Tidak menyangka

⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘

Setelah menyiapkan semua makanan di atas meja makan utama, mereka kembali ke meja makan mereka dan makan dengan tenang. Sesekali kedua pelayan itu menanyakan hal pribadi pada Maya ,kedatangan gadis itu ke sini dan untuk pekerjaan yang mereka tau

"Jadi ada penerimaan pembantu di komplek ini mbak ? Dimana nya ? Bisa antar saya kesana mbak ?" tanya Maya ,dia bersyukur pelayan yang bekerja di rumah Nick sangat baik dan ramah

"Ngak jauh dari sini ,tapi mendingan ngak usah deh May. Yang aku dengar kalau banyak pembantu yang bolak balik di pecat karena mereka menggoda suami nya nyonya besar disana ,tapi dari pembantu itu aku tau kalau bukan mereka yang menggoda suami nya tapi suami nya itu yang berusaha melecehkan mereka dan sering kali suami nya mengambil kesempatan jika kita ngak mau . Dia akan meminta pada istri nya untuk memecat nya " jelas pelayan nick itu dan Maya langsung bergidik, dia takut

"Nanti aku tanyakan di daerah sini deh ,ngak usah tempat nyonya itu " ucap nya lagi dan Maya langsung mengangguk, dia senang karena pembantu nick baik baik pada nya.

Di meja makan utama, Nick makan seperti biasa nya. Cepat dan dia langsung pergi ke perusahaan nya ,dia akan mengecek perusahaan miliknya yang saat ini dijalankan oleh orang kepercayaan nya . Sahabat baik nya ,karena pekerjaannya yang cukup banyak di perusahaan keluarga nya .

Sedangkan Maya sudah bersiap pergi ke rumah sakit, dia akan melihat keadaaan bapak nya setelah Nick pergi lebih dulu dari halaman rumah nya .

"Sudah siap mbak nya ?" tanya sekuriti yang semalam dijumpai oleh Maya

"Sudah pak,apa rumah sakit nya jauh ya ?" tanya Maya dan si bapak menggelengkan kepala nya

"Ngak jauh jauh amat sih mbak ,hanya saja jalanan pasti macet jam segini " jawab si bapak.

Maya hanya mengangguk,dia pun masuk ke mobil dan duduk di samping kemudi. Menikmati perjalanan menuju rumah sakit, benar kata si bapak kalau jalanan hari ini memang sangat macet sekali atau memang setiap hari nya seperti ini .

"Apa setiap hari seperti ini pak ? " Tanya Maya dengan sopan ,karena ini pertama kali nya Maya ke kota sehingga dia tidak tau apa pun yang ada di kota

Hanya melihat dari layar televisi kecil di kampung nya saja, kini Maya dapat melihat jalanan yang dipenuhi kendaraan yang padat . Suara klakson sesekali terdengar dengan jelas ,dia tersenyum karena bisa menikmati perjalanan yang seperti ini .

"Nama nya juga kota, hampir setiap hari mbak " jawab sekuriti itu

Tak lama mereka sampai didepan gedung rumah sakit,Maya sedikit tercengang melihat bangunan besar didepan nya. Terbilang cukup tinggi, tidak seperti di kampung nya yang hanya ada puskesmas pembantu.

"Mbak ....mbak ngak mau turun ?" tanya sekuriti itu dan Maya hanya mengangguk,tapi saat membuka pintu mobil. Dia menatap ke arah pak sekuriti itu

"Pak....ruangan bapak saya dimana ? Ini kan besar sekali " tanya Maya ,dia takut salah ruangan atau mungkin tidak jadi bertemu dengan bapak nya

"Mbak nya turun dulu dan tunggu saya disitu ,saya parkir kan mobil setelah nya saya antar mbak ke ruangannya pak budi " jawab pak itu dan Maya pun mengangguk

Maya turun dan menunggu di tempat yang dikatakan oleh pak sekuriti yang mengantar nya ,dia menatap sekeliling nya dengan tatapan takjub.

"Ayo mbak ,ruangan nya ada di lantai lima " ucap bapak itu, kemudian mereka pun berjalan menuju lift .

Maya terus saja berdecak kagum ,untuk pertama kali nya dia menaiki lift . Ada rasa takut dan sedikit pusing saat benda besi itu membawa nya ke atas ,dia merasa tubuh nya seperti melayang. Mungkin karena baru pertama kali nya dia disini.

Ting

Mereka sampai dilantai lima ,bapak sekuriti itu keluar dan berjalan dengan cepat menuju ruangan pak budi. Maya mengikuti nya dari belakang hingga akhirnya mereka sampai didepan pintu ruangan, pak sekuriti itu pun menyuruh maya untuk masuk

"Masuk mbak,pak budi nya ada didalam,saya akan menunggu disini sampai mbak nya selesai " ucap pria itu dengan ramah ,Maya pun mengangguk dan masuk ke dalam ruangan yang tidak begitu besar tapi ada bapak nya sendirian disana .

Maya melihat seseorang sedang berbaring di atas tempat tidur, dengan kepala yang dibalut perban . Begitu juga sebelah kaki nya yang dibalut seluruh nya dengan perban putih,ada bercak darah disana hingga akhirnya maya melangkahkan kaki nya untuk mendekat.

Maya seperti tak percaya dengan apa yang dia lihat, dia tidak yakin kalau bapak nya akan menjadi separah ini . Tapi dengan perlahan dia pun berjalan mendekati nya hingga akhirnya dia sampai di pinggir tempat tidur.

"Pak..." panggil Maya karena wajah pria di atas tempat tidur ini membelakangi nya ,sehingga maya belum terlalu jelas melihat nya

Saat berbalik dan mata kedua nya saling bertemu, maya langsung menangis histeris. Dia memeluk tubuh bapak nya ,pria yang sudah menyumbangkan benih miliknya sehingga dia bisa hadir didunia ini

"Bapak ....hiks hiks hiks " teriak Maya yang sudah memeluk tubuh bapak nya, budi meringis. Menahan sakit di bagian perut nya akibat pukulan yang diberikan secara bertubi tubi oleh preman preman suruhan rentenir itu.

"Neng.....perut bapak sakit " ucap pak budi dan Maya langsung tersadar ,dia menjauhkan tubuh nya dan menatap ke arah perut sang ayah

"Kenapa bapak jadi begini ?" tanya Maya, air mata terus mengalir di pipi nya.

Maya menangkup wajah ayah nya yang lebam sana sini,bahkan pelipis mata ayah nya sudah robek dan ada bekas jahitan disana . Maya semakin menangis melihat nya ,dia tak menyangka kalau bapak nya akan mengalami hal seperti ini.

"Bapak kenapa ngak ngelawan ? Bapak bilang bapak ahli bela diri ,dulu belajar silat sama engkong Rozak tapi kok bisa kalah?"tanya maya dengan nada kesal, air mata masih mengalir di pipi nya.

"Mereka banyak neng,mana mungkin bapak bisa ngalahin mereka . Apalagi mereka main keroyokan " jelas pak budi sambil tertawa kecil, kemudian dia meringis merasakan perih di sudut bibir nya.

"Kamu kenapa disini neng ? Siapa yang jaga kakek dan nenek mu ? Berapa hari yang lalu kan kamu sendiri yang bilang kalau mereka sakit ,jadi kamu belum bisa kesini " tanya Pak budi dengan tatapan lembut pada anak perempuan satu satu nya ini,dia menyingkirkan helaian rambut maya yang menutupi mata gadis itu dengan lembut .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

pk Budi pasti Syok kalau tau orang tua nya meninggal

2025-03-23

0

Ila Lee

Ila Lee

kakak dan nenek sudah meninggal pak 😭😭😭😭😭

2025-03-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!