TIDAK ADA PERAWAT YANG BERTAHAN

"Ini sudah perawat keempat dalam dua minggu," gumam Erick sambil menghela napas. Ia menatap wanita berusia 40-an yang baru saja keluar dari kamar Nathan dengan wajah lelah dan marah.

"Dia bukan manusia, dia monster!" seru perawat itu, melepaskan sarung tangannya dengan kasar. "Aku sudah menangani pasien sulit sebelumnya, tapi dia? Dia tidak hanya kasar, dia benar-benar tidak mau dibantu!"

Charlotte, yang juga berada di ruangan itu, menunduk dengan putus asa. "Aku mohon, bisakah kau bertahan sedikit lebih lama? Dia hanya butuh waktu..."

"Tidak, Ny. Hayes. Tidak ada yang bisa bertahan dengan pria itu," kata perawat itu tajam sebelum pergi dengan langkah cepat.

Erick menatap pintu kamar Nathan yang tertutup rapat. Di dalam, suara barang pecah belah terdengar. Mungkin Nathan baru saja membanting sesuatu lagi.

"Kita tidak bisa terus seperti ini," kata Erick. "Dia butuh seseorang yang bisa menghadapinya."

Charlotte menghela napas. "Tapi siapa yang cukup gila untuk mau bertahan?"

Charlotte menatap Erick dengan raut lelah. "Mungkin kau benar. Kita sudah mencoba beberapa perawat wanita, dan hasilnya selalu sama."

Erick menyandarkan tubuhnya ke dinding, menatap pintu kamar Nathan yang tertutup. "Kita butuh seseorang yang tidak hanya sabar, tapi juga cukup kuat untuk menghadapi ledakan emosinya. Mungkin seorang perawat pria lebih cocok."

Charlotte mengangguk pelan. "Aku akan mencari kandidat yang tepat."

Namun, tak satu pun dari mereka tahu bahwa solusi yang mereka butuhkan bukanlah soal kekuatan fisik, tetapi seseorang yang bisa menyentuh hati Nathan dengan cara yang tak terduga.

Lowongan perawat untuk Nathan segera tersebar di berbagai platform pencari kerja. Dalam waktu singkat, puluhan lamaran masuk sebagian besar dari perawat pria yang memenuhi kualifikasi, tetapi ada juga beberapa wanita yang melamar dengan alasan yang kurang profesional.

“Aku tidak percaya dia butuh perawat," gumam seorang wanita saat membaca lowongan itu. "Nathan Hayes... pria paling tampan dan berbakat di dunia kuliner, dan sekarang dia lumpuh? Ini kesempatan!"

Namun, mereka semua tidak tahu satu hal pria yang mereka kagumi bukan lagi sosok yang mereka bayangkan. Ia bukan Nathan Hayes yang memesona di layar kaca. Ia adalah bayangan dirinya sendiri, penuh amarah dan luka yang tak terlihat.

Dan ketika mereka akhirnya bertemu dengannya, kenyataan akan menghancurkan semua ekspektasi mereka.

Nathan tidak hanya kasar dengan kata-kata, tetapi juga secara fisik. Setiap perawat yang datang menghadapinya mengalami perlakuan yang lebih buruk dari yang mereka bayangkan.

ini beberapa perlakuan Nathan pada perawat-perawatnya sampai tidak bisa bertahan.

Saat perawat pria ini mencoba membantu Nathan duduk, Nathan tiba-tiba mendorongnya dengan kuat, membuat perawat itu hampir jatuh ke lantai. "Jangan sentuh aku!" bentaknya. Ketika perawat itu menenangkan diri dan mencoba bersikap profesional, Nathan mengambil botol air di dekatnya dan menumpahkannya ke kepala perawat tersebut. "Kau tidak lebih dari pelayan di sini," katanya dengan nada dingin.

