bab 14

"Enakkan? Cayang banget itu cuapan telakhil." Ujar El dengan wajah sendu nya.

 "Nanti granpa belikan buah anggur nya sekaligus kebun nya sekalian. " Ucap Jonathan yang akhirnya membuka suaranya. Bahkan kini tangan Jonathan mengelus rambut halus cucu perempuan nya yang selama ini dia inginkan.

"Woahhhh? Benelan?" Tanya El dengan wajah berbinar.

 " Tentu, nanti setelah selesai kita langsung berangkat. Ucapan Jonathan membuat semua orang kembali terperangah, bahkan Kala pun dibuat takjub dengan adiknya yang bisa mengobrol dengan Granpa nya.

"Kita mah boro-boro ngobrol, buka suara dikit aja langsung dimarahin. "Celetuk Kala namun urung dalam hatinya ada bahagia melihat keakraban adik dan granpa nya.

 " Acikkk, El udah ah, El mau mandi mau ciap-ciap. Ujar El dengan santai nya turun dari meja kemudian meminta bodyguard untuk membukakan perlengkapan keamanan nya.

"Byeeee." El melambaikan tangannya keluar dari ruangan tersebut.

***

 " Mommy mau kemana?" Tanya El mengekori Clara dari belakang.

"Mommy mau syuting dulu sebentar. " Clara

" Cuting?" Beo El masih setia mengekori Clara.

 "Iya, tunggu di rumah aja ya sama daddy, kan ada granma sama granpa juga. " kata Clara

 " Ikut, El ikut. Nanti lama loh. " Ndak pokokna El ikut. El langsung berlari ke arah kamar nya, sedangkan Clara yang sudah siap mau tak mau lebih dulu mengikuti El.

 " Ayo mom. " Belum sempat Clara masuk, El sudah keluar menggunakan kacamata berbentuk love nya bahkan El membawa tas kecil entah apa isi nya.

"Astaga, ayo deh buruan nanti di mobil aja ngomong nya. " Clara langsung menggendong El karena sudah waktunya sudah mepet. Singkat nya kini mereka sampai di lokasi, ternyata Clara salah mendapatkan kabar, bukan harus syuting melainkan fotoshot bertema keluarga.

" Gimana sih ko kamu gak bilang Jo. "Omel Clara karena kesal kepada asistennya.

" Maaf ya bu bos lupa saya lah. "Cengir sen yang kini sedang membereskan tatanan rambut Clara sedangkan MUA sedang merias wajah Clara.

 "Bu bos gawat. " Salah satu asisten fotografer datang menghampiri ruang makeup dengan nafas yang terengah-engah.

 "Kenapa?" Tanya Clara.

 "Gawat, model cilik kita lagi sakit, terus model yang biasanya gak bisa datang dia kejebak macet kayaknya ada kecelakaan pasti nya akan lama. " Jelas nya dengan panjang lebar membuat Nika seketika langsung pening.

 "Gimana ini Jo? Kan harus sekarang fotoshot nya, kalo enggak kita akan kena denda. " sen mengkode kepada asisten fotografer itu untuk segera meninggalkan ruangan.

 sen berfikir sejenak, tak tega melihat wajah Bos nya yang tampak kebingungan. Melirik ke arah sofa, disana ada El dan juga Arkan yang sedang bermain bersama. Seketika terlintas ide di otak sen

. " Bu bos, gimana kalo pak bos sama bos kecil jadi ganti nya?" Usul sen membuat Clara yang tadinya memijat pangkal hidung langsung duduk tegap kemudian menatap anak dan suaminya lewat pantulan cermin.

" Boleh juga ide kamu Jo, tolong panggil mereka kesini. " perintah Clara

" Duhh kok saya bu bos? Kenapa gak yang lain aja? Saya takut sama pak bos." Bisik sen

" Ngapain kamu bisik-bisikkin istri saya!" Sentak membuat sen langsung segera menjauh.

 "Heheheh enggak pak bos. " Cengir sen yang sebenarnya takut.

"Hayooo om sen , malahin daddy malahin. " malah mengompori membuat sen menatap permusuhan kepada El yang kini memeletkan lidah nya.

 "Kebetulan kalian kesini, kalian mau kan jadi model bareng sama mommy?" Tanya Clara penuh harap.

 " Emang model yang biasanya kemana?" Tanya Arkan yang kini mengambil kursi di samping nya, kemudian duduk sambil mendudukan El di paha nya.

