Adam Van de Burg adalah Pria keturunan Belanda. Kedua orangtua Adam berasal dari Belanda yang hijrah ke Indonesia. Adam adalah Pria matang berusia tiga puluh tahun dengan postur tubuh yang sangat atletis juga memiliki wajah yang sangat tampan. Adam adalah sosok Pria yang sangat baik hati. Meski baik hati, dalam pekerjaan, Ia selalu tegas dan garang. Adam memiliki orangtua yang masih utuh. Papa Adam bernama Gabriel Van de Burg dan Mamanya bernama Natasha Van de Burg. Adam pun memiliki saudara kembar bernama Audrey Van de Burg juga Adik laki-laki bernama Nichole Van de Burg. Keluarga Adampun sangat bahagia. Orangtua Adam sangat baik hati juga ramah. Mereka tidak pernah memandang seseorang dari harta maupun jabatannya. Begitu juga dengan Audrey dan Nichole. Mereka sangat baik hati. Audrey telah menikah dengan pria Indonesia bernama Aldo. Dalam pernikahannya, Audrey telah memiliki seorang anak perempuan cantik bernama Elsa. Elsa berusia tiga tahun. Sedangkan Nichole Pria berusia dua puluh lima tahun.
Keluarga Adam memiliki bisnis dalam bidang berlian. Perusahaan keluarga Adam bernama VDB Jewellery. Sudah toko-toko berlian VDB diseluruh Nusantara bahkan sampai ke negara tetangga. Jadi, jangan ditanya seberapa besar kekayaan keluarga VDB. Meski begitu, Mereka selalu down to earth. Itulah yang membuat keluarga VDB sangat disegani dan dihormati di Nusantara.
Sepuluh tahun sebelumnya, keluarga VDB menjadi Mualaf. Sebelumnya, keluarga VDB tidak memiliki Agama atau disebut Atheis. Namun, banyak pertimbangan hingga Mereka sepakat untuk memiliki Agama yang menjadi Mayoritas negara Indonesia.
Keinginan orangtua Adam hanya satu. Mereka sangat ingin Adam segera menikah. Segala cara dilakukan agar Adam mau menikah. Dari kencang buta, perjodohan, dan masih banyak lagi namun Adam selalu menolak. Bahkan keluarga Adam mengira, bahwa Adam tidak tertarik dengan wanita manapun. Membuat semua keluarga khawatir.
-------
Keesokan harinya, orang kepercayaan Adam telah memberikan semua barang yang penting dirumah Dinda.
"Ini semua barang yang penting dirumahmu. Simpan baik-baik". Adam memberikan satu tas sedang pada Dinda.
Dinda memeriksa barang yang ada didalam tas milik Dinda.
"Loh, kenapa tidak ada baju-bajuku? Jika tidak ada baju, lalu Aku bagaimana?". Dinda bertanya pada Adam.
"Hey Gadis Kecil. Lupakan pakaian kampunganmu itu. Kamu akan menjadi Nyonya muda Van de Burg. Baju usangmu akan membuatku malu. Kita akan membeli baju baru untukmu saat Kita sampai di Jakarta". Ujar Adam pada Dinda.
"Ja... Jakarta?". Tanya Dinda.
"Iya! Jakarta. Kehidupanku, ada disana. Jadi, Kita akan pergi ke Jakarta dan Kamu akan tinggal di Jakarta mulai sekarang". Ujar Adam.
Setelah semua sudah selesai, Adam membawa pergi Dinda dari Kampung kelahirannya juga kampung dimana Ia tumbuh.
Bapak, Ibu, entah bagaimana kehidupanku kedepan. Aku berharap semua akan baik-baik saja. Sejujurnya, Dinda takut ikut dengan Tuan Adam, namun, Dinda sudah janji padanya. Ya Allah semoga Dinda akan baik-baik saja. Ujar Dinda dalam hati sembari memandang kearah kaca mobil disampingnya.
Tiga jam berlalu, Mereka sampai di Ibu Kota. Sebelumnya, Dinda tinggal di Puncak Bogor. Jadi, tidak terlalu jauh menuju Jakarta.
Sebelum pulang kerumah, Adam membawa Dinda menuju sebuah Mall. Ia ingin merubah penampilan Dinda yang terlihat kurang pantas untuk menjadi Nyonya muda Van de Burg.
Adam memilih banyak pakaian untuk Dinda. Tak hanya pakaian, Adam juga memilih kan sepatu, tas dan lainnya. Kecuali dalaman milik Dinda. Dinda yang memilih sendiri lalu Adam membayarnya.
Dinda juga dibawa kesalon untuk merubah penampilannya.
Dinda keluar dengan penampilan barunya. Dengan menggunakan dress selutut dengan tanga panjang berwarna pink, rambut brown cokelat dengan gaya curl serta make up natural namun terkesan anggun membuat Dinda si Gadis kampung menjadi Dinda yang sangat cantik, elegant dan berkelas.
Adam yang melihat cukup kerkesima. Ia terpana dengan penampilan baru Dinda. Adam mendekati Dinda lalu berbisik. "Ini baru Nyonya muda Van de Burg". Ujar Adam tersenyum pada Dinda.
Dinda tersipu malu saat Adam berbisik padanya. Wajahnya merona merah serta jantungnya berdetak sangat cepat.
Adam menggenggam tangan Dinda setelah semua selesai. Adam membawa Dinda menuju mansion keluarganya.
"Tuan, Tuan akan membawa Saya kemana?". Tanya Dinda ragu.
"Kerumahku. Bertemu orangtuaku". Jawab Adam santai.
"Apa? Kerumah Tuan?". Tanya Dinda terkejut.
"Iya, rumah itupun akan menjadi rumahmu". Jawab Adam.
Dinda merasa bingung dengan perlakuan Adam. Ia merasa Adam seperti sudah mengenalnya sangat lama. Ia tidak habis fikir, kenapa Pria dewasa itu ingin menikahinya yang masih anak bau kencur apalagi dari keluarga miski juga yatim piatu.
Tuan ini pasti orang kaya raya. Tapi kenapa Ia ingin menikahiku? Apa Jangan-jangan Ia akan menjualku?. Ujar Dinda ketakutan dalam hatinya.
"Hey, kenapa Kamu menatapku seperti itu Gadis kecil?". Tanya Adam yang masih menyetir mobilnya.
"Ah ti... tidak apa-apa Tuan". Jawab Dinda kikuk.
"Aku tahu Aku sangat tampan. Tidak perlu terpesona seperti itu". Ujar Adam memecah keheningan di dalam mobil.
"Percaya diri sekali Tuan ini". Bisik Dinda.
"Apa Kamu bilang? Aku tidak mendengarnya". Ujar Adam.
"Tidak Tuan, Saya tidak mengatakan apapun". Jawab Dinda.
Setelah percakapan itu, Mereka kembali terdiam. Adam bingung harus berbuat apa. Karena Kali pertama Ia dekat dengan seorang wanita. Ai tidak tahu bagaimana cara berbicara dengan seorang wanita. Ia sangat pandai berbicara soal bisnis. Tapi berbicara dengan seorang Wanita, Ia sangat kaku.
Tiga puluh menit berlalu, Mereka sampai di mansion milik keluarga Van de Burg. Rumah yang sangat besar yang belum pernah Dinda lihat. Bahkan rumah juragan Arya pun tidak sebesar dan semegah mansion milik Adam.
Saat masuk kedalam rumah, Mereka disambut oleh banyak pelayan.
"Selamat malam Tuan Muda". Sapa para pelayan yang membungkukkan badannya menghormati Adam.
Adam hanya mengangguk.
Adam menggenggam tangan Dinda masuk kedalam rumah.
Hari itu adalah hari sabtu. Dimana para anggota keluarga VDB berkumpul. Begitu juga dengan keluarga Audrey.
"Assalamualaikum". Adam mengucap salam.
"Waalaikumsalam". Jawab semua.
"Big B Kamu baru pulang?". Tanya Mama Natasha.
Big B adalah panggilan untuk Adam yang dimaksud dengan Big Brother. Biasanya Audrey dan Nichole yang memanggil itu, namun kedua orangtua nya pun terbiasa memanggil Adam dengan sebutan Big B.
"Iya Mom". Jawab Adam.
"Big B, siapa gadis itu?". Tanya Audrey yang melihat Dinda dibalik tubuh tinggi Adam.
Adam meraih tangan Dinda, menariknya supaya Ia berdiri disampingnya.
"Kenalkan. Dia adalah Adinda Rahma. Calon Istriku". Ujar Adam santai dengan senyum hangatnya.
"Apa? Calon Istri?". Semua serentak terkejut dengan perkataan Adam. Bahkan Mama dan Audrey sampai membuka mulutnya ekspresi terkejut dan tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
🌻🌻🌻
2020-11-01
0
As-Sana (IG: rain_session
hahahaha
2020-10-25
0
Septy Cweet
hihi.........
2020-10-21
1