Episode 9 - Ketika Petir dan Api Beradu, Takdir Dunia Ditentukan

Ilustrasi figur Dai Hideo.

...----------------...

Langit kelam, tertutup awan tebal yang berputar seperti pusaran kehancuran. Di bawahnya, pertempuran antara Kisaki Gin dan Obura mencapai titik akhir.

Obura, yang tubuhnya penuh luka dan darah, berlutut dengan napas tersengal. Tanah di sekelilingnya retak dan hangus akibat pertarungan sengit. Aura merah keemasan yang menyelimutinya kini tampak redup, seperti api yang hampir padam.

Di hadapannya, Kisaki Gin berdiri tegak. Jubah hitamnya berkibar tertiup angin yang terbentuk dari energi bertabrakan. Pedangnya masih menyala dengan cahaya biru keunguan yang dingin, sementara mata tajamnya menatap Obura tanpa belas kasihan.

"Tak lebih dari bayangan kejayaan masa lalu," suara Kisaki Gin begitu datar, seolah-olah pertarungan ini tak lebih dari tugas sepele baginya.

Obura menggertakkan giginya. Ia ingin bergerak, ingin menyerang, tetapi tubuhnya menolak. Terlalu banyak luka, terlalu banyak tenaga yang telah ia curahkan.

"Kau…" suara Obura hampir tak terdengar.

Namun sebelum ia bisa berkata lebih jauh—

BOOM!

Tiba-tiba, gelombang energi meledak di antara mereka. Tanah terbelah, api menyembur dari dalam retakan, dan udara dipenuhi percikan listrik yang menari liar.

Dari balik kabut kehancuran itu, sosok tinggi dan kokoh melangkah maju. Setiap langkahnya mengguncang tanah, seolah bumi sendiri menghormati kehadirannya.

Dai Hideo, pemimpin Klan Strein, telah tiba.

Tubuhnya dilapisi armor berat berwarna merah tua dengan jubah merah menyala berkibar. Di kedua tangannya, sarung tangan besi raksasa berlapis rune kuno berpendar dengan aura api yang meliuk-liuk ganas. Sementara pedangnya, masih tersimpan di punggung dengan begitu indah.

Matanya tajam, penuh determinasi.

"Cukup sudah," suara Hideo dalam, bergemuruh seperti badai. "Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan Klan Strein lebih jauh."

Kisaki Gin tetap diam. Namun, ada sedikit perubahan dalam ekspresinya—seperti seseorang yang akhirnya melihat lawan yang layak.

"Satu lagi yang bersedia jatuh dalam keputusasaan." Balasnya.

Hideo tidak menanggapi ejekan itu. Sebaliknya, ia menancapkan senjatanya ke tanah, merendahkan tubuhnya, dan kedua tangannya mengepal. Aura api di sekelilingnya membesar dalam sekejap, menciptakan pusaran panas yang cukup untuk melelehkan batu.

"Berdirilah, Obura."

Obura tersentak, lalu dengan sisa tenaganya ia berdiri. Seketika, aura merah keemasannya kembali menyala, seakan api yang hampir padam itu telah disiram bensin baru.

Kini, mereka berdua berdiri di hadapan Kisaki Gin.

Namun, Kisaki Gin hanya menghela napas pelan. Pedangnya terangkat sedikit, dan pada saat itu juga—

ZRAAAK!

Guntur menggelegar.

Petir biru keunguan mengalir dari tubuhnya, menciptakan gelombang listrik yang menyambar tanah di sekitarnya. Udara menjadi lebih berat, penuh dengan muatan listrik yang membuat setiap hela napas terasa menyesakkan.

"Maka mari kita akhiri sandiwara ini."

—LEDAAK!

Dalam sekejap, ketiganya meledak ke depan.

Serangan pertama!

Hideo menerjang lebih dulu, tinjunya menghantam dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkan gunung. Api berkobar dari kepalan besinya, berubah menjadi naga raksasa yang meraung liar.

"IRON FIST: RAGING INFERNO!"

Kisaki Gin melompat ke belakang, namun Obura telah menunggunya dari sisi lain, melepaskan pukulan telak yang diselimuti aura merah keemasan.

"TIGER FANG STRIKE!"

DUAGGG!

Tendangan Obura menghantam udara kosong—tidak, bukan kosong! Kisaki Gin telah memblokirnya dengan pedangnya. Namun, pada detik yang sama, Hideo sudah tiba di sisi lain, kepalan besinya meluncur bagai meteor ke arah dada Kisaki Gin.

"DIE!"

BOOOM!

Untuk pertama kalinya, Kisaki Gin terdorong ke belakang.

Obura dan Hideo tidak memberikan waktu untuknya bernapas.

