chapter 3

Hari ini Gavin dan alisha akan menikah dan cuma di hadiri oleh pihak keluarga saja.

Dari habis subuh alisha sudah di dandani oleh MUA terbaik yang telah di sewa oleh Vivian.

" Gavin apakah kamu sudah siap , sebentar lagi ijab kabul akan segera di laksanakan" kata Wiliam.

Hemmm

Hanya itu jawaban dari Gavin , dia tidak menyangka kalau hari ini status nya akan berubah.

" Ayok sayang kita turun sekarang, pak penghulu sudah datang" ucap Vivian pada sang putra.

Gavin di apit oleh kedua orangtuanya menuju tempat akad , disana sudah ada pak penghulu dan Rahmat bapak nya alisha.

Acara pun di mulai karena Gavin sudah datang.

" Saudara Ethan Gavin Sebastian binti Wiliam Sebastian

saya nikahkan kamu dengan anak saya alisha Aurelia Pertiwi binti Rahmat Widiyanto dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang 1 milyar di bayar tunai."

" Saya terima nikahnya Alisha Aurellia Pertiwi binti Rahmat Widiyanto dengan maskawin tersebut di bayar tunai " ucap Gavin dengan lantang.

" Gimana para saksi apakah sah " ucap pak penghulu.

Sah sah

Ucap tamu undangan yang hadir.

Alisha yang masih di kamar mendengar kata sah terharu meskipun ini bukan pernikahan impian nya.

" Selamat ya mbak Alisha kini sudah menyandang gelar sebagai nyoya Gavin " ucap MUA itu.

Alisha hanya mengangguk sebagai jawaban.

Ceklek

" Ayok sayang kita turun ke bawah, suami mu dan semua orang sudah menunggu kedatangan kamu" ucap Ningrum.

Alisha pun turun kebawah bersama ibu dan saat sampai di tempat acara semua mata tertuju kepada nya termasuk Gavin.

" Cantik banget" Gavin tidak menyadari ucapan nya.

Alisha duduk di samping Gavin dan pak penghulu menyuruh mereka tukar cincin.

Gavin memasang kan cicin pernikahan di jari manis alisha dan mencium kening istrinya begitu pun dengan alisha.

Pasangan itu sungkeman pada orang tua masing-masing.

" Selamat nak kini kamu telah jadi istri dan selalu berbakti dengan suami kamu " nasehat Ningrum.

" Selamat putri bapak kini sudah jadi istri orang, bapak doakan semoga pernikahan kami dan tuan muda samawa."

" Selamat adiknya Abang , wah-wah Abang gak menyangka adek nikah duluan." Kenan memeluk sang adik dengan erat.

" Dan Lo Tuan muda jangan pernah bikin Adek gue menangis dan jangan pernah sakiti dia, kalau tuan muda sudah gak menginginkan nya lagi kembali kan dia secara baik-baik ke kami " pesan Kenan pada adik iparnya itu.

" Kalian tenang aja ,aku pasti jaga alisha dengan baik kan sekarang dia adalah tanggung jawab ku " ucap Gavin dengan muka dinginnya.

Acara dilanjutkan dengan makan bersama di kediaman Sebastian yang mewah itu, semua keluarga menikmati makanan yang telah di sediakan.

" Sekarang kalian sudah jadi suami istri jadi papi mohon kalian harus akur terus dan kalau ada masalah tolong di selesaikan secara baik dan kepala yang dingin" kata Wiliam.

" Om yakin Gavin akan memperlakukan alisha dengan baik secara kan selama ini mereka gak pernah dekat dan akur " kata Naren sepupu Gavin sekaligus sahabat nya.

Gavin menatap Naren dengan tajam karena telah bicara seperti itu di hadapan sang papi.

" Apa selama di sekolah Gavin dan Alisha gak pernah saling tegur Naren?." Tanya Wiliam.

" Tidak pernah om ,malah mereka kayak orang asing dan di sekolah Alisha kan anak yang pintar dan kesayangan guru jadi dia pasti males bertegur sapa dengan biang kerok di sekolah " terang Naren lagi.

