"Sekarang perkenalkan namamu, " kata lelaki tua itu dengan tegas. Semua peralatan makan sudah disimpan. Kini meja didepan mereka sudah bersih tanpa ada apapun.
"Jiang He," jawab Jiang He dengan jujur. Namanya sama dengan pemilik aslinya, jadi tidak ada yag salah.
"Apa ini tubuh aslimu? " tanya Kakek tua dengan serius.
deg!
Kedua mata Jiang He langsung terbelalak karena terkejut. Bagaimana bisa orang tua itu menebak dengan benar. Untuk seketika ia bingung menjawabnya.
"Apa maksud Anda? " tanya Jiang He pura- pura tidak mengerti dengan ucapannya. Meski gugup namun ia masih bisa mempertahankan ketenangannya.
"Jawab saja dengan jujur. "
"Bukan, " jawab Jiang He akhirnya. Lagi pula tidak ada artinya juga berbohong. Malah bagus jika lelaki tua itu mempercayainya. Jadi ia tidak perlu pura-pura menjadi Jiang he yang asli.
"Hmmmm... jadi memang benar. Jadi dari mana kamu berasal? " tanyanya dengan semangat. Jiang He sampai heran melihatnya. Namun ia tetap menjawab dengan jujur.
"Dari tahun 2025. Kalau sekarang tahun berapa? "
"978"
"Wow.... banyak benar jaraknya. Kok Tuan bisa tahu jika tubuh ini bukan tubuhku? "
"Karena ramalannya menyebutkan begitu. Sekarang Aku bisa beristirahat dengan tenang. Lembah iblis ini Aku serahkan padamu. "
"Maksudnya bagaimana?" Jiang He merasa bingung mendengarnya.
Ramalan apa?
Lembah iblis apaan?
"Kamu akan menguasai tempat ini."
"What!!! jangan main-main Pak Tua! " pekik Jiang He terkejut.
Menguasai bagaimana?
Memangnya tempat ini bisa dimiliki oleh siapa saja semaunya?
"Apa wajahku terlihat main-main? dan juga jangan panggil Aku Pak tua. Namaku Xi Tong. Mulai saat ini Aku akan menjadi gurumu. Jadi panggil Aku Guru Xi."
"Siapa yang bilang Aku ingin jadi murid Anda? "
"Terserah... Aku juga tidak memaksa. Mungkin keahlian mu malah lebih dariku. Apalagi Kamu terlahir di tahun 2025. Tapi Aku tidak akan menarik ucapanku. Karena lembah ini memang sudah ditakdirkan menjadi milkmu."
Jiang He tidak memberi tanggapan. Guru Xi tidak marah. Beliau melanjutkan ucapannya.
"Selain itu Kamu harus siap menghadapi bahaya yang akan menghampirimu."
Deg!
Jiang He teringat akan siluman laba-laba . Bagaimana seandainya ia bertemu lagi dengannnya, atau malah bertemu dengan musuh yang lebih hebat darinya?
Ia tidak memiliki keahlian lain selain kugfu dan taekwondo . Senjata pun ia tidak punya. Apa ia terima saja menjadi murid dari lelaki tua dihadapannya?
"Baiklah...Aku mau jadi murid Anda," kata Jiang He setelah memikirkannya dengan matang. Tidak ada salahnya memiliki seorang guru ditempat asing seperti ini. Apalagi ia masih asing dengan tempat ini.
"kalau begitu tuangkan teh untuk gurumu ini. Sebagai penghormatan pertama."
Jiang He menurut. Dia mengambil teh dari gubug yang ada di samping rumah. Disanalah guru Xi biasa memasak. Ada teh yang sudah diseduh di dalam kendi. Ia membawa kendi yang berisi air teh itu bersama gelasnya.
Setelah itu Jiang He duduk berlutut di hadapan guru Xi dan mengulurkan gelas yang berisi air teh itu padanya.
"Silahkan Guru."
"Hmmm"
Guru Xi menerima gelas itu dan meminum tehnya. Kemudian meminta Jiang He kembali duduk di kursi yang ia duduki tadi.
"Sekarang kamu ceritakan identitas aslimu dan bagaimana bisa kamu masuk kedalam tubuhnya."
"Namaku Jiang He sama dengan nama pemilik asli ini. Usiaku sebenarnya sudah dua puluh tujuh tahun, tapi kalau tubuh ini Saya tidak tahu. Kemungkinan masih sekitar empat belas tahunan. Wajahnya juga sama dengan tubuh asliku, hanya segi warnanya saja yang berbeda. wajahku lebih putih darinya. Sebenarnya Saya mati karena dibunuh oleh kekasih Saya. Saya tidak mengerti bagaimana bisa masuk kedalam tubuh ini."
