Episode 3 - Rapat Para Petinggi, Titah Sang Pemimpin

"Sikap Naga Hitam sudah jelas, gagasan menghindari perang bukanlah pilihan. Itu bukan cara kita. Aku yakin semua petinggi di sini memiliki pemikiran yang sama. Kita akan meladeninya!" Balas Masao, seraya melirik ke arah para petinggi lain yang kemudian divalidasi kan oleh anggukan mereka.

Ueda Masao, dilihat dari figurnya usianya mungkin sekitaran umur 30-35 tahunan. Usia yang masih cukup muda untuk seseorang yang menyandang posisi wakil komandan militer. Masao memiliki paras yang tampan, tubuh yang proposional serta matanya yang tajam terlihat sangat berkharisma.

Ketika Masao berbicara, tidak ada seorang pun yang berani menyela-nya. Kharismanya dapat membuat siapapun tertegun ketika melihatnya. Sosoknya yang begitu kuat dapat dilihat hanya dengan mata telanjang. Seseorang yang kemudian digadang-gadang akan meneruskan jabatan Asano Obura sebagai komandan militer.

Seolah tidak ada lagi yang bisa dikatakan, Guocha menghela nafas panjang.

"Apa ada kabar dari para penjaga perbatasan?" Tanya Dai Hideo seraya menggosok pelipisnya. Suaranya yang tiba-tiba melemah membuatnya nampak menua selama beberapa menit terakhir.

"Mengenai hal itu, para warga di perbatasan telah dievakuasi, kini mereka sedang dalam perjalanan. Jika semuanya berjalan lancar, mereka akan tiba di sini besok pagi." Jawab Inoue Hanami, yang merupakan seorang kepala militer dari divisi mata-mata—Divisi Elang Hitam.

"Dan... Hideo-sama," Lanjutnya. "Sore tadi aku mendapatkan sebuah laporan... pasukan Naga Hitam tengah membangun tenda-tenda di Padang Zordic, jumlahnya diperkirakan sebanyak dua ribu orang. Namun, ada satu hal yang menyita perhatian," Menyipitkan mata. "salah satu dari mereka terlihat mambawa senjata yang mirip dengan pedang Calestial Edge, pedang yang kita tahu digunakan oleh Kisaki Gin." Sambungnya.

Mendengar hal itu, salah satu petinggi dengan spontan berdiri seraya menggebrak meja. Reaksinya cukup untuk dapat dikatakan bahwa ia sangat terkejut.

"Kisaki Gin?! Yang benar saja!" Teriak Makoda Saburo, seorang penasehat militer.

"Gin adalah seorang Oubaitori, sang legenda dari Klan Spaide. Dia adalah Sang Kilat Purba! Jika itu benar... Jika dia benar-benar bergabung dengan Anzai, ini akan menjadi sebuah bencana untuk kita!"

Mendapati kabar tersebut, para petinggi memiliki reaksi yang berbeda. Tapi satu sentimen yang sama di antara mereka semua adalah rasa terkejut—bukan hanya karena sosok Kisaki Gin, tetapi juga karena suara dari gebrakan meja di hadapannya.

Semuanya terkecuali Dai Hideo, Dai Hitoshi, Asano Obura dan Ueda Masao. Empat figur terkuat yang juga merupakan seorang panutan dari clan Strein. Mereka hanya diam dan tidak bergeming.

"Tenanglah, Saboru-san!" Tegur Masao. "Seperti yang dikatakan Hanami, itu hanya terlihat mirip. Kita tidak bisa benar-benar memastikannya... Ya, aku berharap orang dengan pedang itu bukanlah Kisaki Gin. Tapi, siapapun dia, meskipun itu adalah Kisaki Gin sekalipun, kita akan tetap melawannya!" Tegasnya.

Dengan mata yang terpejam, Obura menganggukkan kepalanya. Tanda bahwa ia sependapat dengan Masao.

Namun di sisi lain, ekspresi kegelisahan nampak nyata di wajah beberapa bangsawan yang hadir. Tidak cukup memiliki keberanian dan posisi untuk mengutarakan pendapatnya, membuat mereka kemudian saling berbisik satu sama lain.

"Tuan-tuan! Tanpa kalian sadari, kalian telah kehilangan jiwa api kalian. Kalian telah lupa bahwa kita adalah clan terkuat di benua ini. Reaksi kalian yang berlebihan ini telah memperlihatkan keraguan kalian terhadap kami. " Ucap Obura, dengan tatapan sedikit mengintimidasi.

"Tolong kendalikan diri kalian!" Tegur Dai Hitoshi, merespon situasi yang mulai tidak kondusif.

Suara Saboru terlalu keras dan ya, reaksinya terlalu berlebihan. Segera ia mengakui kesalahannya, "Maafkan saya." Katanya, menundukkan kepalanya.

"Tidak ada pelanggaran yang dilakukan. Silahkan duduk kembali." Balas Dai Hitoshi.

Di sisi lain, seorang pendekar muda yang merupakan pengawal pribadi Hanami terlihat menghampirinya dan berbisik menyampaikan sesuatu kepadanya.

"Tuan-tuan, aku memiliki kabar baik... Pendekar pedang kembar telah merespon panggilan kita, mereka akan segera bergabung bersama kita besok." Sambung Hanami.

Pendekar Pedang Kembar, julukan untuk dua pendekar muda bersaudara yang telah dilatih dan diawasi langsung oleh sang legenda Akio Senju.

Beberapa petinggi terlihat mengangguk senang merespon berita baik ini, namun tidak bagi Baron, yang merupakan seorang menteri riset dan teknologi telah memperlihatkan ekspresi yang berbeda, "Kita sudah memfasilitasinya, jadi memang sudah seharusnya." Celetuknya, dengan volume suara yang nyaris tidak terdengar.

Di rasa sudah menemukan benang merahnya, Dai Hideo beranjak dari kursinya yang kemudian diikuti oleh semua orang yang ada di ruangan itu, "Baiklah... Diskusi ini telah mengantarkan pada satu kesimpulan. Aku telah memutuskannya!" Melirik kepada salah satu petinggi.

"Obura! Aku ingin kau mengumpulkan para pendekar dengan kemampuan menengah ke atas untuk kita tempatkan di garda depan! Dan tolong pisahkan mereka yang memiliki kemampuan tingkat tinggi untuk sebuah rencana yang akan aku atur!" Sambungnya.

"Hanami! Gerbang utama akan menjadi medan pertempuran! Jadi, siapkan rencana untuk evakuasi seluruh warga ke tempat yang aman! Aku tidak ingin ada warga yang menghambat pertempuran kita nantinya!

"Dan Guocha! Persiapkan semua kebutuhkan pangan untuk para warga di tempat evakuasi. Mengenai tempatnya, berkordinasi lah dengan Hanami!

"Sisanya... Aku tidak ingin mendengar ada salah satu di antara kalian yang tidak ikut berperang! Jika ada, aku akan memenggal kalian dengan tanganku sendiri! Jadi, Persiapkan diri kalian! Mengerti!"

"Mengerti, Hideo-sama!" Jawab para petinggi serentak.

Merasa tidak ada yang perlu disampaikan lagi, Dai Hideo kemudian pergi meninggalkan ruangan dengan Dai Hitoshi yang menyusul di belakangnya.

Ketika Dai Hideo dan Hitoshi benar-benar pergi, beberapa menteri dan bangsawan menghela nafas dengan keras. "Berperang?" Satu pertanyaan yang sama di benak mereka namun dengan ekspresi yang berbeda.

Begitu pun Goucha yang mengeluarkan suara "Pheeew" yang terdengar dramatis dan menegakkan tubuhnya sebelum ia pergi ke pintu.

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

Per bab na pendek, jadi maaf kalau Aq baca na terlalu cepat 🙏

2025-03-26

1

Garl4doR

Garl4doR

Di Prolog, semua klan di bantai. Apa karakter-karakter ini masih hidup?/Skull/

2025-04-09

1

Desti Sania

Desti Sania

mungkin

2025-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Episode 1 - Kisah yang Terukir, Takdir yang Terjalin
3 Episode 2 - Sidang Strein: Menyerah atau Bertarung
4 Episode 3 - Rapat Para Petinggi, Titah Sang Pemimpin
5 Episode 4 - Kedatangan Dua Bayangan, Pertanda Perang Besar
6 Episode 5 - Saat Takdir Mengetuk: Strein Melawan Kegelapan
7 Episode 6 - Jeritan di Gerbang Strein
8 Episode 7 - Harapan dalam Kepungan: Strein Melawan Arus Kematian
9 Episode 8 - Kehendak Kaisar vs Tekad Klan Strein: Pedang Tirani vs Sang Penjaga
10 Episode 9 - Ketika Petir dan Api Beradu, Takdir Dunia Ditentukan
11 Episode 10 - Kejatuhan Klan Strein: Tragedi dan Era Baru
12 Episode 11 - Runtuhnya Klan Strein, Deklarasi Sang Kaisar
13 Episode 12 - Pewaris Kekuatan: Takdir yang Terbangun
14 Episode 13 - Janji Seorang Ayah, Tekad Seorang Anak
15 Episode 14 - Ketenangan yang Retak
16 Episode 15 - Riak Air dan Cinta yang Tumbuh
17 Episode 16 - Pelajaran di Balik Keterlambatan
18 Episode 17 - Putri dari Dunia Lain
19 Episode 18 - Dua Hati di Bawah Langit yang Membeku
20 Episode 19 - Ketika Harimau Berbicara dengan Ayam
21 Episode 20 - Hari ke Tujuh: Jawaban
22 Episode 21 - Pedang dan Rahasia yang Terjaga
23 Episode 22 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 1: Ayunan
24 Episode 23 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 2: Tebasan Pertama
25 Episode 24 - Langkah Menuju Dunia yang Lebih Besar: Bagian 3: Kekuatan Warisan
26 Episode 25 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 1
27 Episode 26 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 2
28 Episode 27 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 3
29 Episode 28 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 4
30 Episode 29 - Kegaduhan di Desa: Bagian 1
31 Episode 30 - Kegaduhan di Desa: Bagian 2
32 Episode 31 - Kegaduhan di Desa: Bagian 3
33 Episode 32 - Abirama vs Kelompok Bayaran: Fakta Pahit yang Terkuak
34 Episode 33 - Pertarungan Abirama, Identitas yang Terkuak
35 Episode 34 - Abirama: Kisah Masa Lalu Sang Iblis Hitam
36 Episode 35 - Raito: Kesempatan Kedua
37 Episode 36 - Generasi Terkahir Klan Yureiji: Mata yang Menembus Warna
38 Author's Note
39 Episode 37 - Veyrhalm Ardein: Sang Bayangan Keempat dari Tahkta
40 Episode 38 - Perintah 88-Ardein: Operasi Penyisiran Eravion
41 Episode 39 - Operasi Penyisiran Aethorian: Lima Kapten Tertinggi Diturunkan
42 Episode 40 - Anjing Kekaisaran: Penghianatan Sang Murid
43 Episode 41 - Operasi Hantu: Malam yang Membatu
44 Episode 42 - Aaron: Anak yang Mengubah Arah Ramalan
45 Author's Note
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Prologue
2
Episode 1 - Kisah yang Terukir, Takdir yang Terjalin
3
Episode 2 - Sidang Strein: Menyerah atau Bertarung
4
Episode 3 - Rapat Para Petinggi, Titah Sang Pemimpin
5
Episode 4 - Kedatangan Dua Bayangan, Pertanda Perang Besar
6
Episode 5 - Saat Takdir Mengetuk: Strein Melawan Kegelapan
7
Episode 6 - Jeritan di Gerbang Strein
8
Episode 7 - Harapan dalam Kepungan: Strein Melawan Arus Kematian
9
Episode 8 - Kehendak Kaisar vs Tekad Klan Strein: Pedang Tirani vs Sang Penjaga
10
Episode 9 - Ketika Petir dan Api Beradu, Takdir Dunia Ditentukan
11
Episode 10 - Kejatuhan Klan Strein: Tragedi dan Era Baru
12
Episode 11 - Runtuhnya Klan Strein, Deklarasi Sang Kaisar
13
Episode 12 - Pewaris Kekuatan: Takdir yang Terbangun
14
Episode 13 - Janji Seorang Ayah, Tekad Seorang Anak
15
Episode 14 - Ketenangan yang Retak
16
Episode 15 - Riak Air dan Cinta yang Tumbuh
17
Episode 16 - Pelajaran di Balik Keterlambatan
18
Episode 17 - Putri dari Dunia Lain
19
Episode 18 - Dua Hati di Bawah Langit yang Membeku
20
Episode 19 - Ketika Harimau Berbicara dengan Ayam
21
Episode 20 - Hari ke Tujuh: Jawaban
22
Episode 21 - Pedang dan Rahasia yang Terjaga
23
Episode 22 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 1: Ayunan
24
Episode 23 - Latihan yang Sesungguhnya: Bagian 2: Tebasan Pertama
25
Episode 24 - Langkah Menuju Dunia yang Lebih Besar: Bagian 3: Kekuatan Warisan
26
Episode 25 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 1
27
Episode 26 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 2
28
Episode 27 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 3
29
Episode 28 - Kegaduhan di Kedai: Bagian 4
30
Episode 29 - Kegaduhan di Desa: Bagian 1
31
Episode 30 - Kegaduhan di Desa: Bagian 2
32
Episode 31 - Kegaduhan di Desa: Bagian 3
33
Episode 32 - Abirama vs Kelompok Bayaran: Fakta Pahit yang Terkuak
34
Episode 33 - Pertarungan Abirama, Identitas yang Terkuak
35
Episode 34 - Abirama: Kisah Masa Lalu Sang Iblis Hitam
36
Episode 35 - Raito: Kesempatan Kedua
37
Episode 36 - Generasi Terkahir Klan Yureiji: Mata yang Menembus Warna
38
Author's Note
39
Episode 37 - Veyrhalm Ardein: Sang Bayangan Keempat dari Tahkta
40
Episode 38 - Perintah 88-Ardein: Operasi Penyisiran Eravion
41
Episode 39 - Operasi Penyisiran Aethorian: Lima Kapten Tertinggi Diturunkan
42
Episode 40 - Anjing Kekaisaran: Penghianatan Sang Murid
43
Episode 41 - Operasi Hantu: Malam yang Membatu
44
Episode 42 - Aaron: Anak yang Mengubah Arah Ramalan
45
Author's Note

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!