Bertemu siluman Laba-laba

Setelah perutnya terisi. Jiang He kembali melanjutkan perjalanannya. Saat menemukan tumbuhan obat yang ia kenal, Jiang He tak ragu untuk memetiknya. Sebagai tempat penyimpanan ia membuat keranjang sederhana dari tanaman yang merambat.

Diantara tumbuhan obat yang ditemuinya ada jenis tumbuhan yang sangat dibenci oleh ular. Dengan obat itu ia tidak perlu khawatir lagi di dekati oleh ular. Tapi ia masih belum tahu apa obat itu mampu mengusir ular yang ukurannya besar.

Hutan itu sangat lebat. Ditambah dengan tubuhnya yang lemah , Jiang He tidak bisa berjalan cepat. Sesekali ia mengistirahatkan tubuhnya agar tidak memperparah kondisinya.

"Wow...bukankah itu batu api?" seru Jiang He dengan mata berbinar. Dengan batu tersebut , ia bisa dengan mudah menyalakan api. Selain batu api , Jiang He juga menemukan batu hitam yang lancip.

"Ternyata Tuhan masih berbaik hati padaku. Dengan batu ini Aku bisa membuat senjata untuk bertahan hidup," gumamnya dengan riang.

Dia pernah belajar sejarah. Bahwa di zaman dulu orang-orang menggunakan batu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bertahan hidup.

Jiang He memilih batu yang runcing dan bisa diikat ke ranting pohon yang cukup kuat. Talinya terbuat dari kulit ari pohon. Jiang He cukup puas dengan hasilnya.

Setelah itu ia mencari tempat yang cocok untuk beristirahat. Mengingat matahari sudah mulai tenggelam.

Sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaanya antara siang hari dan malam hari. Karena baik di siang hari pun kondisinya agak gelap.

Setelah tempatnya ia temukan, Jiang He mengumpulkan ranting dan dahan pohon yang kering untuk ia jadikan api unggun. Ubi yang tadi ia sisakan juga masih ada.

Semua pergerakan Jiang sedari tadi ada sepasang mata yang mengawasinya. Makhluk itu bersembunyi di balik rimbunnya dedaunan.

Makhluk itu bernama Jorougomo . Ia adalah siluman yang berbentuk laba-laba dan dapat merubah wujudnya dalam bentuk wanita cantik saat ingin menjerat manusia sebagai mangsanya.

Memiliki dua wujud yang dapat berubah ini sangat menguntungkan Jorougomo. Ia memiliki kawanan dari laba-laba dan juga siluman.

Jorougomo membuat sarangnya di hutan dan sekitar air terjun. Lelaki muda dan tampan adalah mangsa Jorougomo yang paling ia sukai karena mereka itulah yang mudah terpikat pada wujudnya saat menjadi wanita cantik. Namun karena saat ini tidak ada orang lain selain Jiang He mau bagaimana lagi.

Sebelum memakannya Jorougomo akan menyiksa mangsanya perlahan-lahan terlebih dahulu sebelum menemui kematiannya.

"Malam ini aku bisa makan dengan lezat. Sudah lama Aku tidak merasakan daging manusia. Pasti rasanya sangat lezat. Jadi tidak sabar ..."

Siluman laba-laba itu sudah tidak sabar menyantap daging Jiang He. Air liurnya sampai menetes. Sedangkan orang yang ia incar sedang duduk santai menunggu ubi yang ia bakar matang.

Jiang He memikirkan cara agar bisa segera keluar dari sana. Tapi rasanya cukup sulit. Hutan ini penuh dengan misteri. Setiap dua jam sekali akan ada asap beracun . Jika disiang hari ia masih bisa mencegah untuk masuk kedalam pernafasannya. Bagaimana jika malam hari saat dirinya sedang tidur lelap?

Namun yang dikawatirkan tidak terjadi. Saat malam hari asap beracun itu tidak muncul. Jadi jiang He bisa tidur dengan nyaman.

Jiang He belum sadar jika bahaya yang mengincarnya bukan asap beracun. Tetapi sosok Jorougomo yang kini sedang menunggunya terlelap.

Jiang He langsung tidur setelah menyebarkan ramuan yang mencegah ular mendekat. Ia tidur beralaskan daun yang Ia ambil dari pohonnya.

Saat tengah malam tiba, Jorougomo mulai beraksi. Ia melilitkan jaringnya di tubuh Jiang He. Setelah itu membawanya ke atas pohon.

