#Rasa Ingin Tahu Lidya

Dalam Perjalanan pulang, Rako dan Lidya hanya diam dalam mobil. Sampai akhirnya Rako memecahkan keheningan tersebut.

"Kamu kenapa sampai kram begitu perutnya?sepertinya aku sering banget lihat kamu kaya gitu?apa sebaiknya di periksa ke penyakit dalam? biar kita tahu apa penyebabnya dan pengobatanya Lidya". ucap Rako datar dengan melihat ke arah Lidya sebentar dan kembali fokus menyetir.

"Hmm. Iya aku kalau mau datang bulan memang seperti ini Mas. Tapi cuma 2 hari kok, nanti juga gak lagi". Ucap Lidya Lembut

"Oh yasudah".. kata Rako

"Oia Mas, tadi aku sempat lemas dan tidak bisa jalan di pinggir jalan, untung aja aku di tolongin sama perempuan, cantik deh Mas udh gitu baik banget"..cerita Lidya dengan antusias

"Oh syukurlah zaman sekarang masih ada yang baik hati". ujar Rako datar

" Iya Mas, dia sampai anterin aku ke Rumah Sakit dan untungnya ketemu Elang. Elang aja sampai gak kedip matanya liat itu cewek".. Lidya sambil terkekeh geli sambil mengingat sepupunya itu memandang Kia tiada henti

"Oia Mas, aku pengen balas kebaikan mbak itu, sepertinya usianya sih dibawah aku. Tapi aku lupa tanya nomor teleponnya. Aku hanya ingat namanya karena kami sempat berkenalan tadi".. ucap Lidya sendu, karena dia berniat ingin membelikan hadiah sebagai ucapan terimakasih

"memang siapa namanya? biar aku cari lewat orangku dan kamu tadi ketemu dimana sama dia?".. Kata Rako niat ingin membantu istrinya itu

"Namanya Kia Mas, tadi aku ketemu di Jalan XX ".. ucap Lidya

Tak di duga, Rako yang mendengar kata Kia langsung menghentikan mobilnya mendadak.

ccciiiiiiittttttt...( bunyi rem berhenti )

"Ya Allah Mas, hati-hati donk! kamu kok berhenti mendadak sih!untung jalanan lagi sepi!! huft"..ucap lidya dengan sedikit gemetar

"Tadi kamu bilang namanya siapa !?? KIA ??"..ucap Rako agak bersuara tinggi dan menatap ke Lidya.

"I..iya Mas"..ucap lidya terbata bata..

"memang kamu kenal sama dia mas ? atau jangan-jangan Kia itu ...!??" .. ucap Lidya sembari menutup mulutnya dengan tangannya

Sedangkan Rako hanya diam, dan tak lama mobil pun dijalankan kembali oleh Rako. Sepanjang perjalanan Rako dan Lidya hanya diam.

Setengah jam kemudian mobil mereka telah sampai di parkiran Apartament yang mewah. Dan mereka masih diam sampai di kamar. Setelah mereka membersihkan diri masing-masing, Rako yang sedang fokus menatap laptop mencari sesuatu informasi mengenai sang mantan.

Lidya melihat sang suami yang begitu antusias mendengar nama Kia, merasa sesak di dadanya. Bagaimana tidak, selama 4 tahun menikah, dia belum bisa mendapatkan tempat di hati suaminya sendiri.

"Mas, kamu sedang apa?"..tanya Lidya memecah keheningan yang dari tadi tercipta diantara keduanya. Dan Lidya sedikit melirik Rako yang sedang focus sama benda di depannya.

"Kerja"..jawab rako acuh

"Hhhft.. ( lidya membuang napas kasar ).. Mas, apa kamu ingin menjadikan mantan kamu itu sebagai istri kedua kamu??".. tanya Lidya sedih

"Kamu tidak lupa kan beberapa tahun lalu aku pernah mengajukan syarat agar tidak menceraikanmu?".. ucap Rako datar. ( ada di Bab 2 yaa gaes )

"Iya mas, aku ingat kok, tapi apakah Kia yang tadi menolongku adalah Kia masa lalumu ?"..ucap Lidya datar

Seketika Rako berhenti dalam pencarian di laptopnya. Dan menatap Lidya dengan tatapan tajam. Lidya yang di tatap seperti itu menelan salivanya dengan takut.

"Kamu bilang dia masa lalu?? ( ketus Rako )..Kamu salah Lidya!! Dia Lebih tepatnya adalah Masa Depanku yang tertunda!!" ..ucap Rako penuh penekanan.

Duarrrrrr!!!**

Bagai di sambar petir Lidya terasa perih di dadanya. Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya tumpah juga membasahi pipinya yang putih.

