" paman sangat senang akhirnya kau kembali ke Indonesia" ujar seorang pria menyambut kedatangan sebuah keluarga kecil.
pria itu adalah Nero, pamannya Jihan. Dan yang Nero sambut adalah Jihan beserta suami dan anaknya.
Jihan memeluk Nero melepaskan kerinduan yang sudah di pendam selama 5 tahun " Jihan sangat merindukan paman"
lalu Jihan memeluk sepupunya yang bernama Siska " baru 2 bulan yang lalu kita bertemu"
" hahaha, tapi aku sudah merindukan keponakan ku " ujar Siska lalu berjongkok lalu mengendong jeinnaira. " gemesnya keponakan aunty"
Irfan juga berpelukan sekilas dengan Nero sebagai sapaan. Setelah itu mereka masuk kedalam dan berkumpul di ruang tamu.
" Dimana Niko?" tanya Jihan yang tidak melihat keberadaan Niko, anaknya Siska.
" hari ini dia ikut dengan papanya ke kantor" Jawab Siska.
seorang wanita paruh baya datang membawakan minuman dan juga cemilan berserta buahan yang sudah di potong potong.
" Naira mau apel" ujar Naira meminta buah apel yang ada di dalam Piring yang sudah di potong potong.
" sini, duduk bersama opa, biar opa ambilkan apelnya" ujar Nero.
" tidak ayah! Aku masih ingin mengendong Naira " ujar Siska menolak memberikan Naira pada ayahnya.
Siska memang sangat menginginkan anak perempuan, namun anaknya laki laki. dia juga ingin hamil lagi, tetapi sudah lama berjuang dia tetap tidak hamil hamil.
Siska mengambil piring yang berisi apel lalu mendekatkan pada Naira agar Naira bisa memakannya.
" thanks you aunty" ujar Naira lalu mengambil satu Potong apel dan memakan nya. Naira memang sangat menyukai apel.
" paman dengar kalian sampai di jakarta kemaren sore, kenapa tidak lansung ke rumah?" tanya Nero
" Naira merengek ingin melihat rumah barunya " ujar Irfan.
naira sama seperti anak kecil lainya yang sangat menyukai hal hal baru. Jadi saat dia tahu jika dia akan tinggal di rumah barunya tentu saja dia jadi tidak sabar untuk melihatnya.
" Jihan, kamu sudah ingin turun lansung ke perusahaan?" tanya Nero membahas hal yang serius.
Yaa, salah satu tujuan Jihan pulang ke Indonesia adalah untuk mengurus perusahaan peninggalan orang tuanya yang dulu di urus oleh pamannya.
Sekarang Jihan akan mengambil alih sendiri, dia suka belajar banyak tentang bisnis di Malaysia. dia juga sudah menyelesaikan S2 nya di sana.
" iyaa, paman. Rencananya besok Jihan akan datang ke kantor" jawab Jihan.
" jadi kalian akan menetap disini kan? lagian kantor pusat Irfan juga Disini kan?" tanya Nero
" iyaa paman " Jawab Irfan.
tujuan kedua mereka ke sini juga agar Irfan gampang mengurus pekerjaannya tanpa harus bolak balik jakarta - Malaysia.
∆∆∆∆∆
Hari demi hari berganti. Kini sudah satu Minggu sejak Javier bertemu dengan Naira di bandara. Dan selama itu juga Javier tidak bisa melupakan wajah Naira, bahkan dia pernah bermimpi bermain dengan Naira di sebuah taman lengkap dengan Jihan juga.
" pak, 20 menit lagi kita ada pertemuan dengan pemilik baru perusahaan Bagaskara company" ujar asistennya Javier yang bernama Pian.
" pertemuannya di lakukan di mana?" tanya Javier
" di perusahaan Bagaskara pak" jawab Pian.
" kita berangkat sekarang " ujar Javier.
Jarak perusahaan nya dengan perusahaan Bagaskara tidak terlalu jauh. paling memakan waktu sekitar 15 atau 20 menit. Karena itu Javier memutuskan untuk berangkat sekolah. dia tidak suka keterlambatan.
" baik tuan" jawab Pian.
