Kini hati Nayla pun mulai tak karuan terlebih mengingat kala itu ayah dan ibunya berpisan namun dia juga sadar maksud dan tujuan ayahnya memang baik untuk dilakukan. Hingga Hari menjelang malam,mereka memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Sesampainya di depan rumah mereka melihat ada sebuah mobil yang cukup dikenali Nayla. Merekapun langsung masuk ke dalam memastikan apa yang diperkirakan Nayla itu benar.
"Kalian...kalian ngapain ke sini?mana gak bilang-bilang sama gue!"ucap Nayla melihat mereka yang sedang menikmati makanan yang telah disajikan.
"Justru kita yang harus nanya! Ehh Assalamualaikum om,maaf sebelumnya kami numpang main di sini ya om!"ucap Reyhan menghampiri Herri dan menyalami nya.
" Walaikum salam...Iya Gak apa apa...,oh iya kalian belum pulang kerumah?"ucap Herri menatap mereka yang masih menggunakan baju sekolah.
"Iya om...habis kami takut Nayla kenapa-napa! Waktu jam istirahat siang dia keluar sekolah om,mana gak mau di Antar lagi!"ucap Tasya menoleh pada Nayla,wajahnya kini mulai cemberut.
"Iya...om tau maaf ya kan Nayla...."ucap Herri hendak memberi tahu semuanya,namun ucapannya langsung dipotong Nayla.
"Iya kan gue udah bilang sama Lo Syaa,maaf ya Syaa!"ucap Nayla menghampiri mereka,Herri sadar bahwa Nayla telah menutupi semuanya dihadapan teman-temannya.
Akhirnya Herri langsung masuk ke kamarnya dan membiarkan mereka bersenang-senang dulu. Sampai akhirnya mereka semua memutuskan untuk sesegera pulang karena hari semakin gelap.
"Kami pulang dulu Nayy,bokap Lo mana kita mau pamitan nih"ucap Arief melihat sekelilingnya, begitu pun yang lainnya.
"Mungkin papah sedang istirahat sekarang,kalau mau pulang,pulang aja nanti gue bilangin!"ucap Nayla menatap arah kamar Herri yang tidak terlalu jauh.
Setelah mereka pulang,Nayla mendapatkan telepon dari seorang wanita yang tidak lain dari Desi.
"Nayy...kamu kapan pindah kerumah mamah? Mamah butuhkan kamu disini! Dion belakangan ini sibuk bekerja mengganti kan semua pekerjaan almarhum ayahnya!"ucap Desi dengan intonasi suaranya begitu jelas berbeda dari sebelumnya.
"Iya mah...nanti Nayla pindah kesana! sekarang di rumah ada siapa?"ucap Nayla mulai memberikan perhatiannya,jujur saja setelah ibunya pergi dari rumah dia sudah mulai bersikap cuek pada orang lain.
"Nayy,mamah harap besok kamu sudah tinggal di sini bersama kami. Lagi pula kamu harus ingat bahwa sekarang kamu sudah menjadi istri Dion anak mamah. Dan salah satu tugas istri yaitu mengikuti setiap langkah suami termasuk tinggal bersamanya!"ucap Desi mendengar itu Nayla pun paham betul maksud nya dan dia juga sudah mengerti dengan hal itu.
"Tapi mah...aku belum siap meninggalkan papahku di sini sendirian!"ucap Nayla sambil memegang benda yang ada di hadapannya.
" Mamah tau itu pasti sulit buat kamu,tapi mamah juga kan tidak akan melarang kamu untuk tidak menemui ayahmu! jadi mamah harap kamu bisa tinggal di sini sayang!"ucap Desi mencoba meyakinkan Nayla.
"Iya mah,besok aku ke sana"ucap Nayla meskipun dengan berat hati ia ucapkan,akhirnya pembicaraan itupun selesai dan sekarang kini dia harus mengatakan semuanya pada ayahnya itu.
Saat Nayla di depan pintu kamar ayahnya hatinya begitu kacau dan sebenarnya dia belum siap untuk meninggalkan ayahnya sekarang. Dengan penuh keyakinan akhirnya Nayla memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar sang ayah. Beberapa kali dia ketuk pintu itu,namun ayahnya tidak sama sekali meresponnya. Awalnya dia mengira bahwa ayahnya sudah tidur,akhirnya dia memutuskan untuk membicarakan nya besok hari.
Saat berjalan menuju kamarnya yang diatas,Nayla melihat bahwa ayahnya sedang ada di luar dan nampak seperti sedang menelepon. Nayla pun menghampiri ayahnya dengan hati yang berdegup kencang memikirkan apa yang akan dikatakan nya nanti. Nayla tidak berani menegur sang Ayah yang masih menelpon orang itu,dia hanya duduk di kursi tepat di belakang sang ayah.
"Nayla...kamu ini mengejutkan papah saja!"ucap Herri selesai berbicara di telepon itu. Nayla pun hanya tertawa melihat sang ayah yang terkejut,namun suasananya mulai berubah menjadi muram.
"Pahh..."ucap Nayla sembari memberikan raut yang sedih.
"Ayah sudah tau sayang,Dengarkan ayah! Memang benar apa yang diucapkan Desi padamu,kamu harus mengikuti suamimu dimana pun dia tinggal! Soal ayah kamu tidak perlu khawatir,di sini kan ada mang Ujang,Bi inem,pak Samsul juga ada! jadi kamu jangan khawatir"Ucap Herri berusaha meyakinkan Nayla dan berusaha tetap tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
atuyy_aselole
Thor warna hurufnya biarin hitam aja, bikin pusing bacanya kalo dikasih warna yg lain
2021-02-07
1
pembaca 🤟
visual Thor
2021-01-01
4