"Hanya itu saja?"
"Saya tidak suka bercerita. Jadi itu menurut Saya sudah cukup."
"Kamu tidak ingin menceritakan kehidupanmu disana?"
"Malas. Kalau diceritakan tidak akan selesai meski setahun bercerita."
"Baiklah....sekarang apa kamu mengerti tempat yang saat ini kamu tempati?" jiang He menggelengkan kepalanya.
"Kerajaan Ming?"
"Ini dinamakan lembah Iblis. Ya....termasuk salah satu wilayah yang ada di kerajaan Ming. Apa kamu ahu kenapa tempat ini disebut lembah iblis?"
"Ya mana Saya tahu. Mungkin tempatnya iblis kali ya?"
"Bisa dibilang seperti itu. Dulu ada Iblis yang menguasai lembah ini. Bisa dibilang juga wilayah iblis. Kamu pasti tahu kan iblis itu bagaimana?"
Jiang He menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa ia tahu jika wujudnya saja tidak tahu. Tapi kalau dari yang ia tahu sih iblis itu suka membuat huru hara dan kerusakan. Tapi ia tidak mengungkapkanya.
"Iblis suka membuat huru hara dan kerusakan. Bukan hanya itu saja , mereka juga suka menculik anak kecil untuk dijadikan santapannya. Dan banyak penduduk yang menjadi budaknya. Pokoknya masa itu merupakan masa terburuk di dalam sejarah kerajaan Ming."
"Terus..."
"Ada sosok Dewi yang mengalahkan iblis itu. Namun Dewi itu turut hancur saat menyegel iblis. Di lembah ini juga iblis itu di segel."
Deg!
Tubuh Jiang he langsung merinding begitu mendengarnya. Bagaimana jika Iblis itu berhasil dibebaskan?
"...."
"kamu masih ingat dengan siluman laba-laba yang semalam?"
Jiang He menganggukkan kepalanya. Jika ia tidak mengingat tentang siluman laba-laba bagaimana mungkin ia mau menjadi murid dari lelaki tua dihadapannya.
"Itu salah satu siluman yang ingin membangkitkan sang Iblis. Meski tidak harus bangkit tapi jika bisa mendapatkan sedikit ilmunya , mereka sudah bahagia."
"Jadi keberadaanmu disini adalah mencegah para siluman itu untuk membuka segel yang membelenggu sang iblis. Dan kalau memungkinkan kamu juga bisa menghancurkan iblis itu menjadi abu dan mengirimkannya ke neraka."
Gleg!
"Gila...guru tidak bercanda?"
"Apa wajahku terlihat bercanda?"
"Tidak. Tapi bagaimana mungkin Aku bisa menghancurkan Iblis?" Jiang He tersenyum konyol. Bisa hidup saja sudah menjadi keberuntungan.
"Jangan pesimis. Asal punya semangat dan keingian yang kuat, Kamu pasti mampu melaksanakannya. Jangan khawatir selama Aku masih hidup, Aku akan mengajari semua yang sudah kuasai. Selain itu kamu harus mencari beberapa senjata yang bisa membantumu dalam memusnahkan iblis. Jalanmu masih panjang. Apa kamu siap mengemban tugas ini?"
"Memangnya ada pilihan lain?"
"Ada."
"Apa pilihannya?"
"Sebenarnya bukan pilihan. Tetapi lebih tepatnya sebagai penguku kalau kamu memang pewaris sang dewi."
"Ha???!!!"
Apaan lagi ini?
"Nanti Kamu akan tahu. Hari ini kamu bisa istirahat dengan baik. Mulai besok kita akan mulai pelatihan."
"Baiklah. Apa sekarang Aku boleh pergi?"
"Tunggu!"
"Ada apa lagi?"
"Apakah kamu bisa masak?"
"Tergantung ada bahan apa tidak."
"Tenang saja. Soal bahan masakan itu urusanku. Kamu tinggal memasaknya saja."
"Baiklah."
Jiang He menyetujuinya. Lagi pula masak merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Meskipun tidak ahli masak, namun masakannnya juga enak. Bahkan jika hasil masakannya dijual pun masih ada yang akan membelinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya thor 💪🏻💪🏻💪🏻😍😍😍👍🏻👍🏻
2025-03-22
0
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
2025-03-22
0