Ada lagi perawat wanita ini datang dengan penuh semangat, mengira dia bisa menghadapi Nathan. Tapi saat dia membawakan sup hangat untuknya, Nathan dengan sengaja menumpahkan sup itu ke rambutnya. "Ups," katanya dengan ekspresi tak bersalah. Wanita itu menjerit kaget, aroma sup panas menyelimuti rambutnya. "Apa kau gila?!" teriaknya, tetapi Nathan hanya menyeringai. "Kau seharusnya lebih berhati-hati saat berada di dekat orang sepertiku."

Perawat pria, dia mencoba membujuk Nathan untuk keluar dari kamar dan duduk di kursi roda. Sebagai balasan, Nathan mengambil remote TV dan melemparkannya ke kepala perawat itu. "Aku tidak butuh belas kasihanmu!" teriaknya. Darah mengalir sedikit di pelipis perawat itu, tetapi dia memilih diam. Namun, keesokan harinya, dia menyerahkan surat pengunduran dirinya.

Satu lagi perawat wanita ,dia berpikir Nathan hanya membutuhkan sedikit kelembutan. Tapi saat dia mencoba mengganti perban di tangannya, Nathan tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat. "Sakit? Bagus. Sekarang kau tahu bagaimana rasanya," katanya dengan suara rendah dan tajam. Wanita itu keluar dengan mata berkaca-kaca, tangannya bergetar ketakutan.

Setiap kali ada perawat baru, Nathan selalu menemukan cara untuk menakut-nakuti dan menghancurkan mental mereka. Tidak ada yang tahan lebih dari beberapa hari, bahkan perawat pria yang dianggap lebih tangguh sekalipun.

Erick mengusap wajahnya dengan kasar, menatap daftar perawat yang semuanya berakhir dengan catatan "Mengundurkan Diri."

"Ini gila," gumamnya. "Mereka semua digaji dua kali lipat dari gaji perawat biasa, ditambah bonus, fasilitas, semuanya. Tapi tetap saja, tidak ada yang sanggup bertahan lebih dari seminggu."

Charlotte duduk di seberangnya, terlihat sama putus asanya. "Mungkin uang bukan jawabannya, Erick. Nathan bukan sekadar pasien sulit dia sudah menyerah pada hidupnya sendiri. Tidak peduli berapa banyak kita bayar seseorang, jika mereka tidak bisa menghadapi ledakan emosinya, mereka pasti pergi."

Erick menghela napas panjang. "Kalau begini terus, kita tidak akan pernah menemukan seseorang yang cukup gila untuk bertahan."

Charlotte yang sejak awal mengetahui perlakuan-perlakuan Nathan pada perawat menjadi sedikit kuatir. Akankah semua orang akan bertahan disini. Terlebih pada Erick. Charlotte sangat bersyukur Erick masih mau memikirkan keluarganya terutamanya Nathan. Restoran mewah Nathan, sekarang ini benar-benar jadi tanggung jawabnya.

Ada suatu alasan mengapa Erick masih setia bersama Nathan.

Erick menatap kosong ke luar jendela, mengingat masa lalu yang membuatnya tetap bertahan meski Nathan memperlakukannya dengan kasar.

Dulu, sebelum menjadi orang sukses, Erick hanyalah seorang pria muda yang berjuang untuk bertahan hidup di New York. Ia bekerja serabutan, tak memiliki arah yang jelas. Saat itulah Nathan yang saat itu masih seorang chef berbakat yang sedang naik daun menawarkan bantuan tanpa alasan yang jelas.

"Kau tidak perlu mengemis belas kasihan," kata Nathan waktu itu dengan nada dingin. "Tapi kalau kau mau bekerja keras, aku akan memberimu kesempatan."

Nathan memberinya pekerjaan di restoran mewah miliknya, melatihnya, dan membimbingnya dengan caranya sendiri keras dan tanpa basa-basi. Namun, berkat Nathan, Erick menemukan jalan hidupnya. Ia tak hanya mendapatkan pekerjaan, tetapi juga kepercayaan diri dan tujuan.

Maka, ketika Nathan jatuh ke titik terendah, Erick merasa berhutang budi untuk tetap ada di sisinya.

