Legenda Dalam Koran. [Kimetsu No Yaiba Fanfic]
Chapter 3 – Pertemuan di Malam Sunyi.
Gagak hitam itu terbang di udara, suaranya menggema diantara pepohonan tinggi, angin bertiup kencang.
Seseorang.
Sebelum kita mulai... bolehkah aku bertanya satu hal?
Seseorang.
Apakah kau menikmati ini?
Sosok itu tidak menjawab, hanya menatap dingin ke arah seseorang yang ada didepannya.
Seseorang.
Memburu kami, membantai kami... apakah itu menyenangkan bagimu? *tertawa kecil, suaranya berat dan mengerikan.
Seseorang.
Orang orang menyebutmu 'Akuma no Shinigami'... tapi aku lebih tertarik pada namamu yang sebenenarnya.
Yahaba.
Bagaimana kalau kita bertukar nama dulu?
– Srekk! Dalam sekejap, pedang hitam berkilauan mengarah tepat ke leher iblis itu.
Seseorang.
Aku tidak butuh nama dari makhluk yang akan mati.
Yahaba.
Kau benar-benar tidak ramah, ya? *terkekeh pelan
Tanah di bawahnya bergetar sedikit, tapi, sebelum ia bisa bergerak lebih jauh, tubuhnya sudah terpental ke belakang. Gagak di langit berputar satu kali sebelum hinggap di dahan.
Yahaba.
Menarik... itu serangan yang cepat.
Yahaba mengangkat tangannya–urat-urat daging di lengannya bergetar, muncul anak panah merah gelap yang mengarah ke Sosok itu.
Yahaba.
Kau tidak akan bisa lari! *Anak panah merah gelap muncul dan menyeret Sosok itu dari segala arah.
Seseorang.
Menyebalkan. *mengernyitkan dahi
Sebuah anak panah menghantam tubuhnya, membuatnya terhuyung.
Yahaba.
Ingat namaku baik-baik, Yahaba. Nona Akuma no Shinigami. *menyeringai
Sosok itu menjentikkan jari nya, dalam sekejap, terdapat banyak bulu gagak hitam yang bertebaran di sekitar. Alih-alih jatuh ke tanah, bulu itu berubah menjadi racun mematikan yang dapat melenyapkan tubuh.
Yahaba.
Tch! kau... bagaimana bisa– *Yahaba hilang keseimbangan, darah hitam muncrat dari lengannya yang kini lenyap seketika
Yahaba mencoba menciptakan lebih banyak anak panah baru, mencoba menarik Sosok itu ke berbagai arah. Akan tetapi, ia menghindari semuanya, langkahnya ringan, gerakannya cepat, dan dalam satu kedipan.
Pedang hitamnya menghunus dada iblis itu.
Yahaba.
A-aku... tidak mungkin kalah...!
Sosok itu menarik pedangnya perlahan, angin bertiup lebih kencang.
Kurotsuki Reika
Kurotsuki Reika. *suara pelan
Iblis itu tersenyum tipis, namun, ia tak sempat berbicara lagi sebelum tubuhnya jatuh dan tak bernyawa.
Comments