Bab 4

Di dalam sebuah gua terlihat seorang gadis dan dan Macan kumbang kecil bermain-main selamanya dengan riang sambil menunggu sang induk pulang membawakan makanan kepada mereka dengan perasaan seronok mereka beranikan diri untuk keluar dan berlari-larian di luar bersama tanpa Sadar mereka telah jauh dari gua tempat mereka berada sebelumnya.

"Si kecil sepertinua kita tersesat maaf kita harus kembali tapi arah mana"ungkap HuaWei sedikit cemas ia masih belum terbiasa dengan area sekitar situ jadi untuknya mencari jalan pulang.

"Aumm..aumm.."si kecil itu hanya bisa mengaum buat menjawab pertanyaan HuaWei itu dirinya dengan cemas mengendong si kecil itu berlari-larian buat mencari jalan pulang.

Di samping itu Si ibu Macan kumbang kembali ke gua mendapati sosok keduanya telah hilang ia dengan cepat mencari keduanya dengan menhidu jejak keduanya untuk menemukan keberadaan keduanya.

Di masa yang sama HuaWei menjadi makin cemas kerana tempat yang ia masuki terlihat sangat aneh dan terlihat cukup dalam. Ia mencuba berhati-hati tapi ia tetap ceroboh ia terjatuh dengan terseliuh di bahagia pahanya terkena sayatan ranting itu.

"Auch..Ah..hah..ini sakit"ungkapan itu membuat si kecil itu mengaum kuat membuat HuaWei mengendonnya kembali

"Si kecil apa kau terluka..katakan padaku.."ungkapan itu membuat si kecil terus mengaum akhirnya ia menyedari ada sedikit luka sayatan di bahagian kaki si kecil ia terus melihat sekeliling menjumpai tanaman herba ia terus menumbuk tanaman itu dengan batu dan mengolesnya ke tempat luka itu dengan menyobek kain hanfunya bagi membalut luka si kecil.

"tidak apa ia tidak akan sakit ya..huft..ini akan baik-baik sahaja maafkan aku si kecil"ungkap HuaWei sedikit mengalirkan air mata kerana rasa bersalah akan hal itu.

"pasti ibu Macan kumbang mencari kita kemana-mana ya..maaf"ungkap HuaWei lagi si kecil terus mengaum mengusap air mata HuaWei yang terus menitis.

HuaWei terus bangkit dengan susah payah menahan luka di kakinya ia kembali mengendong si kecil dengan perlahan mengambil satu ranting kayu panjang bagi membantu nya untuk berjalan.

Ia terus berjalan-jalan tanpa henti hingga satu sosok ular terbang menyerang kearah mereka. Detik itu HuaWei memeluk erat si kecil dipelukannya ia terduduk ke tanah dengan perasaan melindungi sosok ibu Macan Kumbang menyerang ular itu seraya membawa ia menjauh dari mereka.

"ibu Macan kumbang!"ungkap HuaWei kaget akan kemunculan ibu si kecil di detik itu pandangan ibu si kecil teralihkan pada mereka membuat ia digigit oleh ular terbang itu hingga darah terus mengalir dari luka yang diderita tersemat bisa yang amat kuat dari dalam terus merebak tanpa henti.

Melihat itu ia terus berlari tanpa memikirkan apa-apa melihat itu Ibu macam kumbang itu terus menghalang serangan ular terbang itu mengenai keduanya.

"tidak! Ibu si kecil disini.."ungkapan itu terdengar sangat sayu. HuaWei mengangkat si kecil keatas menunjukkan pada ibu si kecil yang berjuang habis-habisan

Titisan air mata nya tidak kunjung berhenti dikala itu Si kecil terus mengaum kuat melihat sang ibu berjuang melindungi mereka dari kejauhan terlihat tiga sekawan yang mendengar bunyi Auman serta pertarungan di bahagian barat mereka pada awalnya tidak ingin memperdulikan hal itu tapi suara seorang gadis membuat mereka berubah fikiran terus menuju kearah sana.

