Adry terbangun dipagi itu dan menyadari Jessica sedang memandanginya dari tempat tidur.
"Hai.. sory aku ketiduran.. kamu sudah bangun? Apa yang kau rasakan?" tanya Adry dia mendekati ranjang Jessica menarik kursi dan duduk di samping ranjang.
"Kepalamu masih pusing?" tanya Adry lagi suaranya lembut, sedangkan Jessica hanya diam memandanginya.
"Ku panggilkan dokter ya.." tanya Adry lagi, tapi dia tak perlu persetujuan Jessica dia langsung memanggil dokter dengan menekan tombol lonceng didinding ruangan itu. tak lama kemudian dokter bersama beberapa perawat masuk, mereka memeriksa keadaan Jessica. Selesai memeriksa dokter memberikan petunjuk kepada para perawat dan Adry tentang bagaimana merawat Jessica, dokter juga memberikan resep obat buat Jessica untuk ditebus. Bersamaan dengan perginya dokter dan perawat, Theo juga telah datang ke rumah sakit membawakan sarapan buat Adry dan Jessica.
"Sementara Theo menebus obatmu, kita sarapan dulu ya.." kata Adry dan dia bersiap untuk menyuapi Jessica.
"Kamu kenapa menolong aku?" tanya Jessica, suaranya pelan dan lemah.
"Kita bahas itu nanti setelah kamu agak sembuh, sekarang yang paling utama adalah kesembuhan mu dulu"
"Reyn gimana kabar?" suara Jessica masih lemah
"Oh **** Jessica.. kau hampir mati karena brengsek itu, dan kau masih mengkhwatirkan dia?" geram Adry, tapi dia berusaha untuk tenang.
"Aku nggak tau dia dimana, dan aku nggak mau TAU" kata Adry lagi.
"Bagaimana kalau dia datang ke tempat ini, melihatmu disini dan memukulku lagi.." tanya Jessica pelan, mendengar itu kekesalan Adry mereda dan dia hampir tersenyum,
"Dia nggak bisa masuk ke tempat ini diluar ada beberapa penjaga yang ku suruh berjaga, selain itu dia nggak tau kamu dimana, jadi kamu nggak usah kwatir.. ya.." kata Adry suaranya kembali lembut.
"Sekarang kau sarapan dulu, kemudian minum obat dan istirahat.. kesembuhan mu dulu yang paling utama.."
"dan ada tambahan dokter melarang mu menonton TV atau HP dan sejenisnya selama kepalamu masih pusing.." kata Adry lagi dan Jessica hanya memandangnya pasrah.
Sore itu selesai mengantar Jessica melakukan periksaan M R I untuk memeriksa seluruh tubuh dan organ Jessica, Adry uring - uringan menunggu Theo, sedangkan Jessica telah kembali istirahat.
"Kenapa lama sekali.." geram Adry, ketika Theo tiba,
"maaf bos aku tadi lupa membawa pakaian ganti Jessica jadi tadi.." Theo coba menjelaskan alasan kenapa dia datang terlambat tapi langsung dipotong bosnya.
"Jangan sebut-sebut pakaian ganti.." kata Adry dan dia terlihat stres.
"ok.. baik bos..tapi Jessica tetap perlu ini kan bos.." tanya Theo sedangkan untuk mengatakan pakaian ganti dia hanya menggoyang tas yang di bawanya.
"Minta perawat perempuan membantu dia.." kata Adry
"ok bos..trus sekarang apa yang harus ku perbuat?"
"Carikan aku perempuan, aku kebelet.."
"Sekarang bos?"
"YA SEKARANG !! apa maksudmu mau sepuluh tahun lagi!" geram Adry, Theo memandang bosnya, selama dia bekerja dengan bosnya dia belum pernah melihat bosnya begitu kebelet ingin meniduri perempuan.
"ok bos.. tapi bos ada apa sih.. tumben?.." tanya Adry tapi dia mengirim pesan pada seseorang.
