heeii..bangun! Makan siang sudah jadi"ucap Nayla tanpa sedikitpun menyentuh nya. Dion sama sekali tidak bereaksi apa-apa,melihat itu Nayla mulai kembali kesal.
"Bangun...woyy bangun! Mamah sedang menunggu di bawah! Dasar Kebo!"ucap Nayla kesal melihat Dion yang tidak kunjung bangun, Akhirnya dia berusaha membangunkannya dengan menggerakkan tangan dan tubuh Dion yang masih terbaring pulas.
Dion merasakan bahwa tubuhnya kini terguncang-guncang. Namun sebenarnya hari ini dia merasakan capek yang lebih dari biasanya, sampai-sampai guncangan itu tidak dihiraukan nya justru dia malah membenahi tidurnya. Melihat itu Nayla merasa lebih kesal namun dia berusaha untuk tidak terlalu emosi karena yakin jika itu terjadi kemungkinan kejadian tadi bisa saja terulang kembali. Dia pun memutuskan untuk pergi kebawah dan makan siang bersama Desi.
Melihat Nayla yang berjalan menuruni tangga, Desi langsung mengerti maksudnya. Dia pun tidak bisa berbuat apa-apa,karena memang dari dulu jika Dion sudah sangat lelah dia sama sekali tidak bisa dibangunkan meskipun dalam kondisi belum makan sekali pun.
"Mah..itu.."ucap Nayla gugup.
"Iya mamamh paham,ya sudah ayo kita makan berdua saja"lanjut Desi,akhirnya Desi dan Nayla makan siang berdua.
Setelah makan siang berakhir Desi memutuskan untuk beristirahat sebentar dikamarnya, sementara Nayla di suruh untuk menemani Dion di kamarnya itu. pada awalnya Nayla menurut saja pada perintah ibunya kini,namun sesampainya dia depan pintu kamar Dion. Hatinya mulai tidak tenang lagi,dia pikir sama saja mencari mati bila ke kamar itu.
Pada akhirnya Nayla memutuskan untuk pergi kelantai bawah lagi,dan beristirahat di ruang tamunya itu. Seorang pelayan pun melihat Nayla yang terbaring di sofa ruang tamu,dengan perasaan gugup pelayan itu menegurnya.
"Nyonya muda...kenapa anda tidur di sini? maaf sebelumnya atas kelancangan saya"ucap pelayan itu sambil membungkukkan badan dan menundukkan kepalanya.
"Ahhh..tidak apa-apa! Aku hanya ingin berbaring disini!"ucap Nayla gugup dan langsung beranjak duduk
"Nama kamu siapa?"lanjut Nayla yang kini kembali terduduk.
" Maaf nyonya?"ucap wanita itu terkejut,sementara Nayla hanya memandangi nya dan mengangguk kan kepalanya.
"Sa-ya.., saya Sari nyonya"ucap pelayan itu gugup.
"Ohh..salam kenal ya,kamu jangan panggil aku seperti itu,panggil saja aku Nayla!"ucap Nayla tertawa mendengar panggilannya itu.
" Tapi.."ucap pelayan itu lebih gugup.
"Tidak ada kata tapi, oh iya Sari... dapurnya di mana?"ucap Nayla bertanya.
"Nyonya ingin apa,nanti kami siapkan saja!"ucap Sari sopan.
"Tidak aku hanya ingin tau saja!"ucap Nayla bersikeras, akhirnya pelayan itu menunjukan dapurnya yang cukup jau dari ruang tamunya itu.
Setelah berkeliling melihat dapur itu,Nayla pun memutuskan untuk sesegera mungkin mandi. Dia beranjak ke kamar Dion karena semua pakaiannya kini sudah ada dikamar itu.
*Bagaiman kalu dia sudah bangun?apa aku mandi di kamar mandi yang lain saja? Tapi...*batin Nayla merasa begitu ketakutan.
Namun setelah masuk kedalam kamar itu,Nayla merasa sangat lega karena Dion rupanya masih tertidur pulas. Nayla pun sesegera mungkin mengambil handuknya itu lalu berusaha mandi secepat-cepatnya. Saat Nayla hendak keluar mengambil pakaiannya di ruangan lain itu, Rupanya Dion sudah bangun dari tidurnya. Nayla yang melihatnya langsung malu tidak karuan.
"Aaaaaaa..."Nayla menjerit sekencangnya, sementara Dion sungguh tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Nayla pun langsung berlari ke arah ruang ganti bajunya,dia langsung mengenakan baju yang sudah ia siapkan sebelumnya.
*Bagaiman ini??Kok dia bisa bangun di saat begini!apa jangan-jangan dia sebenarnya tidak tidur dari tadi!ahh dasar laki-laki mesum!Sekarang bagaiman aku mau keluar?ahhh sudahlah Nayla,kamu harus bersikap cuek lagi dari sekarang!lupakan rasa malu mu sekarang atau tidak sama sekali*Batin Nayla terus menggerutu dan merasa sangat malu.
Akhirnya Nayla membulatkan tekad agar dia bisa bersikap cuek dan mulai bodo amat dengan segala hal yang menyangkut Dion. Dia berjalan keluar berusaha tampak cuek dan melupakan kejadian barusan meski hati tetap berdegup kencang,namun ternyata lelaki itu sudah tidak ada ditempat nya. Perasaan Nayla kini mulai tenang kembali,sungguh dia sangat merasa malu atas kejadian tadi. Namun karna hatinya kini sudah membulatkan tekad dia berusa sebisa mungkin melupakan semua kejadian dia hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Miya Wibowo
visual dong thoorr
2021-08-01
0
yummy
kok kek berantakan ya bahasanya
2021-06-06
0
Redmi Five
kak author visual dong, trus yang cantik dan ganteng ya 🤣
2021-05-06
3