Chapter A¹F:Buk ajeng mengambil mobil

Malam hari nya di rumah dimas.

Beberapa karyawan nya, para klien, rekan kerja dan beberapa orang penting tengah datang ke rumah nya

Terlihat jika rumah dimas kali ini sangat lah ramai.

“Besok pagi,” Ucap dimas

“Kami sudah melakukan server pada lokasi yang akan kita buka bos, lokasi ini memang cukup bagus, ada beberapa bagian di sana yang mengandung batu bara,” Sahut roy

“Iya aku tau itu, tapi aku tetap akan menanami nya sawit, harga batu bara sekarang terbilang masih murah karna batu bara untuk yang sekarang masih melimpah, aku berfikir bagaimana jika nanti, 10 tahun yang akan datang, 30 tahun yang akan datang,” sahut dimas

Tiwi turun dari lantai dua dengan hanya menggunakan daster yang tadi pagi ia beli.

Dengan membawa sebuah koper berukuran sedang, ia duduk di dekat suami nya.

“Terima kasih sayang,” ucap dimas

“Iya,” sahut tiwi

Dimas membuka koper tersebut, yang di mana isi nya full uang lembaran 100ribuan.

Jika di hitung, jumlah nya berkisaran antara 1 miliar lebih.

“Roy ini uang untuk biaya awal nya, Babat saja semua nya, aku mau satu bulan lahan kita yang 1ribu hektar tersebut sudah bisa kita tanami,” Ucap dimas

“Baik bos,” Sahut roy

Hampir jam 10 malam baru lah mereka semua pulang, dimas menghembuskan nafas nya, ini masih tahap awal, namun modal yang keluar sangat lah banyak.

Harga bibit saja 65ribu/batang, belum upah langsir, belum upah tanam, Belum lagi perawatan dan juga harga pupuk.

Di saat dimas dan juga tiwi sedang menghitung berapa banyak pengeluaran yang akan mereka keluarkan untuk biaya penanaman kelap sawit dengan lahan 1000ribu hektar.

Tiba tiba saja, Orang suruhan dimas untuk mengambil mobil di rumah mertua nya datang menghampiri mereka berdua.

“Kalian sudah pulang, Silahkan kalian masuk makan dulu, kebetulan istri ku masak sangat banyak,” Ucap dimas

“Bos maaf, Tapi mobil tidak jadi kami bawa, Mertua anda melarang kami membawa nya, dia bilang mobil itu untuk nya,” Sahut anak buah

“Oh baik lah, Gpp. Kalian masuk makan dulu, aku tau kalian pasti capek,” Sahut dimas

Tiwi kembali mengusap wajah nya.

Namun kali ini dia diam kemudian masuk ke dalam kamar.

Dimas sudah tau apa yang akan di lakukan tiwi.

Dimas tidak ingin mengejar istri nya.

Dimas hanya diam di tempat dengan menghisap sebatang rokok nya.

Pov.

Di dalam kamar.

“Tiwi kalian itu banyak uang, Mobil kalian sangat banyak, biarkan saja mobil ini untuk ibuk, Ibuk ingin sekali punya mobil,” Ucap buk ajeng

“Buk jangan seperti ini, harus nya ibuk ngomong dulu sama kak dimas, Jujur buk. Pernikahan ku dengan kak dimas baru 3 bulan, tapi kak dimas sudah banyak sekali membantu ibuk dan juga kakak yang lain, buk tiwi mohon jangan seperti ini, tiwi tidak enak dengan kak dimas, Bagaimana pun meskipun kak dimas tidak mempermasalahkan hal ini, tapi jangan sampai kak dimas lelah dengan sikap kalian, kak dimas tidak ingin lagi membantu ibuk dan kaka yang lain nya,” Sahut tiwi

“Jangan sok² kamu tiwi mengajarkan ibuk, Coba bukan gara gara ibuk membesarkan mu, dimas tidak akan bisa menikah dengan mu, Tiwi ini bukan seberapa jika ibuk hitung dengan apa yang sudah ibuk berikan sama kamu, Hhh kalian jangan perhitungan sama ibuk, beri tahu saja suami mu, kalo mobil ini untuk ibuk,” Sahut buk ajeng

“Ya allah buk, ibuk ngomong apa?,” Sahut tiwi

“Fikirkan sendiri, ingat ibuk tidak mau ada yang datang mengambil mobil ini, mobil ini milik ibuk,” Sahut buk ajeng

Tut.

Tiba tiba saja.

Dimas langsung memencet tombol berwarna merah, dimas datang diam diam dan mendengar pembicaraan tiwi dan juga buk ajeng.

“Sayang,” Ucap tiwi

“Biarkan saja mobil itu untuk ibu, Kamu jangan menangis, Benar yang ibuk katakan, Berkat ibuk lah kamu bisa sebesar ini, oleh karna itu aku bisa menikah dengan mu,” Sahut dimas

Tiwi menundukkan kepala, ia benar benar malu kepada suami nya, Keluarga nya memanfaatkan kekayaan suami nya untuk kepentingan mereka sendiri.

“Seperti kata kamu, akan ada dimana aku lelah dengan mereka dan aku tidak akan perduli lagi, biarkan saja kita ikuti permainan mereka untuk yang sekarang, Aku ingin melihat sampai mana mereka ingin bermain,” Ucap dimas

Tiwi tidak berani membuka suara, terdengar suara dimas sedikit di tekan menandakan dimas sudah mulai geram dengan keluarga nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!