kemarahan Caca

Hallo semuanya.....

selamat membaca.....

Terima kasih sudah membaca novel pertama saya.

saran dan kritikan bisa tulis di kolom komentar.

saya minta maaf bila masih banyak kata yang salah.

terimakasih …

...****************...

Di dalam rumah utama, mama Fitri mulai gelisah dengan perubahan putrinya,

[ sejak kapan nyonya Fitri menganggapnya sebagai seorang putri ]

nyonya Fitri saat melihat ekspresi Dini yang di ta*par oleh suaminya, memperlihatkan raut wajah terluka, membuat dia merasa bersalah, dan dia menyadari kalau selama ini dia tak pernah membela atau memberikan kasih sayang, kepada putrinya itu.

Menyadari kesalahannya itu, nyonya Fitri meremas kedua tangannya dan menundukkan kepalanya.

Ternyata tak ada kenangan manis satupun dengan putrinya Dini. 

Pagi hari tiba, Dini bangun lebih siang karena hari ini adalah hari libur jadi Dini bangun lebih siang.

“Hauh... nyenyak banget tidur di sini gue kira gue bakal takut ternyata lebih nyaman tidur di sini. karna sekarang hari libur gue beresin dulu barang - barang gue biar lebih rapih” monolog dini.

dini langsung membereskan barang - barangnya seperti buku dan baju dan barang yang lain, untuk terlihat lebih rapih. 

Saat Dini sedang membereskan barang-barangnya, ada yang mengetuk pintu

tokk..tokk Dini pun langsung membuka pintu,

“non ini sarapan, pasti non belum makan kan, jadi saya bawain sarapan buat non” ucap bi Imah 

“makasih bi” 

“ohh,, dan ini non mang Adi mau membetulkan kamar mandi yang ada di dalam, biar non gak bolak - balik keluar”

“oh ya silahkan masuk mang” ucap Dini, dan di anggukan oleh mang Adi 

“permisi ya non saya betulkan terlebih dulu 

Kamar mandinya” 

“iya mang silahkan, maaf jadi ngerepotin”

“tak apa non, ini kan sudah jadi pekerjaan saya”

Sebenar nya gudang itu bukan gudang seperti biasanya, itu sebenar nya adalah vila untuk tamu yang ingin menginap, untuk tamu yang tidak terlalu dekat dengan mereka.

Tapi karna jarang di gunakan, di alih fungsi kan jadi gudang.

Mang Adi pun selesai dengan tidak butuh waktu lama, karna mang Adi hanya membetulkan aliran airnya saja yang di matikan. 

“Terima kasih mang sudah membetulkan kamar mandinya, jadi ngerepotin emang maaf ya” ucap Dini

“tak apa non, ini hanya pekerjaan ringan ko non, kalo begitu saya permisi dulu” ucap mang Adi  

“ya mang silahkan” mang Adi pun pergi untuk berjaga kembali di depan gerbang.

“Apa yang harus aku lakukan ya sekarang? Apa aku mencari pekerjaan saja ya!”

Dini pun pergi dari rumah untuk mencari pekerjaan karena uang tabungannya mulai menipis.

Setelah dia pergi dari rumahnya dia mulai mencari pekerjaan di setiap tempat, tapi mencari pekerjaan tidak mudah, apalagi dini yang belum lulus SMA menjadikan alasan  untuk tidak diterima di beberapa tempat.

Saat ini sudah menunjukan jam 12 siang waktunya makan dini pun mulai kelaparan, karena Dini mencari pekerjaan dengan berjalan kaki, Dini pun mencari warteg, saat dia menemukan warteg itu dinyi pun langsung masuk dan memesan makanan

“Bu saya mau pesan!” 

“Mau makan pake apa neng?”

“Aku mau telur balado, urap buncis, terong balado, sama sambel Bu” 

“minum nya mau apa neng?” 

“Aku mau air putih aja Bu”

“ini neng makanannya, kalau air putih ada di belakang neng bisa ambil langsung” 

“iya terima kasih Bu” Dini pun mulai makan dengan lahap. 

Setelah dyini selesai makan, Dini pun mulai berpikir kenapa dia tidak mencoba melamar kerja di warteg saja. 

“Bu saya sudah selesai jadinya berapa?”

“Jadinya 20 ribu neng” 

“ini Bu” 

“Bu maaf sebelumnya saya mau bertanya”

“tanya apa neng?” 