" Yang satu sakit, yang satu lagi kejebak macet pak bos. Jawab sen membuat Arkan menatap tajam El.

"Saya tanya ke istri saya!" Sentak Arkan membuat sen semakin ciut bak kerupuk melempem. Sedangkan El tampak tersenyum puas melihat ekspresi sen yang menurut nya lucu.

"Hahahha rasain tuh om jadi-jadian, lagian ngapain sih bangunin singa yang lagi tidur. " Ujar El dalam hatinya

." Mau gak dad? Kalo enggak ya kita cari model lagi.

"Yang lebih ganteng." Celetuk sen kemudian tak lama sen langsung menutup mulutnya menatap Arkan yang kini menampakkan wajah tak bersahabat.

"Woahhh danteng? El mau. "Pekik El dengan heboh nya. Arkan memelototi sen , sedangkan sen menelan ludahnya dengan kasar.

"Gimana?" Tanya Clara.

"Terus princess gimana?" Arkan malah bertanya kembali. Sedangkan El yang tampak antusias langsung menengadah menatap wajah tampan daddy nya.

" Princess ikutan lah, ayo buruan gak boleh nolak pokoknya, sen tolong perintahkan yang lainnya untuk bantu suami dan anak aku ya. "

"Siap bu bos. " sen langsung menghampiri rekan nya untuk segera mempersiapkan baju serta yang lainnya.

"Tapi mom..."

"Gaada penolakan ya, gapapa cuma berdiri doang. Ucapan Arkan langsung Clara potong karena tahu jika

suaminya jarang difoto sekalinya difoto pun hanya dalam acara penting dan foto keluarga itu pun sangat jarang dan Nika harus mengeluarkan segala cara agar Bastian mau.

"Oke, tapi nanti aku harus dapat upah yang sepadan." Arkan

" Iya nanti aku kasih bonus. " Seakan mengerti ucapan kedua orang tuanya El kemudian mengangkat tangan nya.

" Lili duga mau bonuc. " Seru El dengan heboh nya.

" Ekhemm, baiklah nanti mommy kasih bonus apapun yang princess inginkan. " El sedikit berdehem.

"Holeee, ayo daddy kita dandan dulu. "Ajak El dengan tak sabaran. Akhirnya El langsung berganti baju, begitupun dengan arkan yang dibantu oleh sen karena

Arkan tak menginginkan jika orang lain yang menyentuhnya, ya meskipun sen sesekali mendapatkan semprotan dari mulut Bastian yang sangat pedas. Setelah selesai, mereka lansung di arahkan mengambil beberapa foto terlebih dahulu.

" Emmm bos boleh senyum dikit. " Ujar fotografer dengan sedikit ketakutan.

"Senyum dong mas . " Clara menyenggol Arkan,

sedangkan Arkan menghela nafasnya tersenyum, namun bukannya tersenyum menawan malah terlihat menyeramkan.

"Daddy. " Peringat clara karena melihat wajah orang-orang yang terlihat ketakutan, sedangkan. El sudah memberikan senyuman terbaik nya sedari tadi.

"Daddy cepet dong cenyum, nih kayak El gini. " El yang kesal langsung memberikan contoh kepada daddy nya. Dengan sedikit paksaan dari kedua orang yang Arkan cintai akhinya pemotretan selesai. Butuh sekitar tiga jam lebih mereka melakukan pemotretan karena berganti beberapa pakaian dan tema.

"Ahhh El ndak kuat cape " El kini tepar di kursi dengan kipas yang terus menyala, padahal disana ada ac tapi El tak merasakan nya karena saking gerah nya.

"Mau langsung pulang?" Tawar Arkan menyodorkan minuman dingin kepada El

"Huum, actaga El lupa kalo ada glanpa di lumah. " El menepuk keningnya.

" Yasudah ayo langsung pulang. "Ajak Arkan.

"Ayo, udah beres juga. sen aku pulang duluan ya. " Siap bu bos, Hati-hati di jalan nya keluarga cemara. Celetuk sen.

Saat keluar dari lokasi pemotretan, banyak orang-orang yang bergerombol bahkan ada wartawan juga.

" Ituuu tuan xander. "Teriak salah satu orang.Tentu saja kamera langsung mengarah ke mereka bertiga.

Cahaya flash menyilaukan mata, belum lagi suara yang saling bersahutan berlomba-lomba ingin bertanya.

"Aduhh El jadi altis ini. " Ucap El dengan pede nya.

# to be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!