ABftMB — BAB 08

PASRAH UNTUK YANG KEDUA KALINYA

Masih tercengang mendengar keinginan pria dengan mata silver di depannya itu. Laila tersenyum tipis. “Maaf, aku hanya bekerja sebagai pelayan, menyajikan minuman dan menemani para tamu namun tidak berbuat hal yang lebih, Tuan.” Jelas Laila yang masih ragu apakah pria fi depannya itu benar seorang Donovan Stone-Brooks? Atau hanya tamu seperti lainnya?

Mendengar itu, Donovan melangkah lebih maju sehingga refleks Laila malah mencoba bergerak mundur dengan ragu.

“Kau masih virgin?” tanya Donovan dengan sengaja mengatakannya.

Itu semakin membuat Laila terheran dengan ucapan pria itu sejak awal. Suara yang berat dan dingin yang masih Laila kenali. “Apakah Anda ... Tuan Donovan?” tanya Laila yang masih menatap pria tampan itu.

Hingga Donovan menyeringai devil dan beralih duduk di sofa singel warna hitam. “Yes! It's me! (Ya! Ini aku)!” jawabnya terus terang sehingga Laila benar-benar terkejut dalam hati dan hanya mengekspresikan wajahnya yang nampak tercengang melihat sosok Donovan sekaligus pria yang pernah tidur dengannya.

Tentu, antara malu dan bingung, Laila hanya diam menundukkan kepalanya.

“Aku bertanya, berapa aku harus membayar mu untuk hari ini?” tanya Donovan menawarkan sesuatu yang memalukan.

Mendengar itu, Laila kembali menatapnya dengan percaya diri. “Malam itu aku melakukannya karena tujuan dan kesepakatan Tuan. Tapi jika Anda membayar ku hanya untuk meniduri ku saja, itu sama saja merendahkan harga diriku.” Jelas Laila membuat tatapan Donovan menyorot dengan tajam.

“Kalau begitu aku tidak perlu membayar mu.” Balas Donovan semakin membuat Laila was-was dengan pria di depannya itu. Sepertinya dia pria yang cukup berbahaya seperti Sean Bandit, mungkin?

Laila menatap tak percaya, menyeringai kecil dan menggeleng. “Maaf.” Pamitnya yang langsung berbalik pergi menuju ke arah pintu.

“Jika kau berani keluar, maka aku akan membatalkan kesepakatan nya dan aku pastikan nenek dan adikmu tidak akan bisa lepas dari Sean Bandit.” Ancam Donovan tak peduli.

Tentu, langkah Laila terhenti dan wanita itu menoleh dengan tatapan kesal. Bagaimana bisa pria itu tahu alasannya menerima tawaran menjadi ibu pengganti, dia bahkan tidak menceritakannya kepada istrinya, Quinn.

Dengan santai Donovan masih duduk menatapnya lekat. “Kau ingin aku menggali informasi detail mu?”

Terlihat kedua mata Laila berkaca-kaca saat dia menahan sesuatu ingatan tentang masa lalunya yang membuatnya terus terbayang.

“Apa yang Anda inginkan?” tanya Laila dengan penuh penekanan dan suara gemetar seolah terpaksa.

“Berikan aku kepuasan, maka aku akan membebaskan nenek dan adikmu malam ini juga.” Tawar Donovan dengan serius sehingga Laila cukup terdiam mendengarnya.

Itu tidak mungkin. Sean Bandit seorang pemilik salah satu bank namun juga mafia gelap. Namun Laila lebih tidak mengerti bahwa Donovan Stone-Brooks jauh lebih seram dari Sean Bandit.

“Aku akan mendapatkan uang saat aku hamil— ”

“Kau bisa menyimpan uang itu.” Potong Donovan yang masih menatapnya tajam dengan suara dingin bak memaksa.

Tentu saja Laila miris dengan kehidupannya yang terjebak. Ia menunduk dengan menahan kesedihannya hingga kedua tangannya terkepal. Jika dia menerimanya, bukankah itu sama saja menjadi seorang selingkuhan?

“Come here!” pinta suara berat tersebut membuat Laila sadar dari lamunannya dan kembali menatap ke arah bos nya.

Dengan langkah lemas, Laila melangkah maju menghampiri pria tampan dengan kemeja hitam tadi sampai dia benar-benar berdiri di depan Donovan duduk.

Demi nenek dan adiknya, dia rela melakukan apapun. Toh hanya Donovan lah pria yang menidurinya, jikapun mereka bermain satu malam lagi, maka Laila akan semakin cepat hamil bukan.

