Pesta untuk para wanita bangsawan

Di hari itu Lei Guiying meminta pelayan barunya untuk tetap beristirahat dan dapat memulai pekerjaan Keesokan harinya. Di jam tiga sore persiapan telah di lakukan. Perhiasan juga gaun yang akan di kenakan saat menghadiri pesta di istana telah tertata rapi. Gaun berwarna merah teratai terlihat sangat indah saat melekat di tubuh langsing Lei Guiying. Gadis itu duduk tenang sembari menatap kearah cermin di depannya.

"Selir Li, saya akan menyiapkan kereta." Pelayan wanita itu keluar menutup kembali pintu kamar.

Dari arah jendela seseorang melompat masuk. Dia berlutut di hadapan gadis itu. "Panglima seribu pasukan telah berhasil menyusup ke perbatasan negara Menghua. Dan lima ratus pasukan sudah berhasil memasuki kota perbatasan Dengxi."

Lei Guiying bangkit dari tempat duduknya. Gaun menjuntai pantang jatuh ke lantai. Dia berjalan mendekat menyeret bagian belakang gaun. Gadis itu berdiri tegap dengan kedua tangan mengait di belakang punggungnya. "Tempatkan lima ratus pasukan di beberapa kota yang ada di dekat Ibu Kota. Untuk pasukan yang ada di negara Menghua. Tetap pantau, aku akan melepaskan diri setelah dapat mengetahui setiap gerakan yang ada di negara Dengxi."

"Baik. Panglima, tempat pemantauan pasukan rahasia juga sudah sepenuhnya berdiri. Di Ibu Kota sendiri sudah ada dua puluh tempat pemantauan di setiap sudut Ibu Kota. Hanya tempat yang ada di dalam batas penjagaan Pangeran kesembilan tidak dapat kami tembus." Wakil panglima menjelaskan setiap langkah yang telah berhasil di lakukan.

"Aku akan mengatasinya. Kamu cukup urus semua informasi yang ada di negara Menghua." Lei Guiying berjalan menuju ke arah jendela. "Berapa orang yang akan ikut masuk ke dalam istana bersama ku?"

"Sepuluh pasukan khusus yang akan ikut masuk ke dalam istana," ujar Wakil panglima.

Langkah kaki terdengar dari luar pintu masuk, membuat pria yang ada di depan gadis itu langsung berlari pergi melalui jendela. Dua bulan waktu yang dapat di manfaatkan Lei Guiying untuk menempatkan beberapa pasukan khusus miliknya. Masuk menyelinap menuju Ibu Kota di saat Pangeran kesembilan berada di luar Ibu Kota.

Kekekkkk...

Pintu kamar di buka,

"Selir Li, waktunya untuk berangkat." Bibi Sui memberikan jalan agar gadis itu bisa melangkah lebih dulu.

Lei Guiying melangkah keluar di ikuti Bibi Sui juga sepuluh pelayan wanita lainnya. Gaun indah itu sesekali melambai lembut di saat angin menerbangkannya. Di depan pintu masuk kediaman kereta sudah di siapkan. Ada papan nama kecil tergantung di sisi kiri bertuliskan kediaman Pangeran kesembilan. Gadis itu naik perlahan di bantu salah satu pelayan.

"Ciahhh..." Kereta melaju menembus keramaian jalur utama di sore itu. Membutuhkan waktu satu jam untuk bisa sampai di gerbang masuk istana. "Yuuuuuhhh..." Kekang kuda di tarik perlahan sehingga dapat menghentikan setiap roda kereta yang berputar cukup kencang.

"Selir Li, kita sudah sampai." Bibi Sui mempersilahkan gadis di dalam kereta untuk turun.

Saat Lei Guiying turun dari kereta, wanita-wanita yang ada di luar secara tidak langsung menatap penuh kekaguman. Kecantikan gadis yang baru saja datang tidak bisa di bandingkan dengan kecantikan biasa. Sekitar sepuluh pelayan juga mengikuti setiap langkahnya. Sangat berbeda dari para selir yang telah di tempatkan di setiap kediaman Pangeran juga para bangsawan. Meraka bahkan hidup serba kekurangan dan harus saling berebut hanya untuk mendapatkan kasih sayang.

Beberapa tatapan iri tentu di tujukan langsung dari sorot mata beberapa wanita muda di sana.

Tiga kereta lain berhenti tepat di hadapan semua orang. Orang yang ada di dalam kereta turun. Mereka bertiga Permaisuri pangeran. Dari pangeran kedua, keempat dan kedelapan. Pandangan merendahkan itu terlihat jelas saat menatap para selir kediaman. Mereka bertiga juga membawa setidaknya dua belas pelayan wanita yang siap di perintahkan kapan saja.

