Keputusan Sean

Marsha berdiri di depan cermin, mengenakan kemeja putih dengan celana jeans favoritnya. Ia baru saja mengikat rambutnya ketika suara ketukan terdengar di pintu.

"Bu, Pak Sean ingin bertemu dengan Bu Marsha sebelum berangkat," ucap salah satu pelayan dari luar.

Marsha mengernyit. Ada apa lagi, sih?

Dengan enggan, ia membuka pintu dan berjalan menuju ruang kerja Sean. Begitu memasuki ruangan, ia melihat pria itu berdiri di balik meja dengan setelan jasnya yang rapi, tampak berwibawa seperti biasa.

"Kamu panggil aku?" tanya Marsha dengan nada datar.

Sean meliriknya sekilas sebelum meletakkan dokumen yang sedang ia baca. "Kamu nggak usah ke kampus hari ini."

Marsha mengerutkan dahi. "Apa? Kenapa?"

"Aku mau kamu tetap di rumah dan beristirahat. Nanti malam kita akan menghadiri pesta, dan aku mau kamu terlihat fit dan sempurna," jawab Sean dengan nada tegas.

Marsha menghela napas, berusaha menahan kesal. "Tapi aku ada tugas yang harus diselesaikan. Aku nggak bisa gitu aja—"

"Aku bakal mengurusnya," potong Sean santai.

Marsha menatapnya dengan ragu. "Mengurusnya bagaimana?"

Sean mengambil ponselnya, menekan beberapa tombol, lalu mendekat ke arah Marsha. "Siapa dosen yang memberi tugas itu?"

Marsha terbelalak. "Kamu nggak serius, kan?"

Sean mengangkat alis. "Sangat serius."

"Aku bisa menyelesaikan tugasku sendiri," ucap Marsha, mencoba bersikeras.

Sean hanya menatapnya tajam, lalu berbicara dengan nada yang tidak bisa dibantah. "Aku nggak mau dengar alasan. Hari ini kamu di rumah. Titik."

Marsha mengepalkan tangan, frustasi. "Jadi aku ini cuma burung dalam sangkar buat kamu?"

Sean tidak menjawab, hanya menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. Akhirnya, Marsha menyerah. Tidak ada gunanya berdebat dengan pria ini.

Seharian itu, Marsha hanya menghabiskan waktu di taman belakang rumah. Duduk di bangku kayu di bawah pohon besar, ia menatap langit yang perlahan berubah warna menjelang senja. Ia justru tidak bisa istirahat seperti yang diinginkan Sean.

Ia merasa terkekang, tetapi di sisi lain, ia tidak bisa menyangkal bahwa ada bagian kecil dalam dirinya yang penasaran dengan pesta malam ini.

Sean mungkin dingin dan mendominasi, tetapi ia juga penuh misteri. Apa yang sebenarnya pria itu pikirkan?

Malam tiba. Marsha berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya dalam gaun hitam yang diberikan Sean. Gaun itu elegan, pas di tubuhnya, menonjolkan kecantikannya tanpa terlihat berlebihan.

Saat ia masih mengagumi penampilannya, pintu terbuka, dan Sean masuk. Marsha menoleh, dan matanya sedikit membesar melihat pria itu dalam setelan hitam yang begitu rapi dan memukau.

Sean juga tampak meneliti penampilan Marsha sebelum akhirnya berkata dengan suara rendah, "Kamu terlihat sempurna."

Marsha menelan ludah, sedikit terkejut dengan pujian itu. Ia ingin membalas, tetapi Sean sudah berjalan mendekatinya, menyodorkan tangannya.

"Ayo, kita pergi."

Saat tangan Sean menggenggam tangannya, Marsha bisa merasakan kehangatan yang kontras dengan sikap pria itu yang selalu dingin dan mendominasi.

"Kamu gugup?" tanya Sean tanpa menoleh, masih berjalan dengan langkah tegap menuju mobil yang sudah menunggu di depan.

Marsha mendengus pelan. "Ya nggak lah."

Sean meliriknya sekilas, "Bohong."

Marsha mendelik padanya. "Aku nggak bohong."

Sean hanya mengangkat bahu, membukakan pintu mobil untuknya tanpa mengatakan apa-apa lagi. Marsha masuk dengan enggan, merasa seperti sedang dibawa ke sebuah dunia yang bahkan tidak ia pahami.