Wiliam menggeleng dan pusing dengan tingkah laku sang anak yang suka bikin onar di manapun dia berada.

" Papi berharap setelah kamu menikah dengan alisha kamu bisa berubah dan memperbaiki semua nilai mu dan kamu Al tolong bantu suami kamu belajar" perintah Wiliam.

" Siap papi nanti Al akan mengajari Gavin semua mata pelajaran supaya nilainya bagus " ucap alisha.

\*

Kini Alisha lagi berada di kamar Gavin , awalnya dia mau kembali ke paviliun belakang untuk istirahat di kamar nya tapi Vivian mengigit kan nya kalau mulai sekarang dia akan tidur di kamar Gavin.

" Alisha gue mau bilang sesuatu yang penting kepada Lo " ucap Gavin dengan muka dinginnya.

" Silahkan gue denger kok, Lo mau bicara apa sama gue ."

" Mungkin semua orang tahu kalau Lo adalah istri gue tapi di mata gue Lo tetap sebagai pelayan rendahan " tekan Gavin pada Alisha.

Alisha tidak menjawab ucapan Gavin dia diam membisu sambil melihat hp nya.

" Kenapa Lo diem, apa sekarang Lo senang karena telah menikah dengan seorang tuan muda Sebastian yang kaya raya ?" Tuduh Gavin.

" Kalau bukan perintah dari tuan besar Wiliam gue ogah menikah dengan anda tuan muda Ethan Gavin Sebastian yang terhormat " ucap alisha dengan tegas.

" Yakin karena ini perintah dari papi gue , atau mungkin Lo suruh orang tua Lo yang miskin itu merayu bokap gue supaya Lo menikah dengan gue ."

" Cukup Gavin Lo boleh hina gue sesuka hati Lo tapi jangan pernah menghina orang tua gue dan asal Lo tau bokap Lo lah yang datang ke orang tua gue dan minta izin supaya orang gue bersedia Lo nikahan gue " teriak alisha.

" Gue sudah punya pacar Lo tau itu kan jadi tetap lah seperti biasanya Lo bersikap di sekolah."

" Dan yang perlu Lo tau masa depan gue hancur karena menikah dengan Lo tuan muda dan Lo gak usah khawatir, gue juga gak Sudi bertegur sapa dengan tuan muda yang suka bikin onar " alisha keluar dari kamar Gavin.

Niat hati ingin istirahat tapi tidak jadi karena Gavin mengajak nya untuk berdebat.

" Mending gue balik ke paviliun saja untuk istirahat karena hati dan pikiran gue butuh istirahat" kata alisha.

Setelah kepergian alisha dari kamar nya Gavin pun segera mengambil kunci motor nya dan pergi dari rumah nya, dia menuju markas genk motor nya.

Malam pun datang semua pelayan lagi sibuk memasak makanan malam untuk sang majikan sedang keluarga yang lain sudah pada pulang.

Rahmat terkejut melihat alisha keluar dari kamar dengan muka Segar.

" Loh sayang kenapa kamu keluar dari kamar kamu , bapak kira kamu berada di rumah utama."

" Tadi siang sih emang masih di sana tapi alisha kesini jam 3 sore untuk istirahat, jujur Al belum nyaman tinggal di sana pak apalagi satu kamar dengan tuan muda " cerita alisha pada sang bapak.

" Maafkan bapak ya nak karena sudah menikah kan kamu di umur segini , sebenarnya bapak juga belum mau kamu menikah tapi bapak gak enak menolak permintaan tuan besar apa lagi selama ini beliau sangat baik dengan keluarga kita."

" Udah pak gak apa-apa, alisha sudah ikhlas menerima takdir ini dan anggap saja ini sebagai balas Budi kita pada keluarga tuan besar " alisha memeluk bapak nya.

Terpopuler

Comments

Uryū Ishida

Uryū Ishida

Saya sangat menyukai cara penulis menggambarkan suasana.

2025-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!