"Tidak..jangan..Hiks..ibu..si kecil"ungkap HuaWei memanggil suaranya terdengar sangat sayu melawan luka yang ia derita di kakinya ia mencuba mendekati pertarungan ia menutup mata sebaik sahaja ia hampir mengenai serangan ular terbang itu malah ia diselamatkan oleh sosok lelaki bersayap berkaca mata berusia dalam 20an.

"Gadis kecil kau tidak apa-apa"ungkapan lelaki itu membuat HuaWei kembali membuka matanya melihat kebawah ia kini terbang kerana takut ketinggian ia memeluk kerah baju lelaki itu membuat lelaki itu merona memerah di kupang telinganya merasakan nafas gadis itu hampir membuat dirinya sesak.

Terlihat dibawah Seorang wanita mengeluarkan Martial Soul naga petir biru bagi mengecoh ular terbang itu supaya sedikit menjauh dari mereka ia terus melayangkan serangan hingga sosok lelaki tanpa kaca mata mengeluarkan mata soulnya yang terlihat seperti seekor anjing berbentuk seperti babi mengeluarkan teknik angin yang sangat kuat hampir membuat sekelilinya pingsan saat itu juga.

HuaWei kembali memeluk kerah leher Lelaki itu sebaik merasakan lelaki itu naik lebih tinggi bagi mengelakkan asap itu dari mengenai dirinya. Lelaki itu turun dengan perlahan menurunkan HuaWei dengan hati-hati si kecil yang berada di pelukan HuaWei hampir lemas dengan Auman yang terdengar makin sayu.

Sebaik saja dia diturunkan ia terus berlari kearah ibu si kecil itu dengan isak tangis

"Ibu si kecil..maaf kan aku..Hiks..maaf..Hiks"ungkapan HuaWei terdengar begitu sayu dengan isak tangis dikala itu juga Ibu si kecil menjilati kedua sosok yang ia lindungi itu dengan wajah penuh haru sebuah cahaya ungu keluar dari tubuh Ibu si kecil sebuah cincin roh masuk ke tubuh HuaWei tanpa ada efek samping.

HuaWei memejamkan mata di dalam alam bawah sedarnya terlihat ibu si kecil dari kejauhan ia berbicara padanya.

"Wahai gadis kecil..jagalah anakku..kuberikan cincin Roh dengan pengorbanan ku padamu"ungkapan itu membuat HuaWei tergamam ia mencuba berlari mengejar sosok ibu Si kecil

"Tunggu!" sosok itu kini menghilang ia tersadar dari pingsannya dengan si kecil disisinya. dengan perasaan bersalah serta campur aduk dilubuk hatinya ia memandang lekat si kecil seraya berjanji pada dirinya untuk melindungi si kecil sebagai bentuk balas budi pada ibu si kecil. Kini ia menyedari sesuatu yang hampir sahaja ia lupakan ia berpaling dan melihat salah satu sosok wanita melambaikan tangan kepadanya dari kejauhan mencuba mendekat kearah nya.

Sosok tiga sekawan itu mengalihkan pandangan HuaWei merasakan heran sekaligus merasa terancam. Ia mencuba mundur menyembunyikan si kecil di belakangnya.

"maaf..dan terima kasih Kerna menyelamatka kami..jika mahu uang kami tidak punya"ungkap HuaWei berterus terang dengan mata terpejam sedikit ketakutan

Mendengar ungkapan Itu Membuat mereka ketawa lucu

"Maaf kami bukan bandit kami hanya pengembara yang kebetulan lewat" ungkap lelaki tanpa kaca mata itu manakala lelaki yang berkaca mata itu mecoba mendekat membuat ia kembali berwaspada.

"Hei jangan bimbang kami tidak jahat..maaf kami telat..sekarang sudah tidak apa-apa lagian jika kami mahu uang lebih baik kami memburu monster disini untuk di jual"ungkapan itu mungkin terdengar seperti sebuah candaa tapi tidak bagi HuaWei yang kini makin waspada.

Bersambung

jangan lupa like dan komen ya

Terpopuler

Comments

shinobu

shinobu

lanjut

2025-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!