Alasan yang sudah tidak bisa di gunakan

Lei Guiying masih tetap tidak bergeming. Tatapannya masih sedingin pedang yang ia bawa.

Deerarrr...

Langkah kuda terdengar kuat mendekati kediaman. Pangeran kesembilan Shui Long Yin langsung melompat dari atas kudanya. Dia berjalan mendekat menghadang tepat di depan istrinya. "Seorang gadis muda tidak baik memegang senjata," ujar tenang pria itu mengambil alih pedang dari tangan istrinya.

Ssrriiingg...

Pedang di lempar tepat pada sarung pedang yang masih ada di tangan pengawal kediaman. Pangeran kesembilan Shui Long Yin mengaitkan kedua tangannya di belakang punggungnya. Tatapannya langsung berubah semakin dingin. "Kamu yakin ingin masuk mengeledah kediaman ku?"

Ketua utama Mahkamah Agung langsung terdiam. Tindakannya sudah tidak bisa di lakukan lagi. "Kembali," teriaknya kuat. Dia bersama semua pasukan yang ia bawa berjalan pergi meninggalkan kediaman Pangeran kesembilan.

Pangeran kesembilan Shui Long Yin membalikkan tubuhnya. Dia menatap gadis cantik di depannya. "Kamu cukup berani," ujarnya dengan sindiran halus. Seringaian tipis juga terlihat jelas di wajahnya. Pria itu berjalan pergi meninggalkan istrinya yang masih ada di depan pintu masuk utama.

Lei Guiying melirik santai. Dia tidak pernah memperdulikan apa yang di lakukan atau di katakan suaminya. Gadis itu masuk bersama pelayannya. Dia kembali duduk di bangku panjang yang ada di taman depan kamarnya. Tubuhnya di sandarkan dengan kedua kaki di luruskan. Angin pagi menerpanya pelan membelai tubuhnya. Gaun yang ia kenakan bahkan menyentuh tanah.

"Selir Li," Bibi Sui memberikan hormatnya. Begitu juga dengan pelayan wanita yang baru saja datang dari jauh. "Dia akan menjadi pelayan pribadi anda."

Lei Guiying mengangkat tubuhnya agar dapat duduk lebih santai. "Dia?"

"Dia keponakan jauh saya. Baru saja datang untuk langsung memberikan salam." Bibi Sui sedikit menarik wanita yang ada di belakangnya agar bisa lebih mendekat.

"Selir Li," ujar pelayan wanita itu memberikan hormatnya.

Gadis itu tersenyum hangat, "Nama kamu siapa?"

"Orang-orang biasanya memanggilku Nona kelima. Karena saya anak kelima dari lima bersaudara," jelas pelayan wanita itu.

"Apa bisa saya memanggil mu dengan nama Zue er? Agar lebih mempermudah saat saya memanggilmu." Lei Guiying menunggu jawaban dari pihak lain.

"Zue er?" Pelayan wanita itu terlihat sangat senang. "Saya bersedia. Saya suka nama ini."

Lei Guiying juga ikut tersenyum.

"Selir Li, malam ini ada pesta perayaan di istana. Semua selir dari negara Menghua di minta ikut serta. Untuk memperkuat ikatan persaudaraan di antara kedua negara," ujar Bibi Sui. "Untuk kali ini anda tidak bisa menggunakan alasan sakit lagi." Pelayan wanita itu sedikit menekankan.

Gadis itu bangkit dari tempat duduknya. Dia berjalan menuju kearah pohon besar di ujung kanan taman. Kedua tangannya di kaitkan di belakang punggungnya. 'Kehidupan istri kediaman benar-benar sangat membosankan.' Gumamnya dalam hati. Angin menerpa dirinya lebih kuat. Membuat rambut yang tidak ikut terikat berkibar searah tiupan angin. "Pangeran kesembilan juga akan datang?" Menatap kearah salah satu ruangan yang masih tertutup rapat.

"Saya kurang tahu. Selir Li, saya akan menyiapkan gaun dan perhiasan yang sesuai untuk anda." Bibi Sui berjalan pergi menuju kamar Selir Li.

Pelayan Zue er membungkukkan tubuhnya tidak berani mengangkat wajahnya.

Lei Guiying merenggangkan tubuhnya. Sudah dua bulan dia harus berlatih secara diam-diam di malam hari. Tubuhnya sudah sangat kaku karena pelatih semakin sedikit di lakukan. "Zue er..." gadis itu menatap tenang.