"Apa tidak ada rasa cinta sedikitpun untukku Mas??!! hiks..hikss..".. teriak Lidya diselingi isak tangisnya

"Bahkan sudah 4 tahun kita menikah, sikapmu masih acuh seperti ini padaku!! Dan kamu masih tetap ingin mengejar Dia yang kamu sendiri tidak tahu apakah dia sudah menikah dan bahagia sekarang??!!"..jelas lidya lantang

Rako yang diam mendengarkan Lidya berbicara, dadanya sangat berdebar mendengar kata bahwa Kia bahagia dan sudah menikah.

"Kia, apakah kamu masih mencintai aku, seperti aku yang masih sangaat mencintai kamu. Apakah kamu sudah menikah dan bahagia disana?.." batin Rako

Lamunan Rako terganggu saat Lidya berbicara lagi.

"Jika memang dia belum menikah, aku akan merestui kalian menikah. Karena aku ingin suamiku bahagia!".. lirih Lidya

Rako yang mendengar ucapan lidya sangat merasa bersalah, bagaimanapun dia adalah Istri Sah nya di mata Hukum dan Agama. Bahkan dalam 4 tahun ini, bisa di hitung dengan jari berapa kali mereka melakukan hubungan intim.

Rako menghela napasnya... Dan kemudian dia menghampiri istrinya yang duduk di tepi ranjangnya sambil menahan isak tangis agar tidak terdengar oleh sang suami. Dan Rako berkata :

" Terimakasih Lidya, aku minta maaf untuk kesekian kalinya, dan aku benar-benar tidak bisa mencintaimu. Aku sayang padamu seperti seorang sahabat. Aku tidak bisa melupakannya, karena DIA adalah cinta pertamaku dan kami putus saat itu bukan karena kesalahan yang kita perbuat, melainkan keegoisan orang tuaku! Dia rela hancur hatinya bahkan hidupnya agar aku bahagia, karna menurutnya pilihan orang tua adalah yang terbaik untuk anaknya. ternyata...??Aku tidak bahagia!!. bukan karena kamu tidak baik Lidya, tapi karena aku tidak mencintaimu. Aku sudah berusaha untuk melupakanya, aku sudah berusaha untuk mencintaimu, tapi semakin lama semakin sakitt karena aku memikirkan Dia!!" jelas Rako kepada Lidya sambil menggenggam tangannya.

**Malam telah tiba, Rako sudah tidur di kasur mewahnya yang empuk. Sedangkan Lidya, dia tidak bisa tidur dia masih memikirkan apakah Kia yang menolong dia tadi Kia nya Rako?..

"Jika benar Kia itu adalah Dia, maka aku setuju untuk menjadikan maduku"..gumam Lidya

Dan karena tidak bisa tidur, Lidya ingin mencari tahu seperti apa hubungan nya dulu dengan suaminya, sampai-sampai dia tidak bisa melupakannya.

Dengan beraninya, Lidya melihat Hp suaminya di atas nakas, dan sedikit melirik ke sang empu yang tertidur pulas, dia memeriksa hp suaminya.

"eh gak dikunci"..gumam Lidya

Sampai dia mengecek isi pesan, dan terakhir Galery.. Lidya menyentuh tombol Ok untuk melihat isi galery tersebut, dan di dalamnya ada folder bertuliskan Kita ❤..Lidya langsung membuka folder tersebut. Lidya membulatkan matanya saat melihat isi dalam folder tersebut..

"Astaga!!! Ternyataaa benar.." ucap Lidya kaget

Ya, di dalam folder tersebut begitu banyak foto-foto Rako dan Kia. Kia yang sudah menolong Lidya saat ke Rumah Sakit. Mereka selalu tertawa, bahkan dalam foto-foto tersebut lebih kebanyakan Rako lah yang mengambil gambar tersebut dan mencium pipi Kia dengan bahagia.

''Pantas saja mas kamu tidak bisa melupakan Dia..ternyata kamu benar, dia gadis yang baik, ramah, dan sangat cantik.." *gumam Lidya

"Aku janji mas, aku akan menyatukan kalian lagi. Karena aku tidak bisa memberikan mu keturunan, dan aku akan menebus kesalahan aku yang telah berbohong padamu dan orang tua kita demi mendapatkanmu, Sampai kamu tidak bahagia seperti ini"..batin lidya*

Lidya meletakan Hp sang suami pads tempatnya. Dan dia merebahkan tubuhnya disamping Rako, sambil memeluk pinggang sang suami, Lidya meneteskan air matanya. Dan lama kelamaan dia ikut terlelap bersama suaminya.

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

*****Hallo Readers... Selalu jaga kesehatan yaa, dan Hindari Kerumunan. Saya minta maaf kalau ceritanya belum bisa memuaskan 😊. Di sini tingkat kehaluan saya belum mencapai Gold hahaaa 😂...

Boleh Kritik dan Saran yang membangun yaa, jangan yang bikin author baperrrrrrr!😢.. nanti jadi males mikirnyaa dehh 😅...

Terimakasih yang sudah Like..😉

Lanjut yaaaa Gaessss....❤❤❤❤**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***