04

Dan disinilah aku berada disebuah ruangan yang penuh dengan buku dan kertas entah apa isi nya aku tak tau dan tak mau tau melihat tumpukannya saja sudah membuat kepalaku pusing apalagi membacanya

"kau yakin mau bekerja disini" ucap seseorang

Aku terkesiap " yakin tuan" ucapku sungguh sungguh

"kau tau apa pekerjaan yang harus kau lakukan?" tanyanya

nada suaranya sedikit arogan membuatku harap-harap cemas, sebetulnya banyak yang ku takutkan salah satunya majikan kejam, takut di siksa karna banyak beritanya membuatku sering berprasangka buruk saat menjadi pem_bantu

ragu-ragu kujawab " ja_ddii pem_ban_tu "

Kulirik wajahnya alisnya menyerngit seperti sedang bingung atau berpikir keras entahlah aku tak tau aku tak bisa menebak ekspresi wajahnya

" atas rekomendasi siapa kau kesini "

"budhe Darmi, beliau bilang sedang membutuhkan tenaga kerja tambahan tuan"

semakin was was hati ini takut tak diterima, bukan karna apa tapi memang gaji yang di tawarkan tinggi apalagi teringat akan hutang yang harus di bayar dalam waktu dekat membuatku kelimpungan

"hhmm,, apa kau sudah berkeluarga?"

"belum tuan"

"punya pacar ?"

Aku terbengong kenapa pertanyaannya begitu bukannya itu privasi ya walaupun aku single tapi tetap yang namanya privasi tak boleh di umbar sembarangan

" aku butuh data dirimu lengkap "

aku tau data diri memang harus lengkap tapi gak sampai pacar juga kalee

" isi semua data di formulir ini dan nanti akan ditinjau apa kamu pantas atau tidak, dan untuk sementara kamu bisa tinggal dengan bi Darmi di paviliun belakang sampai ada pemberitahuan selanjutnya, mengerti ". Ujarnya lagi

(Lah ini gimana ceritanya sampe harus isi formulir kaya mau masuk sekolah aja, mau jadi ba_bu aja ribet) pikirku

" baik tuan" ku iya kan saja lah

..............

Dapur

bibi sendirian sedang memasak katanya di rumah ini hanya bibi yang tinggal dan satu orang lagi bekerja hanya sampai sore, dari pada bengong lebih baik ku bantu bibi masak sembari tanya tanya tentang rumah dan orang sini ,, hehhehe

" Bi emang kerja disini harus isi formulir ya ?"

"emm,, setau bibi sih enggak kalau mau kerja terus tuan bilang boleh ya langsung kerja sembari di lihat bagus apa enggak pekerjaan nya rapi enggak dan harus disiplin, setau bibi ya itu aja sih, emang kenapa ?"

" lah, masa aku harus ngisi formulir terus katanya nanti ditinjau, berasa ngelamar jadi orang kantoran lah aku ini, di seleksi gituloh (sembari terkekeh)"

Bibi ikut terkekeh " beneran? "

"bener bi , makanya tadi lama"

Kulihat bibi masih motong sayur dan aku berinisiatif untuk menumis dan memasaknya

"bi , dirumah ini ada berapa orang ?"

" yang tinggal cuma bibi, mamang sama den Dirga tapi yang kesini ada banyak kaya mbok Iyem, den Bagas, sama orang tuanya den Dirga. Mereka jarang nginep cuma kalau ada perlu aja kalaupun nginep sekali sekali kalau darurat " terangnya

"darurat gimana bi ?"

" kalo mbok Iyem nginep pasti gantiin bibi pulang kampung atau lagi sakit, soalnya dia punya cucu yang harus di jaga jadi gak bisa tinggal disini, kalo orang tua nya den Dirga mereka kan punya rumah sendiri kalau pun nginep gak pernah lama soalnya gantian sama si bungsu , den Bagas sering nginep apalagi kalo kerjaan banyak mereka sering gadang bareng katanya detlain "

Terkekeh " deathline kali bi, terus den Bagas ini siapa ?"

"nah itulah susah bibi ngomongnya, den Bagas itu asisten nya den Dirga "

Aku hanya ber oh ria saja

"Bi ini masakannya sudah siap, emmm boleh gak Arum ijin kebelakang dulu mau ke toilet kebelet"

"lah nduk nduk , Ya kalo mau ke toilet silahkan jangan di tahan tahan nanti jadi penyakit, ini mah gak usah hawatir biar bibi yang siapin tinggal nyiapin mah gampang "

"hehe,, makasih Bi " aku pun berlari ke arah paviliun

" ekhhhhh,, nduk di sini juga ada toilet (sembari teriak),lah itu anak main ngacir aja padahal ada yang Deket malah nyari yang jauh" ucapnya sembari geleng geleng kepala

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***