Tidak selang lama mereka semua di arahkan untuk masuk ke dalam istana. Setiap langkah di tuntun menuju kearah istana tempat Ratu Chu Hua berada.

Selang beberapa menit saja kereta-kereta Nyonya utama kediaman berdatangan memenuhi pintu gerbang masuk istana. Mereka semua sudah mendapatkan undangan dari Ratu Chu Hua untuk memeriahkan pesta.

Tepat setelah para wanita memasuki istana bagian barat. Dekorasi megah sudah terlihat jelas. Berbagai macam bunga berjejer di taman-taman yang sudah tertata rapi. Kain panjang berwarna putih dan biru memanjang menyatu dari bangunan satu kebangunan lainnya. Puluhan pelayan menyambut kedatangan semua tamu undangan.

Musim semi yang sejuk tentu akan menambah kenyamanan bagi semua orang. Hembusan angin juga terasa lebih ringan dari hari-hari biasanya. Di tengah-tengah tempat duduk yang berjejer memanjang tahta khusus sang ratu di tempatkan. Semua tamu undangan di persilahkan menuju tempat duduk yang telah di sediakan.

Ratu Chu Hua datang dengan gaun hijau zamrud yang penuh kemegahan. Benang emas di jahit dengan sangat rapi membentuk burung Phoenix yang tengah mengepakkan sayapnya. Sangat indah dan anggun.

Semua orang bangkit dari tempat duduk. "Ratu," ujar serentak semua orang memberikan hormat.

Ratu Chu Hua duduk di atas tahtanya menatap tenang kearah semua tamu undangan. "Sebelum pesta utama di langsungkan nanti malam. Aku ingin menyiapkan jamuan untuk para wanita terhormat."

Puluhan pelayan berdatangan membawakan jamuan makanan dari kue ringan, kue basah, buah-buahan dan masih banyak lagi. Semua hidangan di tata sangat rapi berada di meja kecil tepat di hadapan setiap orang.

"Kalian bisa menikmatinya," ujar Ratu Chu Hua mempersilahkan.

Lei Guiying dengan identitas asli seorang putri Kekaisaran tentu saja mengerti setiap aturan dan tata krama saat berada di istana. Atau berada di antara para bangsawan wanita. Setiap gerakan yang ia lakukan menggambarkan ketenangan, ketelitian, juga keanggunan seorang wanita bangsawan. Beberapa wanita yang ada di sana juga terlihat cukup kagum melihat gadis muda itu.

Di tengah acara yang berlangsung seorang wanita dengan gaun berwarna merah seperti kelopak bunga mawar. Berjalan santai dengan kipas bambu di tangannya. "Yang Mulia Ratu. Maaf atas keterlambatan adik ini." Dia Selir Kaisar Ming Ibu kandung Pangeran kesembilan Shui Long Yin. Wanita itu memiliki kepribadian yang cukup aneh juga selalu membuat perselisihan di antara para selir.

Tatapan Ratu Chu Hua masih saja tenang bahkan tidak memperlihatkan kebencian.

Selir Kaisar Ming duduk di bangku kosong yang ada di dekat tempat duduk Ratu Chu Hua. Kipas bambu di tangannya selalu di arahkan ke wajahnya. Sesekali dia juga menatap malas kearah makanan yang di sediakan. Hanya sekali mencium dia langsung menggesernya. "Kakak, apa hanya ini makanan yang di sediakan? Aku cukup bosan selalu memakan hidangan yang sama setiap waktu."

Lambaian pelan dari Ratu Chu Hua membuat beberapa pelayan berjalan cepat mempersiapkan hidangan yang di inginkan Selir Kaisar Ming.

