BAB 15 - JALAN KELUAR YANG HILANG

Elysia dan Satrio berlari secepat mungkin, menyusuri lorong panjang yang seolah tidak berujung. Nafas mereka terengah, tapi mereka tidak berani berhenti.

Di belakang mereka, suara langkah kaki bergema, semakin mendekat. Bayangan-bayangan itu mengejar mereka.

“Arah mana?!” Satrio berteriak.

Elysia menoleh ke kanan, lalu ke kiri—semuanya terlihat sama. Lorong dengan dinding gelap dan lantai kaca yang memantulkan bayangan mereka dengan aneh.

“Tidak ada jalan keluar!”

BRAAK!

Salah satu bayangan melempar sesuatu ke arah mereka—sebuah pecahan cermin yang menghantam dinding. Suara retakan bergema, dan sesaat Elysia melihat bayangan Edric di dalam pecahan itu.

Edric masih ada di sini.

Satrio menarik lengannya. “Kita tidak bisa berhenti! Lari!”

Elysia terpaksa mengikuti, meski pikirannya dipenuhi pertanyaan.

Bagaimana cara keluar dari tempat ini?

Setelah berlari tanpa henti, mereka tiba di sebuah ruangan yang berbeda.

Dindingnya hitam pekat, tetapi di tengahnya berdiri sebuah cermin besar. Permukaannya beriak seperti air.

Elysia berhenti, napasnya tersengal. “Mungkin ini jalannya…”

Satrio mendekat. “Tapi bagaimana kita tahu kalau ini jalan keluar?”

Sebelum Elysia bisa menjawab, sesuatu muncul di permukaan cermin itu.

Sosok Edric.

Namun, wajahnya tampak lebih hidup dibandingkan yang mereka temui sebelumnya. Mata itu… penuh dengan permohonan.

“Elysia…” suaranya lirih, seolah terhalang oleh dinding yang tidak terlihat. “Jangan pergi.”

Elysia terpaku.

“Edric…?”

Satrio mencengkeram bahunya. “Jangan percaya. Ini bisa jadi jebakan.”

Tapi hati Elysia bergejolak. Bagaimana jika ini benar-benar Edric? Bagaimana jika ia bisa diselamatkan?

Edric menempelkan tangannya di permukaan cermin. “Aku masih di sini… jangan tinggalkan aku.”

Bayangan-bayangan yang mengejar mereka semakin dekat. Suara mereka berbisik, semakin lama semakin jelas.

“Tinggallah… selamanya…”

Satrio menggeram. “Kita tidak punya waktu! Elysia, kita harus keluar!”

Tapi Elysia ragu.

Pergi… atau mencoba menyelamatkan Edric?

Tiba-tiba, cermin itu mulai bergetar hebat. Permukaannya beriak lebih cepat, seolah akan pecah.

Elysia menatap mata Edric dalam-dalam. “Bagaimana cara menyelamatkanmu?”

Edric membuka mulutnya, tetapi tidak ada suara yang keluar. Ia terlihat panik.

Satrio menarik Elysia mundur. “Cermin ini tidak stabil! Kalau kita tidak pergi sekarang, kita bisa ikut terjebak!”

Elysia menatap Edric sekali lagi, lalu menutup matanya rapat.

Maafkan aku…

Dengan berat hati, ia menggenggam tangan Satrio, lalu melangkah ke dalam cermin.

Begitu mereka melewati permukaan kaca itu, dunia di balik cermin mulai runtuh.

Elysia mendengar suara Edric memanggil namanya—suara penuh keputusasaan.

Kemudian, semuanya berubah menjadi gelap.

Elysia terbangun dengan tubuh gemetar. Ia tidak lagi berada di dunia bayangan—ia kembali ke rumah tua itu.

Satrio ada di sampingnya, wajahnya tegang. “Kita berhasil…”

Elysia meraba dadanya, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Ia menatap ke depan—cermin tua itu masih utuh, tetapi pantulannya terlihat… kosong.

Edric masih terjebak di dalam sana.

Elysia menggigit bibirnya. Ini belum selesai.

Ia harus mencari cara untuk membawa Edric kembali—sebelum terlambat.

Elysia terdiam menatap cermin tua di hadapannya. Nafasnya masih tersengal setelah perjalanan yang begitu melelahkan di dunia bayangan.

Edric masih ada di dalam sana.

Satrio menepuk pundaknya, mencoba menyadarkannya dari keterpakuan. "Kita sudah kembali, Elysia. Tapi aku tahu ini belum berakhir."

Elysia mengangguk, matanya masih terpaku pada bayangan kosong di cermin itu. "Aku tidak bisa meninggalkannya di sana, Satrio. Aku harus menyelamatkannya."

Satrio menghela napas dalam. “Kita tidak bisa terburu-buru. Kita butuh lebih banyak informasi.”

Elysia mengerti. Jika mereka nekat masuk lagi tanpa persiapan, bisa saja mereka tidak akan kembali.

Tapi… di mana mereka bisa menemukan jawabannya?

Setelah kembali ke rumah, Elysia mengambil jurnal Edric yang sempat ia baca sebelumnya. Ia membuka halaman-halaman yang dipenuhi dengan catatan investigasi.

Tiba-tiba, sebuah catatan menarik perhatiannya:

"Rumah cermin itu bukan sekadar bangunan tua. Ini adalah peninggalan dari eksperimen lama yang melibatkan dunia bayangan. Orang-orang dulu percaya bahwa di dalam cermin, ada dimensi lain yang bisa mengurung jiwa manusia. Aku harus mencari tahu lebih dalam..."

Elysia menggigit bibirnya. Ini berarti… apa yang terjadi pada Edric bukan sekadar kebetulan.

"Ada yang lebih dalam dari ini, Satrio. Edric tahu sesuatu sebelum dia menghilang. Mungkin… ini ada hubungannya dengan masa lalu rumah itu."

Satrio berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Kalau begitu, kita harus menggali informasi tentang rumah itu."

Keesokan harinya, mereka mendatangi kantor arsip kota untuk mencari sejarah rumah tua itu.

Petugas di sana awalnya enggan membantu, tetapi ketika Elysia menyebut nama pemilik lama rumah itu, raut wajah petugas itu berubah serius.

“Kalian sedang menyelidiki rumah itu?” suara petugas itu bergetar sedikit. “Aku menyarankan kalian untuk berhenti. Banyak orang yang pernah mencoba… dan mereka tidak pernah kembali.”

Elysia menatap petugas itu lekat-lekat. "Kami harus tahu kebenarannya. Tolong bantu kami."

Setelah ragu sejenak, petugas itu akhirnya menyerahkan beberapa dokumen tua.

Ketika Elysia membukanya, jantungnya berdetak lebih cepat.

Rumah itu dulunya milik seorang ilmuwan bernama Dr. Satria Adinata. Ia terkenal dengan eksperimen aneh yang berhubungan dengan dimensi lain dan refleksi manusia.

Dan yang lebih mengejutkan—Edric pernah menemui salah satu keturunannya sebelum menghilang.

Satrio menatap Elysia. “Ini berarti… Edric mungkin sudah hampir menemukan jawabannya sebelum dia terjebak di dalam sana.”

Elysia mengepalkan tangannya. Mereka semakin dekat dengan kebenaran.

Tapi sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, ada sesuatu yang tidak mereka sadari…

Mereka sedang diawasi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!