"Selir Li, saya akan mendengarkan perintah anda." Wajahnya masih menatap kearah bawah.

Senyuman tipis terlintas di wajah Lei Guiying. "Zue er, lihat kearah kedua mataku."

Pelayan Zue er mencoba untuk mengangkat wajahnya perlahan. Dia hanya menatap beberapa detik saja kearah pancaran mata jernih di depannya. "Selir Li, apa saya melakukan kesalahanan?" Keringat membasahi kedua tangannya.

Lei Guiying berjalan lebih dekat. Dia menegakkan pundak pelayan Zue er. "Jangan membungkukkan tubuh mu terlalu kebawah. Berdiri tegap, tatap mata ku."

Pelayan Zue er melakukan seperti yang di katakan Selir Li.

"Zue er, jangan menganggap dirimu sangat rendah. Kamu dan aku tidak ada perbedaan. Hanya setatus yang membedakan. Tetaplah selalu berjalan tegap dan yakin dengan dirimu sendiri. Semua orang tidak bisa merendahkan dirimu dengan mudah. Jika kamu tidak melakukan kesalahanan jangan pernah mengakuinya. Dirimu ada dalam kendalimu. Orang lain tidak memiliki hak untuk itu." Lei Guiying menepuk pundak pelayan barunya dengan kekuatan yang sangat ringan.

Perkataan Selir Li membuat pandangan berbeda dari pelayan Zue er. Dia yang dulunya pernah menjadi pelayan di kediaman pejabat sebagai pelayan pribadi seorang Nona muda. Tidak penuh sekalipun mendapatkan perlakuan hangat atau perkataan yang pantas. "Selir Li, saya mengerti."

"Bukankah kamu baru sampai?" tanya Lei Guiying.

"Benar. Saya baru saja sampai."

"Kamu sudah makan?"

Pelayan Zue er terkejut mendengar pertanyaan selanjutnya. Dia menggelengkan kepalanya dengan senyuman malu. Perutnya sudah sangat lapar karena uang simpanannya telah habis di perjalanan. Setelah mendapatkan kabar dari Bibi Sui. Wanita itu langsung melakukan perjalanan tanpa henti. Dan dia telah menahan rasa laparnya selama empat hari terakhir dengan roti kering yang keras.

"Ikuti aku," Lei Guiying berjalan menuju kearah halaman belakang di ikuti pelayan Zue er. Gadis itu mengarah ke dapur. Saat dia masuk semua orang langsung menghentikan aktivitas mereka.

"Selir Li," ujar serentak semua pelayan laki-laki yang ada di ruangan dapur.

Lei Guiying menatap santai, "Tolong bawakan beberapa makanan kearah tempat istirahat yang ada di depan sana."

"Baik."

Gadis itu keluar dari dalam ruangan dapur setelah memberikan perintah. Dia duduk di tempat istirahat para pelayan yang berada di depan ruangan dapur. Pelayan Zue er masih diam tepat di belakangnya.

Dua pelayan laki-laki membawa empat lauk dengan satu mangkuk nasi yang masih panas. Mereka meletakkan semua lauk dan nasi keatas meja. "Selir Li, silakan." Dua pelayan itu berjalan kembali ke arah dapur.

"Zue er, apa kamu terbiasa makan dengan berdiri?" Gadis itu melirik kearah pelayan wanita di belakangnya.

"Tidak."

"Jika begitu cepatlah duduk. Jangan sampai nasi menjadi dingin," ujar Lei Guiying sembari merapikan gaun yang ia kenakan.

Pelayan Zue er menatap tidak enak. Dia masih merasa takut namun tetap memberanikan diri untuk duduk. Dia makan dengan perasaan yang masih gugup.

Lei Guiying tersenyum senang melihat wanita di depannya dapat menikmati makanan yang telah di siapkan.

Dari dalam ruangan dapur semua pelayan menatap dengan senyuman hangat mereka. Setiap orang yang ada di kediaman Pangeran kesembilan telah merasakan kebaikan hati Selir Li. Bahkan jam kerja mereka semakin di persingkat. Dan setiap orang memiliki waktu libur satu hari setiap satu minggu sekali. Uang bulanan juga menjadi lebih meningkat.