Wanita cantik itu menatap kosong saat Donovan sedikit mendongak menatapnya lekat dan tegas sampai Laila bergerak sendiri dengan duduk di atas pangkuan Donovan tanpa diminta.

Tentu, tidak ada penolakan dari si pria ketika hanya menatap lekat ke wajah sosok pelayan yang kini berani duduk di pangkuannya dan saling berhadapan. Tangan Donovan bergerak membuka ikat rambut Laila dan menggerai rambut panjangnya yang indah, menelusupkan tangannya ke rambut Laila hingga ke tengkuknya.

Saat Donovan menekannya maju, Laila menahannya dengan ragu.

“Jangan membuatku memaksamu.” Ucap Donovan hingga kontak mata mereka saling bertemu.

“Le-lebih baik jika mataku ditutup, setidaknya aku tidak melihatnya.” Pinta Laila dengan gugup dan mata masih saling memandang dengan mata silver Donovan.

“Kalau begitu tutup saja matamu.” Gertak Donovan hingga Laila sempat kaget namun dia langsung memejamkan matanya rapat-rapat.

Tanpa menunggu, pria itu langsung mencium bibir Laila dengan gerakan menggebu sehingga sedikit terdorong mundur namun tangan kiri Donovan merangkul pinggangnya hingga tubuh mereka merapat.

Tentu itu bukan hal gila. Masih ada hal gila lainnya yang Donovan lakukan saat bercinta dengan wanita itu. Seakan dia melepaskan keseluruhan gairahnya yang tak pernah dia lakukan dan berikan kepada wanita lain selain Laila, meki Donovan pernah bermain seks dengan pelacur berkelas, namun tak sedikitpun dia merasakan gairahnya segila ini.

Kedua tangan Laila meremas lengan kekar Donovan hingga rasa mual di perutnya tiba-tiba saja muncul, membuatnya berkerut alis dalam ciuman tersebut.

“Hentikan...” Pinta Laila mendorong Donovan saat dia membutuhkan oksigen untuk bernapas.

Namun tak berhenti begitu saja, pria itu menatap lekat dan tajam saat Laila langsung bangkit dari pangkuannya dan berdiri tepat di depan Donovan saat pria itu mencoba menariknya namun hanya dress bawahnya Laila yang tertarik hingga robek.

Tentu saja Laila sontak kaget melihat pakaian kerjanya rusak walaupun hanya di area bawah.

“Aku atau kau yang membukanya sendiri?” tanya Donovan yang dimengerti oleh Laila.

Sungguh, wanita itu tak habis pikir akan terjadi seperti ini.

Terlihat jelas tatto di dada kanannya hingga ke lengan lengan berotot nya dan punggungnya saat pria itu membuka kemejanya sendiri.

Kontak mata mereka saling beradu pandang. Laila benar-benar tak suka dengan pria itu. Jika dia tahu bahwa Donovan si pria angkuh yang menjadi ayah adopsi, maka dia tidak akan sudi.

“Aku akan pergi, maaf, aku tidak bisa!” tolak Laila menahan amarahnya dan melenggang pergi namun saat sampai di pintu, dia dikejutkan akan keadaan pintu yang terkunci.

Brakk! Laila menoleh saat usai menggebrak pintu tersebut dan menatap ke arah Donovan. “Buka pintunya!” pinta Laila yang tak digubris oleh si Donovan.

“Jika kau ingin pergi maka selesaikan tugasmu.” Balas Donovan yang malah bangkit dari duduknya menuang sebotol beer di gelas dan meneguknya santai.

Dengan menahan emosi dan air mata, Laila menatap tajam. “Kau meminta ku melakukan hal yang menjijikkan, mengancam ku dan memaksaku! Aku bisa melaporkan mu kepada nyonya Quinn atas perilaku sialanmu Mr. Donovan!” kesal Laila dengan suara tinggi sehingga Donovan membalikkan tubuhnya dan menatapnya.

“Kalau begitu katakan saja, kita akan lihat hal gila apa yang akan terjadi selanjutnya!” balas Donovan yang sama sekali tidak gentar.

Mendengar itu tentu saja membuat firasat buruk Laila.

Wanita itu mencoba meredam emosinya kembali, membuka matanya dan membuka pakaiannya hingga terlihat bra dan cd nya yang nampak jelas dengan warna senada.

“Ini yang kau inginkan, maka kita akan selesaikan setelah itu jauhi aku sekalipun aku akan menjadi ibu pengganti.” Pinta Laila tanpa basa-basi lagi. Walaupun dia menahan rasa malu yang luar biasa, Laila ingin segera mengakhirinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***