“Apa ibu sedang butuh karyawan Untuk bantu ibu di warteg?” 

“Jujur ibu sedang membutuhkan orang neng buat bantu - bantu ibu di warteg!” Ucap ibu warteg, dini terlihat tersenyum

“Bu bagaimana kalau saya bekerja di warteg ibu, saya sedang membutuhkan pekerjaan Bu” 

“umur neng sekarang berapa?” 

“Umur saya 17 tahun Bu”

“neng masih sekolah?” 

“Iya Bu saya masih sekolah, orang tua saya tidak mampu membiayai sekolah saya jadi saya membantu mereka Bu” ucap dini bohong.

dia berbohong untuk bisa bekerja disana karena kalau tidak begitu dia kemungkinan tidak akan diterima. 

“Oh, kalau begitu neng saya terima, kalo boleh tau neng namanya siapa?” 

“Ah iya nama saya Dini Bu, maaf nama ibu?” 

“Nama ibu, ibu Nunung neng!” 

“Ah iya Bu Nunung, saya sekarang Kerja apa ya” 

“neng sekarang kerja cuci piring, neng bisa kan cuci piring?” 

“Bisa dong Bu, saya selalu membantu ibu di rumah” ucap Dini, Dini selalu membantu bi Imah jadi dia sudah terbiasa melakukan pekerjaan seperti itu. 

“Kalau begitu ayo neng, ibu tunjukan tempat cuci piringnya” ucap ibu Nunung.

Dini hanya mengangguk dan mengikuti Bu Nunung, saat sudah sampai di tempat cuci piring,

“neng disini tempatnya, di sana sabun cuci piringnya neng” 

“iya Bu saya ngerti, terima kasih Bu” 

“iya Nang, kalau begitu saya ke depan dulu ya” ucap Bu Nunung.

Dini mengangguk dan mulai mencuci piring yang cukup banyak. 

Jam 9 Di rumah Kusuma mereka baru terbangun karena ini hari libur jadi mereka bangun siang, mereka keluar dari kamar mereka untuk makan 

“selamat pagi anak - anak mamah” ucap nyonya Fitri 

“selamat pagi juga mama, mama papa mana? Ko belum keliatan”  

“papa masih di kamar” 

“oh, mama masak apa aja hari ini?”

"Mama masak udang asam manis kesukaan kamu, sama ada bakwan jagung, ayam goreng sama perkedel kentang” 

“wah ini enak - enak semua, apa lagi ada makanan kesukaan aku” ucap Caca, sambil tersenyum manis

“iya dong”

mereka pun sudah kumpul di ruang makan dan mulai makan tanpa mereka sadari mereka melupakan satu orang yaitu dini.

“Bi.. bi Imah” ucap nyonya Fitri

“iya nyonya ada apa?” 

“Panggil dini, dia belum makan dari kemarin malam” 

“oh non dini sedang pergi nyah” 

“pergi kemana dia? baru jam segini dia sudah pergi. Memang anak pembangkang” ucap tuan Imam. 

“maaf tuan, nona Dini sedang mengerjakan tugas di rumah teman nona, tadi nona memberitahu saya kalau nona akan pulang sore untuk kerja kelompok di rumah temannya, namanya nona Lily tuan” ucap bi Imah.

“kenapa dia tidak meminta izin kepada mamah bi? Kenapa Malah minta izin sama bibi?” Ucap Caca 

“iya karena nona Dini tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah ini jadi non Dini memberitahu saya non” 

“kenapa dia bisa dihukum bi? Apa kesalahannya ko tidak ada yang memberi tau saya sih” ucap Caca.

walaupun Caca cuek kepada Dini, tetapi dia sangat sayang kepada Dini namun karena imun Caca yang lemah jadi Caca jarang ada di luar kamar jadi dia jarang tau keadaan di rumah

“dia pulang malam jadi papa menghukum dia tidur di dalam gudang, tak perlu memikirkannya, nanti juga dia bakal masuk lagi ke rumah” ucap tuan imam.

"apa papah gak denger dulu penjelasan Dini kenapa dia pulang malam? Papa kenapa selalu memperlakukan Dini seperti itu pah, ingat Dini anak kandung papah juga!" ucap Caca sedikit emosi.