"Rumah sakit brengsek.. kenapa petugas lab mereka semuanya laki-laki, jadinya aku harus menemani cewek itu ganti baju, mana dia nggak pakai baju dalam lagi.."
"Katanya nggak suka bos.. kenapa bereaksi seperti ini.."
"Kau pikir aku ini nggak normal apa?! siapa yang nggak akan bereaksi lihat tubuh seindah itu! di tambah lagi sudah hampir dua mingguan aku nggak gituan.." Adry kembali kesal.
"Aku yakin hanya bos sendiri yang bereaksi seperti itu, para petugas itu pasti nggak, mereka itu sudah di sumpah bos.. siapa suruh bos ikut masuk.. para petugas itu nggak akan melakukan hal yang aneh seperti dipikiran bos..sudah ah.. ini bos.. hanya Dewi artis itu yang tersedia, gimana bos mau?" kata Theo menunjukkan pesan yang diterimanya, dan dalam hatinya dia merasa geli dengan bosnya.
"suru antar dia langsung ke tempat biasa.." Adry bersiap pergi.
" ok bos.. selamat menikmati.."
" oh ya.. jangan lupa selesai makan malam tunggu sejam baru kasih dia obatnya.." Adry hampir pergi tapi dia teringat untuk memberikan petunjuk soal jessica pada theo.
"Ok siap bos.."
"Dan jangan macam-macam.." ancam Adry, kemudian dia berlalu pergi. Theo yang melihat kepergian bosnya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Ketika Jessica bangun dia menyadari kalau orang yang menjaganya telah berubah, dia ingin meminta bantuan tapi dibatalkan,
"eh.. ada yang bisa ku bantu?" melihat jessica telah bangun theo bergegas mendekat.
"Oh iya.. ku perkenalkan dulu siapa aku.. namaku Theo, aku bawahan dan tangan kanan bos Adry, karena bos ku lagi pergi jadi aku menggantikan dia menjagamu.. dan.. apa aku boleh memanggilmu Jessi?" Jessica tersenyum dan mengiyakan dengan menganggukkan kepalanya.
"Ok karna kita sudah berkenalan, tadi itu kamu perlu apa? Oya aku juga membawakan untuk mu baju ganti, jadi kalau kamu ingin ganti baju aku akan meminta perawat untuk membantumu" kata Theo dan tersenyum
"iya aku ingin mandi dan ganti baju.." kata Jessica,
"Ok aku tanya perawat dulu kalau kamu sudah bisa mandi, sekaligus meminta bantuan mereka.." dan Theo bergegas mencari perawat perempuan.
"Bos mu kemana?" tanya Jessica basa-basi setelah dia selesai mandi dengan dilap pakai kain basah karena belum dibolehkan mandi secara normal.
"ada urusan mendadak sama perempuan.. jadi dia pergi.." Theo jadi ingat alasan bosnya pergi, dia tersenyum.
"Bos mu pasti punya banyak pacar ya.."
"bukan pacar.. mereka hanya perempuan-perempuan yang menyukai dan bersedia menemani bos.."
"lucu istilah mu itu.. iya bos mu pasti disukai banyak perempuan, selain dia tampan dia juga baik dan kaya.. Cuma sayang dia nggak pernah tersenyum ya?" kata Jessica, dan Theo kembali tertawa.
"Bos mu itu suka perempuan yang seperti apa?" entah kenapa Jessica ingin mengetahui hal itu.
"Bos suka perempuan yang seksi, dadanya besar, tubuhnya montok padat berisi.. maklumlah bos ku itu aslinya orang barat jadi seleranya.. Cuma karena dia telah lama tinggal disini makanya dia suka wanita berambut hitam dan panjang, kau tau artis dewi?.."
"ehm.. girlband itu?"
"iya salah satu personil girlband itu, cewek itu yang sekarang ini lagi bersama bos..seperti itulah selera bos" kata Theo bersemangat menceritakan tentang bosnya, tanpa dia sadari ada kilatan kecewa dimata Jessica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments