Chapter 3

"HAH?!" Mata Rara membola. "Maksud kamu apa Saga?!" tanyanya dengan alis saling bertautan.

"Lihat wajah gue baik-baik Rara! Perhatikan dengan saksama!" titah Sagara sembari mencengkram pipi Rara dengan tangan kanannya.

Rara tidak bisa menghindar, ia terpaksa meneliti wajah tampan di depan matanya. Dia benar-benar tidak mengerti dengan Sagara. Sikap lelaki di hadapannya ini langsung berubah 180°. Awalnya berbicara aku-kamu, sekarang menjadi lo-gue. Jujur, Rara sangat takut!

"Lo udah ingat?" geram Sagara dengan suara berat, masih dengan tangan yang mencengkram kedua pipi Rara.

"I-ingat apa?" cicit Rara yang semakin ketakutan. Menurutnya, Sagara berubah seperti orang gila.

"Lo bener-bener nggak ingat gue?" bentaknya sembari menghempaskan pipi Rara dengan kasar, sehingga kepala gadis itu tertoleh ke sebelah kanan.

Rara menggeleng dengan air mata yang sudah berjatuhan. Perasaan takut sudah menyelimuti dirinya. Dia merasa tidak pernah bertemu Sagara sebelumnya, tapi kenapa lelaki itu terus menanyakan ingatannya seolah-olah mereka pernah saling bertemu.

"Ok! Kalau lo belum ingat ... Gue bakal bantu lo buat mengingatnya!" Bulu kuduk Rara meremang melihat senyuman mengerikan di wajah Sagara dan tiba-tiba saja hatinya menjadi tidak enak bersamaan dengan keringat yang mengucur deras membasahi tubuhnya. "Ikut Gue!" Dengan kasar, Sagara menarik tangan Rara menuju kamarnya. "Duduk dan dengarkan!" titahnya penuh penekanan dan Rara hanya bisa pasrah mengiyakan.

FLASHBACK ON

"Pa ... Mama tuh baru dua bulan yang lalu meninggalkan kita. Kenapa Papa udah berniat nikah lagi? Secepat inikah Papa melupakan Mama?!" tanya Sagara tidak menyangka jika Papanya ingin segera menikah lagi. Padahal kuburan Mamanya masih terlihat basah.

"Papa lelaki normal Saga. Papa butuh pendamping hidup untuk menemani Papa dan juga mengurus kamu! Mama kamu sudah tenang di surga dan dia pasti setuju jika Papa menikah lagi. Apalagi wanita yang akan Papa nikahi itu ad-"

"Nggak Pa!!" teriak Sagara menentang keras keinginan Papanya. "Aku nggak setuju Papa menikah lagi dalam waktu dekat ini! Seenggaknya Papa nunggu setahun atau dua tahun lagi, Pa, kuburan Mama masih basah!" lirih Sagara berkaca-kaca.

"Terserah! Mau kamu setuju atau tidak, Papa akan tetap menikah bulan ini! Papa bukan meminta restu kamu, Papa hanya memberitahu!" pungkas Samiaji lalu pergi begitu saja meninggalkan putra tunggalnya.

"ARGHH!!" Saga mengerang frustrasi sambil meninju meja belajarnya. Dia kecewa dengan sikap Papanya yang egois dan tidak mempedulikan keadaannya.

Jika sedang dilanda kesedihab, maka Sagara akan pergi menemui teman kecilnya yang sudah satu tahun ini telah resmi menjadi pacarnya, Celline Ayudia namanya.

Sagara berlari menuju rumah Celline, yang masih satu kompleks dengan rumahnya, hanya terhalang tiga rumah saja.

Dia menggedor pintu rumah Celline, lalu muncul lah gadis berlesung pipi itu membukakan pintu dan Sagara langsung memeluk tubuh Celline. Menumpahkan segala sakit dan kecewa di hatinya.

"Ga, kamu kenapa?" tanya Celline saat sudah duduk berhadapan dengan Sagara di bangku taman belakang rumahnya.

"Papa Cell. Dia mau nikah lagi!" ungkap Sagara dengan lirih. "Aku bener-bener kecewa sama Papa. Mama baru dua bulan yang lalu meninggal, tapi Papa seakan buru-buru ingin melepas masa dudanya," keluh Sagara dengan menyenderkan kepalanya di bahu sang kekasih.

"Mamaku juga mau nikah lagi." Perkataan Celline sukses membuat Sagara menarik kepalanya dari bahu kekasihnya.

"Really?!" Saga memastikan.

Celline mengangguk. "Mereka bahkan berencana menikah bulan depan," lanjut Celline menatap lurus ke arah depan.

"Ya Tuhan, kenapa nasib kita sama?" kekeh Sagara sembari memeluk tubuh Celline dari samping. "Ralat!" sergahnya. "Nasib kita nggak sama. Tante Shinta menjanda udah lama sedangkan Papaku menduda baru dua bulan." Lagi-lagi Saga mengeluh. "Terus gimana Cell, apa kamu ngizinin Mama kamu untuk menikah lagi?" tanyanya.

"Iya, karena Mamaku dan calon Papa baruku saling mencintai. Jadi nggak ada alasan untuk aku tidak memberikan izin. Bahagia Mamaku adalah bahagiaku juga!" Celline berkata dengan mata berkaca, membuat Sagara semakin mengeratkan pelukannya.

Mamanya Celline adalah sahabat dekat Mamanya Sagara.

"Kamu memang anak yang baik Cell." Saga memuji sambil mengecup puncak kepala Celline.

"Aku memang anak yang baik, tapi aku bukan pacar yang baik buat kamu." Tentu saja perkataan tersebut mengundang tanya dari Saga.

"Kamu ini ngomong apa sih, Cell? Kamu itu adalah pacar yang paling baik buat aku. Aku bersyukur banget bisa jadi pacar kamu," tampiknya.

"Saga ..." Celline berseru sembari melepas pelukan Sagara dari tubuhnya. "Aku mau kita putus!"

Bagai disambar petir di siang bolong. Sagara terhenyak mendengar permintaan dari gadis di hadapannya. Mata membola, tapi sedetik kemudian normal kembali. "Cell, jangan nge-prank deh! Nggak lucu tahu!" Saga tertawa kecil, menormalkan keterkejutannya.

"Aku nggak nge-prank. Aku serius Sagara!" ucap Celline penuh penekanan dan Sagara langsung menatap lekat kedua bola mata kekasihnya. Mencari keseriusan di dalamnya dan sialnya, iris mata hitam itu memancarkan keseriusan.

"Why?!" Saga bertanya sembari mengguncangkan kedua bahu Celline. "Kenapa kamu mau putus dari aku?! Apakah aku punya salah ke kamu? Kalau ada, bilang Cell! Jangan grasak-grusuk minta putus seperti ini! Atau kamu jatuh cinta sama cowok lain, iya?!" Beberapa pertanyaan keluar sekaligus dari bibir merah delima milik Sagara. Hatinya benar-benar tercabik dan hancur berkeping-keping.

Celline menggeleng cepat. "Alasannya bukan seperti apa yang kamu ucapkan barusan. Bukan itu Saga, tap-"

"Terus apa alasannya Cell?!" Suara Saga naik satu oktaf memotong perkataan Celline.

"Alasannya adalah karena kita bakal jadi saudara."

"HAH? APA?!" Saga langsung tersentak. Mulutnya menganga lebar. Matanya hampir loncat dari tempatnya.

"Calon Papa baruku itu adalah Papa kamu!"

Sekali lagi, jantung Sagara tercekat hebat. Napasnya tiba-tiba terasa sesak. "Nggak Cell! Ini nggak mungkin! Kamu pasti bohong!!" Sagara berusaha menepis dan menyanggah perkataan Celline. Tapi lagi-lagi Celline mematahkan segalanya.

"Demi Tuhan, aku berkata jujur!"

Remuklah hatinya mendengar semua itu. Ia bangkit, berjalan menjauh meninggalkan Celline.

Berteriak!

Mengeluhkan segala apa yang menimpanya saat ini kepada Tuhan. Bumi pun menurunkan hujan seolah ikut menangis melihat kesakitan yang dirasakan Saga. Bocah lima belas tahun itu berlari, menerjang derasnya hujan dan kilatan petir. Kehilangan Ibu, lalu kehilangan kekasih dalam waktu berdekatan membuat jiwanya terguncang. Sagara terpukul dan putus asa hingga dia memutuskan untuk menyusul Mamanya ke surga.

Dia berdiri tepat di t@ngah r*l keret* api, memejamkan mata untuk menanti malaikat pencabut nyawa. "Mama ... Papa dan Tante Shinta mau menikah. Padahal selama ini mereka tahu kalau Saga dan Celline itu pacaran. Papa egois, Ma ... dan Celline dengan gampangnya memberikan restu pada mereka berdua tanpa mempedulikan perasaan Saga yang benar-benar mencintai dia. Celline jahat Ma, dia tega mutusin Saga demi Mamanya. Saga benci Papa, Tante Shinta dan juga Celline! Saga mau ikut Mama ..." Isakan dan racauan menyayat hati terus keluar dari bibir Sagara. Berlomba-lomba dengan derasnya air hujan. Sagara memeluk dirinya sendiri saat cahaya lampu dari kereta api mulai menyorot tubuh ringkihnya. "Mama, Saga datang," lirihnya.

"Hey eling!! Kamu jangan nekad begini!! Bunuh diri itu dosa!!" Bentakan nyaring dari seseorang yang menarik tubuh Sagara terdengar jelas di telinganya. Sagara membuka mata dan mendapati seorang perempuan tengah memeluk tubuhnya dengan erat.

"Lepasin! Aku mau nyusul Mama!!" teriak Sagara dengan histeris karena perempuan yang memeluknya berhasil menggagalkan rencananya.

Lalu perempuan tersebut menarik Sagara, menjauh dari rel kereta. Berteduh di bawah jongko-jongko yang ada di pinggir rel.

"Lihat aku!" Perintah si perempuan pada Sagara yang terus berontak. "Seberat apapun masalahmu. Mati bukanlah jalan yang terbaik! Bangkit dan buktikan pada dunia bahwa kamu bukanlah orang yang lemah!" sentak perempuan tersebut dengan penuh penekanan.

Sagara mendongak, menatap lekat wajah perempuan yang baru saja menggagalkan rencananya. Lalu tak berapa lama, mobil patroli pun datang, Sagara digiring, dimasukkan ke dalam mobil patroli tersebut. Sagara membatin, ia akan terus mengingat wajah perempuan itu.

FLASHBACK OFF

Rara membeliakkan mata dengan mulut menganga lebar mendengar kisah yang baru saja diutarakan Sagara. "Ja-jadi, anak itu adalah kamu?" Dengan suara terbata-bata Rara bertanya.

"Ya. Anak yang lo tolong waktu itu adalah gue. Dan berkat pertolongan lo, gue bisa hidup sampai sekarang ... namun dengan kehidupan yang seperti di neraka," desis Sagara memelototkan matanya kepada Rara.

"Gue harus hidup satu atap dengan gadis yang gue cintai sebagai saudara tiri dan itu membuat gue sangat tersiksa!" teriaknya.

"Seandainya waktu itu lo nggak nolongin gue, pasti sekarang gue udah hidup bahagia bersama Mama di surga. Tapi karena lo yang so jadi pahlawan, hidup gue hancur berantakan," geram Sagara dengan gigi bergemelatuk menatap penuh kebencian pada Rara yang sudah gemetar di tempatnya.

"Sejak malam itu, gue bertekad untuk membalas dendam ke elo! Gue udah bersumpah akan membuat hidup lo hancur berantakan sama seperti yang gue rasakan."

Rara menegang, melihat senyum menyeramkan yang tersungging di wajah Sagara. Dia menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri. "Maaf." Kata itu spontan keluar dari bibirnya.

Sagara berdecih. "Gue nggak butuh kata itu!"

Rara mengusap air mata di kedua pipinya. Berusaha melawan rasa takutnya. "Lalu, kamu mau apa dari aku?" ucap Rara dengan suara serak sesenggukkan.

Sagara memajukan wajahnya, tepat ke telinga Rara yang masih duduk di tepi ranjang. "Gue mau menghancurkan masa depan lo!"

Terpopuler

Comments

partini

partini

lah aneh ini saga ,,kan bisa bunuh diri lagi ngapain marah

2025-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!