Terpopuler

Comments

Santy Susanti

Santy Susanti

aah adeem nyaa😍😍😍

2025-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog 2 : Mencintai mu hingga mati
2 Pernikahan aliansi
3 Selir Li
4 Alasan yang sudah tidak bisa di gunakan
5 Pesta untuk para wanita bangsawan
6 Budak rendahan
7 Malam pertama?
8 Melakukan doa di kuil luar kota
9 Serangan bandit gurung
10 Perubahan sikap yang mencurigakan
11 Penginapan di atas bukit
12 Tarian di bawah hujan
13 Strategi lanjutan
14 Hidup dan mati mu milik ku
15 Pembukaan toko obat
16 Kediaman Adipati Zhu
17 Kota Rong
18 Pria asing dengan niat tersembunyi
19 Suami istri dalam status
20 Bajingan yang sulit di singkirkan
21 Menghadiri pesta pernikahan
22 Kasus pembunuhan
23 Situasi genting
24 Gadis berbahaya penuh rahasia
25 Pencarian bukti
26 Penyintas sementara
27 Kota Huyin
28 Jebakan besar yang telah tersusun dengan rapi
29 Masih ada di dalam kendali
30 Merebut kembali kota Huyin
31 Calon menantu Kaisar
32 Pelayan yang di korbankan
33 Perlawanan untuk diri sendiri
34 Perencanaan yang sesungguhnya
35 Pesta pernikahan Tuan muda kedua Jian Huan
36 Sedikit ruang untuk hubungan yang renggang
37 Tunggu sebentar saja
38 Dia istriku
39 Penangkapan Selir Li
40 Penyiksaan untuk tahanan
41 Teman bicara dalam keheningan
42 Penyembuhan luka
43 Terlena akan kehangatan
44 Pengepungan wilayah perbatasan negara Dingxi
45 Selir tanpa kekuasaan
46 Wilayah perbatasan tiga negara
47 Menua bersama dengan orang yang tepat
48 Kota Yuning
49 Tumpukan kebohongan yang sulit di ungkapkan
50 Pesta penyambutan orang berpengaruh di dua negara
51 Pencarian menantu Kaisar
52 Pemuda/Pria dingin kecintaan Tuan putri pertama
53 Maafkan aku
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Prolog 2 : Mencintai mu hingga mati
2
Pernikahan aliansi
3
Selir Li
4
Alasan yang sudah tidak bisa di gunakan
5
Pesta untuk para wanita bangsawan
6
Budak rendahan
7
Malam pertama?
8
Melakukan doa di kuil luar kota
9
Serangan bandit gurung
10
Perubahan sikap yang mencurigakan
11
Penginapan di atas bukit
12
Tarian di bawah hujan
13
Strategi lanjutan
14
Hidup dan mati mu milik ku
15
Pembukaan toko obat
16
Kediaman Adipati Zhu
17
Kota Rong
18
Pria asing dengan niat tersembunyi
19
Suami istri dalam status
20
Bajingan yang sulit di singkirkan
21
Menghadiri pesta pernikahan
22
Kasus pembunuhan
23
Situasi genting
24
Gadis berbahaya penuh rahasia
25
Pencarian bukti
26
Penyintas sementara
27
Kota Huyin
28
Jebakan besar yang telah tersusun dengan rapi
29
Masih ada di dalam kendali
30
Merebut kembali kota Huyin
31
Calon menantu Kaisar
32
Pelayan yang di korbankan
33
Perlawanan untuk diri sendiri
34
Perencanaan yang sesungguhnya
35
Pesta pernikahan Tuan muda kedua Jian Huan
36
Sedikit ruang untuk hubungan yang renggang
37
Tunggu sebentar saja
38
Dia istriku
39
Penangkapan Selir Li
40
Penyiksaan untuk tahanan
41
Teman bicara dalam keheningan
42
Penyembuhan luka
43
Terlena akan kehangatan
44
Pengepungan wilayah perbatasan negara Dingxi
45
Selir tanpa kekuasaan
46
Wilayah perbatasan tiga negara
47
Menua bersama dengan orang yang tepat
48
Kota Yuning
49
Tumpukan kebohongan yang sulit di ungkapkan
50
Pesta penyambutan orang berpengaruh di dua negara
51
Pencarian menantu Kaisar
52
Pemuda/Pria dingin kecintaan Tuan putri pertama
53
Maafkan aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!