Kini beberapa bulan berlalu Hua Wei begitu gembira dan bahagia bermain-main bersama Er Ming, Dan Ming dan A Lin menganggap semuanya sebagai keluarga nya di kehidupan kali ini..ia berlari-larian dengan riang seraya memetik beberapa buah berry di sekitar Danau ia memberikan sama rata kepada Dan Ming,Er Ming Dan untuk A Lin.Selama beberapa bulan ini A Lin terlihat lebih berisi berbanding sebelumnya kerana rasa penasaran HuaWei mendekat.
"Linjiejie..Perut MU terlihat lebih besar berbanding terakhir Kali"ungkapan itu mengejutkan Da Ming dan juga Er Ming
Hal itu juga tidak luput dari pandangan mata keduanya menuju kearah A Lin yang masih betah menjahit harus teralihkan dengan pertanyaan HuaWei padanya.
Dengan lembut ia mengusap lembut perut yang telah membuncit itu ia terus mengalihkan pandangan kepada mereka.
"maaf baru sekarang aku bilang pada kalian usia kandungan ini telah 5 bulan sejak terakhir kali..dirinya pedang datang menemuiku sebelumnya dan aku tidak bilang pada kalian tapi kali ini dia mungkin tidak akan datang buat menemuiku lagi"ungkap A Lin mengusap perutnya di jari manisnya terlihat sebentuk cincin Perak yang memiliki manik merah berkilau yang menanda sosok itu telah menikahi A Lin tanpa sepengetahuan mereka kesal tapi yang paling terlihat adalah
"arhh..tak guna punya brengs**..berani dia menikahi Lin jiejie tanpa sepengetahuan ku..aku kut**k dia segera man**l"ungkapan kasar yang dilontarkan oleh HuaWei sungguh mengejutkan mereka apa lagi wajah HuaWei begitu terlihat kesal akan hal itu.
A Lin menarik HuaWei masuk ke dalam dakapannya seraya itu juga ia menarik tangan kecil HuaWei untuk mengusap perutnya membuat HuaWei kembali tenang.
"HuaWei tidak lama lagi kamu akan menjadi seorang bibi..apa kamu senang akan itu"ungkapan A Lin membuat wajah kecil HuaWei memerah senang ia memeluk perut buncit A Lin seraya membisikkan
"Si kecil jika kamu keluar nanti bibi akan memberikan Banyak wortel padamu kedepannya.."ungkapan HuaWei membuat mereka tersenyum melihat ia kembali tenang dan senang sekali.
Da Min dan Er Ming saling pandang seperti menyuratkan sesuatu hal itu tidak disedari oleh keduanya hal ini malah mengundang sesuatu.
Setelah beberapa bulan berlalu si kecil itu pun lahir dan diberi nama XiaoWu dia terlahir dalam wujud kelinci dan akan berubah saat jiwanya benar-benar siap.
XiaoWu kecil sebagai monster Roh sangat berbeza dengan monster Roh pada umumnya yang akan berubah wujud saat telah berusia genap 100:000 walaupun ia tetap monster Roh 1000:000 tahun ia terlihat lebih muda berbanding dirinya usianya juga membesar seperti manusia pada umumnya..begitu juga dirinya sendiri seraya ketika itu ia membawa si kecil di gendongan nya ia merasakan aura yang sangat familiar..dengan cincin merah pekat di langit malam aura kebiruan yang familiar.
tanpa Sadar setitis air mataku jatuh tanpa dibendung'Apa ini waktunya..kenapa aku melupakannya..Aku harus pergi kesana'ungkap HuaWei menyerahkan.. XiaoWu pada A Lin dan pergi
"HuaWei kamu mahu kemana"ungkap A Lin bertanya dari kejauhan. Er Ming mengikutinya dari belakang hal itu dihentikan oleh HuaWei
"Er Ming biarkan aku sendiri"ungkapan itu membuat langkah Er Ming terhenti ia membiarkan kepergian HuaWei dari hadapan nya.