Serangan mereka datang bertubi-tubi, kombinasi dari kekuatan brutal dan teknik bertarung yang sempurna. Obura dengan tebasan cepatnya, Hideo dengan serangan api yang mampu melelehkan baja.

Namun, Kisaki Gin tidak gentar.

Dengan satu gerakan ringan, ia mengayunkan pedangnya ke tanah.

"STORM BREAKER."

ZRRRAAAKKKKK!

Dari bilah pedangnya, petir menyambar ke segala arah. Ledakan listrik membelah tanah, menyelimuti medan perang dengan cahaya biru keunguan yang menyilaukan.

Obura terhempas ke udara, tubuhnya terbakar oleh listrik yang menyengat. Hideo masih bertahan, tetapi api di tubuhnya mulai terkoyak oleh kekuatan petir dari Kisaki Gin.

"Tak cukup."

Kisaki Gin melesat ke depan, kecepatannya melebihi batas manusia. Dalam sekejap, ia sudah berada di depan Hideo.

"Kau bisa membakar seluruh dunia, tetapi petir tetap lebih cepat."

Hideo tak sempat bereaksi.

DUAGG!

Kisaki Gin menghantamnya dengan serangan listrik dari telapak tangannya, meledakkan tubuhnya ke belakang sejauh puluhan meter.

Obura mencoba menyerang dari belakang, tetapi tanpa melihat, Kisaki Gin mengayunkan pedangnya ke belakang—

ZRRRAAAAK!

Petir menyambar, menghantam Obura tepat di dada.

Keduanya terkapar.

Kisaki Gin menatap mereka dengan tatapan kosong, pedangnya masih berpendar dengan cahaya biru yang mencekam.

Di kejauhan, pasukan Klan Strein menyaksikan dengan ngeri.

Dua pejuang terkuat mereka… tak mampu menandingi Kisaki Gin. Bahkan terlalu cepat untuk bisa dinyatakan kalah—kekuatan Kisaki Gin diluar pemahaman manusia.

Sang legenda menghela napas pelan, lalu berbicara dengan suara yang nyaris berbisik.

"Pertunjukan yang bagus. Namun, kehancuran kalian tetap tak terelakkan."

Hening.

Hingga kemudian, siluet agung dengan jubah hitam yang berkibar di bawah langit kelam muncul.

Anzai telah tiba.

Perlahan, siluet agung itu mulai menampakan sosoknya, Obura seketika menyipitkan mata—berdecit penuh kekhawatiran. "Orang itu... Yoru Anzai?!"

...----------------...

...----------------...