Terpopuler

Comments

Arix Zhufa

Arix Zhufa

Novel bagus tp sayang tdk up setiap hari

2025-03-29

1

Santy Susanti

Santy Susanti

up lg yaaa othor sayang pliiiz🙏🏻🙏🏻🙏🏻❤

2025-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog 2 : Mencintai mu hingga mati
2 Pernikahan aliansi
3 Selir Li
4 Alasan yang sudah tidak bisa di gunakan
5 Pesta untuk para wanita bangsawan
6 Budak rendahan
7 Malam pertama?
8 Melakukan doa di kuil luar kota
9 Serangan bandit gurung
10 Perubahan sikap yang mencurigakan
11 Penginapan di atas bukit
12 Tarian di bawah hujan
13 Strategi lanjutan
14 Hidup dan mati mu milik ku
15 Pembukaan toko obat
16 Kediaman Adipati Zhu
17 Kota Rong
18 Pria asing dengan niat tersembunyi
19 Suami istri dalam status
20 Bajingan yang sulit di singkirkan
21 Menghadiri pesta pernikahan
22 Kasus pembunuhan
23 Situasi genting
24 Gadis berbahaya penuh rahasia
25 Pencarian bukti
26 Penyintas sementara
27 Kota Huyin
28 Jebakan besar yang telah tersusun dengan rapi
29 Masih ada di dalam kendali
30 Merebut kembali kota Huyin
31 Calon menantu Kaisar
32 Pelayan yang di korbankan
33 Perlawanan untuk diri sendiri
34 Perencanaan yang sesungguhnya
35 Pesta pernikahan Tuan muda kedua Jian Huan
36 Sedikit ruang untuk hubungan yang renggang
37 Tunggu sebentar saja
38 Dia istriku
39 Penangkapan Selir Li
40 Penyiksaan untuk tahanan
41 Teman bicara dalam keheningan
42 Penyembuhan luka
43 Terlena akan kehangatan
44 Pengepungan wilayah perbatasan negara Dingxi
45 Selir tanpa kekuasaan
46 Wilayah perbatasan tiga negara
47 Menua bersama dengan orang yang tepat
48 Kota Yuning
49 Tumpukan kebohongan yang sulit di ungkapkan
50 Pesta penyambutan orang berpengaruh di dua negara
51 Pencarian menantu Kaisar
52 Pemuda/Pria dingin kecintaan Tuan putri pertama
53 Maafkan aku
54 Tidak ada ruang dalam hubungan renggang
55 Hancurnya kekuasaan Ratu Chu Hua
56 Luka di hati yang semakin dalam
57 Kesalahpahaman yang semakin tidak mungkin teruraikan
58 Bukan hanya seorang istri
59 Mencintaimu dalam kebencian
60 Aku mohon kembali
61 Aku datang untuk penebusan
62 Runtuhnya tahta Kaisar Shui Ding Feng
63 Gadis yang menyerah pada takdir
64 Aku menemukanmu
65 Pengambilan alih tahta negara Menghua
66 Aku akan tetap mempertahankan mu
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog 2 : Mencintai mu hingga mati
2
Pernikahan aliansi
3
Selir Li
4
Alasan yang sudah tidak bisa di gunakan
5
Pesta untuk para wanita bangsawan
6
Budak rendahan
7
Malam pertama?
8
Melakukan doa di kuil luar kota
9
Serangan bandit gurung
10
Perubahan sikap yang mencurigakan
11
Penginapan di atas bukit
12
Tarian di bawah hujan
13
Strategi lanjutan
14
Hidup dan mati mu milik ku
15
Pembukaan toko obat
16
Kediaman Adipati Zhu
17
Kota Rong
18
Pria asing dengan niat tersembunyi
19
Suami istri dalam status
20
Bajingan yang sulit di singkirkan
21
Menghadiri pesta pernikahan
22
Kasus pembunuhan
23
Situasi genting
24
Gadis berbahaya penuh rahasia
25
Pencarian bukti
26
Penyintas sementara
27
Kota Huyin
28
Jebakan besar yang telah tersusun dengan rapi
29
Masih ada di dalam kendali
30
Merebut kembali kota Huyin
31
Calon menantu Kaisar
32
Pelayan yang di korbankan
33
Perlawanan untuk diri sendiri
34
Perencanaan yang sesungguhnya
35
Pesta pernikahan Tuan muda kedua Jian Huan
36
Sedikit ruang untuk hubungan yang renggang
37
Tunggu sebentar saja
38
Dia istriku
39
Penangkapan Selir Li
40
Penyiksaan untuk tahanan
41
Teman bicara dalam keheningan
42
Penyembuhan luka
43
Terlena akan kehangatan
44
Pengepungan wilayah perbatasan negara Dingxi
45
Selir tanpa kekuasaan
46
Wilayah perbatasan tiga negara
47
Menua bersama dengan orang yang tepat
48
Kota Yuning
49
Tumpukan kebohongan yang sulit di ungkapkan
50
Pesta penyambutan orang berpengaruh di dua negara
51
Pencarian menantu Kaisar
52
Pemuda/Pria dingin kecintaan Tuan putri pertama
53
Maafkan aku
54
Tidak ada ruang dalam hubungan renggang
55
Hancurnya kekuasaan Ratu Chu Hua
56
Luka di hati yang semakin dalam
57
Kesalahpahaman yang semakin tidak mungkin teruraikan
58
Bukan hanya seorang istri
59
Mencintaimu dalam kebencian
60
Aku mohon kembali
61
Aku datang untuk penebusan
62
Runtuhnya tahta Kaisar Shui Ding Feng
63
Gadis yang menyerah pada takdir
64
Aku menemukanmu
65
Pengambilan alih tahta negara Menghua
66
Aku akan tetap mempertahankan mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!