Di dalam mobil, keheningan menggantung di antara mereka. Hanya suara mesin yang terdengar lembut mengisi ruangan. Marsha melirik ke arah Sean, mencoba membaca ekspresi pria itu. Namun, seperti biasa, Sean adalah teka-teki yang sulit dipecahkan.

"Pesta ini sebegitu pentingnya buat kamu sampai harus ngatur hidup aku kayak gini?" tanya Marsha akhirnya.

Sean menoleh sebentar sebelum kembali fokus pada jalan. "Ya."

Jawaban singkat itu membuat Marsha mengerutkan dahi. "Kenapa?"

Sean tidak langsung menjawab. Ia tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya berkata dengan nada santai, "Karena aku mau kamu ada di sana."

Marsha terdiam. Ada sesuatu dalam cara Sean mengatakannya yang membuatnya tidak bisa membalas. Seolah-olah kehadirannya di pesta itu bukan hanya tentang status atau penampilan, tetapi lebih dari itu.

Ia menatap pria di sebelahnya lebih lama, mencoba mencari jawaban di balik tatapan dinginnya.

Sean tiba-tiba menoleh dan menangkap basah Marsha yang sedang mengamatinya. "Jangan lihat aku kayak gitu."

Marsha mendengus, lalu memalingkan wajah ke luar jendela. "Aku cuma mau memastikan kamu bukan alien yang menculikku."

Sean menarik sudut bibirnya dalam senyum samar, penampakan yang jarang sekali terlihat. "Kalau aku benar-benar alien, kamu adalah manusia pertama yang aku tahan lebih lama dari yang seharusnya."

Marsha membelalak. "Apa maksud kamu?"

Sean tidak menjawab, hanya diam dan kembali fokus menyetir. Marsha menghela napas dan membiarkan Sean membawanya keluar menuju dunia yang belum pernah ia masuki sebelumnya. Dunia Sean. Dunia yang penuh rahasia.

...***...

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Alien sangat tampan dan gagah.