Ilustrasi Figur Yoru Anzai

Terpopuler

Comments

Garl4doR

Garl4doR

Kita lihat kemampuan Yory Anzai

2025-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Episode 1 - Kisah yang Terukir, Takdir yang Terjalin
3 Episode 2 - Sidang Strein: Menyerah atau Bertarung
4 Episode 3 - Rapat Para Petinggi, Titah Sang Pemimpin
5 Episode 4 - Kedatangan Dua Bayangan, Pertanda Perang Besar
6 Episode 5 - Saat Takdir Mengetuk: Strein Melawan Kegelapan
7 Episode 6 - Jeritan di Gerbang Strein
8 Episode 7 - Harapan dalam Kepungan: Strein Melawan Arus Kematian
9 Episode 8 - Kehendak Kaisar vs Tekad Klan Strein: Pedang Tirani vs Sang Penjaga
10 Episode 9 - Ketika Petir dan Api Beradu, Takdir Dunia Ditentukan
11 Episode 10 - Kejatuhan Klan Strein: Tragedi dan Era Baru
12 Episode 11 - Runtuhnya Klan Strein, Deklarasi Sang Kaisar
13 Episode 12 - Pewaris Kekuatan: Takdir yang Terbangun
14 Episode 13 - Janji Seorang Ayah, Tekad Seorang Anak
15 Episode 14 - Ketenangan yang Retak
16 Episode 15 - Riak Air dan Cinta yang Tumbuh
17 Episode 16 - Pelajaran di Balik Keterlambatan
18 Episode 17 - Putri dari Dunia Lain
19 Episode 18 - Dua Hati di Bawah Langit yang Membeku
20 Episode 19 - Ketika Harimau Berbicara dengan Ayam
21 Episode 20 - Hari ke Tujuh: Jawaban
22 Episode 21 - Pedang dan Rahasia yang Terjaga
23 Episode 22 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 1: Ayunan
24 Episode 23 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 2: Tebasan Pertama
25 Episode 24 - Langkah Menuju Dunia yang Lebih Besar: Bagian 3: Kekuatan Warisan
26 Episode 25 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 1
27 Episode 26 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 2
28 Episode 27 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 3
29 Episode 28 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 4
30 Episode 29 - Kegaduhan di Desa: Bagian 1
31 Episode 30 - Kegaduhan di Desa: Bagian 2
32 Episode 31 - Kegaduhan di Desa: Bagian 3
33 Episode 32 - Abirama vs Kelompok Bayaran: Fakta Pahit yang Terkuak
34 Episode 33 - Pertarungan Abirama, Identitas yang Terkuak
35 Episode 34 - Abirama: Kisah Masa Lalu Sang Iblis Hitam
36 Episode 35 - Raito: Kesempatan Kedua
37 Episode 36 - Generasi Terkahir Klan Yureiji: Mata yang Menembus Warna
38 Author's Note
39 Episode 37 - Veyrhalm Ardein: Sang Bayangan Keempat dari Tahkta
40 Episode 38 - Perintah 88-Ardein: Operasi Penyisiran Eravion
41 Episode 39 - Operasi Penyisiran Aethorian: Lima Kapten Tertinggi Diturunkan
42 Episode 40 - Anjing Kekaisaran: Penghianatan Sang Murid
43 Episode 41 - Operasi Hantu: Malam yang Membatu
44 Episode 42 - Aaron: Anak yang Mengubah Arah Ramalan
45 Author's Note
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Prologue
2
Episode 1 - Kisah yang Terukir, Takdir yang Terjalin
3
Episode 2 - Sidang Strein: Menyerah atau Bertarung
4
Episode 3 - Rapat Para Petinggi, Titah Sang Pemimpin
5
Episode 4 - Kedatangan Dua Bayangan, Pertanda Perang Besar
6
Episode 5 - Saat Takdir Mengetuk: Strein Melawan Kegelapan
7
Episode 6 - Jeritan di Gerbang Strein
8
Episode 7 - Harapan dalam Kepungan: Strein Melawan Arus Kematian
9
Episode 8 - Kehendak Kaisar vs Tekad Klan Strein: Pedang Tirani vs Sang Penjaga
10
Episode 9 - Ketika Petir dan Api Beradu, Takdir Dunia Ditentukan
11
Episode 10 - Kejatuhan Klan Strein: Tragedi dan Era Baru
12
Episode 11 - Runtuhnya Klan Strein, Deklarasi Sang Kaisar
13
Episode 12 - Pewaris Kekuatan: Takdir yang Terbangun
14
Episode 13 - Janji Seorang Ayah, Tekad Seorang Anak
15
Episode 14 - Ketenangan yang Retak
16
Episode 15 - Riak Air dan Cinta yang Tumbuh
17
Episode 16 - Pelajaran di Balik Keterlambatan
18
Episode 17 - Putri dari Dunia Lain
19
Episode 18 - Dua Hati di Bawah Langit yang Membeku
20
Episode 19 - Ketika Harimau Berbicara dengan Ayam
21
Episode 20 - Hari ke Tujuh: Jawaban
22
Episode 21 - Pedang dan Rahasia yang Terjaga
23
Episode 22 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 1: Ayunan
24
Episode 23 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 2: Tebasan Pertama
25
Episode 24 - Langkah Menuju Dunia yang Lebih Besar: Bagian 3: Kekuatan Warisan
26
Episode 25 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 1
27
Episode 26 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 2
28
Episode 27 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 3
29
Episode 28 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 4
30
Episode 29 - Kegaduhan di Desa: Bagian 1
31
Episode 30 - Kegaduhan di Desa: Bagian 2
32
Episode 31 - Kegaduhan di Desa: Bagian 3
33
Episode 32 - Abirama vs Kelompok Bayaran: Fakta Pahit yang Terkuak
34
Episode 33 - Pertarungan Abirama, Identitas yang Terkuak
35
Episode 34 - Abirama: Kisah Masa Lalu Sang Iblis Hitam
36
Episode 35 - Raito: Kesempatan Kedua
37
Episode 36 - Generasi Terkahir Klan Yureiji: Mata yang Menembus Warna
38
Author's Note
39
Episode 37 - Veyrhalm Ardein: Sang Bayangan Keempat dari Tahkta
40
Episode 38 - Perintah 88-Ardein: Operasi Penyisiran Eravion
41
Episode 39 - Operasi Penyisiran Aethorian: Lima Kapten Tertinggi Diturunkan
42
Episode 40 - Anjing Kekaisaran: Penghianatan Sang Murid
43
Episode 41 - Operasi Hantu: Malam yang Membatu
44
Episode 42 - Aaron: Anak yang Mengubah Arah Ramalan
45
Author's Note

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!