dendam

pagi itu tolee terbangun dari pingsan nya karena merasa kan perut nya lapar sekali.

mata nya terbuka dan betapa kagetnya dia saat tau dia ada di luar gubuk di kelilingi oleh pohon jangung.

tolee mencoba mengingat apa yang telah terjadi dengan nya.

dan dia pun ingat ,lalu dia mencari cari bahan hitam yang di buat menutupi arwah dahlia.

tapi dia tidak menemukan nya,akhirnya tolee pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya, karena dia khawatir dengan keadaan emak nya.

sepanjang perjalanan pulang tolee terus memikirkan dahlia, walaupun dia tau dahlia itu hantu,tapi entah mengapa tolee tak perduli akan hal itu.

sementara itu pak murdin sudah berangkat ke makam dahlia untuk merapikan tempat itu,yang akan di rencanakan buat pernikahan nyai dan dedy nanti malam.

makam dahlia berada di ujung desa perbatasan antara desa nya dan desa sebelah,karena warga desa tak mau menerima dahlia yang saat mati sedang membawa kehamilan nya.

sampai lah pak murdin di tempat itu,di taruh nya sepeda nya di bawah pohon.

dan pak murdin melangkah mendekati satu gundukan tanah yang tak lain adalah makam dari dahlia.

pak murdin berjongkok di makam itu dan membersihkan rumput rumput yang tubuh dengan liar di atas makam dahlia.

"nduk"!nanti malam nyai adek mu akan menikah nduk "!dan bapak harap kamu bisa tenang disana dengan acara pernikahan dari adek mu ini "!pak murdin mengeluarkan bunga kantil dari saku bajunya.

dan menguburkan nya di dekat makam dahlia.

"ini hari terakhir bapak memberikan mu bunga kantil nduk"esok kamu akan tenang tinggal di surga ya nduk"!pak murdin menangis mengingat akan dahlia putri satu satu nya itu.

selesai membersihkan pak murdin pun pulang kembali ke rumah nya.

sementara itu nyai sedang menatap kedepan cermin ,hati nya amat bahagia karena sebentar lagi dia akan menjadi isteri dari dedy .

di luar dedy memanggil nyai ,tak lama kemudian nyai pun keluar dengan berpakaian layak nya gadis desa.

"ada apa mas?" dedy tersenyum menatap kearah nyai,dan menarik tangan nyai untuk mengikuti nya.

"kamu mau apa mas?" dedy menyalah hp nya,tentu saja nyai tak paham dengan maksud dedy.

"kamu mau apa mas?" nyai terlihat agak ketakutan.

"sayang ini mamah aku mau bicara ama kamu"!nyai agak bingung.

"sini kamu nya dekat aku ya"!nyai pun mengikuti ucapan dedy berdiri di samping dedy.

tak berapa lama terlihat lama di hp itu wajah seorang wanita setengah baya yang masih cantik.

"hallo mamah"!ini nyai mah calon menantu mu"!terlihat bu lusi tersenyum bahagia dari hp.

"nyai kamu cantik sekali nak"!nyai terlihat tersipu malu di puji seperti itu oleh bu lusi.

"dedy setelah menikah cepat bawa nyai pulang kesini ya nak"mamah sudah ingin menatap langsung wajah nya dedy"dedy tersenyum mendengar ucapan mamah nya.

"iya mah"!nyai pamit untuk melanjutkan memasak nya karena bentar lagi bapak nya akan pulang.

di dalam rumah nya nyai agak ragu dengan pernikahan nya itu,doa merasa tak tega meninggalkan bapak nya sendiri di desa.

tanpa terasa air mata nyai pun membasahi pipi yang putih itu.

tak berapa lama terdengar suara mobil dari luar ,rupanya irwan datang bersama nila isterinya..

dedy dan johan merasa kaget dengan kedatangan irwan ke rumah nya nyai.

"kamu tau dari mana bro aku ada di sini?" dedy tersenyum menatap irwan yang tersenyum penuh persahabatan itu.

irwan tertawa ngakak mendengar ucapan dedy.

"ya ampun bro"!lu benar benar lupa ya"!kan lu yang kasih tau gue bro"!kalau lu akan nikah satu bulan lagi"!jadi udaj gue catatan tuh tgl nya ama hari nya bro "!mendengar hal itu dedy tersenyum dan merangkul irwan sahabat nya itu.

nila duduk di bangku kayu dan menanyakan keberadaan nyai.

dedy pun masuk kedalam rumah nya dan memanggil nyai y8sedang di dalam kamarnya.

mendengar dedy memanggil nya nyai segera menghapus air matanya dan keluar dari kamar nya.

dedy menatap kaget melihat wajahterlihat sedih.

"kamu kenapa sayang?"apakah aku punya salah ama kamu?" nyai menggeleng pelan.

"jika kamu ada apa apa bicara saja "!aku gak akan ada yang kamu sembunyikan dari aku "!nyai mengangguk pelan, dan dedy mengajak nyai untuk keluar menemui irwan dan nila.

dengan senyuman yang ramah nyai menyapa irwan dan nila,mata irwan dan nyai saling beradu mata,tanpa sengaja nyai menatap tajam ke bola mata irwan.

entah mengapa tiba tiba saja nyai dapat merasa bahwa dia pernah mengenal irwan ,tapi entah dimana .

dedy menarik tangan nyai untuk duduk,dan mereka berlima pun berbicara panjang lebar tentang nanti rencana dedy yang akan membawa nyai ke kota nya.

saat mereka sedang asyik berbicara tiba tiba pak murdin pulang.

melihat bapak nya baru pulang, nyai segera menghampiri bapak nya .

"bapak kemana sih?"kok lama banget "!pak murdin tersenyum.

"ya ampun nduk"!saat ini tuh kamu akan mempunyai suami nduk"jadi bukan hanya bapak saja yang akan kamu pikirkan " tapi kamu perlu pikirkan juga suami mu"!nyai tersenyum malu.