Kisah Ande-Ande Lumut (1)

Denara tidak sempat bereaksi. Begitu jarinya menyentuh pilihan itu, seluruh dunia di sekitarnya seakan tersedot ke dalam kehampaan.

Dia bisa melihat museum didepannya terdistorsi.

Lampu museum yang redup lenyap. Dinding-dinding batu yang dingin menghilang. Bahkan suara dengungan lampu neon dan langkah kakinya sendiri tidak lagi terdengar.

Gelap. Sunyi. Hanya ada denyut jantungnya yang berpacu.

[Inisialisasi sistem...]

Sebuah suara bergema di kepalanya, lebih jernih dan kuat daripada sebelumnya.

[Mencocokkan data dengan legenda Ande-Ande Lumut...]

Denara ingin berbicara, ingin bertanya apa yang sedang terjadi. Namun sebelum dia sempat mengeluarkan suara...

[Sinkronisasi selesai. Memulai transmigrasi.]

Sebuah cahaya terang meledak dari kegelapan, menyelimuti tubuhnya dalam pusaran warna keemasan dan hijau zamrud. Seakan dirinya ditarik ke dalam pusaran waktu, tubuhnya terasa ringan, seperti terangkat dari dunia nyata.

Lalu—

Dia mendengar suara air mengalir. Angin yang sejuk. Aroma tanah basah.

Kelopak matanya berkedut, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya yang menembus kelopak matanya. Perlahan, dia membuka mata.

Bukan lagi museum sepi yang menyambutnya.

Sebagai gantinya, dia melihat langit biru yang jernih, pepohonan rindang yang bergoyang ditiup angin, dan sungai jernih yang mengalir di dekatnya.

Denara tersentak dan langsung duduk, napasnya terengah-engah.

"Apa... di mana aku?"

Dia melihat ke bawah, ke pakaiannya. Itu bukan lagi seragam penjaga museum. Sebagai gantinya, dia mengenakan kain batik sederhana dengan selendang tipis di bahunya. Rambutnya yang biasanya diikat kini terurai, terasa lebih panjang dan lembut.

Sebuah suara ding kembali bergema.

[Selamat datang di dunia legenda Ande-Ande Lumut.]

Denara membelalak. Tidak. Tidak mungkin. Ini tidak nyata.

Namun saat angin kembali menerpa wajahnya, membawa aroma tanah dan bunga liar yang terlalu hidup untuk sekadar mimpi, dia tahu satu hal yang pasti—

Dia benar-benar masuk ke dalam legenda.

[Menginstal Kisah]

Sebuah cerita dimasukkan dalam kepalanya. Kisah ini tidak berbeda dengan apa yang dia tau.

Awal kisah ini sama seperti kisah Ande-ande Lumut yang dia tau.

Di sebuah kerajaan, hiduplah seorang janda dengan tiga anak perempuannya. Dua di antaranya adalah anak kandungnya yang bernama Klenting Merah dan Klenting Biru, sementara yang bungsu, Klenting Kuning, adalah anak angkat yang sering diperlakukan seperti pembantu oleh ibu dan saudara-saudaranya.

Suatu hari, terdengar kabar bahwa seorang pemuda tampan bernama Ande-Ande Lumut sedang mencari istri. Banyak gadis ingin melamarnya, termasuk Klenting Merah dan Klenting Biru. Mereka pun berangkat menuju tempat Ande-Ande Lumut, meninggalkan Klenting Kuning di rumah.

Dalam perjalanan, mereka harus menyeberangi sungai yang dijaga oleh Yuyu Kangkang, seekor kepiting raksasa berkekuatan magis. Yuyu Kangkang bersedia menyeberangkan mereka dengan syarat mereka mau mencium atau menyerahkan diri kepadanya. Klenting Merah dan Klenting Biru setuju, lalu Yuyu Kangkang membantu mereka menyeberang.

Setelah mereka pergi, Klenting Kuning juga ingin mencoba. Dengan bantuan ibu angkatnya yang diam-diam masih menyayanginya, dia mendapatkan pakaian yang lebih layak dan berangkat. Ketika bertemu Yuyu Kangkang, dia menolak syarat yang diajukan. Yuyu Kangkang mencoba memaksa, tapi Klenting Kuning ternyata memiliki kesaktian tersembunyi dan berhasil mengalahkannya, lalu menyeberang sendiri.

Saat sampai di rumah Ande-Ande Lumut, Klenting Merah dan Klenting Biru berusaha menarik perhatiannya. Namun, Ande-Ande Lumut menolak mereka karena tahu bahwa mereka telah menyerahkan diri kepada Yuyu Kangkang. Ketika Klenting Kuning datang, dia langsung mengenali bahwa gadis itu adalah wanita suci dan berhati tulus.

Akhirnya, Ande-Ande Lumut memilih Klenting Kuning sebagai istrinya. Ternyata, dia bukan pemuda biasa, melainkan seorang pangeran yang sedang menyamar untuk mencari wanita berhati murni. Mereka pun menikah dan hidup bahagia, sementara Klenting Merah, Klenting Biru, dan ibu mereka menyesali perbuatannya.

Seharusnya begitu, tapi dunia ini bekerja dengan cara lain.

Entah bagaimana, Ande-ande Lumut tidak mengetahui bagaimana menilai seseorang. Dia akhirnya dimanfaatkan dan menikahi Klenting Merah. Akhirnya kerajaannya hancur dan dia disalahkan.

Tidak diketahui apakah dia hidup atau mati.

Menurut cerita, Klenting kuning akhirnya berteman dengan Yuyu Kangkang dan mengembara di setiap sungai setelah ditolak.

"Aku... Siapa karakterku?" Tanya Denara pelan.

[Ding!]

[Memuat data...]

[Identitas Host terkonfirmasi...]

[Anda telah menjadi Klenting Kuning.]

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!