benang merah

pak murdin dan bu ratih berjalan beriringan menuju rumah nya,alangkah terkejutnya bu ratih saat sesampainya di rumah nya.

dia tidak menemukan tolee disana.

bu ratih kebingungan mencari keberadaan tolee,yang entah pergi kemana.

melihat hal itu pak murdin menawarkan diri untuk membantu mencari tolee di luar rumah nya.

"biar aku cari tolee ke luar rumah ya ratih?" jika nanti aku telah ketemu dengan tolee"!akan aku bawa tolee kesini"!tapi bila aku belum datang kesini "!itu berarti aku belum menemukan tolee"bu ratih mengganguk sedih.

sementara itu tolee sendiri sedang berjalan ketempat dimana kemaren dahlia dan dirinya di sekap oleh pak lurah.

tatapan mata tolee terlihat kosong dan kaki nya melangkah dengan santai.

"aku pasti menemukan kamu dahlia "!kata kata itu yang selalu terucap dari mulut tolee.

mata nya menatap gubuk yang ada di tengah ladang jagung itu,dan tolee mencari cari kain hitam yang di buat oleh nyai dampe.

tiba tiba mata tolee menatap satu batu besar yang ada di bawah pohon beringin.

tolee mulai mendekati nya,dan menatap tajam kearah batu besar itu.

berlahan lahan tolee mulai meraba batu besar itu.

dan dia menatap ada hawa lain di batu itu.

"dahlia apakah kamu ada disini?" tolee mendekati telinga nya ke batu besar itu.

tapi tak ada suara yang bisa di dengar nya.

tolee mengelus elus batu itu dan mulai menangis.

"aku baru pertama jatuh cinta dan itu sama kamu"!aku tidak perduli kamu itu hantu dahlia "!asalkan bisa bersama kamu aku rela"tiba tiba saja hujan turun tapi tolee tak beranjak pergi dari batu itu.

dia tetap disitu sambil menutup wajah nya.

sementara itu pak murdin mulai mencari tolee hingga keterbatasan desa nya.

"kemana tuh bocah?"kalau buat anak yang seperti tolee hal mustahil untuk bisa pergi jauh "!pak murdin memutuskan untuk pergi ke kebun jagung yang seperti bu ratih bilang .

bahwa tolee kehilangan pacaran nya di kebun jagung milik pak lurah.

dengan cepat pak murdin mengayunkan sepeda nya menuju ladang jagung milik pak lurah.

sementara itu dedy dan nyai telah sampai di rumah dedy.

disana nyai di sambut ramah oleh kedua orang tua nya dedy.

hal ini membuat nyai merasa senang dan sedikit bisa menerima untuk tinggal bersama suami nya di kota itu.

ibu nya dedy langsung memeluk nyai dan mengajak nya masuk kedalam rumah nya.

"sini sayang duduk dekat mamah"!nyai tersenyum dan duduk dekat dengan mamah nya dedy.

"bagaimana perjalan nya menyenangkan atau bagaimana?" nyai tersenyum dan mulai berbaur berbicara dan tertawa.

melihat hal itu pak suyatno merasa bahagia karena mantun nya sudah bisa merasa kan kenyamanan di rumah nya.

akhirnya malam itu nyai dan dedy bisa mengulangi malam pertama nya lagi di kamar yang indah dan harum .

semua tubuh nyai di cumbu oleh dedy,dan tanda merah mendarat di leher dan dada besar milik nyai.

"aku ingin cepat cepat punya anak dari kamu sayang "!nyai tersenyum malu dan bersembunyi didada bidang milik dedy.

malam itu nyai dan dedy tertidur pulas sambil berpegang tangan.

pagi pagi sekali nyai sudah bangun untuk membuat kan dedy dan mertua nya sarapan.

karena sudah terbiasa sewaktu di desa nyai melakukan apa apa sendiri.

jam tujuh pagi dedy terbangun karena merasakan nyai tak ada di sampingnya, dia pun mencari turun kebawah.

karena kamar dedy ada di lantai atas.

saat dedy menuju ke dapur dia melihat nyai yang sedang sibuk dengan masakan nya.

dedy menghampiri nya mencium pungung nyai,sehingga nyai merintih kegelian.

mata dedy menatap pelayanan yang ada di samping meja dapur.

"sayang kenapa kamu yang lakukan ini semua?" nyai tersenyum dan mencubit hidung mancung milik dedy.

"mas biar kan aku yang bikin sarapan untuk kamu dan mamah serta papah ya"!dedy menatap dan mengganguk bahagia.

setelah selesai dedy mengajak nyai untuk naik kekamar nya lagi.

dedy dan nyai pun melakukan sekali kenikmatan itu.

tak berapa lama pintu kamar dedy di ketuk oleh bu lusi yang mengajak mereka untuk sarapan bareng.

dengan cepat nyai dan dedy mandi bareng.

"ini semua gara gara kamu mas"!selalu minta aku layani"!nyai menggerutu kesal.

dedy tersenyum mesra dan mengecup bibir nyai mesra .

lalu mereka turun ke ruang makan untuk sarapan bareng.

melihat kemesraan antara nyai dan dedy bu lusi amat bahagia.

"pah"!aku rasa tak lama lagi kita bakal punya cucu pah"!pak suyatno tersenyum dan menatap kearah dedy dan nyai.

"semoga saja pah"!dedy tersenyum dan menggenggam tangan nyai.

sementara itu pak murdin melihat tolee yang tergeletak di samping batu besar.

dengan cepat pak murdin mengangkat tubuh tolee dan membawa nya ke dalam gubuk itu.

dengan cepat pak murdin mencari kayu yang memang ada di dalam gubuk itu.

lalu pak murdin membuat api unggun untuk menghangatkan badan tolee.

tak lama kemudian tolee terbangun dan menatap pak murdin dengan tatapan mata kosong.

pak murdin segera membaca kan mantra, dan tangan pak murdin di usap kan ke wajah tolee.

tak berapa lama tolee pun menjerit dan menangis pilu,lalu tiba tiba dia pun tertawa cekikik kan bagaikan kuntilanak.

pak murdin mengambil kan air putih dan menyuruh tolee untuk meminumnya.

setelah meminum air putih itu,tolee pun terjatuh pingsan kembali.

cukup lama pak murdin membiarkan keadaan tolee tergeletak seperti itu.

dan tak lama kemudian pak murdin membangun kan nya kembali.

dengan tatapan mata yang kaget tolee menatap pak murdin dengan bingung.

"aku ada dimana pak?" pak murdin tersenyum dan menyuruh tolee untuk tenang.

"coba kamu cerita tentang apa yang sudah terjadi dengan kamu tolee"!tolee terdiam sesaat sebelum akhirnya menceritakan semua nya kepada pak murdin.

mendengar cerita dari tolee pak murdin merasakan kesal dengan pak lurah.

ternyata dahlia anak nya belum tenang disana

tetapi arwah nya di kurung di satu tempat.

"kamu sudah kelewatan kamil"!saya tidak akan diam lagi dengan kelakuan kamu ini"!lihat saja kamu"!pak tolee akhirnya mulai membaca kidung yang sangat menyayat hati.

sehingga tanpa sadar tolee pun menangis mendengar kan nya.

malam itu suasana di gubuk itu amat mistik, di tambah lagi hujan belum juga redah.

"dahlia anak ku"!kau dengar suara bapak mu ini nak"!tiba tiba saja pak murdin memanggil nama dahlia.

tentu saja hal ini membuat tolee kaget dan tak percaya.

kalau pak murdin ini adalah bapak nya dahlia.

bersambung kk.

mana klik dan vote nya kk.

aku iga belum dapat komentar ya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***