Sebelum memakannya Jorougomo akan melilitkan jaringannya pada tubuh Jiang He sampai membentuk kepompong. Saat itu Jiang He akan benar-benar mati. Kemudian barulah memakannya. Jorougomo sudah tidak sabar untuk menikmatinya.

Namun Jiang He sangat peka . Saat ia tiba di atas pohon matanya langsung terbuka. Ia berusaha melepaskan jaring yang membelitnya.

"Ukh...sialan. Apaan sih ini," keluh Jiang He.

"Hi hi hi...Aku lah Jorougomo," kata Jorougomo yang tiba-tiba muncul dihadapannnya.

Kedua mata Jiang he terbelalak karena terkejut. Bagaimana bisa ada makhluk seperti dihadapannnya. Apa ia sedang bermimpi?

"Kamu siluman laba-laba?"

"Panggil Aku Jorougomo!"

"Lepaskan Aku!"

"Tidak mungkin manusia. Kamu adalah hidangan terlezat yang akan Aku makan hari ini."

"What!!!!! Jangan macam-macam Kamu!"

"Tenanglah...jangan banyak bergerak. Aku hanya ingin dagingmu."

"Dasar siluman!"

"Itu Aku..ha ha ha ha."

"Aku tidak sudi!"

Jiang berusaha sekuat tenaga agar bisa terlepas dari jaring. Namun tidak semudah itu untuk melepaskannya.

Tiba-tiba jaring itu terbakar. Seorang lelaki tua muncul dan menyerang Jorougomo. Jiang He jatuh dari atas pohon dan pingsan. Ia tidak bisa melihat pertarungan antara lelaki tua itu dengan Jorougomo.

Jiang He terbangun saat langit sudah terang. Ia berada di dalam kamar yang terbuat dari kayu. Sepertinya lelaki tua tadi yang sudah menolongnya.

"Sudah bangun anak muda? "

Jiang He menoleh ke sumber suara. Ternyata lelaki tua itu masuk sambil membawa semangkuk obat di tangannya.

"Minumlah! " ucap lelaki tua sambil mengulurkan mangkok yang berisi obat itu pada Jiang He.

"Apa ini? "

"Racun."

"Ha???!!! Kamu ingin membunuhku? "

"Kalau Aku ingin Kamu mati buat apa menolongmu? "

Benar juga yang dikatakan oleh orang tua itu. Ia pun tak lagi bertanya dan meminum ramuan itu hingga habis.

"Pahit! "

Tubuhnya terasa terbakar. Ingin rasanya Ia mengumpat. Tapi rasa sakit itu sungguh menyiksa. Ia menatap orang tua itu dengan tajam. Sedangkan yang ditatap malah tersenyum tak berdosa.

"Jangan khawatir jika kamu bisa tahan dengan rasa sakitnya, maka Kamu akan kebal dengan semua racun yang ada di dunia ini. Bahkan darahmu akan menjadi racun yang sangat mematikan," ucap lelaki tua itu dengan tenang.

Jiang He berusaha sekuat tenaga agar tetap sadar. Merasakan sakit yang tiada tara. Yang belum pernah Ia rasakan selama hidupnya.

Setelah lebih dari tiga jam, rasa sakit itu perlahan menghilang. Tubuh Jiang He sudah basah karena keringat.

Plok plok plok

"Akhirnya Kamu berhasil. Sepertinya ramalan itu memang benar. "

"Apa maksud Anda? "

"Tidak perlu kau fikirkan. Sekarang gantilah bajumu dulu. Setelah itu kamu bisa keluar dari kamar dan makan, " ucap lelaki tua itu sebelum keluar dari kamar. Ia tidak memperdulikan panggilan Jiang He sama sekali.

Jiang He keluar dengan pakaian baru. Rasanya cukup nyaman. Luka ditubuhnya juga tidak terasa sakit lagi.

Jiang He mendekati lelaki tua itu dengan perlahan. Di depan lelaki tua itu sudah ada makanan .

"Duduklah! "

"Terimakasih. Bo_"

"Makan dulu baru bicara! "

Jiang Je menurut. Lagi pula perutnya juga sudah lapar. Rasanya sungguh nikmat bisa makan nasi lagi.

Terpopuler

Comments

mecca

mecca

semoga jianghe cepat mejadi kuat dan membalaskan dendamnya semangat thor💪💪💪💪💪💪

2025-03-20

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

pasti nanti bakal jadi murid nya

2025-03-20

0

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

semangat buat karya nya thor 💪🏻💪🏻😍

2025-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!