2025-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pengorbanan yang Dipaksakan
2 Malam Pertama tanpa Cinta
3 Sangkar Emas
4 Makan Malam yang Dipaksakan
5 Dini Hari yang Kacau
6 Dalam Pelukan yang Tak Terduga
7 Hadirnya Vano
8 Pertanyaan yang Menghantui
9 Kedatangan yang Tak Terduga
10 Kebebasan yang Semu
11 Batas yang Ditetapkan
12 Warna dalam Kehidupan Marsha
13 Keputusan Sean
14 Dibalik Kilauan Berlian
15 Masa Lalu yang Kembali
16 Jarak yang Memisahkan
17 Hadiah yang Tak Terduga
18 Kepergian Sean
19 Sang Ibu
20 Benturan dengan Keluarga
21 Pulang Kerumah
22 Dalam Dekapan Sean
23 Pulang Bersama Sean
24 Bukan Pilihan, Hanya Kewajiban
25 Diantara Jarak dan Keheningan
26 Di Antara Cemas dan Harapan
27 Menemani dalam Luka
28 Sean yang Kembali Pulih
29 Rahasia yang Terungkap
30 Bayang-Bayang Ancaman
31 Batas yang Tak Terlihat
32 Penculikan di Tengah Senja
33 Pesan Ancaman
34 Mencari keberadaan Marsha
35 Saat Sean Menemukan Marsha
36 Jejak Dendam
37 Batasan Dalam Dendam
38 Luka yang Tak Terlihat
39 Dalam Dekapan yang Sesungguhnya
40 Pagi yang Berbeda
41 Pemburuan di Balik Bayangan
42 Keputusan yang Menentukan
43 Kepulangan yang Penuh Pertanyaan
44 Bayang-Bayang Masa Lalu
45 Ancaman yang Tak Terlihat
46 Musuh di Sekitar
47 Maya Kembali?
48 Hangatnya Malam Itu
49 Janji dalam Diam
50 Kebenaran atau Kebohongan
51 "Rahasia, Rencana, dan Masa Depan Kita"
52 Liburan Tanpa Batas
53 Ketika Ragu Mulai Menyusup
54 Antara Kata dan Bukti
55 Cinta atau Ilusi
56 Kebenaran yang Terungkap
57 Akibat Bermain Api
58 Hanya Ada Satu Pilihan
59 Jarak yang Harus Dijaga
60 Kepemilikan dan Rasa Cemburu
61 Rahasia Sean
62 Menggali Masa Lalu
63 Jejak yang Mulai Terungkap
64 Sean, Apa yang Kamu sembunyikan?
65 Rahasia yang Mulai Terbuka
66 Rahasia yang Menyakitkan
67 Flashback: Awal Mula
68 Marsha dan Diana: Menerima Kebenaran
69 Terikat Tanpa Sadar
70 Kehangatan yang Nyata
71 Diantara Bisnis dan Dendam
72 Perang yang Dimulai dari Meja Makan
73 Permainan yang Semakin Rumit
74 Investigasi Dimulai
75 Mengungkap Kebenaran
76 Pertemuan dengan Olivia Lancaster
77 Konfrontasi dengan Sean
78 Di Balik Kebohongan
79 Di Antara Marah dan Cinta
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Pengorbanan yang Dipaksakan
2
Malam Pertama tanpa Cinta
3
Sangkar Emas
4
Makan Malam yang Dipaksakan
5
Dini Hari yang Kacau
6
Dalam Pelukan yang Tak Terduga
7
Hadirnya Vano
8
Pertanyaan yang Menghantui
9
Kedatangan yang Tak Terduga
10
Kebebasan yang Semu
11
Batas yang Ditetapkan
12
Warna dalam Kehidupan Marsha
13
Keputusan Sean
14
Dibalik Kilauan Berlian
15
Masa Lalu yang Kembali
16
Jarak yang Memisahkan
17
Hadiah yang Tak Terduga
18
Kepergian Sean
19
Sang Ibu
20
Benturan dengan Keluarga
21
Pulang Kerumah
22
Dalam Dekapan Sean
23
Pulang Bersama Sean
24
Bukan Pilihan, Hanya Kewajiban
25
Diantara Jarak dan Keheningan
26
Di Antara Cemas dan Harapan
27
Menemani dalam Luka
28
Sean yang Kembali Pulih
29
Rahasia yang Terungkap
30
Bayang-Bayang Ancaman
31
Batas yang Tak Terlihat
32
Penculikan di Tengah Senja
33
Pesan Ancaman
34
Mencari keberadaan Marsha
35
Saat Sean Menemukan Marsha
36
Jejak Dendam
37
Batasan Dalam Dendam
38
Luka yang Tak Terlihat
39
Dalam Dekapan yang Sesungguhnya
40
Pagi yang Berbeda
41
Pemburuan di Balik Bayangan
42
Keputusan yang Menentukan
43
Kepulangan yang Penuh Pertanyaan
44
Bayang-Bayang Masa Lalu
45
Ancaman yang Tak Terlihat
46
Musuh di Sekitar
47
Maya Kembali?
48
Hangatnya Malam Itu
49
Janji dalam Diam
50
Kebenaran atau Kebohongan
51
"Rahasia, Rencana, dan Masa Depan Kita"
52
Liburan Tanpa Batas
53
Ketika Ragu Mulai Menyusup
54
Antara Kata dan Bukti
55
Cinta atau Ilusi
56
Kebenaran yang Terungkap
57
Akibat Bermain Api
58
Hanya Ada Satu Pilihan
59
Jarak yang Harus Dijaga
60
Kepemilikan dan Rasa Cemburu
61
Rahasia Sean
62
Menggali Masa Lalu
63
Jejak yang Mulai Terungkap
64
Sean, Apa yang Kamu sembunyikan?
65
Rahasia yang Mulai Terbuka
66
Rahasia yang Menyakitkan
67
Flashback: Awal Mula
68
Marsha dan Diana: Menerima Kebenaran
69
Terikat Tanpa Sadar
70
Kehangatan yang Nyata
71
Diantara Bisnis dan Dendam
72
Perang yang Dimulai dari Meja Makan
73
Permainan yang Semakin Rumit
74
Investigasi Dimulai
75
Mengungkap Kebenaran
76
Pertemuan dengan Olivia Lancaster
77
Konfrontasi dengan Sean
78
Di Balik Kebohongan
79
Di Antara Marah dan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!