"Seperti itu Aura pengorbanan monster Roh 100:000 tahun.. lagi-lagi ini..terlalu bahaya jika HuaWei berkeliaran di luar sana ia masih belum dewasa"ungkap Da Ming Saat melihat Er Ming kembali sendiri tanpa HuaWei disisinya ia kesal sekaligus risau akan keselamatan HuaWei jika sendiri
"Da Ming aku dihentikan olehnya aku tidak sanggup jika harus memaksanya aku hanya ingin membawanya tapi tatapan nya itu membuat aku tidak bisa apa-apa"ungkapan Er Ming membuat A Lin memeluk XiaoWu erat di dalam dakapannya.
"Aku tidak tahu akan jadi apa dia kedepannya tapi aku tetap berharap ia akan kembali dan ingat jalan buat kembali pada kita"ungkap A Lin diangguki oleh yang lain dengan baru
Di Balik pepohon para binatang berlalu lalang dengan cemas akibat Aura kuat pengorbanan monster Roh 100:000 tahun sebelumnya membuat keadaan hutan menjadi kacau balau. HuaWei mencuba mencari jejak Ah Yin tetapi kunjung tidak menemukan ia sampailah ia terjatuh dari atas ke semak-samun.
Hal itu akhirnya membuat tangisnya pecah seraya terus menerus bangkit berjalan dengan luka dimana-mana dengan rambut yang berserabai. Ia berjalan kemana hingga ke dalam perjalanan gua ia menemui seekor macan kumbang bulan terbaring lemah disisinya terdapat bayi macam yang masih sangat kecil.
Macam itu meyadari sosok HuaWei ia berwaspada apabila ia melihat sosok lusuh HuaWei ia sedikit mengurungkan waspada kerana wajahnya yang terlihat bengkak akibat menangis. Ia melihat macam itu tidak lagi waspada ia terus berlari dan memeluk macan itu seraya menangis.
"Hiks..hi..ks..aku...Hiks..tersesat..maafkan..aku...jiejie..dia.. mati..Hiks.. Hiks.."ungkapan itu hanya didengari oleh macan itu yang terlihat menjilati kepala HuaWei bagi membersihkan ia. HuaWei hanya membiarkan sahaja perlakuan Macan itu padanya.
Di dalam 'hatinya jika mahu makan makan sahaja laa hidup ini terlalu keras untuk aku'batin dirinya hal itu membuat macam itu makin menarik ia masuk ke dalam pelukan hingga tertidur nyenyak akibat kehangatan yang diberikan oleh macan kumbang itu.
Membuat HuaWei nyaman akan malam di gua itu membuat ia terbuai hingga terlena.
Saat fajar menyinsing ia melihat dirinya masih di dalam dakapan macan kumbang itu dengan wajah bayi Macan kumbang itu melihat kearahnya terlihat keheranan seperti bekata'Siapa kau? Kau berasal dari mana?kenapa berada di pelukan ibuku?ini ibuku
kau tidak punya ibu kah?'itu yang terlihat dimata HuaWei yang Gemas memeluk Gemas bayi macan kumbang itu membuat sang ibu Macan kumbang terjaga.
Ibu Macan kumbang itu dengan santai yang pada awalnya sedikit waspada kembali tenang melihat bayinya bermain-main dengan HuaWei.Sejak masuk ke gua itu ibu Macan kumbang itu menyedari aura monster Roh 100:000 yang terpancar dari tubuh HuaWei kerana itu ia menjadi tenang dan membiarkan ia masuk ke tempatnya dan bayinya berada.
kerana merasa jika sesama monster Roh mungkin tidak terlalu berbahaya. lagi pula ia terlihat masih terlalu muda jadi bahaya jika ia berkeliaran entah kemana baik dia berada disini dan bayinya.
HuaWei menyadari tatapan ibu macam kumbang itu ya g sepertinya mengisyaratkan sesuatu tetapi ia tidak terlalu memahami hal itu.
Bersambung
Jangan lupa like dan komen ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments