Dalam Pelukan yang Tak Terduga

Marsha terbangun dengan perasaan aneh. Tubuhnya terasa lebih hangat dari biasanya, seolah ada sesuatu yang menyelimutinya. Matanya masih berat. Kesadarannya perlahan kembali, dan saat itulah ia menyadari sesuatu—lengan kokoh melingkari pinggangnya, memeluknya erat. Jantungnya berdegup lebih cepat.

Dengan gerakan pelan, ia menoleh ke samping dan langsung terbelalak saat melihat wajah Sean begitu dekat dengannya. Napas pria itu berhembus lembut di dekat pelipisnya, membuat tengkuknya meremang.

Marsha menelan ludah, mencoba menenangkan pikirannya yang mulai kacau. Ia melirik tubuhnya sekilas untuk memastikan, lalu menghela napas lega begitu mendapati pakaiannya masih utuh.

"Aku masih berpakaian lengkap. Tidak terjadi apa-apa."

Namun, itu tidak serta-merta membuatnya lebih tenang. Ia harus segera melepaskan diri dari pelukan ini sebelum Sean terbangun dan mengira sesuatu yang tidak-tidak.

Dengan hati-hati, ia mencoba bergerak, berharap bisa melonggarkan pelukan Sean tanpa membangunkannya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Begitu ia sedikit bergeser, lengan pria itu semakin erat menariknya, tubuhnya semakin tenggelam dalam dada bidangnya yang hangat. Marsha terkejut dan langsung menahan napas.

Ya ampun… kenapa malah semakin erat?!

Ia tidak berani bergerak lagi. Ia tahu Sean masih dalam kondisi setengah sadar, dan kemungkinan besar pria itu melakukan ini tanpa menyadarinya.

Marsha menggigit bibirnya, terjebak dalam dilema. Jika ia tetap diam, berarti ia harus bertahan dalam posisi ini sampai Sean bangun dengan sendirinya.

Tapi jika ia mencoba melepaskan diri, siapa yang tahu bagaimana reaksi pria itu nanti? Ia tidak punya pilihan. Dengan pasrah, ia tetap diam, berharap waktu berjalan lebih cepat.

Pagi semakin terang. Cahaya matahari mulai menyusup masuk melalui celah tirai, menerangi kamar dengan hangat. Sean mengerjap perlahan, kepalanya masih terasa berat akibat mabuk semalam. Ia menghela napas panjang sebelum menyadari sesuatu yang tidak biasa.

Ada seseorang dalam pelukannya. Aroma lembut yang tidak asing memenuhi inderanya. Hangat. Nyaman. Ia mengernyit dan menurunkan pandangannya sedikit—dan saat itulah matanya bertemu dengan Marsha yang sedang menatapnya dengan wajah penuh kegugupan.

Sean terdiam. Otaknya yang masih setengah sadar mencoba memproses situasi ini. Mengapa ia memeluk Marsha? Dan sejak kapan?

Beberapa detik berlalu sebelum akhirnya ia benar-benar sadar dan refleks melepaskan pelukannya. Marsha langsung bergerak menjauh, duduk di tepi ranjang dengan wajah memerah. Keheningan menyelimuti mereka.

Sean mengusap wajahnya, mencoba mengingat kejadian semalam. Ia mengingat pulang dalam keadaan mabuk, mengingat Marsha yang membantunya, tetapi setelah itu semuanya buram.

"Apa yang terjadi semalam?" tanyanya dengan suara serak, masih sedikit pusing.

Marsha menoleh sekilas sebelum kembali menunduk, seolah berpikir apakah ia harus menjawab atau tidak.

"Kamu pulang dalam keadaan mabuk," jawabnya akhirnya. "Aku bantu kamu ke tempat tidur, terus… nggak tau bagaimana, kamu peluk aku saat tidur."

Sean menatapnya, mencoba mencari tanda-tanda kebohongan di wajahnya, tetapi tidak menemukan apa pun. Ia menghela napas.

"Maaf," katanya singkat, lalu bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi tanpa berkata apa-apa lagi.

Marsha menatap punggung pria itu menghilang di balik pintu. Ada perasaan aneh yang menggelitik dadanya. Sean memang meminta maaf, tetapi ia tidak menunjukkan ekspresi bersalah atau canggung. Seolah ini bukan masalah besar baginya. Dan entah kenapa, hal itu sedikit mengusik perasaan Marsha.

Setelah Sean selesai mandi dan bersiap, ia segera mengambil jasnya dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Marsha masih duduk di meja rias, menyisir rambutnya dengan gerakan pelan. Saat Sean hendak pergi, ia berhenti sejenak di dekat pintu dan menoleh ke arah Marsha.

"Jangan lupa sarapan," katanya datar sebelum benar-benar melangkah keluar.

Marsha menoleh cepat, sedikit terkejut mendengar ucapan itu. Ia menatap punggung pria itu yang sudah menghilang di balik pintu. Untuk beberapa saat, ia hanya duduk diam, mencerna kata-kata singkat yang baru saja dilontarkan Sean. Ia tidak mengerti pria itu. Sama sekali tidak mengerti.

...***...

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

cie2 sean dah mulai perhatian nich...

2025-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pengorbanan yang Dipaksakan
2 Malam Pertama tanpa Cinta
3 Sangkar Emas
4 Makan Malam yang Dipaksakan
5 Dini Hari yang Kacau
6 Dalam Pelukan yang Tak Terduga
7 Hadirnya Vano
8 Pertanyaan yang Menghantui
9 Kedatangan yang Tak Terduga
10 Kebebasan yang Semu
11 Batas yang Ditetapkan
12 Warna dalam Kehidupan Marsha
13 Keputusan Sean
14 Dibalik Kilauan Berlian
15 Masa Lalu yang Kembali
16 Jarak yang Memisahkan
17 Hadiah yang Tak Terduga
18 Kepergian Sean
19 Sang Ibu
20 Benturan dengan Keluarga
21 Pulang Kerumah
22 Dalam Dekapan Sean
23 Pulang Bersama Sean
24 Bukan Pilihan, Hanya Kewajiban
25 Diantara Jarak dan Keheningan
26 Di Antara Cemas dan Harapan
27 Menemani dalam Luka
28 Sean yang Kembali Pulih
29 Rahasia yang Terungkap
30 Bayang-Bayang Ancaman
31 Batas yang Tak Terlihat
32 Penculikan di Tengah Senja
33 Pesan Ancaman
34 Mencari keberadaan Marsha
35 Saat Sean Menemukan Marsha
36 Jejak Dendam
37 Batasan Dalam Dendam
38 Luka yang Tak Terlihat
39 Dalam Dekapan yang Sesungguhnya
40 Pagi yang Berbeda
41 Pemburuan di Balik Bayangan
42 Keputusan yang Menentukan
43 Kepulangan yang Penuh Pertanyaan
44 Bayang-Bayang Masa Lalu
45 Ancaman yang Tak Terlihat
46 Musuh di Sekitar
47 Maya Kembali?
48 Hangatnya Malam Itu
49 Janji dalam Diam
50 Kebenaran atau Kebohongan
51 "Rahasia, Rencana, dan Masa Depan Kita"
52 Liburan Tanpa Batas
53 Ketika Ragu Mulai Menyusup
54 Antara Kata dan Bukti
55 Cinta atau Ilusi
56 Kebenaran yang Terungkap
57 Akibat Bermain Api
58 Hanya Ada Satu Pilihan
59 Jarak yang Harus Dijaga
60 Kepemilikan dan Rasa Cemburu
61 Rahasia Sean
62 Menggali Masa Lalu
63 Jejak yang Mulai Terungkap
64 Sean, Apa yang Kamu sembunyikan?
65 Rahasia yang Mulai Terbuka
66 Rahasia yang Menyakitkan
67 Flashback: Awal Mula
68 Marsha dan Diana: Menerima Kebenaran
69 Terikat Tanpa Sadar
70 Kehangatan yang Nyata
71 Diantara Bisnis dan Dendam
72 Perang yang Dimulai dari Meja Makan
73 Permainan yang Semakin Rumit
74 Investigasi Dimulai
75 Mengungkap Kebenaran
76 Pertemuan dengan Olivia Lancaster
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Pengorbanan yang Dipaksakan
2
Malam Pertama tanpa Cinta
3
Sangkar Emas
4
Makan Malam yang Dipaksakan
5
Dini Hari yang Kacau
6
Dalam Pelukan yang Tak Terduga
7
Hadirnya Vano
8
Pertanyaan yang Menghantui
9
Kedatangan yang Tak Terduga
10
Kebebasan yang Semu
11
Batas yang Ditetapkan
12
Warna dalam Kehidupan Marsha
13
Keputusan Sean
14
Dibalik Kilauan Berlian
15
Masa Lalu yang Kembali
16
Jarak yang Memisahkan
17
Hadiah yang Tak Terduga
18
Kepergian Sean
19
Sang Ibu
20
Benturan dengan Keluarga
21
Pulang Kerumah
22
Dalam Dekapan Sean
23
Pulang Bersama Sean
24
Bukan Pilihan, Hanya Kewajiban
25
Diantara Jarak dan Keheningan
26
Di Antara Cemas dan Harapan
27
Menemani dalam Luka
28
Sean yang Kembali Pulih
29
Rahasia yang Terungkap
30
Bayang-Bayang Ancaman
31
Batas yang Tak Terlihat
32
Penculikan di Tengah Senja
33
Pesan Ancaman
34
Mencari keberadaan Marsha
35
Saat Sean Menemukan Marsha
36
Jejak Dendam
37
Batasan Dalam Dendam
38
Luka yang Tak Terlihat
39
Dalam Dekapan yang Sesungguhnya
40
Pagi yang Berbeda
41
Pemburuan di Balik Bayangan
42
Keputusan yang Menentukan
43
Kepulangan yang Penuh Pertanyaan
44
Bayang-Bayang Masa Lalu
45
Ancaman yang Tak Terlihat
46
Musuh di Sekitar
47
Maya Kembali?
48
Hangatnya Malam Itu
49
Janji dalam Diam
50
Kebenaran atau Kebohongan
51
"Rahasia, Rencana, dan Masa Depan Kita"
52
Liburan Tanpa Batas
53
Ketika Ragu Mulai Menyusup
54
Antara Kata dan Bukti
55
Cinta atau Ilusi
56
Kebenaran yang Terungkap
57
Akibat Bermain Api
58
Hanya Ada Satu Pilihan
59
Jarak yang Harus Dijaga
60
Kepemilikan dan Rasa Cemburu
61
Rahasia Sean
62
Menggali Masa Lalu
63
Jejak yang Mulai Terungkap
64
Sean, Apa yang Kamu sembunyikan?
65
Rahasia yang Mulai Terbuka
66
Rahasia yang Menyakitkan
67
Flashback: Awal Mula
68
Marsha dan Diana: Menerima Kebenaran
69
Terikat Tanpa Sadar
70
Kehangatan yang Nyata
71
Diantara Bisnis dan Dendam
72
Perang yang Dimulai dari Meja Makan
73
Permainan yang Semakin Rumit
74
Investigasi Dimulai
75
Mengungkap Kebenaran
76
Pertemuan dengan Olivia Lancaster

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!