irwan yang baru bangun, mendengar sahabat nya di temukan di empang kering tak sadar kan diri ,langsung keluar dari kamar nya.
dan menemui warga desa tersebut.
"dimana bapak menemukan teman saya?" irwan bertanya sambil memegangi kain sarung yang hampir melorot itu.
nila yang melihat kejadian itu langsung menarik suaminya untuk kekamar dan berganti dengan pakaian.
johan yang sudah tau dimana letak dedy segera menyalah kan mobil nya dan menunggu irwan keluar dari dalam rumah nya.
tak berapa lama irwan keluar sambil menahan sakit di bibirnya.
si bapak tadi pun di ajak nya naik kedalam mobil,mereka pun bergegas menuju lokasi.
sesampainya disana irwan melihat dedy telah sadar.
dengan perasaan yang sedikit tenang irwan menghampiri dedy yang masih terduduk bengong.
"lu kenapa bro?" irwan bertanya sambil menatap wajah dedy yang terlihat layu.
"jangan lu bilang penyakit lu kumat ya"!irwan tau betul kalau dedy suka berjalan di waktu tidur, itu pun kalau keadaan dedy terlalu cape.
dedy menggeleng pelan, dan dia menatap rumah kosong milik mbok iyem, mulut nya tetap terdiam tak mau bicara.
tiba tiba mata nya mendadak berbinar, saat melihat nyai melintas lewat depan nya sambil membawa bangkul untuk mencuci pakaian di kali.
irwan yang penasaran dengan apa yang di lihat dedy segera menoleh, alangkah kaget nya irwan saat melihat nyai.
tanpa sadar mulut nya melongo.
"gile anak siapa itu ya?"cantik banget bro"!dedy segera memukul irwan dmengingat kan kalau dia sudah punya isteri.
johan tertawa ngakak melihat irwan kaget.
dengan cepat dedy bangun dari duduk nya dan mengejar nyai yang telah agak jauh dari nya.
mendengar nama nya ada yang memanggil nyai pun berhenti melangkah dan menoleh kebelakang.
nyai melihat dedy berlari mendekati nya,dengan senyuman yang teramat manis nyai menyapa dedy.
"ada apa mas?"tentu saja dedy semakin jatuh cinta melihat senyuman nyai.
lama dedy menatap senyum nyai sehingga nyai pergi meninggalkan nya .
"nyai tunggu "!dedy berjalan sejajar dengan nyai.
"mau ngomong apa mas?" saya mau mencuci pakaian mas"!dedy bingung mau mulai dari mana kata kata nya,karena jika di depan nyai dia tak bisa berbicara dengan cepat.
"maaf mas saya mau mencuci duku ya"!nyai meninggal dedy yang masih berdiri di tempat nya.
johan dan irwan yang mengikuti mereka langsung tertawa terkekeh melihat tampang dedy yang mendadak culun.
johan menghampiri nyai yang sedang mencuci pakaian nya.
"halo nyai"!johan menyapa nyai dengan rama.
nyai tersenyum dan melanjutkan mencuci pakaian nya.
"boleh abang teman kamu nyai?" nyai tersenyum dan mengganguk pelan
melihat hal itu dedy kesal dan ingin menghampiri johan,tapi irwan menahannya.
"lu suka bro sama gadis itu?"dedy terdiam tapi irwan paham dengan perasaan sahabat nya itu.
"gini aja gue temani lu ke rumah nya nanti malam"!sekalian lu lamar aja dia"!dedy menatap irwan tak percaya, karena selama ini dia tau banget siapa si irawan.
pemuda mesum satu kampus nya tau itu.
"tumben otak lu bener "!irwan langsung memukul tangan dedy .
irwan menghampiri johan dan nyai duduk di dekat mereka berdua.
irwan menatap wajah nyai yang cantik dan ayu itu,entah mengapa dia teringat wajah sumira, gadis yang pernah dia perkosaan di kamar nya itu.
irwan terjatuh dari duduk nya ,dan johan membangun kan nya dan menepuk pundak irwan.
"lu napa si bro?"pake segala kaget "!irwan tersenyum pucat.
"gak ada apa apa bro"!mungkin gue cuma agak pusing "!mendengar hal itu johan cuma tersenyum.
irwan menyuruh dedy untuk mengantarkan nyai pulang ,sementara irwan dan johan pulang, karena perasaan irwan mendadak gak enak.
dedy dengan senang hati mengantarkan nyai pulang kerumah nya.
sepanjang perjalanan nyai cuma diam tak banyak bicara, tapi dedy selalu berusaha bertanya soal yang gak penting.
karena dia hanya ingin suasana di antara mereka gak kaku.
tak berapa lama sampai lah mereka di rumah nya pak murdin, tampak rumah itu sepi .
"bapak lagi di ladang mas"!nyai menyuruh dedy duduk di bangku kayu yang ada di depan rumahnya.
"kamu cuma tinggal berdua saja dengan bapak kamu nyai?" nyai mengganguk pelan.
tak berapa lama pak murdin pun sudah pulang dari ladang, dan kaget melihat ada dedy di depan rumahnya.
dengan sopan dedy mencium tangan pak murdin, dan pak murdin menyuruh dedy untuk duduk kembali.
pak murdin permisi mau kebelakang dulu untuk berganti pakaian, dedy pun mengganguk pelan.
tak lama pak murdin sudah kembali lagi dengan membawa ubi rebus yang masih panas.
"silahkan di makan nak"!dedy tersenyum dan mengganguk.
"nama kamu siapa nak?" pak murdin menatap tajam kearah dedy yang duduk berhadapan dengan pak murdin.
"nama saya dedy pak"!teman anak nya pak lurah sini"!dedy menjelaskan dengan hati hati.
karena dia tak mau di usir lagi oleh pak murdin seperti kemaren.
"lalu tujuan kamu apa nak dedy datang kesini?"dedy tertunduk sebentar karena pertanyaan dari pak murdin itu langsung pada intinya.
"saya ingin melamar anak bapak "!tiba tiba ucapan itu begitu saja terucap dari mulut dedy.
pak murdin tertawa tak bersuara.
"jangan bercanda nak dedy"!kami ini orang miskin nak "!beda jauh dengan kamu nak"!kamu orang berpendidikan kaya dan juga orang terpandang "!mana mungkin orang tua mu mau mempunyai menantu miskin kaya nyai nak"!dedy terdiam dengan ucapan pak murdin, karena dia tidak tau soal persetujuan orang tua nya.
tapi dirinya begitu ingin mendapatkan nyai.
"tidak mudah menjadikan nyai sebagai isteri mu nak"!karena bapak tidak akan membiarkan nyai tersakiti oleh orang orang yang memandang harta dan martabat "!tiba tiba saja nyai menumpahkan tea hangat yang dia bawa,melihat hal itu pak murdin menyusul nyai yang masuk ke dalam rumah nya.
bersambung kk.
kok belum ada vote ama komentar nya ya.
klik nya mana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Antara Ada Dan Tiada
ko critany hmpir mirip ky film suzana y
2021-06-23
0
GizkaRatu33
kok sprti cerita filmnya suzana...
2021-02-18
0
Aisah Fadillah
irawan bukannya tunangan ya,ko suami sitri sih jd nya,kan blm nikah bingung ih ceritanya,dn ini cerita mcm film suzana malam 1suro.
2020-12-19
3