Dan Erick juga tahu mengapa Nathan begitu arogan, Nathan pernah menceritakan masa lalu Nathan yang kelam yang membentuk kepribadian Nathan

Di balik kesuksesan dan arogansinya, Nathan menyimpan luka yang dalam. Sejak kecil, ia tumbuh dalam rumah tangga yang penuh pertengkaran. Ayah dan ibunya selalu berseteru teriakan dan caci maki adalah hal biasa di rumah mereka.

Nathan yang masih kecil hanya bisa menyaksikan, tak berdaya. Sampai akhirnya, suatu hari, ayahnya memutuskan pergi.

"Aku muak dengan ini semua," suara ayahnya terdengar begitu jelas di ingatannya. "Aku tidak bisa hidup dengan wanita ini lagi."

Tanpa ragu, sang ayah meninggalkan mereka. Meninggalkan ibunya yang hancur, meninggalkan dirinya yang masih anak-anak. Sejak saat itu, Nathan belajar satu hal, dunia ini keras, dan orang yang lemah akan ditinggalkan.

Maka, ia membangun tembok tinggi di sekeliling hatinya, menutupi kelemahannya dengan kesombongan dan sikap arogan. Ia ingin membuktikan bahwa ia tidak butuh siapa pun sampai akhirnya, kecelakaan itu mengubah segalanya.

Erick menatap sahabatnya yang dulu begitu kuat, penuh percaya diri, kini hanya bayangan dari dirinya sendiri. Nathan yang ia kenal tidak akan menyerah begitu saja.

"Aku tahu kau membenci ini," gumam Erick dalam hati. "Tapi kau harus menerima kenyataan, Nathan. Kau tidak bisa terus-terusan menghancurkan dirimu sendiri."

Meski frustrasi, Erick tetap berharap. Ia berharap Nathan bisa menemukan cara untuk bangkit, menerima hidupnya yang baru, dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang chef sukses atau pria yang sempurna secara fisik. Ia berharap suatu hari, Nathan mau membuka hatinya lagi bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang masih peduli padanya.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Nathan sangat putus asa dan frustasi krn mengalami kelumpuhan dan perawat tidak ada yg betah....

2025-04-09

2

Kusii Yaati

Kusii Yaati

korban broken home ternyata 😩

2025-04-03

2

Aksara_Dee

Aksara_Dee

Nathan usil banget

2025-03-23

2

lihat semua
Episodes
1 DARI PUNCAK KEJAYAAN MENUJU KEGELAPAN
2 TIDAK ADA PERAWAT YANG BERTAHAN
3 MELAMAR MENJADI PERAWAT
4 WAWANCARA
5 DI TERIMA BEKERJA
6 HARI PERTAMA YANG TAK TERDUGA
7 SARANG SINGA
8 TARUHAN BESAR CHARLOTTE
9 PENDERITAAN OLIVIA DIMULAI
10 DEMAM DI FAJAR
11 LANGKAH KECIL MENUJU HARAPAN
12 MELEWATI BATAS KEPERCAYAAN
13 MEMBUKA HATI, MEMBUKA JENDELA
14 MENYESUAIKAN DIRI
15 RESTORAN ITU MASIH MENUNGGUMU
16 MALAM YANG MENGUSIK
17 PERASAAN YANG HARUS DIREDAM
18 KETIKA HATI MULAI BERBICARA
19 KETIKA HATI MULAI TERIKAT
20 JALAN PAGI YANG TIDAK TERDUGA
21 TERBIASA DENGAN KEHADIRANMU
22 BAYANGAN DIBALIK KEJATUJAN NATHAN
23 DI ANTARA RAK- RAK KENANGAN
24 JASON SEPERTI ULAR BERBISA
25 ARTIKEL BERITA YANG VIRAL
26 PENGUMUMAN
27 MANIPULASI DATA DAN PENGHASUTAN STAF
28 MENCERITAKAN KEJANGGALAN
29 KEMBALI KULIAH
30 INGIN BANGKIT KEMBALI
31 CINTA YANG TAK BOLEH TUMBUH
32 JIKA KAU TAHU ISI HATIKU
33 GENGGAMAN YANG TAK SEHARUSNYA
34 MENGUATKAN TEKAD UNTUK TIDAK GOYAH
35 PENGUMUMAN
36 SAAT API ITU KEMBALI MENYALA
37 MENJAUH DEMI BAHAGIA
38 AURA KEPEMIMPINAN PERLAHAN KEMBALI
39 CITA RASA DALAM HATI
40 TERSENYUM DI ATAS LUKA
41 MENAGIH JAWABAN
42 MENCINTAI TANPA MEMILIKI
43 BERANI BERMAIN API
44 PENGUMUMAN
45 BAYANGAN YANG MENGINTAI
46 PESAN YANG TIDAK PERNAH ADA
47 PESAN YANG TIDAK PERNAH ADA 2
48 TATAPAN YANG TAK LAGI SAMA
49 DI BALIK SOROTAN MEDIA
50 MEMBUAT UMPAN
51 PELUNCURAN CABANG BARU
52 SAAT AKU TAK BERDAYA
53 NGOBROL BERSAMA
Episodes

Updated 53 Episodes

1
DARI PUNCAK KEJAYAAN MENUJU KEGELAPAN
2
TIDAK ADA PERAWAT YANG BERTAHAN
3
MELAMAR MENJADI PERAWAT
4
WAWANCARA
5
DI TERIMA BEKERJA
6
HARI PERTAMA YANG TAK TERDUGA
7
SARANG SINGA
8
TARUHAN BESAR CHARLOTTE
9
PENDERITAAN OLIVIA DIMULAI
10
DEMAM DI FAJAR
11
LANGKAH KECIL MENUJU HARAPAN
12
MELEWATI BATAS KEPERCAYAAN
13
MEMBUKA HATI, MEMBUKA JENDELA
14
MENYESUAIKAN DIRI
15
RESTORAN ITU MASIH MENUNGGUMU
16
MALAM YANG MENGUSIK
17
PERASAAN YANG HARUS DIREDAM
18
KETIKA HATI MULAI BERBICARA
19
KETIKA HATI MULAI TERIKAT
20
JALAN PAGI YANG TIDAK TERDUGA
21
TERBIASA DENGAN KEHADIRANMU
22
BAYANGAN DIBALIK KEJATUJAN NATHAN
23
DI ANTARA RAK- RAK KENANGAN
24
JASON SEPERTI ULAR BERBISA
25
ARTIKEL BERITA YANG VIRAL
26
PENGUMUMAN
27
MANIPULASI DATA DAN PENGHASUTAN STAF
28
MENCERITAKAN KEJANGGALAN
29
KEMBALI KULIAH
30
INGIN BANGKIT KEMBALI
31
CINTA YANG TAK BOLEH TUMBUH
32
JIKA KAU TAHU ISI HATIKU
33
GENGGAMAN YANG TAK SEHARUSNYA
34
MENGUATKAN TEKAD UNTUK TIDAK GOYAH
35
PENGUMUMAN
36
SAAT API ITU KEMBALI MENYALA
37
MENJAUH DEMI BAHAGIA
38
AURA KEPEMIMPINAN PERLAHAN KEMBALI
39
CITA RASA DALAM HATI
40
TERSENYUM DI ATAS LUKA
41
MENAGIH JAWABAN
42
MENCINTAI TANPA MEMILIKI
43
BERANI BERMAIN API
44
PENGUMUMAN
45
BAYANGAN YANG MENGINTAI
46
PESAN YANG TIDAK PERNAH ADA
47
PESAN YANG TIDAK PERNAH ADA 2
48
TATAPAN YANG TAK LAGI SAMA
49
DI BALIK SOROTAN MEDIA
50
MEMBUAT UMPAN
51
PELUNCURAN CABANG BARU
52
SAAT AKU TAK BERDAYA
53
NGOBROL BERSAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!