Tuan imam hanya terdiam saat putri tersayangnya itu marah kepadanya.

tuan imam tidak tahu kalau Dini sudah tidak mau lagi masuk ke dalam rumah mewah ini, dan dia juga sudah tidak mau berharap kepada keluarga kandung ini.

nyonya Fitri hanya terdiam dan dia merasa akan ada sesuatu yang akan terjadi. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Rita Rita

Rita Rita

mampus kalian keluarga toxic 🙄🙄🙄

2025-04-13

2

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

orgtua memperlakukan ank kandungnya kayak anak tiri aja...

2025-04-28

0

Pelangi Biru

Pelangi Biru

melupakan 1 org yg bener dara at Dini?

2025-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 dini Wijaya Kusuma
2 mulai menjauh
3 mulai menyadari perubahan
4 pergi menjauh
5 kemarahan Caca
6 bekerja
7 anak kucing!
8 amnesia!!
9 kebahagiaan dini
10 pulang ke rumah baru
11 ke benaran
12 Bertemu Rian
13 siapa Bu Nunung?
14 fakta
15 bertemu
16 adik baru
17 Tante lina
18 teman lama
19 bertemu kakak
20 mulai posesif
21 fakta
22 rian
23 penyebab
24 tidur
25 teman baru
26 bangun
27 lulu
28 mengelus
29 minta izin
30 di labrak
31 penyesalan Rian
32 sepatu pink
33 ngambek lagi?
34 hujan - hujanan
35 lingga di serang
36 horor
37 mimpi
38 mimpi 2
39 lemas
40 panik
41 dini di fitnah
42 hukuman
43 koala
44 tidur
45 who?
46 Rian berubah!
47 Caca bahagia
48 Es Cream
49 flashback
50 tidur bertiga
51 jalan - jalan
52 bertemu Caca
53 kemarahan Caca
54 Lingga marah?
55 menangis
56 Amerika?
57 sekolah
58 bakso
59 datang bulan
60 boneka
61 sakit hati!
62 satu bulan
63 Di percepat
64 usil dini
65 mogok
66 jemput
67 tegas lingga
68 Bawel
69 Bodyguard
70 Panas
71 Kebiasaan
72 London
73 Perusahaan Smith
74 Belanja
75 imam
76 ingat
77 memulai hidup baru.
78 Rencana Papah Imam
79 Hasil Tes DNA
80 Emosi
81 Geram bi iis
82 8 tahun
83 cuti
84 Indonesia
85 kehancuran Lulu
86 menyambut Ruby
Episodes

Updated 86 Episodes

1
dini Wijaya Kusuma
2
mulai menjauh
3
mulai menyadari perubahan
4
pergi menjauh
5
kemarahan Caca
6
bekerja
7
anak kucing!
8
amnesia!!
9
kebahagiaan dini
10
pulang ke rumah baru
11
ke benaran
12
Bertemu Rian
13
siapa Bu Nunung?
14
fakta
15
bertemu
16
adik baru
17
Tante lina
18
teman lama
19
bertemu kakak
20
mulai posesif
21
fakta
22
rian
23
penyebab
24
tidur
25
teman baru
26
bangun
27
lulu
28
mengelus
29
minta izin
30
di labrak
31
penyesalan Rian
32
sepatu pink
33
ngambek lagi?
34
hujan - hujanan
35
lingga di serang
36
horor
37
mimpi
38
mimpi 2
39
lemas
40
panik
41
dini di fitnah
42
hukuman
43
koala
44
tidur
45
who?
46
Rian berubah!
47
Caca bahagia
48
Es Cream
49
flashback
50
tidur bertiga
51
jalan - jalan
52
bertemu Caca
53
kemarahan Caca
54
Lingga marah?
55
menangis
56
Amerika?
57
sekolah
58
bakso
59
datang bulan
60
boneka
61
sakit hati!
62
satu bulan
63
Di percepat
64
usil dini
65
mogok
66
jemput
67
tegas lingga
68
Bawel
69
Bodyguard
70
Panas
71
Kebiasaan
72
London
73
Perusahaan Smith
74
Belanja
75
imam
76
ingat
77
memulai hidup baru.
78
Rencana Papah Imam
79
Hasil Tes DNA
80
Emosi
81
Geram bi iis
82
8 tahun
83
cuti
84
Indonesia
85
kehancuran Lulu
86
menyambut Ruby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!