∆∆∆∆∆
Mereka tiba di perusahaan besar yang bernama Bagaskara company. Ini kali pertama Javier menginjak kaki di perusahaan ini. Dan ini juga pertama kali dia bertemu dengan pemiliknya lansung. Biasanya setiap meeting perusahaan Bagaskara selalu mengirimkan perwakilan.
Saat Bagaskara masuk, para karyawan yang di sana sontak menunduk hormat. siapa yang tidak mengenal Javier? sang pewaris perusahaan Zanetti group. salah satu perusahaan terbesar di negara ini.
mereka di antarkan ke ruangan meeting oleh petugas resepsionis. saat tiba di sana ternyata sudah banyak yang datang. rata yang ada disini semuanya pimpinan atau pemilik perusahaan terkenal di kota ini.
" selamat datang tuan Javier" sambut seorang pria yang juga di undang disini.
" hmm" Javier hanya menanggapi dengan gumaman saja.
tidak lama setelah Javier datang, pintu ruangan tersebut kembali terbuka lalu muncul seorang wanita berserta seorang pria di sampingnya dan juga seorang pria lainya yang berjalan di belakang mereka.
Mereka yang ada di ruangan itu sontak berdiri menyambut sang pemilik perusahaan yang sedang mereka pijaki.
" terimakasih kasih sudah meluangkan waktu untuk datang ke perusahaan kami", ujar Nero setelah mereka semua duduk.
Di samping Nero ada Jihan yang tersenyum ramah pada semua tamu yang di undang oleh pamannya. namun tiba tiba matanya berhenti pada seorang pria yang juga sedang menatapnya.
Deg
Jantung Jihan berdetak kencang, matanya bergetar, tuturnya tiba tiba Terasa lemah.
apa ini mimpi? Kenapa dia harus bertemu dengan Javier? Jihan tahu ini pasti akan terjadi, tapi kenapa secepat ini dan kenapa disini?
" perkenalkan ini keponakan saya, anak dari mendiang Vian Bagaskara dan Vanessa Angel adik saya" ujar Nero " seperti yang kalian tahu, perusahaan ini adalah milik mendiang Vian yang beberapa tahun ini saya ambil alih "
" dan mulai sekarang, perusahaan ini akan resmi menjadi milik Jihan Bagaskara, sang pewaris tunggal dari keluarga Bagaskara_"
" mommy " panggil seorang gadis kecil berlari masuk dan menghampiri Jihan.
Sontak semua yang ada di ruangan itu menoleh kearah gadis kecil yang tidak lain adalah Naira. Gadis itu menangis memeluk kaki ibunya. Di belakang Naira ada seorang wanita yang panik karena Naira menganggu meeting.
" maaf nyonya, nona Naira terus menangis merengek untuk bertemu dengan Anda" jelas wanita tersebut.
" tidak papa" jawab Jihan lalu mengendong Naira" saya izin sebentar " pamit Jihan lalu membungkuk hormat setelah itu dia meninggal ruangan tersebut.
Jihan bernafas lega kala berhasil keluar dari ruangan tersebut. dia membawa Naira ke ruangannya.
" Putri mommy kenapa nangis?" tanya Jihan lembut seraya menghapus jejak air mata di wajah Naira.
" Naira mau ketemu Daddy, Naira mau sama Daddy" rengek Naira.
"sayang, dengerin mommy " ujar Jihan menatap putrinya" Daddy sedang bekerja, dan mommy juga harus bekerja. Jadi Naira harus jadi anak yang baik biar nanti mommy dan Daddy kasih hadiah "
" beneran di kasih hadiah?" tanya Naira memastikan.
Jihan mengangguk" Naira mau apa? Mobil? Boneka? Sepeda? Atau _"
" Naira mau adik " potong Naira yang membuat Jihan terdiam.
Adik? Bagaimana bisa Jihan memberikan Naira adik? Sedangkan dia dan Irfan baru sekali bikin adik setelah 5 tahun menikah. Itupun karena Irfan mabuk malam itu.
" Naira, sayang. dengerin mommy" ujar Jihan ingin menjelaskan pada Naira. namun Naira lansung menolak untuk mendengarkan Jihan.
" kata mommy, Naira bisa minta apapun untuk hadiah ulang tahun Naira yang ke 5 tahun kan? " tanya Naira " Naira minta adik"
Bagaimana Jihan menjelaskan nya agar Naira mengerti? dia tidak mungkin memberikan adik untuk Jihan sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments