Bab 5. Pengikatan Kekuatan.
Tanpa menunda waktu lagi, Gunawan segera mengambil ponselnya dan menekan nomor bosnya, yaitu Hendra Herlambang.
Setelah menekan tombol hijau, tidak lama kemudian sebuah panggilan tersambung..
di tempat lain, di rumah Hendra Herlambang.
Saat ini Hendra masih mondar mandir dan berusaha keras untuk menemukan solusi bagaimana caranya mengumpulkan dana untuk mencapai target lima persen dari persyaratan dasar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Saat dia sedang berpikir, tiba-tiba ponselnya berdering.
Kring! kring! Kring! Kring!
Deringan itu langsung memecahkan lamunannya. Dalam sekejap mata, dia mengambil ponsel yang ada di sapunya. Kemudian tertera nama Gunawan, yang merupakan manajer dari Sunrise Mall.
Hendra mengerutkan keningnya. Tidak biasanya Gunawan meneleponnya. Apakah terjadi sesuatu? batinnya, tanpa ragu-ragu, dia langsung menekan tombol hijau.
"Halo Gunawan, ada apa kau menelponku? tanya Hendra dengan tenang. Dia memang selalu terbiasa tenang dalam segala hal.
Tiba-tiba terdengar suara di seberang.
"Selamat pagi tuan. Begini, saat ini di Sunrise Mall ada tuan muda misterius yang ingin membeli Mall anda. Saat ini dia sedang menunggu jawaban. Apakah Anda berminat untuk menjualnya? tanya Gunawan.
Mendengar itu, seketika keterkejutan yang luar biasa terukir di wajah Hendra, akan tetapi dalam sekejap matanya langsung berbinar penuh dengan kebahagiaan. Dia tidak menyangka jika masalah yang dia pikirkan dengan sangat rumit akan langsung terpecahkan begitu saja saat ini.
Dia buru-buru berkata,
"Ya, itu dijual," ucapnya, dengan lantang tanpa keraguan sedikitpun.
Mendengar jawaban itu, Gunawan sangat tercengang. Namun sebelum dia sempat merespon, terdengar suara dari Hendra.
"Gunawan, bisakah kamu memberikan ponselmu kepada tuan muda itu? Aku ingin berbicara kepadanya secara langsung. Dan jika harganya cocok, kita akan melakukan pertemuan untuk penandatanganan pemindahan properti dan kepemilikan Sunrise Mall.
"Baik tuan," kata Gunawan.
Tidak Lama kemudian, Hendra mendengar suara dari seorang pemuda.
"Halo tuan Hendra, perkenalkan nama saya Rangga. Apakah Sunrise Mall milik anda dijual? Aku ingin membelinya," ucap suara diseberang langsung keintinya, tanpa basa-basi sedikitpun.
Mendengar itu, Hendra sangat bersemangat. Dilihat dari nadanya, sepertinya tuan muda misterius ini sangat percaya diri.
Setelah menarik napas dalam-dalam, dia mulai menjelaskan betapa menguntungkannya dan prospeknya Sunrise Mall miliknya. Dia mulai memperkenalkan gedungnya yang kokoh dan barang-barang yang dijual selalu terjamin kualitasnya.
Lalu, dia mulai menjelaskan tentang gambaran masa depan jika Sunrise Mall memiliki tempat yang strategis dan akan menjadi salah satu Mall yang sangat diminati. Dia menjelaskan begitu panjang, hingga tiba-tiba suara Setelah menarik nafas dalam-dalam, hindra berdata.Rangga diseberang menghentikannya.
"Begini tuan Hendra, saya mengerti semua yang anda jelaskan. Sekarang langsung keintinya saja, katakan berapa harga yang harus saya bayar untuk membeli Sunrise Mall? tanyanya.
Mendengar itu, Hendra menjadi sangat serius. Inilah klimaksnya, inilah saat-saat paling krusial dan paling penting, yaitu harga yang akan dia tawarkan untuk harga Mall miliknya.
Setelah memenangkan diri dia berkata,
"Melihat betapa prospeknya Sunrise Mall, saya menawarkan harga 2 triliun rupiah. Bagaimana menurut anda tuan muda?" tanya Hendra harap-harap cemas.
Transaksi ini adalah kunci yang bisa mensukseskan proyek pembangunan properti yang sedang dia kerjakan.
Tiba-tiba terdengar suara di seberang.
2 Triliun kah? Oke, berikan nomor rekening anda. Saya akan langsung transfer sekarang juga," ucap Rangga dengan santai.
Mendengar itu, Hendra langsung membeku ke tempat. Dia terkejut untuk waktu yang lama.
"Hah? Dia langsung setuju begitu saja tanpa menawar? Apakah ini nyata? ucapnya.
Dia berusaha mencubit lengannya sendiri, akan tetapi titik berikutnya dia merasakan rasa sakit yang menyengat, yang menandakan jika ini benar-benar nyata. Dalam sekejap hatinya dipenuhi oleh kebahagiaan yang luar biasa, tanpa ragu dia langsung mengirimkan nomor rekeningnya.
Di tempat lain, tepatnya di Sunrise Mall, Rangga baru saja mendapatkan kiriman nomor rekening dari Hendra, yang merupakan sang pemilik Mall.
Lalu, dia berkomunikasi dengan sistem yang ada di kepalanya. Sistem, bisakah kau langsung mengirimkan uang 2 triliun ke dalam nomor rekening ini? Ucapnya. Kemudian, terdengar suara mekanis di dalam kepalanya.
[Tentu saja bisa, tuan. Itu adalah perkara sepele. Jangan meremehkan sistem.]
Mendengar jawaban itu, rangka benar-benar tercengang sampai tidak bisa berkata kata.
"Meremehkan? Kapan aku meremehkanmu? umpatnya dalam hati. Dia benar-benar ingin mengutuk sistem ini. Bukan hanya mengutuknya, tapi mengutuk nenek moyangnya, dan juga leluhurnya.
Tapi, dia tidak mengatakan apapun. Dia takut jika sistem tersinggung dan akan menghilang dalam sekejap, dia sendiri yang akan kerepotan.
Satu hal yang biasa dari sistemnya ini sangat mudah tersinggung, Mungkin sistemnya adalah seorang wanita yang sering mengalami datang bulan setiap dua hari sekali, sehingga temperamennya tidak stabil.
Tiba-tiba terdengar suara mekanis di dalam kepalanya.
Ding..
[Transfer 2 Trilliun telah selesai di laksanakan.]
Ding..
[Selamat kepada tuan rumah karena telah berhasil menyelesaikan misi sistem.]
Ding..
[Selamat kepada tuan rumah karena berhasil mendapatkan hadiah satu set teknik beladiri tingkat Dewa.]
Ding..
[Selamat kepada tuan rumah karena berhasil membelanjakan uang senilai Rp 2.000.738.000.000,- Mode cashback diaktifkan, saldo tuan rumah akan dikembalikan dengan utuh.]
"Apa? Mode cashback? Saldo dikembalikan dengan utuh? Apakah ini benar? tanya Rangga dengan mata berbinar.
Jika ada mode cashback, maka artinya, uangnya tidak akan pernah habis sebanyak apapun dia membelanjakannya. Hahaha, sistem ini benar-benar luar biasa," gumamnya dalam hati.
Ding..
[Mohon kendalikan diri anda. Sebagai Pemilik Sistem yang akan mendominasi segalanya dan berdiri di puncak, anda tidak boleh bersikap kampungan.]
Uhuk! Uhuk!
Mendengar kata-kata sistem, langsung Rangga langsung terbatuk, bahkan nyaris tersedak. Kata-kata sistem begitu menyakitkan, hingga membuatnya muntah darah karena marah.
Tidak bisakah dia menikmati kesenangan walaupun hanya sebentar saja? Ini adalah kesempatan langka yang memang jarang sekali dimiliki oleh orang biasa. Apa-apaan! Sistem ini benar-benar sangat memberontak, bahkan dia sebagai tuannya disebut kampungan.
Rangga benar-benar tidak puas dengan penilaian sistem, Akan tetapi, dia hanya bisa pasrah. dan perusahaan mengendalikan diri untuk ke depannya.
Sistemnya benar-benar tahu bagaimana cara membuat orang kesal.
Di tempat lain, Hendra harus saja menerima transfer sebesar 2 triliun rupiah. Dan saat ini hatinya diselimuti oleh kebahagiaan, ingin rasanya dia melompat lompat saking girangnya.
Tanpa sadar, dia bergumam,
Berhasil. Aku benar-benar berhasil. Akhirnya aku mendapatkan dana untuk menyelesaikan proyek yang tertunda," keluarga Herlambang akhirnya terselamatkan," ucapnya dengan penuh kegembiraan.
"Tuan muda ini, bagaimanapun caranya, aku harus menjalin hubungan yang baik dengannya." ucapnya dengan suara yang bergetar. Karena masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi.
Faktanya, Sunrise Mall miliknya, meskipun memiliki prospeknya yang sangat bagus, dan memiliki potensi tinggi untuk berkembang, akan tetapi persaingan semakin lama semakin ketat, bahkan jika itu ditawar dengan harga 1,5 triliun pun, dia akan melepaskannya. Akan tetapi, tuan muda misterius ini bahkan tidak menawar sedikit pun dengan harga 2 triliun yang dia tawarkan. Sungguh pemuda yang sangat kaya.
Dia kemudian kembali menelepon Gunawan.
Gunawan, Apakah pemuda itu sudah pergi?
"Belum tuan, akan tetapi dia baru saja akan pergi.
Mendengar itu Hendra berkata dengan sedikit panik
"Cepat hentikan dia. Suruh dia menunggu sebentar. Aku akan segera tiba di sana dalam waktu 10 menit.
"Baik tuan, saya mengerti."
Setelah mematikan panggilannya, dia segera menghentikan Rangga.
"Tunggu sebentar, tuan muda Rangga. Pemilik Sunrise Mall meminta anda untuk menunggu sebentar. Dia akan datang dalam waktu 10 menit. Bisakah anda sedikit bersabar? tanyanya hati-hati.
Walaupun Gunawan adalah seorang manajer, akan tetapi dihadapan tuan muda misterius yang super kaya ini, dia tidak berani bersikap tidak hormat.
Mendengar itu, Rangga pun akhirnya mengangguk dan kembali duduk dengan santai. Kali ini, dia duduk di sebuah sofa yang ada di ruangan itu.
Sambil menunggu kedatangan Hendra, Rangga mulai berkomunikasi dengan sistem. Sistem buka panel status.
Sudah lama kemudian, sebuah layar transparan yang hanya bisa dilihat oleh dirinya mulai muncul.
Panel Status.
Nama Pemilik Sistem: Rangga Wijaya Leksmana.
Saldo: 100 Quadraliun.
(100.000.000.000.000.000)
Konstitusi: 30 (+)
Vitalitas: 30 (+)
Ketrampilan:
-Ilmu Pengobatan Tingkat Dewa.
-Satu Set Teknik Beladiri Tingkat Dewa
Catatan:
-Setiap 10 poin yang digunakan bisa mendapatkan sebuah keterampilan acak.
-Setiap transaksi 10 juta berhasil mendapatkan 10 poin.
-Sistem hanya punya satu aturan, tidak boleh menawar barang yang dibeli, jika tuan rumah melakukannya, sistem akan menghilang, karena merupakan penghinaan yang tidak bisa ditoleransi.
Poin: 273.800
Catatan: Untuk kembali mendapatkan 200 poin, silahkan belanjakan uang senilai 20 juta rupiah.
Melihat poin sistem yang begitu banyak, rangga, merasa begitu sangat bahagia, apalagi ada sistem cashback yang membuat saldonya kembali utuh. Ini benar-benar sebuah keajaiban. Tanpa ragu, dia segera menggunakan 150.000 poinnya untuk konstitusi, dan 123.800 poinnya sisanya untuk vitalitas.
Dalam sekejap mata, poinnya berubah menjadi 0.
Setelah itu Rangga kembali memperhatikan perubahan statusnya
Panel Status.
Nama Pemilik Sistem: Rangga Wijaya Leksmana
Saldo: 100 Quadraliun.
(100.000.000.000.000.000)
Konstitusi: 30 ( + 1500 )
Vitalitas: 30 ( + 1238 )
Ketrampilan:
-Ilmu Pengobatan Tingkat Dewa.
-Satu Set Teknik Beladiri Tingkat Dewa
Catatan:
-Setiap 10 poin yang digunakan bisa mendapatkan sebuah keterampilan acak.
-Setiap transaksi 10 juta berhasil mendapatkan 10 poin.
-Sistem hanya punya satu aturan, tidak boleh menawar barang yang dibeli, jika tuan rumah melakukannya, sistem akan menghilang, karena merupakan penghinaan yang tidak bisa ditoleransi.
Poin: 0
Seketika Rangga merasakan aliran hangat di dalam tubuhnya, dan dalam sekejap mata, dia bisa merasakan jika tubuhnya dipenuhi oleh ledakan kekuatan yang sangat luar biasa.
"BOOM"
Dalam sekejap, ruangan itu langsung di selimuti oleh tekanan yang sangat mengerikan.
Hal ini tentu saja membuat Gunawan yang notabennya hanya manusia biasa gemetar ketakutan.
Kelima panca indranya menjadi semakin tajam. Dan dia bisa melihat segala hal jadi semakin jelas. Matanya seperti zoom yang bisa melihat benda ke tingkat mikroskopik. Yang artinya benda yang sangat kecil sekalipun bisa dilihatnya dengan begitu jelas. Entah itu pendengaran, penglihatan, penciuman, ataupun yang lainnya, semuanya meningkat pesat.
Bahkan, persepsinya juga menjadi sangat luas. Itu melebar, mencangkup radius 10 kilometer.
Saat dia memandang sekeliling, dia mendapati Gunawan saat ini menggigil ketakutan dengan wajah pucat pasi. Menyadari kecerobohannya, Rangga langsung menyerap kembali semua kekuatan ledakan yang keluar dari dalam tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Ryan Hidayat
sebelumnya 738.000.000 (Juta)
sekarang harusnya 2.000.738.000.000 (Triliun)
2025-04-01
0
Ari Deo Saputra
lanjut up nya
2025-03-23
1